Episode 5 (Penolakan)

Greesha tertegun melihat Ardiya Bimantara, dia tidak menyangka bahwa pria itu sangat tampan dan berwibawa.

"Pak Bimo, gimana dengan tawaran saya kemarin? " tanya Pak Dio memecah lamunan Greesha.

"Saya sangat menghargai tawaran dari Pak Dio, tapi... "ucap Pak Bimo dengan gelisah.

" Maaf Pak Dio, saya sangat penasaran, kenapa syaratnya saya harus menikah dengan Putra Pak Dio?"ucap Greesha memotong ucapan Pak Bimo.

Pak Dio tersenyum mendengar pertanyaan Greesha. "Lantas, kamu mengharap syaratnya apa? " tanya Pak Dio.

"emmmmm...... ya ya mungkin syarat yang lain, yang penting tidak untuk menikah dengan putra Pak Dio!" jelas Greesha.

"Kenapa kalau menikah dengan anak saya, kamu sudah melihat anak saya kan? dia tepat di depan mu, bukankah dia cukup tampan? " tanya Pak Dio dengan tersenyum dan melirik putranya.

Greesha kemudian melihat Ardiya yang sedari tadi hanya diam. Pak Dio memang benar putranya itu sangat tampan, tapi untuk menikah dan meninggalkan Rafandra itu sangat tidak mungkin.

"Saya sudah punya pacar, jadi saya tidak bisa menikah dengan Putra Pak Dio ini, lagian saya lihat Tuan Ardiya ini sangat tampan, kaya dan berwibawa, pasti banyak gadis yang mengejarnya bukan? lalu kenapa harus dicarikan jodoh dari anak dari seorang pengusaha yang bangkrut ini?" tanya Greesha dengan menaikan sedikit nada suaranya.

"Greesha hati-hati kalau bicara! " tegur Pak Bimo.

"Tidak apa Pak Bimo, Greesha mungkin memang untuk saat ini kamu belum paham. Tapi saya memang tidak bisa banyak menjelaskan, intinya kalau dari Pak Bimo mau menerima tawaran saya, tentunya anak saya Ardiya harus menikah dengan Greesha, " tegas Pak Dio.

Greesha merasa ini sangat tidak adil untuknya karena dia bahkan tidak diberi tahu alasan yang jelas kenapa harus pernikahan yang menjadi syaratnya.

Pak Bimo dan istrinya hanya diam dan sesekali mereka saling memandang, terlihat begitu jelas kesedihan diantara mereka. Dari dalam lubuk hati mereka, mereka tidak ingin mengorbankan Greesha.

"Apa ruginya kamu jika harus menikah dengan aku? " tanya Ardiya kepada Greesha yang seketika memecahkan keheningan.

"Tentu saja banyak, aku punya kekasih dan aku masih kuliah, bahkan aku belum berfikir tentang pernikahan! " jawab Greesha.

"Tapi bukankah nanti setelah menikah ,kehidupan mu akan terjamin, dan akan jauh lebih mewah bahkan dari kehidupan mu yang dulu? " tanya Ardiya sambil memotong steak yang ada di hadapannya.

Greesha begitu kesal mendengar ucapan Ardiya yang terkesan sombong itu, tapi ucapan dia memang benar, hidup nya pasti akan lebih baik bahkan dari kehidupan dia di masa lalu. Ardiya memiliki sebuah perusahaan yang ia dirikan sendiri, dan dia juga pewaris tunggal dari Bimantara Group. "Tapi menikah bukankah harus ada cinta? " tanya Greesha.

Ardiya kemudian meletakkan garpu dan pisau yang ia pegang. Dan menatap tajam Greesha .

"Kamu akan tahu apa itu cinta setelah kamu menikah dengan saya!" ucap Ardiya yang seketika membuat Greesha gugup saat mendengar ucapan itu.

Greesha terdiam dia tidak mengerti dengan ucapan Ardiya. Greesha merasa usahanya untuk meminta bantuan kepada Pak Dio kali ini hanya sia-sia.

"Dasar orang-orang tidak punya hati dan sukanya memanfaatkan keadaan! " ucap Greesha dalam hatinya yang penuh amarah.

