Bermain

Setelah membeli laptop, mereka berjalan menuju tempat permainan.

"Sayang kalian main disini dan jangan keluar dari area permainan. Mommy di sana mau potong rambut, tunggu Mommy sampai selesai, Oke?" Tanya Chatlea.

"Oke Mom." Serentak keduanya lalu mulai bermain.

Chatlea berjalan menuju salon depan tempat permainan, dia memulai dengan memotong rambutnya lalu melakukan perawatan lainnya seperti lulur, sauna, menicure dan pedicure.

Setelah itu dia pindah ke klinik kecantikan di sampingnya. Karena kulit wajah Chatlea masih terbilang normal, Ia memilih melakukan treatment wajah seperti facial dan totok wajah.

Setelah treatment nya selesai, Chatlea membeli krim dan serum untuk dia pakai sehari-hari.

Chatlea kembali menemani anaknya bermain, ia berusaha menghibur dirinya untuk melupakan masalah yang sangat menyesakkan dadanya.

"Kalian lapar nggak?" Tanya Chatlea saat mereka sedang bermain.

"Lapar Mom." Jawab Zarah.

"Kita sudahi dulu mainnya kak." Ucap Chatlea pada Zidan yang sedang bermain lompat-lompatan.

Zidan berhenti lalu mendekati Chatlea dan Zarah.

"Ayo Mom kita pulang, Zidan sudah puas mainnya." Ajak Zidan.

"Zarah lapar sayang, kita makan dulu ya baru pulang?" Bujuk Chatlea.

"Oke Mom." Zidan menaikkan satu jempolnya,

"Mommy masih ada uang?" Tanya Zidan.

"Masih sayang, kamu tenang aja." Ucap Chatlea.

Mereka Berjalan menuju food court di dalam mall. Setelah sampai mereka duduk dan Chatlea menuju kasir untuk memesan dan membayar makanan terlebih dulu.

Zidan dan Zarah mengedarkan pandangannya.

"Kak itu Daddy kan? sama siapa? kenapa dia menggandeng tangan Daddy?" Tunjuk Zarah.

Zidan menoleh ke arah yang di tunjuk Zarah. Ia menatap Daddy nya dan Bella lalu mengepalkan kedua tangannya karena kesal dan marah.

"Kamu benar dek, tapi jangan bilang ke Mommy, oke?" Ucap Zidan.

Zarah mengangguk lalu diam menunggu Chatlea dan makanan nya datang.

"Kalian kok diam." Chatlea menatap heran anak-anaknya.

"Nggak mah, kami capek." Jawab Zidan.

Tidak lama kemudian makanan mereka datang diantar oleh pelayan.

"Ayo makan." Ucap Chatlea.

Chatlea dan anak-anaknya menikmati makanan yang mereka pesan. Setelah mereka makan, mereka kemudian berjalan keluar dari mall.

"Sebentar ya Mommy pesan taksi online dulu." Ucap Chatlea lalu mengambil ponselnya di dalam tas dan memesan taksi.

"Daddy." Teriak Zidan saat melihat Hendra sedang menjemput Bella di depan mall.

Hendra berbalik melihat mereka namun Bella segera masuk kedalam mobil lalu menyuruhnya untuk jalan.

"Daddy tunggu. Daddy!" Teriak Zidan kembali sambil mengejar mobil Hendra.

"Zidan tunggu nak, jangan lari nanti kamu jatuh." Teriak Cathlea. Chatlea dan Zarah ikut berlari mengejar Zidan.

"Ayo kita pulang sayang, jangan di kejar lagi." Bujuk Chatlea.

Chatlea memegang anak-anaknya naik ke dalam taksi online yang sudah dipesan nya.

"Sayang lain kali nggak boleh berlari seperti tadi ya? gimana kalo jatuh dan berdarah, sakit kan?" Ucap Chatlea.

"Hiskk.. hiskk.. itu mobil Daddy, Zidan pengin pulang bareng Daddy." Ucap Zidan sambil menangis.

"Daddy masih harus ke kantor sayang, nanti juga kita ketemu Daddy di rumah, sudah, jangan nangis lagi." Bujuk Chatlea sambil menghapus air mata Zidan.

"Iya, Kak Zidan cengeng." Sindir Zarah.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di depan rumah.

"Ini pak ongkosnya." Cathlea membayar ongkos taksinya lalu turun dari mobil.

