Episode 4 (Pertemuan)

Di dalam angkot, Greesha harus berdesakan dengan penumpang lain,dia merasa badan nya sangat penuh keringat, rambutnya mulai lepek. Selama ini dia selalu dalam mobil yang ber AC, tak pernah merasakan berdesakan di angkutan umum. Sesampainya dirumah, dia memperlihatkan muka yang kusut dan kesal.

"kenapa pulang-pulang mukanya lesu gitu?" tanya Mamah Greesha.

"Mah, aku nggak mau naik angkot lagi!" rengek Greesha sambil memeluk mamahnya.

"Kenapa? kalau nggak mau naik angkot kamu mau naik apa? mobil kita sudah tidak ada! " ungkap Mamah Greesha.

"Mah lihat aku, rambutku jadi lepek, badanku bau! " ucap Greesha dengan kesal.

"Maafkan Papah ya nak, gara-gara Papah kamu jadi ikutan susah. Tapi untuk sekarang Papah belum bisa kembalikan hidup kita seperti dulu. Papah akan mulai semua lagi dari nol, kamu doakan Papah ya! " pinta Pak Bimo.

Mendengar ucapan tersebut Greesha merasa semakin miris, karena itu tandanya dia akan selamanya seperti ini, karena dia tau tidak semudah itu membangun bisnis dari nol.

"Pah, masih ada cara kan? " tanya Greesha.

"Maksudnya? " tanya Pak Bimo bingung dengan pertanyaan Greesha.

"Pah, Greesha mau ketemu Sama Pak Dio Bimantara, kalau bisa sama anaknya juga Greesha mau ketemu! " ungkap Greesha.

Pak Bimo dan istrinya tekejut mendengar perkataan Greesha.

"Kenapa? " tanya Pak Bimo.

"Greesha kamu tahu kan permintaan Pak Dio apa, papah sama mamah nggak mau ngorbanin kamu! " ucap Mamah Greesha.

"Pah mah aku mau coba ngomong sama Pak Dio siapa tahu bisa bantu keluarga kita tanpa harus nikah sama anaknya, " ucap Greesha dengan penuh semangat.

"Tapi Greesha, " keluh Pak Bimo.

"Pah ayolah kita coba lagi, Papah cepat hubungi Pak Dio dan beritahu kalau malam ini kita bisa ketemu, Greesha mohon Pah, "pinta Greesha.

Setelah melihat anaknya memohon padanya, akhirnya Pak Bimo menelfon Pak Dio dan mereka mengatur jadwal untuk ketemu malam ini.

Saat Greesha membaringkan tubuhnya ke tempat tidur, dia tiba-tiba teringat Rafandra. Dia baru ingat kalau tadi dia meninggalkan Rafandra dan belum memberi kabar. Greesha lekas meraih handphone yang ada di dalam tasnya. Terlihat ada beberapa kali panggilan tak terjawab dari Rafandra, dan beberapa pesan.

"Rafandra pasti khawatir, " gumam Greesha.

Ia lalu segera menelfon Rafandra.

"Halo sayang, " ucap Greesha.

"Greesha kamu dimana?" tanya Rafandra yang terdengar panik.

"Aku udah pulang sayang," jawab Greesha yang coba menenangkan Rafandra.

"Pulang? " tanya Rafandra.

"Iya, tadi tuh waktu kamu beliin aku minuman, Papah uda dateng, jadi aku sama Papah langsung pulang, aku malah lupa tadi mau telfon kamu, maaf ya sayang, " ucap Greesha dengan lembut.

"kamu tahu nggak sih, kamu itu bikin aku khawatir! " ucap Rafandra.

"Iya aku minta maaf ya, " pinta Greesha.

"Ya udah ini aku uda deket rumah kamu, aku kesana ya! " ucap Rafandra.

"Apa? hah? Jangan kesini sayang! " ucap Greesha dengan nada panik.

"kenapa? aku uda mau sampai! " jelas Rafandra.