Sesampainya dirumah Greesha masih saja diam dan tak berkata sepatah katapun.

"Greesha kamu tidak perlu memikirkan ini semua, kamu tidak perlu menikah dengan anak Pak Dio, Papah akan cari kerja, kamu tenang saja ya! " ucap Pak Bimo sambil mengusap rambut Greesha.

"Iya Pah, " jawab Greesha.

Greesha kemudian masuk ke dalam kamar.

"Aku nggak akan pernah mau menikah dengan lelaki sombong seperti dia! " gumam Greesha sambil melepaskan baju yang ia kenakan.

Keesokan harinya.

Tok... tok... tok

"Greesha.... Greesha.....!!! " panggil Mamah nya Greesha sambil mengetuk pintu kamar Greesha.

Greesha yang mendengar bergegas membuka kamar nya.

"Ada apa mah? " tanya Greesha dengan panik.

"Greesha di depan....!! " ucap Mamahnya sambil menunjuk ke arah pintu.

Greesha kemudian melihat keluar rumah, dan dia sangat terkejut dengan apa yang dilihat nya.

"Mau apa anda kesini?" tanya Greesha dengan nada tinggi.

"Bukankah kamu harus berangkat ke kampus, mari saya antar! " ucap Ardiya.

"Tidak perlu saya bisa naik angkot! " jawab Greesha dengan ketus.

"Yakin kamu akan sampai tepat waktu? sudahlah saya bisa mengantar kamu ke kampus. Saya janji tidak akan berbuat macam-macam! " ucap Ardiya.

Greesha kemudian melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, dan jam itu sudah menunjukan pukul 08.30 WIB.

"Sial....30 menit lagi aku ada kelas, mana sempat kalau naik angkot! " gumam Greesha.

"Mari silahkan masuk! " ajak Ardiya.

Greesha memandangi wajah kedua orangtuanya, orangtua Greesha juga nampak bingung.

"Terserah kamu Greesha, " ucap Pak Bimo.

Setelah beberapa saat berfikir , akhirnya dengan sangat terpaksa dia mau menerima tawaran Ardiya.

Sepanjang perjalanan Greesha selalu berdoa dalam hati supaya dia dilindungi dan Ardiya tidak berbuat macam-macam terhadap nya.

"Kamu tidak perlu takut dengan saya, saya akan jaga kamu! " ucap Ardiya memecah keheningan dalam mobil itu.

Greesha hanya diam dan tidak menghiraukan perkataan Ardiya.

"Kamu mau konsep pernikahan kita nanti seperti apa? " tanya Ardiya yang sontak membuat Greesha terkejut.

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan menikah dengan anda bukan? " jawab Greesha dengan sedikit menaikan nada suaranya.

"Kamu pasti akan menikah dengan saya! " ucap Ardiya dengan tersenyum.

Rasanya Greesha ingin memaki orang itu, tapi dia masih berusaha sabar menghadapi Ardiya.

"Aku tidak boleh marah, aku harus mencari cara supaya dia mau membantu keluarga ku tanpa harus menikahinya, " ucap Greesha dalam hati.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di kampus Greesha. Saat Greesha hendak turun, ia melihat Ardiya juga akan turun dari mobil.

"Anda mau kemana? " tanya Greesha dengan panik.

"Saya mau membukakan pintu untuk kamu! " ucap Ardiya.

"Tidak perlu, saya bisa sendiri, anda tidak perlu turun. Terimakasih telah mengantar saya! " ucap Greesha.

"Baiklah, nanti sore saya jemput! " ucap Ardiya.

"Hah? Tidak usah, saya bisa pulang sendiri!" jawab Greesha dengan tegas.

"Cepatlah turun, saya mau berangkat ke kantor! " ucap Ardiya.

"Iya, tapi ingat anda tidak perlu menjemput saya nanti, saya akan pulang sendiri! " tegas Greesha.

"Sudahlah cepat turun! " pinta Ardiya tanpa menggubris ucapan Greesha yang memintanya untuk tidak menjemput nya nanti.

