Mimpi Buruk

Keesokan harinya, Chatlea terbangun, ia mulai membuka matanya secara perlahan. Dia Menatap anak-anaknya yang masih terlelap membuatnya tersadar akan kejadian kemarin.

"Ternyata aku tidak mimpi, mimpi buruk itu nyata adanya." Monolog Chatlea dengan pasrah.

Ia beranjak mandi dan membersihkan diri, Setelah pakaian ia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Sesekali melirik pintu kamar suaminya.

'Apa dia sudah bangun?' Batin Chatlea.

Setelah membuat sarapan, ia menatanya di atas meja. Tidak lama kemudian, Hendra datang membawa dasinya. Chatlea ingin memasangkan dasinya, namun Hendra menolaknya.

"Tidak usah, nanti aja di kantor. Besok aku akan menikah. Mulai sekarang kamu tidak perlu lagi mengurusku. Yang kamu lakukan hanya mengurus rumah dan anak-anak." Tolak Hendra.

Chatlea kembali mundur beberapa langkah.

Hatinya seperti teriris-iris mendengar ucapan Hendra. Ia segera berlari menuju kamar anak-anaknya dan menangis mengeluarkan rasa sakit yang ia rasakan. Kali ini dia memilih diam, karena tidak mau lagi mendengar kata-kata menyakitkan yang terus Hendra keluarkan.

"Hikss.. hikss.. hikss.." Cathlea menangis memeluk bantal Zidan.

"Mommy menangis? apa Deddy menyakiti Mommy lagi" Tanya Zidan.

Zidan terbangun saat mendengar isak tangis Chatlea.

Chatlea segera menghapus air matanya.

"Jangan menangis Mommy, tenanglah, ada Zidan bersama Mommy." Ucap Zidan ikut menghapus air mata Chatlea.

Chatlea memeluk Zidan penuh kasih sayang.

"Makasih sayang, cup, cup, cup." Chatlea mencium kening Zidan berkali-kali.

"Dimana Daddy?" Tanya Zidan.

"Sudah berangkat kerja sayang." Jawab Chatlea.

"Kenapa nggak pamit dengan Zidan?" Tanya Zidan kembali.

"Daddy pikir Zidan masih tidur, makanya Daddy nggak pamit." Jelas Chatlea.

"Mommy nggak bohong kan?" Tanya Zidan kembali.

Chatlea menggeleng.

"Nggak sayang, ayo! kalian mandi, hari ini kita akan jalan-jalan." Ucap Chatlea.

"Mom, boleh Zidan minta beli laptop?" Tanya Zidan.

"Hehehehe.. untuk apa sayang, memangnya kamu bisa pake?" Tanya Chatlea.

"Bisa Mom." Semangat Zidan.

"Zarah bangun, ayo kita jalan-jalan." Zidan membangunkan Zarah.

Zarah menggeliat lalu membuka matanya.

"Kita akan pergi beli laptop." Semangat Zein.

"Beneran Mom?" Tanya Zarah.

"Iya sayang, tapi laptopnya yang bekas aja ya? Mommy nggak punya uang untuk beli yang baru. Tapi Mommy janji, jika Mommy sudah punya uang, Mommy akan ganti dengan yang baru." Jelas Chatlea.

"Nggak masalah Mom." Ucap Zidan.

"Oke, kalo begitu kalian mandi terus kita berangkat." Ucap Chatlea sambil tersenyum.

"Horeeeee... kita jalan-jalan." Teriak keduanya kegirangan.

Setelah pakaian, Chatlea memesan taksi online kemudian keluar rumah menuju salah satu mall terbesar di kota J.

Saat sampai di mall, mereka langsung menuju counter penjualan komputer dan laptop.

"Selamat siang." Sapa penjaga counter.

"Siang mbak, saya lagi cari laptop bekas untuk anak saya." Ucap Chatlea.

"Silahkan dipilih." Penjaga counter memperlihatkan beberapa laptop bekas.

"Zidan mau yang mana?" Tanya Chatlea.

Zidan dan Zarah begitu antusias melihat laptop yang ada di depan mereka, mereka mengecek satu persatu seolah-olah sudah sangat tahu kegunaannya.

"Yang ini Mom." Tunjuk Zidan.

"Yang ini berapa mbak?" Tanya Chatlea.

"Cuma 20jt Bu." Jawab penjaga counter.