"Ayo sayang kita turun." Chatlea memegang satu persatu anak-anaknya turun dari mobil.

Setelah sampai di rumah ia mengajak anak-anak langsung ke kamar untuk istirahat.

Saat sore Cathlea membersihkan isi rumah lalu memasak untuk anak-anaknya.

Sementara Zidan dan Zarah bermain dengan laptopnya.

"Zarah, ambilin KTP Mommy." Perintah Zidan sedang sibuk mengutak-atik laptopnya.

"Dimana kak?" Tanya Zarah.

"Di dalam dompet, itu diatas nakas." Tunjuk Zidan dengan dagunya.

Zarah berdiri lalu mengambilnya.

"Ini kak." kata Zarah.

Zidan mengambilnya lalu mengaploadnya ke dalam layar laptop.

"Ini balikin lagi." Kata Zidan.

Zarah mengambil lalu memasukkannya kembali ke dalam dompet Chatlea.

"Selesai." Ucap Zidan.

"Tos dulu dong." Mereka melakukan tos lima jari.

"Terus kita ngapain lagi kak?" Tanya Zarah.

"Kaka buat e-mail dulu, baru kita tawarin jasa kita ke perusahaan-perusahaan, gimana ide kakak bagus kan?" Tanya Zidan.

Zarah mengangguk dan mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

Zidan pun mulai melakukan idenya. Setelah selesai ia menyimpan laptopnya karena takut ketahuan oleh ibunya.

"Zarah, Zidan kalian belum mandi? cepetan mandi baru kita makan." Perintah Chatlea.

"Baru mau Mom." Ucap Zidan kemudian ke kamar mandi bergantian dengan Zarah. Setelah mandi dan pakaian mereka keluar kamar menuju meja makan.

"Daddy belum pulang Mom?" Tanya Zarah.

"Belum sayang, mungkin Daddy lembur." Jawab Chatlea. Ia mencoba tenang di depan anak-anaknya tapi sebenarnya perasaannya sangat khawatir. Apalagi Chatlea juga melihat saat Bella masuk ke dalam mobil suaminya. Hatinya sakit melihat Hendra bersama wanita lain, apalagi Hendra tidak perduli dengan teriakan Zidan.

"Ayo, habiskan makanannya sayang, habis itu kalian tidur ya?" Jelas Chatlea.

"Baik Mom." Ucap Zarah dan Zidan.

"Anak pinter." Ucap Chatlea mengusap kepala anak-anaknya.

Setelah makan, Zidan dan Zarah kembali ke kamar.

Zidan kembali membuka laptopnya, lalu mengecek email yang masuk lalu membalasnya.

Sedangkan di dapur, Chatlea menunggu kedatangan Hendra sambil membersihkan meja makan.

'Apa yang sedang kau lakukan mas. Pulanglah, aku masih menunggumu, menunggumu untuk kembali.' Batin Chatlea.

Chatlea berjalan keluar menuju teras dan duduk diluar, namun tanda-tanda Hendra akan pulang belum juga muncul.

Air matanya mulai berkaca-kaca, tangannya sudah keringat dingin dan wajahnya mulai pucat. Ia mengambil ponselnya lalu menelpon Hendra, namun Hendra tidak menjawabnya.

"Apa kau benar-benar akan menikahi wanita itu mas? Pulanglah, aku sangat mencemaskan mu." Monolog Chatlea

Chatlea kembali masuk dan mengunci pintu lalu berjalan menuju kamar anak-anaknya.

"Apa yang sedang kalian lakukan? Tanya Chatlea saat melihat Zidan dan Zarah bermain di laptopnya.

"Lagi main games, Mom." Ucap Zarah saat main candy crush saga.

"Ooo, mainnya jangan lama-lama sayang." Ucap Chatlea lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Ia Mom." Jawab keduanya.

Setelah membersihkan diri Chatlea mulai memakai krim perawatan di wajahnya, lalu menuju tempat tidur untuk istirahat.

"Ayo kita tidur nak, mainnya sudah dulu ya." Ucap Chatlea dengan lembut.

"Mom, apa Daddy sudah pulang?" Tanya Zarah.

"Belum nak, Daddy lembur, mungkin tengah malam baru pulang." Ucap Chatlea.

"Kenapa Daddy selalu lembur?"Tanya Zidan.