Greesha kemudian turun dari mobil Ardiya dengan celingukan, dia berharap Rafandra maupun teman-temannya tidak ada yang melihatnya turun dari mobil Ardiya.

Greesha kemudian bergegas berlari menuju kelas. Sedangkan didalam mobil Ardiya terus memperhatikan Greesha yang berlari dan hilang dalam kerumunan mahasiswa.

"Kamu tidak akan bisa pergi dariku Greesha! " Ucap Ardiya sambil tersenyum dan segera menjalankan mobilnya.

Episodes
1 Episode Satu ( Titik Balik)
2 Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3 Episode 3 ( Bimbang)
4 Episode 4 (Pertemuan)
5 Episode 5 (Penolakan)
6 Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7 Eps 7 (Pilihan)
8 Episode 8 (Pelukan Hangat)
9 Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10 Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11 Episode 11 (Kecurigaan)
12 Episode 12 (Venue Impian)
13 Episode 13 (kejujuran)
14 Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15 Episode 15 (Rasa Takut)
16 Episode 16 (Kado Anniversary)
17 Episode 17 (Pelukan Hangat)
18 Episode 18 (Posesif)
19 Episode 19 Gay?
20 Episode 20 Ancaman
21 Episode 21 (Maaf)
22 Episode 22 (Terungkap)
23 Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24 Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25 Episode 25 (Terbongkar)
26 Episode 26 (Teror)
27 Episode 27 (Rujak)
28 Episode 28 (Penyelidikan)
29 Bab 29 (Rumah Mewah)
30 Bab 30 (Kolam)
31 Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32 Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33 Bab 33 (Kejanggalan)
34 Bab 34 (Teror dan Gresha)
35 Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36 Bab 36 (Mantan Kekasih)
37 37 (Ancaman Ardiya)
38 Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39 Bab 39 (Pembunuh)
40 Bab 40 (Lingkaran teror)
41 Bab 41 (Kekecewaan)
42 Bab 42 (Penyelidikan)
43 Bab 43 (Teori Baru)
44 Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45 Bab 45 ( Keraguan)
46 Bab 46 (Kakak laki-laki)
47 Bab 47 (Permohonan Maaf)
48 Bab 48 (Foto Pernikahan)
49 Bab 49 (Cake)
50 Bab 50 (Ciuman)
51 Bab 51 (Petunjuk Baru)
52 Bab 52 (Kata Maaf)
53 Bab 53 (Cuek)
54 Bab 54 (Ide Gila)
55 Bab 55 (Rencana satu)
56 Bab 56 ( Rendang)
57 Bab 57 (Ketidakjujuran)
58 Bab 58 (Foto)
59 Bab 59 (Tangisan)
60 Bab 60 (Luka)
61 Bab 61 (Penyesalan)
62 Bab 62 (Rasa bersalah)
63 Bab 63 (Kebohongan)
64 Bab 64 (Pengintaian)
65 Bab 65 (Cerai?)
66 Bab 66 (Naya)
67 Bab 67 (Cctv)
68 Bab 68 (Pertemuan)
69 Bab 69 (Anak Perempuan)
70 Bab 70 (Mie)
71 Bab 71 (Seribu Alasan)
72 Bab 72 (Pilihan)
73 Bab 73 (Tangisan)
74 Bab 74 (Curiga Lagi)
75 Bab 75 (Berlabuh)
76 Bab 76 (Mobil)
77 Bab 77 (Foto)
78 Bab 78 (Terbongkar)
79 Bab 79 (Gossip)
80 Bab 80 (Terungkap)
81 Bab 81 ( Tangisan)
82 Bab 82 (Penjelasan)
83 Bab 83 (Malam Romantis)
84 Bab 84 (Luka)
85 Bab 85 (Berita Viral)
86 Bab 86 ( Baju Baru)
87 Bab 87 (Gagal)