"emmm.. dirumah itu adaa.. emm ada.. " jawab Greesha gelagapan.

"Ada apa? " tanya Rafandra bingung.

"emm... ini dirumah tuh ada rekan bisnisnya Papah , jadi kan aku nggak enak kalau kamu tiba-tiba datang, " ucap Greesha , dengan harap semoga Rafandra percaya.

"Ya uda kalau gitu, aku langsung pulang ke rumah aja, tapi kamu baik-baik aja kan sayang? " tanya Rafandra memastikan bahwa Kekasih nya baik-baik saja.

"Iya kamu langsung pulang saja, dan aku baik-baik saja kok. Ini mau tidur capek banget aku," ucap Greesha dengan nada manja.

"Ya udah kamu istirahat dulu, love you sayang, " ucap Rafandra.

"Love you more sayang, " jawab Greesha.

Greesha kemudian mematikan telfon nya.

"Untung aja Rafandra percaya, dan aku nggak boleh kayak gini terus, aku nggak mau jauh sama Rafandra kayak gini, " gumam Greesha.

Malam jni Greesha segera bersiap, ia mengenakan dress selutut berwarna peach, dan tas yang ia selempangkan di bahu nya. Rambutnya ia ikat dan meninggalkan poninya yang menutupi sebagian dahinya.

"Kamu sudah siap?" tanya Pak Bimo.

"Sudah pah, Papah sama Mamah sudah siap? " tanya Greesha balik.

"Sudah, kita perginya nggak naik angkot kan Pah, Mah? " tanya Greesha.

"Nggak kok, kita sudah dijemput, " ucap Pak Bimo.

"Dijemput siapa Pah? " tanya Greesha penasaran.

"Sopir dari Pak Dio! " jawab Pak Bimo.

Mereka segera bergegas masuk mobil. Greesha sebenarnya sangat gerogi dan takut untuk bertemu keluarga Pak Dio, tapi dia tetap harus bertemu dengan mereka untuk meminta bantuan dengan keluarga Pak Dio. Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, akhirnya Greesha dan keluarga nya tiba di sebuah cafe yang mewah.

Saat mereka masuk, mereka langsung diarahkan oleh pelayanan dan dibawa ke ruang VIP.

Greesha merasa begitu gugup saat melangkahkan kakinya ke ruang VIP. Greesha sepanjang perjalanan berfikir kalau anak dari Pak Dio pasti jelek dan tua sehingga harus dicarikan istri dari anak yang keluarganya bangkrut seperti dia.

saat memasuki ruangan itu, dia melihat seorang lelaki mengenakan jas berwarna hitam, dia seperti nya hampir seumuran dengan Papahnya. Dia tersenyum melihat kedatangan keluarga Greesha.

"Selamat datang Pak Bimo, " sambut Pak Dio.

"Maaf saya dan keluarga sudah membuat Pak Dio menunggu, " ucap Pak Bimo.

"Oh tidak, saya juga belum lama sampai sini, silahkan duduk! " ucap Pak Dio dengan ramah.

Mereka kemudian duduk, tapi Greesha memperhatikan sekitar , dia tak melihat siapapun selain Pak Dio. Tapi ada satu kursi kosong tepat di depan meja Greesha.

"Oh iya ini istri saya dan ini Greesha anak saya satu-satunya, " ucap Pak Bimo sambil memperkenalkan Greesha dan Mamahnya.

Greesha kemudian bersalaman dan tersenyum kepada Pak Dio.

"Halo Greesha kamu sangat cantik sekali, " sanjung Pak Dio.

"Terimakasih," jawab Greesha dengan singkat.

Dibalik senyumnya itu terpendam rasa takut dan gugup yang luar biasa.

"Pak Dio sendirian? " tanya Pak Bimo.

"Oh tidak, saya sama anak saya kesini, tapi dia masih ke toilet, tunggu sebentar! " jawab Pak Dio.

