Episode 3 ( Bimbang)

Pak Bimo mengetuk pintu rumah, dan tak lama istrinya membukakan pintu dan menyambut suaminya dengan penuh harap.

"Pah bagaimana tadi?" tanya istrinya.

"Nanti papah ceritakan mah! " jawab Pak Bimo dengan wajah penuh kebingungan.

Mereka kemudian masuk ke dalam rumah. Setelah selesai membersihkan badannya, Pak Bimo langsung menceritakan hasil pertemuannya dengan Pak Dio. Saat itu Greesha tengah tertidur dalam kamarnya, sehingga tidak tahu kedatangan Papahnya. Pak Bimo bercerita dengan wajah yang penuh cemas dan terlihat begitu gelisah.

"Pah, kita harus bagaimana? " tanya Bu Bimo dengan cemas.

"Papah juga bingung mah, tawaran pak Dio sangat menggiurakan, tapi Greesha? " Pak Bimo kembali murung, dan terlihat begitu cemas.

Malam tiba , setelah makan malam Pak Bimo berencana membicarakan masalah Pak Dio kepada Greesha.

"Gimana Pah tadi ketemunnya sama Pak Dio? Apa bisa membantu kita? " tanya Greesha dengan rasa penasaran.

"Pak Dio bisa membantu kita, melunasi hutang Papah, dan membantu Papah membangun kembali bisnis Papah, " ungkap Pak Bimo.

"Beneran Pah? Berarti kita akan segera keluar dari rumah ini dan kembali ke kehidupan kita dulu kan? " tanya Greesha dengan sumringah.

"Tapi Pak Dio mengajukan syarat untuk Papah! " tambah Pak Bimo.

"Syaratnya apa Pah? " tanya Greesha.

"Papah harus.... "

"Harus apa Pah? " sahut Greesha.

"Harus mau menjadi besan dari Pak Dio! " jelas Pak bimo.

"Besan? Besan berarti anak Pak Dio akan menikah dengan anak Papah? " tanya Greesha, yang nampaknya masih belum memahami perkataan Pak Bimo .

"Iya Greesha"

"Menikah? Anak Papah? " gumam Greesha sambil menggaruk kepalanya.

"Anak Papah kan cuma aku, berarti aku yang menikah? " tanya Greesha terkejut.

Pak Bimo menganggukan kepalanya. Greesha masih bengong menatap orang tuanya, dan mencerna baik-baik kata-kata Pak Bimo.

"Bentar bentar Pah, ini kenapa aku harus menikah dengan anaknya Pak Dio? " tanya Greesha.

"Iya Pak Dio memang mengajukan syaratnya seperti itu," ungkap Pak Bimo.

"Greesha kalau kamu tidak mau mamah sama papah tidak apa-apa, kita akan cari jalan lain untuk masalah ini, " ucap Bu Bimo sambil memegang tangan Greesha.

Greesha masih terdiam, dia masih berfikir untuk apa anak seorang konglomerat harus dijodohkan dengan dia anak dari pengusaha yang bangkrut.

"Apakah dia sangat jelek sampai harus dicarikan istri! "fikir Greesha.

"Kalau Greesha mau bertemu dulu sama anak dari Pak Bimo juga bisa, kalau mau besok kita bisa ketemu dengan mereka! " ucap Pak Bimo.

Greesha hanya diam, dia masih bingung dengan semua ini. Dia berjalan menuju kamar, dan membaringkan badannya di atas tempat tidur.

"Kenapa hidupku jadi seperti ini, tiba-tiba Papah bangkrut dan harus tinggal di rumah kecil ini, tiba-tiba juga ada yang mau menikahi ku, apa maksud dari semua ini Ya Tuhan? " gumam Greesha.

Semua ini begitu tiba-tiba untuknya, bagaimana dia bisa menikah dengan orang lain, sedangkan dia telah memiliki seorang kekasih yang sangat ia sayangi. Dan saat ini dia begitu merindukan Rafandra, seharian ini pun dia tidak mengangkat telfon dari Rafandra. Dia hanya mengirim pesan kalau besok Rafandra tidak perlu menjemput Greesha saat berangkat kuliah dengan alasan akan diantar oleh Papahnya.

Saat hatinya dipenuhi cinta nya dengan Rafandra, dia harus menerima tawaran untuk menikah.