"Kenapa mahal sekali?" Tanya Chatlea.

"Laptop ini bekas tapi masih keluaran terbaru Bu, isi di dalamnya sudah sangat lengkap dan canggih. Harga baru di toko kami masih di harga 80 juta. Pemiliknya menggantinya karena ada laptop keluaran terbaru lagi, makanya dia menitipkan laptop ini untuk dijual." Jelas penjaga counter.

"Ini terlalu mahal Zidan, yang lain aja sayang." Chatlea membujuk Zidan.

Zidan menggeleng.

"Zidan suka yang ini Mom." Tegas Zidan.

"Bisa kurang nggak mbak?" Tawar Chatlea.

"Sebentar Bu, saya hubungi pemiliknya langsung." Ucap penjaga counter lalu mengambil ponselnya.

"Halo." Jawab asisten Aditya saat berada di ruang CEO perusahaan KN group.

"Halo Tuan, ada yang mau beli laptop anda, tapi katanya minta dikurangin harganya." Ucap Penjaga counter.

Aditya memencet loud speaker di ponselnya agar bosnya mendengar sendiri.

"Tawar berapa?" Tanya Aditya.

Penjaga toko juga memencet tombol loud speaker di ponselnya.

"Halo Tuan, anak saya sangat menyukai laptop Anda, tapi uang saya nggak cukup untuk membelinya, masih bisa di turunin nggak harganya?" Pinta Chatlea.

"Dit, kok gw kayak kenal suaranya ya?" Tanya Kenan heran.

"Iya, aku juga bos, gimana? mau di jual berapa?" Tanya Aditya.

Kenan berpikir sejenak.

"Tanyakan berapa uangnya dan berapa umur anaknya, aku jadi penasaran, anak umur berapa tahun yang menyukai milikku, dia pasti sudah tahu apa saja fungsinya sehingga dia menginginkannya." Ucap Kenan.

"Berapa uang ibu?" Tanya Aditya.

"Saya cuma punya 3 juta Tuan. Jika Tuan berkenan, saya minta keringanan, sisanya saya cicil. Saya sudah membujuk anak saya untuk memilih yang lain, tapi dia hanya menginginkan yang ini." Jelas Chatlea.

"Umur berapa tahun anak ibu?" Tanya Aditya ikut penasaran.

"Empat tahun Tuan." Ucap Chatlea.

Kenan dan Aditya saling menatap, mereka mengira anak ibu itu duduk di bangku SMA.

"Suruh berikan ponselnya pada anaknya, Aku jadi penasaran, untuk apa anak sekecil itu menginginkan laptopku." Ucap Kenan.

"Mungkin anak itu pikir mainan bos." Canda Aditya.

"Jangan becanda, di sana banyak laptop anak-anak dan modelnya juga lucu-lucu, suruh anak itu bicara denganku." Tegas Kenan.

"Bu, boleh saya bicara dengan anak ibu?" Tanya Aditya.

"Boleh, silahkan." Ucap Chatlea.

"Halo." Sapa Kenan.

"Halo Om." Balas Zidan dengan suara anak kecil.

"Nama kamu siapa?" Tanya Kenan

"Zidan, Om." Jawab Zidan.

"Zidan suka dengan laptopnya?" Tanya Kenan.

"Suka bangettt Om." Jawab Zidan.

"Kenapa memilih laptop itu? kenapa nggak pilih yang lain, yang lebih menarik mungkin." Tanya Kenan.

"Nggak ada yang bagus selain ini Om." Ucap Zidan.

Kenan dan Aditya saling menatap dan sama-sama mengerutkan keningnya.

"Zidan sudah liat isinya?" Tanya Kenan.

"Sudah Om, sistem operasinya sangat cepat, canggih dan keren deh." Puji Zidan dengan antusias.

"Emang laptop nya untuk apa?" Tanya Kenan semakin penasaran.

"Bantu Mommy cari uang, Zidan ingin belikan Mommy rumah, Zidan ingin bawa Mommy pergi dari rumah Daddy." Jelas Zidan.

Kenan dan Aditya tertegun.

"Zidan, nggak boleh ngomong gitu." Chatlea menegur Zidan.

"Maaf Tuan, omongan anak saya jangan di dengar." Pinta Chatlea.