Tak lama kemudian, terdengar pintu ruangan itu terbuka, dan terlihat seorang laki-laki mengenakan setelan jas berwarna maroon. Laki-laki itu tinggi dan berkulit putih, rambutnya terlihat begitu rapi.

Greesha melihat lelaki itu semakin mendekat, dia cukup terpukau melihat lelaki yang tampan itu.

"Siapa dia? " batin Greesha.

Lelaki itu kemudian duduk di kursi kosong depan Greesha

"Pak Bimo perkenalkan ini anak saya satu-satunya Ardiya Bimantara, " ucap Pak Bimo.

Sontak Greesha terkejut, ini diluar dugaan Greesha. Dia yang mengira kalau anak dari Pak Bimo adalah lelaki yang jelek dan sudah tua. Tapi ternyata dia adalah lelaki yang gagah dan tampan.

"Greesha ayo salaman, " ucap Pak Bimo menegur Greesha yang dari tadi bengong melihat Ardiya.

Ardiya mengulurkan tangannya ke Greesha. Greesha kemudian mengulurkan tanganya juga.

"Ardiya Bimantara, " ucap lelaki itu dengan gagahnya.

"Aku Greesha, " jawab Greesha dengan gugup.

Terpopuler

Comments

Ami batam

Ami batam

Thor lanjutan ny mna, pengen lihat gresha bucin ma ardiya

2022-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode Satu ( Titik Balik)
2 Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3 Episode 3 ( Bimbang)
4 Episode 4 (Pertemuan)
5 Episode 5 (Penolakan)
6 Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7 Eps 7 (Pilihan)
8 Episode 8 (Pelukan Hangat)
9 Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10 Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11 Episode 11 (Kecurigaan)
12 Episode 12 (Venue Impian)
13 Episode 13 (kejujuran)
14 Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15 Episode 15 (Rasa Takut)
16 Episode 16 (Kado Anniversary)
17 Episode 17 (Pelukan Hangat)
18 Episode 18 (Posesif)
19 Episode 19 Gay?
20 Episode 20 Ancaman
21 Episode 21 (Maaf)
22 Episode 22 (Terungkap)
23 Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24 Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25 Episode 25 (Terbongkar)
26 Episode 26 (Teror)
27 Episode 27 (Rujak)
28 Episode 28 (Penyelidikan)
29 Bab 29 (Rumah Mewah)
30 Bab 30 (Kolam)
31 Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32 Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33 Bab 33 (Kejanggalan)
34 Bab 34 (Teror dan Gresha)
35 Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36 Bab 36 (Mantan Kekasih)
37 37 (Ancaman Ardiya)
38 Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39 Bab 39 (Pembunuh)
40 Bab 40 (Lingkaran teror)
41 Bab 41 (Kekecewaan)
42 Bab 42 (Penyelidikan)
43 Bab 43 (Teori Baru)
44 Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45 Bab 45 ( Keraguan)
46 Bab 46 (Kakak laki-laki)
47 Bab 47 (Permohonan Maaf)
48 Bab 48 (Foto Pernikahan)
49 Bab 49 (Cake)
50 Bab 50 (Ciuman)
51 Bab 51 (Petunjuk Baru)
52 Bab 52 (Kata Maaf)