"Andaikan Rafandra yang akan menikahi ku, aku tidak mungkin bimbang seperti ini," gumam Greesha

"Tapi kalau aku menikah, hidupku akan lebih baik dari sekarang, aku tidak perlu tinggal disini, dan aku tidak akan hidup susah. Tapi bagaimana mungkin aku harus menikah dengan orang yang aku tidak tahu dia siapa! " ucap Greesha dalam hati.

" Jika aku tidak menikah dengan anak Pak Dio bagaimana dengan keluargaku, bagaimana hidup kita kedepannya, "ucap Greesha sambil menggulingkan badannya di atas tempat tidur. Pagipun tiba, Greesha tengah bersiap untuk berangkat kuliah, dia berangkat lebih pagi dari biasanya, karena dia harus naik angkot dan jarak rumahnya yang sekarang lebih jauh dari pada yang dulu.

Ini adalah kali pertama ia menunggu angkot di pinggir jalan, tak pernah terbayangkan kalau ia akan melewati masa-masa seperti ini. Dia harus Berdesak-desakan dengan penumpang lain, ada yang membawa sayuran, ada yang ngamen, bahkan ada yang membawa ikan, membuat Greesha merasa mual dan ingin muntah. Tapi Greesha harus menahannya, hingga akhirnya dia sampai di kampus, saat turun dari angkot, dia memilih tidak turun tepat di depan kampus, tapi agak jauh dari kampusnya , agar tidak ada teman kampus nya yang melihat dirinya. Dan kemudian dia berjalan kaki untuk ke kampus. Sesampainya di kampus, ia bergegas ke toilet, membersihkan badannya, memakai parfum, dan memastikan badannya harum serta rambutnya tidak lepek. Setelah semua terlihat rapi, ia berjalan menuju kelas. Saat dikelas ia melihat Yumi sudah duduk di bangku nya.

"Greesha, Loe kenapa baru datang? " tanya Yumi.

"Em iya tadi kesiangan, " jawab Greesha mengelak.

"Tadi Rafandra nyariin, loe kemana aja sih dari kemarin katanya loe nggak bisa dihubungi, dan tadi juga nggak mau di jemput, " ucap Yumi.

"Ee.... iya kemarin ituu, kemarin gue ada acara sama keluarga, acara nya dadakan gitu, dan sibuk banget jadi sama sekali nggak bisa pegang HP, terus tadi gue tuh diantar sama bokap gue, "kata Greesha dengan sedikit gelagapan.

" Ya uda sekarang loe mending ngabarin Rafandra deh, kasihan dia bingung gitu nyariin loe mulu, "pinta Yumi.

Sepanjang kelas perkuliahan Greesha sama sekali tidak bisa berkonsentrasi, pikiran nya masih saja kalut dan kacau. Dia merasa bahwa masa depan keluarga nya sekarang berada ditangannya. Haruskah dia menikah dengan orang itu dan meninggalkan Rafandra atau dia akan membiarkan keluarga nya menanggung penderitaan ini entah sampai kapan atau bahkan kehidupan mereka akan seperti ini selamanya.

Setelah semua mata kuliah nya selesai Greesha segera bergegas pulang, tapi dia di hadang Rafandra di depan kelas. Greesha terkejut melihat Rafandra yang tiba-tiba didepannya.

"Haii sayang, " ucap Greesha gelagapan.

"Kamu mau kemana? " tanya Rafandra.

"Mau pulang, " jawab Greesha.

"Aku antar! "ucap Rafandra sambil memegang lengan Greesha.

" Jangan!!! "teriak Greesha dengan spontan.

" kenapa? " tanya Rafandra heran.

"Aku di jemput sama Papah, " jawab Greesha.

"Tumben kamu diantar jemput sama Papah kamu, kalau gitu aku antar kedepan, aku nemenin kamu sampai Papah kamu datang! " pinta Rafandra.

Greesha gelisah, dia bingung harus menjawab apa, karena sebenarnya dia mau pulang naik angkot bukan dijemput oleh Papahnya, tapi tidak mungkin ia mengatakan hal tersebut kepada Rafandra.

Dia seketika memutar otaknya, dia harus mencari alasan agar Rafandra bisa pergi dan dia bisa menghindar.