"Karena Daddy cari uang untuk kita sayang." Jelas Chatlea.

"Daddy nggak cari uang Mom, buktinya Daddy nggak ngasih uang ke mama lagi, Daddy sekarang pelit, tidak kayak dulu lagi." Ucap Zidan.

"Sssstttt.. nggak boleh ngomong kayak gitu nak, nanti Daddy marah." Nasihat Chatlea.

"Sini peluk Mommy dulu baru kita tidur." Chatlea merentangkan tangannya.

Zidan dan Zarah ikut naik di tempat tidur, kemudian memeluk dan mencium pipi Chatlea.

"Kami sangaaaaat.. sayang Mommy." Ucap Zidan.

"Makasih sayang, Mommy juga sangaaaat.. menyangi kalian. Kalian sumber kekuatan Mommy, kalian berdua harus janji, jangan pernah tinggalin Mommy." Ucap Chatlea ingin mengaitkan jari kelingkingnya.

"Kami janji Mom, akan selalu bersama Mommy." Ucap keduanya mengaitkan jari kelingkingnya sambil tersenyum.

Chatlea membaringkan mereka dan menyelimutinya, lalu membacakan dongeng.

Setelah mereka tidur, Chatlea kembali bangun. Ia kembali browsing mencari usaha apa yang cocok di buka jika tidak ada panggilan kerja untuknya.

.

.

.

Author ngasih visual dulu ya!

Chatlea saat masih kuliah.

Chatlea

Visual Hendra

Visual Zidan dan Zarah

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Konny Rianty

Konny Rianty

Ciannnnn si kembar thorrr"" bikin bpk nya yg berengsek itu nyesal nanti nyaaaa....