88 Bab 88 (Pertemuan)
89 Bab 89 (Malam Pertama)
90 Bab 90 (Foto)
91 Bab 91 (kejujuran)
92 Bab 92 (Mulai terungkap)
93 Bab 93 (Papa Mertua)
94 Bab 94 (Simalakama)
95 Bab 95 (Saudara)
96 Bab 96 (Pertengkaran)
97 Bab 97 (Balas dendam)
98 Bab 98 (Berita duka)
99 Bab 99 (Pergi)
100 Bab 100 (penjelasan)
101 Bab 101 ( Terkuak)
102 Bab 102 ( Nasehat)
103 Bab 103 (Cerita)
104 Bab 104 ( Pukulan)
105 Bab 105 ( foto berdarah)
106 Bab 106 (Babak baru)
107 Bab 107 (Makam)
108 Penting
109 Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110 Bab 109 (Album Foto)
111 Bab 110 (Janji)
112 Bab 111 (Pertikaian)
113 Bab 112 (Berdamai?)
114 Bab 113 (Salah?)
115 Bab 114 (masalah lain)
116 Bab 115 (Kenangan manis)
117 Bab 116 (Ketidakjujuran)
118 Bab 117 (Tocix)
119 Bab 118 (Tas)
120 Bab 119 (perbincangan)
121 Bab 120 (Rumah Mewah)
122 Bab 121 (Bocah laki-laki)
123 Bab 122 (Ide gila)
124 Bab 123 (Dinner)
125 Bab 124 (Dimsum)
126 Bab 125 (Siapa?)
127 Bab 126 (Bantuan)
128 Bab 127 (Kebohongan)
129 Bab 128 (Amplop Coklat)
130 Bab 129 (Kamar Mandi)
131 Bab 130 (Liburan)
132 Bab 131 (Botol Kaca)
133 Bab 132 (Baju)
134 Bab 133 (Egois)
135 Bab 135 (Pacar)
136 Bab 136 (Upah)
137 Bab 137 (teman)
138 Bab 138 ( Maaf)
139 Bab 139 (Tamparan)
140 Bab 140
141 Bab 141 (Rollercoaster)
142 Bab 142 (Lupa)
143 Bab 143 ( Packing)
144 Bab 144 (Perjalanan)
145 Bab 145 (Hari pertama)
146 Bab 146 (Dinner)
147 Bab 147 ( kecurigaan)
148 Bab 148 (Angin malam)
149 Bab 149 ( Pergi)
150 Bab 150 ( Topi)
151 Bab 151 (Bunga)
152 Bab 152 (Penyelidikan)
153 Bab 153 (cerita)
154 Bab 154 ( Foto)
155 Bab 155 (sarapan)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode Satu ( Titik Balik)
2
Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3
Episode 3 ( Bimbang)
4
Episode 4 (Pertemuan)
5
Episode 5 (Penolakan)
6
Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7
Eps 7 (Pilihan)
8
Episode 8 (Pelukan Hangat)
9
Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10
Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11
Episode 11 (Kecurigaan)
12
Episode 12 (Venue Impian)
13
Episode 13 (kejujuran)
14
Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15
Episode 15 (Rasa Takut)
16
Episode 16 (Kado Anniversary)
17
Episode 17 (Pelukan Hangat)
18
Episode 18 (Posesif)
19
Episode 19 Gay?
20
Episode 20 Ancaman
21
Episode 21 (Maaf)
22
Episode 22 (Terungkap)
23
Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24
Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25
Episode 25 (Terbongkar)
26
Episode 26 (Teror)
27
Episode 27 (Rujak)
28
Episode 28 (Penyelidikan)
29
Bab 29 (Rumah Mewah)
30
Bab 30 (Kolam)
31
Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32
Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33
Bab 33 (Kejanggalan)
34
Bab 34 (Teror dan Gresha)
35
Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36
Bab 36 (Mantan Kekasih)