Setalah sampai di depan kampus, mereka duduk di sebuah kursi dekat gerbang kampus.

"Sayang aku haus, kamu bisa tolong belikan aku minum di kantin? aku pengen banget minum jus mangga, " pinta Greesha.

"Tapi kamu nanti di sini sendiri, gimana? " tanya Rafandra.

"Nggak apa sayang, aku berani disini sendiri, tolong ya aku haus banget, " pinta Greesha dengan manja.

Melihat kekasihnya kehausan Rafandra pun bergegas pergi ke kantin.

Saat Greesha merasa keadaan sudah aman, dan Rafandra sudah pergi ke kantin, dia lalu segera berlari pergi untuk mencari angkot.

"Maaf Sayang, aku harus bohong sama kamu, aku masih belum bisa jujur sama kamu tentang masalahku sekarang, " batin Greesha.

Episodes
1 Episode Satu ( Titik Balik)
2 Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3 Episode 3 ( Bimbang)
4 Episode 4 (Pertemuan)
5 Episode 5 (Penolakan)
6 Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7 Eps 7 (Pilihan)
8 Episode 8 (Pelukan Hangat)
9 Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10 Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11 Episode 11 (Kecurigaan)
12 Episode 12 (Venue Impian)
13 Episode 13 (kejujuran)
14 Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15 Episode 15 (Rasa Takut)
16 Episode 16 (Kado Anniversary)
17 Episode 17 (Pelukan Hangat)
18 Episode 18 (Posesif)
19 Episode 19 Gay?
20 Episode 20 Ancaman
21 Episode 21 (Maaf)
22 Episode 22 (Terungkap)
23 Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24 Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25 Episode 25 (Terbongkar)
26 Episode 26 (Teror)
27 Episode 27 (Rujak)
28 Episode 28 (Penyelidikan)
29 Bab 29 (Rumah Mewah)
30 Bab 30 (Kolam)
31 Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32 Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33 Bab 33 (Kejanggalan)
34 Bab 34 (Teror dan Gresha)
35 Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36 Bab 36 (Mantan Kekasih)
37 37 (Ancaman Ardiya)
38 Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39 Bab 39 (Pembunuh)
40 Bab 40 (Lingkaran teror)
41 Bab 41 (Kekecewaan)
42 Bab 42 (Penyelidikan)
43 Bab 43 (Teori Baru)
44 Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45 Bab 45 ( Keraguan)
46 Bab 46 (Kakak laki-laki)
47 Bab 47 (Permohonan Maaf)
48 Bab 48 (Foto Pernikahan)
49 Bab 49 (Cake)
50 Bab 50 (Ciuman)
51 Bab 51 (Petunjuk Baru)
52 Bab 52 (Kata Maaf)
53 Bab 53 (Cuek)
54 Bab 54 (Ide Gila)
55 Bab 55 (Rencana satu)
56 Bab 56 ( Rendang)
57 Bab 57 (Ketidakjujuran)
58 Bab 58 (Foto)
59 Bab 59 (Tangisan)
60 Bab 60 (Luka)
61 Bab 61 (Penyesalan)
62 Bab 62 (Rasa bersalah)
63 Bab 63 (Kebohongan)
64 Bab 64 (Pengintaian)
65 Bab 65 (Cerai?)
66 Bab 66 (Naya)
67 Bab 67 (Cctv)
68 Bab 68 (Pertemuan)
69 Bab 69 (Anak Perempuan)
70 Bab 70 (Mie)
71 Bab 71 (Seribu Alasan)
72 Bab 72 (Pilihan)
73 Bab 73 (Tangisan)
74 Bab 74 (Curiga Lagi)
75 Bab 75 (Berlabuh)
76 Bab 76 (Mobil)
77 Bab 77 (Foto)
78 Bab 78 (Terbongkar)
79 Bab 79 (Gossip)