53 Bab 53 (Cuek)
54 Bab 54 (Ide Gila)
55 Bab 55 (Rencana satu)
56 Bab 56 ( Rendang)
57 Bab 57 (Ketidakjujuran)
58 Bab 58 (Foto)
59 Bab 59 (Tangisan)
60 Bab 60 (Luka)
61 Bab 61 (Penyesalan)
62 Bab 62 (Rasa bersalah)
63 Bab 63 (Kebohongan)
64 Bab 64 (Pengintaian)
65 Bab 65 (Cerai?)
66 Bab 66 (Naya)
67 Bab 67 (Cctv)
68 Bab 68 (Pertemuan)
69 Bab 69 (Anak Perempuan)
70 Bab 70 (Mie)
71 Bab 71 (Seribu Alasan)
72 Bab 72 (Pilihan)
73 Bab 73 (Tangisan)
74 Bab 74 (Curiga Lagi)
75 Bab 75 (Berlabuh)
76 Bab 76 (Mobil)
77 Bab 77 (Foto)
78 Bab 78 (Terbongkar)
79 Bab 79 (Gossip)
80 Bab 80 (Terungkap)
81 Bab 81 ( Tangisan)
82 Bab 82 (Penjelasan)
83 Bab 83 (Malam Romantis)
84 Bab 84 (Luka)
85 Bab 85 (Berita Viral)
86 Bab 86 ( Baju Baru)
87 Bab 87 (Gagal)
88 Bab 88 (Pertemuan)
89 Bab 89 (Malam Pertama)
90 Bab 90 (Foto)
91 Bab 91 (kejujuran)
92 Bab 92 (Mulai terungkap)
93 Bab 93 (Papa Mertua)
94 Bab 94 (Simalakama)
95 Bab 95 (Saudara)
96 Bab 96 (Pertengkaran)
97 Bab 97 (Balas dendam)
98 Bab 98 (Berita duka)
99 Bab 99 (Pergi)
100 Bab 100 (penjelasan)
101 Bab 101 ( Terkuak)
102 Bab 102 ( Nasehat)
103 Bab 103 (Cerita)
104 Bab 104 ( Pukulan)
105 Bab 105 ( foto berdarah)
106 Bab 106 (Babak baru)
107 Bab 107 (Makam)
108 Penting
109 Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110 Bab 109 (Album Foto)
111 Bab 110 (Janji)
112 Bab 111 (Pertikaian)
113 Bab 112 (Berdamai?)
114 Bab 113 (Salah?)
115 Bab 114 (masalah lain)
116 Bab 115 (Kenangan manis)
117 Bab 116 (Ketidakjujuran)
118 Bab 117 (Tocix)
119 Bab 118 (Tas)
120 Bab 119 (perbincangan)
121 Bab 120 (Rumah Mewah)
122 Bab 121 (Bocah laki-laki)
123 Bab 122 (Ide gila)
124 Bab 123 (Dinner)
125 Bab 124 (Dimsum)
126 Bab 125 (Siapa?)
127 Bab 126 (Bantuan)
128 Bab 127 (Kebohongan)
129 Bab 128 (Amplop Coklat)
130 Bab 129 (Kamar Mandi)
131 Bab 130 (Liburan)
132 Bab 131 (Botol Kaca)
133 Bab 132 (Baju)
134 Bab 133 (Egois)
135 Bab 135 (Pacar)
136 Bab 136 (Upah)
137 Bab 137 (teman)
138 Bab 138 ( Maaf)
139 Bab 139 (Tamparan)
140 Bab 140
141 Bab 141 (Rollercoaster)
142 Bab 142 (Lupa)
143 Bab 143 ( Packing)
144 Bab 144 (Perjalanan)
145 Bab 145 (Hari pertama)
146 Bab 146 (Dinner)
147 Bab 147 ( kecurigaan)
148 Bab 148 (Angin malam)
149 Bab 149 ( Pergi)
150 Bab 150 ( Topi)
151 Bab 151 (Bunga)
152 Bab 152 (Penyelidikan)
153 Bab 153 (cerita)
154 Bab 154 ( Foto)
155 Bab 155 (sarapan)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode Satu ( Titik Balik)
2
Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3
Episode 3 ( Bimbang)
4
Episode 4 (Pertemuan)
5
Episode 5 (Penolakan)
6
Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7
Eps 7 (Pilihan)
8
Episode 8 (Pelukan Hangat)
9
Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10
Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11
Episode 11 (Kecurigaan)