"Nggak masalah Bu. Zidan dengerin Om, sekarang laptopnya untuk Zidan aja, nggak usah beli, Om ngasih Zidan karena Zidan sangat sayang dengan Mommy Zidan." Ucap Kenan, ia mengingat masa kecilnya saat dia berjuang untuk menafkahi ibunya setelah ayahnya meninggal.

"Yeyeyyeeyeee.. horeeeee... Zidan punya laptop, Zarah kita punya laptop!" Teriak Zidan sambil melompat bersama Zarah.

"Maaf Tuan, tapi saya tidak bisa menerima pemberian Anda begitu saja. Saya akan membayar DP nya dulu, sisanya akan saya cicil." Tolak Chatlea.

"Tidak Bu. Saya tidak menjual laptop saya, saya memberikannya pada Zidan. Uangnya ibu pakai aja untuk keperluan Zidan." Tolak Kenan.

"Mbak, berikan aja laptopnya pada mereka, nggak usah di ambil uangnya." Tegas Kenan pada penjaga counter.

"Baik Tuan." Ucap penjaga counter.

"Terima kasih banyak Tuan, saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan Tuan." Ucap Chatlea.

"Makasih Om." Ucap Zidan.

"Iya Zidan." Kenan tersenyum sangat senang lalu menutup telponnya.

"Lo beneran ngasih tuh bocah laptop?" Tanya Aditya tidak percaya.

Kenan mengangguk dan tersenyum.

"Lo denger kan tadi anak itu bilang laptopnya untuk cari uang? gw penasaran, apa yang akan anak kecil itu lakukan!" Kenan mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jarinya.

Sedangkan di mall Zidan dan Zarah sangat senang karena mendapat laptop yang mereka inginkan.

.

.

.

Bersambung....

Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Santiani

Santiani

semina kenan nanti yg jadi penolong chatlea

2025-01-28

0

Budyparyanti

Budyparyanti

masya Allah.....semoga zidan bisa membantu ekonomi mommy xa...hingga bisa keluar dr neraka