37
37 (Ancaman Ardiya)
38
Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39
Bab 39 (Pembunuh)
40
Bab 40 (Lingkaran teror)
41
Bab 41 (Kekecewaan)
42
Bab 42 (Penyelidikan)
43
Bab 43 (Teori Baru)
44
Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45
Bab 45 ( Keraguan)
46
Bab 46 (Kakak laki-laki)
47
Bab 47 (Permohonan Maaf)
48
Bab 48 (Foto Pernikahan)
49
Bab 49 (Cake)
50
Bab 50 (Ciuman)
51
Bab 51 (Petunjuk Baru)
52
Bab 52 (Kata Maaf)
53
Bab 53 (Cuek)
54
Bab 54 (Ide Gila)
55
Bab 55 (Rencana satu)
56
Bab 56 ( Rendang)
57
Bab 57 (Ketidakjujuran)
58
Bab 58 (Foto)
59
Bab 59 (Tangisan)
60
Bab 60 (Luka)
61
Bab 61 (Penyesalan)
62
Bab 62 (Rasa bersalah)
63
Bab 63 (Kebohongan)
64
Bab 64 (Pengintaian)
65
Bab 65 (Cerai?)
66
Bab 66 (Naya)
67
Bab 67 (Cctv)
68
Bab 68 (Pertemuan)
69
Bab 69 (Anak Perempuan)
70
Bab 70 (Mie)
71
Bab 71 (Seribu Alasan)
72
Bab 72 (Pilihan)
73
Bab 73 (Tangisan)
74
Bab 74 (Curiga Lagi)
75
Bab 75 (Berlabuh)
76
Bab 76 (Mobil)
77
Bab 77 (Foto)
78
Bab 78 (Terbongkar)
79
Bab 79 (Gossip)
80
Bab 80 (Terungkap)
81
Bab 81 ( Tangisan)
82
Bab 82 (Penjelasan)
83
Bab 83 (Malam Romantis)
84
Bab 84 (Luka)
85
Bab 85 (Berita Viral)
86
Bab 86 ( Baju Baru)
87
Bab 87 (Gagal)
88
Bab 88 (Pertemuan)
89
Bab 89 (Malam Pertama)
90
Bab 90 (Foto)
91
Bab 91 (kejujuran)
92
Bab 92 (Mulai terungkap)
93
Bab 93 (Papa Mertua)
94
Bab 94 (Simalakama)
95
Bab 95 (Saudara)
96
Bab 96 (Pertengkaran)
97
Bab 97 (Balas dendam)
98
Bab 98 (Berita duka)
99
Bab 99 (Pergi)
100
Bab 100 (penjelasan)
101
Bab 101 ( Terkuak)
102
Bab 102 ( Nasehat)
103
Bab 103 (Cerita)
104
Bab 104 ( Pukulan)
105
Bab 105 ( foto berdarah)
106
Bab 106 (Babak baru)
107
Bab 107 (Makam)
108
Penting
109
Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110
Bab 109 (Album Foto)
111
Bab 110 (Janji)
112
Bab 111 (Pertikaian)
113
Bab 112 (Berdamai?)
114
Bab 113 (Salah?)
115
Bab 114 (masalah lain)
116
Bab 115 (Kenangan manis)
117
Bab 116 (Ketidakjujuran)
118
Bab 117 (Tocix)
119
Bab 118 (Tas)
120
Bab 119 (perbincangan)
121
Bab 120 (Rumah Mewah)
122
Bab 121 (Bocah laki-laki)
123
Bab 122 (Ide gila)
124
Bab 123 (Dinner)
125
Bab 124 (Dimsum)
126
Bab 125 (Siapa?)
127
Bab 126 (Bantuan)
128
Bab 127 (Kebohongan)
129
Bab 128 (Amplop Coklat)
130
Bab 129 (Kamar Mandi)
131
Bab 130 (Liburan)
132
Bab 131 (Botol Kaca)
133
Bab 132 (Baju)
134
Bab 133 (Egois)
135
Bab 135 (Pacar)
136
Bab 136 (Upah)
137
Bab 137 (teman)
138
Bab 138 ( Maaf)
139
Bab 139 (Tamparan)
140
Bab 140
141
Bab 141 (Rollercoaster)
142
Bab 142 (Lupa)
143
Bab 143 ( Packing)
144
Bab 144 (Perjalanan)
145
Bab 145 (Hari pertama)
146
Bab 146 (Dinner)
147
Bab 147 ( kecurigaan)
148
Bab 148 (Angin malam)
149
Bab 149 ( Pergi)
150
Bab 150 ( Topi)
151
Bab 151 (Bunga)
152
Bab 152 (Penyelidikan)
153
Bab 153 (cerita)
154
Bab 154 ( Foto)
155
Bab 155 (sarapan)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!