80 Bab 80 (Terungkap)
81 Bab 81 ( Tangisan)
82 Bab 82 (Penjelasan)
83 Bab 83 (Malam Romantis)
84 Bab 84 (Luka)
85 Bab 85 (Berita Viral)
86 Bab 86 ( Baju Baru)
87 Bab 87 (Gagal)
88 Bab 88 (Pertemuan)
89 Bab 89 (Malam Pertama)
90 Bab 90 (Foto)
91 Bab 91 (kejujuran)
92 Bab 92 (Mulai terungkap)
93 Bab 93 (Papa Mertua)
94 Bab 94 (Simalakama)
95 Bab 95 (Saudara)
96 Bab 96 (Pertengkaran)
97 Bab 97 (Balas dendam)
98 Bab 98 (Berita duka)
99 Bab 99 (Pergi)
100 Bab 100 (penjelasan)
101 Bab 101 ( Terkuak)
102 Bab 102 ( Nasehat)
103 Bab 103 (Cerita)
104 Bab 104 ( Pukulan)
105 Bab 105 ( foto berdarah)
106 Bab 106 (Babak baru)
107 Bab 107 (Makam)
108 Penting
109 Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110 Bab 109 (Album Foto)
111 Bab 110 (Janji)
112 Bab 111 (Pertikaian)
113 Bab 112 (Berdamai?)
114 Bab 113 (Salah?)
115 Bab 114 (masalah lain)
116 Bab 115 (Kenangan manis)
117 Bab 116 (Ketidakjujuran)
118 Bab 117 (Tocix)
119 Bab 118 (Tas)
120 Bab 119 (perbincangan)
121 Bab 120 (Rumah Mewah)
122 Bab 121 (Bocah laki-laki)
123 Bab 122 (Ide gila)
124 Bab 123 (Dinner)
125 Bab 124 (Dimsum)
126 Bab 125 (Siapa?)
127 Bab 126 (Bantuan)
128 Bab 127 (Kebohongan)
129 Bab 128 (Amplop Coklat)
130 Bab 129 (Kamar Mandi)
131 Bab 130 (Liburan)
132 Bab 131 (Botol Kaca)
133 Bab 132 (Baju)
134 Bab 133 (Egois)
135 Bab 135 (Pacar)
136 Bab 136 (Upah)
137 Bab 137 (teman)
138 Bab 138 ( Maaf)
139 Bab 139 (Tamparan)
140 Bab 140
141 Bab 141 (Rollercoaster)
142 Bab 142 (Lupa)
143 Bab 143 ( Packing)
144 Bab 144 (Perjalanan)
145 Bab 145 (Hari pertama)
146 Bab 146 (Dinner)
147 Bab 147 ( kecurigaan)
148 Bab 148 (Angin malam)
149 Bab 149 ( Pergi)
150 Bab 150 ( Topi)
151 Bab 151 (Bunga)
152 Bab 152 (Penyelidikan)
153 Bab 153 (cerita)
154 Bab 154 ( Foto)
155 Bab 155 (sarapan)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode Satu ( Titik Balik)
2
Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3
Episode 3 ( Bimbang)
4
Episode 4 (Pertemuan)
5
Episode 5 (Penolakan)
6
Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7
Eps 7 (Pilihan)
8
Episode 8 (Pelukan Hangat)
9
Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10
Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11
Episode 11 (Kecurigaan)
12
Episode 12 (Venue Impian)
13
Episode 13 (kejujuran)
14
Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15
Episode 15 (Rasa Takut)
16
Episode 16 (Kado Anniversary)
17
Episode 17 (Pelukan Hangat)
18
Episode 18 (Posesif)
19
Episode 19 Gay?
20
Episode 20 Ancaman
21
Episode 21 (Maaf)
22
Episode 22 (Terungkap)
23
Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24
Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25
Episode 25 (Terbongkar)
26
Episode 26 (Teror)
27
Episode 27 (Rujak)
28
Episode 28 (Penyelidikan)
29
Bab 29 (Rumah Mewah)
30
Bab 30 (Kolam)
31
Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32
Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33
Bab 33 (Kejanggalan)
34
Bab 34 (Teror dan Gresha)