2023-09-10

0

Aretha

Aretha

om..mau juga donk lap top rasa cokelat tapinya..wat dedek D 😁

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ingin Menikah
2 Menangis
3 Mimpi Buruk
4 Bermain
5 Menikah
6 Hancur Tak Bersisa
7 Hari Pertama Kerja
8 Butik
9 Nyonya Baru
10 Queen Butik
11 Menutup Telinga
12 Bertemu Sahabat
13 Dapat Piala
14 Menuduh Selingkuh
15 Mommy Belum Siap
16 Peluk Uncle
17 Aku Disini
18 Detak Jantung
19 Cucu
20 Talak
21 Tidak Mau Kehilangan.
22 Kenangan
23 Jatuh
24 Apartemen
25 Tidak Bisa Masak
26 Hadiah Untuk Mommy
27 Pengacara
28 Semua Milikku
29 Tunggu Aku
30 Membela Mommy
31 Tidak Melawan
32 Pertimbangan.
33 Pamit
34 Pamit 2
35 Surat Gugatan
36 Pergi
37 Terlambat
38 Mempertahankan
39 Merindukan Mu
40 Hamil
41 Kerjain Daddy
42 Bertemu Oma
43 Keluar kota
44 Dua Bulan Kemudian.
45 Tidak Ingin Dekat
46 Penasaran
47 Resmi Bercerai
48 Rahasia Twins
49 Cincin Lamaran
50 Mantan Madu
51 Kartu
52 Pacaran
53 Ke Mansion
54 Keinginan Daddy
55 Restu
56 Tugas Kuliah Kinara
57 Batalkan Perjodohan
58 Pemilik perusahaan
59 Target Lain
60 Cinta Pertama
61 Memilih Janda
62 Tiga bulan kemudian
63 Fitting Baju Pengantin
64 Undangan
65 Tidak Sadar
66 Rumah Sakit
67 Mengusir
68 Nikah
69 Resepsi
70 Lea Terluka
71 Hukuman
72 Sadar
73 Demi Cucu
74 Menceraikan
75 Menuntut hak
76 Menyerahkan Perusahaan
77 Nggak Sabar
78 Kenan Junior
79 Ingin Bertemu Twins
80 Selamat Tinggal
81 Merayu
82 Menerima
83 Kemenangan Twins
84 Trauma
85 Kehancuran Bella
86 Rumah Sakit Jiwa
87 Hamil
88 Ngidam
89 Pernikahan Ririn
90 Belah Duren
91 Masa Kecil Lea
92 Laptop Rusak
93 Meeting dengan Faraz
94 Baju Hamil
95 Menjenguk Bella
96 Main Dengan Cucu
97 Tentang Istriku
98 Adikmu Istriku
99 Baby twins
100 Menjenguk Baby Twins.
101 Bertemu Kak Faraz
102 Sangat menyayangi
103 Bertemu Lila
104 Berkenalan
105 Di Taman
106 Menolak
107 Kado
108 Bandara
109 Restoran Dekat Bandara
110 Mall
111 Pesta Taman
112 Bukan Jodoh
113 Melarikan Diri
114 Antar Makan Siang
115 Bertamu
116 Penawaran
117 Janjian di Cafe
118 Penangkapan Bella
119 Penjara
120 Ririn melahirkan
121 Komentar
122 Baby Audrey
123 Bertemu Calon
124 Bertemu
125 Bayar
126 Jalan ke Mall
127 Pesta Ricky
128 Melamar Lila
129 Bunuh diri
130 Terima Kasih
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ingin Menikah
2
Menangis
3
Mimpi Buruk
4
Bermain
5
Menikah
6
Hancur Tak Bersisa
7
Hari Pertama Kerja
8
Butik
9
Nyonya Baru
10
Queen Butik
11
Menutup Telinga
12
Bertemu Sahabat
13
Dapat Piala
14
Menuduh Selingkuh
15
Mommy Belum Siap
16
Peluk Uncle
17
Aku Disini
18
Detak Jantung
19
Cucu
20
Talak
21
Tidak Mau Kehilangan.
22
Kenangan
23
Jatuh
24
Apartemen
25
Tidak Bisa Masak
26
Hadiah Untuk Mommy
27
Pengacara
28
Semua Milikku
29
Tunggu Aku
30
Membela Mommy
31
Tidak Melawan
32
Pertimbangan.
33
Pamit
34
Pamit 2
35
Surat Gugatan
36
Pergi
37
Terlambat
38
Mempertahankan
39
Merindukan Mu
40
Hamil
41
Kerjain Daddy
42
Bertemu Oma
43
Keluar kota
44
Dua Bulan Kemudian.
45
Tidak Ingin Dekat
46
Penasaran
47
Resmi Bercerai
48
Rahasia Twins
49
Cincin Lamaran
50
Mantan Madu
51
Kartu
52
Pacaran
53
Ke Mansion
54
Keinginan Daddy
55
Restu
56
Tugas Kuliah Kinara
57
Batalkan Perjodohan
58
Pemilik perusahaan
59
Target Lain
60
Cinta Pertama
61
Memilih Janda
62
Tiga bulan kemudian
63
Fitting Baju Pengantin
64
Undangan
65
Tidak Sadar
66
Rumah Sakit
67
Mengusir
68
Nikah
69
Resepsi
70
Lea Terluka
71
Hukuman
72
Sadar
73
Demi Cucu
74
Menceraikan
75
Menuntut hak
76
Menyerahkan Perusahaan
77
Nggak Sabar
78
Kenan Junior
79
Ingin Bertemu Twins
80
Selamat Tinggal
81
Merayu
82
Menerima
83
Kemenangan Twins
84
Trauma
85
Kehancuran Bella
86
Rumah Sakit Jiwa
87
Hamil
88
Ngidam
89
Pernikahan Ririn
90
Belah Duren
91
Masa Kecil Lea
92
Laptop Rusak
93
Meeting dengan Faraz
94
Baju Hamil
95
Menjenguk Bella
96
Main Dengan Cucu
97
Tentang Istriku
98
Adikmu Istriku
99
Baby twins
100
Menjenguk Baby Twins.
101
Bertemu Kak Faraz
102
Sangat menyayangi
103
Bertemu Lila
104
Berkenalan
105
Di Taman
106
Menolak
107
Kado
108
Bandara
109
Restoran Dekat Bandara
110
Mall
111
Pesta Taman
112
Bukan Jodoh
113
Melarikan Diri
114
Antar Makan Siang
115
Bertamu
116
Penawaran
117
Janjian di Cafe
118
Penangkapan Bella
119
Penjara
120
Ririn melahirkan
121
Komentar
122
Baby Audrey
123
Bertemu Calon
124
Bertemu
125
Bayar
126
Jalan ke Mall
127
Pesta Ricky
128
Melamar Lila
129
Bunuh diri
130
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!