2025-01-09

0

Nurdisah

Nurdisah

anak nya umur berapa ya

2025-01-31

0

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

cantiik mommy lea si twisgantwng dan cantiik

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Ingin Menikah
2 Menangis
3 Mimpi Buruk
4 Bermain
5 Menikah
6 Hancur Tak Bersisa
7 Hari Pertama Kerja
8 Butik
9 Nyonya Baru
10 Queen Butik
11 Menutup Telinga
12 Bertemu Sahabat
13 Dapat Piala
14 Menuduh Selingkuh
15 Mommy Belum Siap
16 Peluk Uncle
17 Aku Disini
18 Detak Jantung
19 Cucu
20 Talak
21 Tidak Mau Kehilangan.
22 Kenangan
23 Jatuh
24 Apartemen
25 Tidak Bisa Masak
26 Hadiah Untuk Mommy
27 Pengacara
28 Semua Milikku
29 Tunggu Aku
30 Membela Mommy
31 Tidak Melawan
32 Pertimbangan.
33 Pamit
34 Pamit 2
35 Surat Gugatan
36 Pergi
37 Terlambat
38 Mempertahankan
39 Merindukan Mu
40 Hamil
41 Kerjain Daddy
42 Bertemu Oma
43 Keluar kota
44 Dua Bulan Kemudian.
45 Tidak Ingin Dekat
46 Penasaran
47 Resmi Bercerai
48 Rahasia Twins
49 Cincin Lamaran
50 Mantan Madu
51 Kartu
52 Pacaran
53 Ke Mansion
54 Keinginan Daddy
55 Restu
56 Tugas Kuliah Kinara
57 Batalkan Perjodohan
58 Pemilik perusahaan
59 Target Lain
60 Cinta Pertama
61 Memilih Janda
62 Tiga bulan kemudian
63 Fitting Baju Pengantin
64 Undangan
65 Tidak Sadar
66 Rumah Sakit
67 Mengusir
68 Nikah
69 Resepsi
70 Lea Terluka
71 Hukuman
72 Sadar
73 Demi Cucu
74 Menceraikan
75 Menuntut hak
76 Menyerahkan Perusahaan
77 Nggak Sabar
78 Kenan Junior
79 Ingin Bertemu Twins
80 Selamat Tinggal
81 Merayu
82 Menerima
83 Kemenangan Twins
84 Trauma
85 Kehancuran Bella
86 Rumah Sakit Jiwa
87 Hamil
88 Ngidam
89 Pernikahan Ririn
90 Belah Duren
91 Masa Kecil Lea
92 Laptop Rusak
93 Meeting dengan Faraz
94 Baju Hamil
95 Menjenguk Bella
96 Main Dengan Cucu
97 Tentang Istriku
98 Adikmu Istriku
99 Baby twins
100 Menjenguk Baby Twins.
101 Bertemu Kak Faraz
102 Sangat menyayangi
103 Bertemu Lila
104 Berkenalan
105 Di Taman
106 Menolak
107 Kado
108 Bandara
109 Restoran Dekat Bandara
110 Mall
111 Pesta Taman
112 Bukan Jodoh
113 Melarikan Diri
114 Antar Makan Siang
115 Bertamu
116 Penawaran
117 Janjian di Cafe
118 Penangkapan Bella
119 Penjara
120 Ririn melahirkan
121 Komentar
122 Baby Audrey
123 Bertemu Calon
124 Bertemu
125 Bayar
126 Jalan ke Mall
127 Pesta Ricky
128 Melamar Lila
129 Bunuh diri
130 Terima Kasih
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ingin Menikah
2
Menangis
3
Mimpi Buruk
4
Bermain
5
Menikah
6
Hancur Tak Bersisa
7
Hari Pertama Kerja
8
Butik
9
Nyonya Baru
10
Queen Butik
11
Menutup Telinga
12
Bertemu Sahabat
13
Dapat Piala
14
Menuduh Selingkuh
15
Mommy Belum Siap
16
Peluk Uncle
17
Aku Disini
18
Detak Jantung
19
Cucu
20
Talak
21
Tidak Mau Kehilangan.
22
Kenangan
23
Jatuh
24
Apartemen
25
Tidak Bisa Masak
26
Hadiah Untuk Mommy
27
Pengacara
28
Semua Milikku
29
Tunggu Aku
30
Membela Mommy
31
Tidak Melawan
32
Pertimbangan.
33
Pamit
34
Pamit 2
35
Surat Gugatan
36
Pergi
37
Terlambat
38
Mempertahankan
39
Merindukan Mu
40
Hamil
41
Kerjain Daddy
42
Bertemu Oma
43
Keluar kota
44
Dua Bulan Kemudian.
45
Tidak Ingin Dekat
46
Penasaran
47
Resmi Bercerai
48
Rahasia Twins
49
Cincin Lamaran
50
Mantan Madu
51
Kartu
52
Pacaran
53
Ke Mansion
54
Keinginan Daddy
55
Restu
56
Tugas Kuliah Kinara
57
Batalkan Perjodohan
58
Pemilik perusahaan
59
Target Lain
60
Cinta Pertama
61
Memilih Janda
62
Tiga bulan kemudian
63
Fitting Baju Pengantin
64
Undangan
65
Tidak Sadar
66
Rumah Sakit
67
Mengusir
68
Nikah
69
Resepsi
70
Lea Terluka
71
Hukuman
72
Sadar
73
Demi Cucu
74
Menceraikan
75
Menuntut hak
76
Menyerahkan Perusahaan
77
Nggak Sabar
78
Kenan Junior
79
Ingin Bertemu Twins
80
Selamat Tinggal
81
Merayu
82
Menerima
83
Kemenangan Twins
84
Trauma
85
Kehancuran Bella
86
Rumah Sakit Jiwa
87
Hamil
88
Ngidam
89
Pernikahan Ririn
90
Belah Duren
91
Masa Kecil Lea
92
Laptop Rusak
93
Meeting dengan Faraz
94
Baju Hamil
95
Menjenguk Bella
96
Main Dengan Cucu
97
Tentang Istriku
98
Adikmu Istriku
99
Baby twins
100
Menjenguk Baby Twins.
101
Bertemu Kak Faraz
102
Sangat menyayangi
103
Bertemu Lila
104
Berkenalan
105
Di Taman
106
Menolak
107
Kado
108
Bandara
109
Restoran Dekat Bandara
110
Mall
111
Pesta Taman
112
Bukan Jodoh
113
Melarikan Diri
114
Antar Makan Siang
115
Bertamu
116
Penawaran
117
Janjian di Cafe
118
Penangkapan Bella
119
Penjara
120
Ririn melahirkan
121
Komentar
122
Baby Audrey
123
Bertemu Calon
124
Bertemu
125
Bayar
126
Jalan ke Mall
127
Pesta Ricky
128
Melamar Lila
129
Bunuh diri
130
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!