35
Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36
Bab 36 (Mantan Kekasih)
37
37 (Ancaman Ardiya)
38
Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39
Bab 39 (Pembunuh)
40
Bab 40 (Lingkaran teror)
41
Bab 41 (Kekecewaan)
42
Bab 42 (Penyelidikan)
43
Bab 43 (Teori Baru)
44
Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45
Bab 45 ( Keraguan)
46
Bab 46 (Kakak laki-laki)
47
Bab 47 (Permohonan Maaf)
48
Bab 48 (Foto Pernikahan)
49
Bab 49 (Cake)
50
Bab 50 (Ciuman)
51
Bab 51 (Petunjuk Baru)
52
Bab 52 (Kata Maaf)
53
Bab 53 (Cuek)
54
Bab 54 (Ide Gila)
55
Bab 55 (Rencana satu)
56
Bab 56 ( Rendang)
57
Bab 57 (Ketidakjujuran)
58
Bab 58 (Foto)
59
Bab 59 (Tangisan)
60
Bab 60 (Luka)
61
Bab 61 (Penyesalan)
62
Bab 62 (Rasa bersalah)
63
Bab 63 (Kebohongan)
64
Bab 64 (Pengintaian)
65
Bab 65 (Cerai?)
66
Bab 66 (Naya)
67
Bab 67 (Cctv)
68
Bab 68 (Pertemuan)
69
Bab 69 (Anak Perempuan)
70
Bab 70 (Mie)
71
Bab 71 (Seribu Alasan)
72
Bab 72 (Pilihan)
73
Bab 73 (Tangisan)
74
Bab 74 (Curiga Lagi)
75
Bab 75 (Berlabuh)
76
Bab 76 (Mobil)
77
Bab 77 (Foto)
78
Bab 78 (Terbongkar)
79
Bab 79 (Gossip)
80
Bab 80 (Terungkap)
81
Bab 81 ( Tangisan)
82
Bab 82 (Penjelasan)
83
Bab 83 (Malam Romantis)
84
Bab 84 (Luka)
85
Bab 85 (Berita Viral)
86
Bab 86 ( Baju Baru)
87
Bab 87 (Gagal)
88
Bab 88 (Pertemuan)
89
Bab 89 (Malam Pertama)
90
Bab 90 (Foto)
91
Bab 91 (kejujuran)
92
Bab 92 (Mulai terungkap)
93
Bab 93 (Papa Mertua)
94
Bab 94 (Simalakama)
95
Bab 95 (Saudara)
96
Bab 96 (Pertengkaran)
97
Bab 97 (Balas dendam)
98
Bab 98 (Berita duka)
99
Bab 99 (Pergi)
100
Bab 100 (penjelasan)
101
Bab 101 ( Terkuak)
102
Bab 102 ( Nasehat)
103
Bab 103 (Cerita)
104
Bab 104 ( Pukulan)
105
Bab 105 ( foto berdarah)
106
Bab 106 (Babak baru)
107
Bab 107 (Makam)
108
Penting
109
Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110
Bab 109 (Album Foto)
111
Bab 110 (Janji)
112
Bab 111 (Pertikaian)
113
Bab 112 (Berdamai?)
114
Bab 113 (Salah?)
115
Bab 114 (masalah lain)
116
Bab 115 (Kenangan manis)
117
Bab 116 (Ketidakjujuran)
118
Bab 117 (Tocix)
119
Bab 118 (Tas)
120
Bab 119 (perbincangan)
121
Bab 120 (Rumah Mewah)
122
Bab 121 (Bocah laki-laki)
123
Bab 122 (Ide gila)
124
Bab 123 (Dinner)
125
Bab 124 (Dimsum)
126
Bab 125 (Siapa?)
127
Bab 126 (Bantuan)
128
Bab 127 (Kebohongan)
129
Bab 128 (Amplop Coklat)
130
Bab 129 (Kamar Mandi)
131
Bab 130 (Liburan)
132
Bab 131 (Botol Kaca)
133
Bab 132 (Baju)
134
Bab 133 (Egois)
135
Bab 135 (Pacar)
136
Bab 136 (Upah)
137
Bab 137 (teman)
138
Bab 138 ( Maaf)
139
Bab 139 (Tamparan)
140
Bab 140
141
Bab 141 (Rollercoaster)
142
Bab 142 (Lupa)
143
Bab 143 ( Packing)
144
Bab 144 (Perjalanan)
145
Bab 145 (Hari pertama)
146
Bab 146 (Dinner)
147
Bab 147 ( kecurigaan)
148
Bab 148 (Angin malam)
149
Bab 149 ( Pergi)
150
Bab 150 ( Topi)
151
Bab 151 (Bunga)
152
Bab 152 (Penyelidikan)
153
Bab 153 (cerita)
154
Bab 154 ( Foto)
155
Bab 155 (sarapan)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!