12
Episode 12 (Venue Impian)
13
Episode 13 (kejujuran)
14
Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15
Episode 15 (Rasa Takut)
16
Episode 16 (Kado Anniversary)
17
Episode 17 (Pelukan Hangat)
18
Episode 18 (Posesif)
19
Episode 19 Gay?
20
Episode 20 Ancaman
21
Episode 21 (Maaf)
22
Episode 22 (Terungkap)
23
Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24
Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25
Episode 25 (Terbongkar)
26
Episode 26 (Teror)
27
Episode 27 (Rujak)
28
Episode 28 (Penyelidikan)
29
Bab 29 (Rumah Mewah)
30
Bab 30 (Kolam)
31
Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32
Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33
Bab 33 (Kejanggalan)
34
Bab 34 (Teror dan Gresha)
35
Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36
Bab 36 (Mantan Kekasih)
37
37 (Ancaman Ardiya)
38
Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39
Bab 39 (Pembunuh)
40
Bab 40 (Lingkaran teror)
41
Bab 41 (Kekecewaan)
42
Bab 42 (Penyelidikan)
43
Bab 43 (Teori Baru)
44
Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45
Bab 45 ( Keraguan)
46
Bab 46 (Kakak laki-laki)
47
Bab 47 (Permohonan Maaf)
48
Bab 48 (Foto Pernikahan)
49
Bab 49 (Cake)
50
Bab 50 (Ciuman)
51
Bab 51 (Petunjuk Baru)
52
Bab 52 (Kata Maaf)
53
Bab 53 (Cuek)
54
Bab 54 (Ide Gila)
55
Bab 55 (Rencana satu)
56
Bab 56 ( Rendang)
57
Bab 57 (Ketidakjujuran)
58
Bab 58 (Foto)
59
Bab 59 (Tangisan)
60
Bab 60 (Luka)
61
Bab 61 (Penyesalan)
62
Bab 62 (Rasa bersalah)
63
Bab 63 (Kebohongan)
64
Bab 64 (Pengintaian)
65
Bab 65 (Cerai?)
66
Bab 66 (Naya)
67
Bab 67 (Cctv)
68
Bab 68 (Pertemuan)
69
Bab 69 (Anak Perempuan)
70
Bab 70 (Mie)
71
Bab 71 (Seribu Alasan)
72
Bab 72 (Pilihan)
73
Bab 73 (Tangisan)
74
Bab 74 (Curiga Lagi)
75
Bab 75 (Berlabuh)
76
Bab 76 (Mobil)
77
Bab 77 (Foto)
78
Bab 78 (Terbongkar)
79
Bab 79 (Gossip)
80
Bab 80 (Terungkap)
81
Bab 81 ( Tangisan)
82
Bab 82 (Penjelasan)
83
Bab 83 (Malam Romantis)
84
Bab 84 (Luka)
85
Bab 85 (Berita Viral)
86
Bab 86 ( Baju Baru)
87
Bab 87 (Gagal)
88
Bab 88 (Pertemuan)
89
Bab 89 (Malam Pertama)
90
Bab 90 (Foto)
91
Bab 91 (kejujuran)
92
Bab 92 (Mulai terungkap)
93
Bab 93 (Papa Mertua)
94
Bab 94 (Simalakama)
95
Bab 95 (Saudara)
96
Bab 96 (Pertengkaran)
97
Bab 97 (Balas dendam)
98
Bab 98 (Berita duka)
99
Bab 99 (Pergi)
100
Bab 100 (penjelasan)
101
Bab 101 ( Terkuak)
102
Bab 102 ( Nasehat)
103
Bab 103 (Cerita)
104
Bab 104 ( Pukulan)
105
Bab 105 ( foto berdarah)
106
Bab 106 (Babak baru)
107
Bab 107 (Makam)
108
Penting
109
Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110
Bab 109 (Album Foto)
111
Bab 110 (Janji)
112
Bab 111 (Pertikaian)
113
Bab 112 (Berdamai?)
114
Bab 113 (Salah?)
115
Bab 114 (masalah lain)
116
Bab 115 (Kenangan manis)
117
Bab 116 (Ketidakjujuran)
118
Bab 117 (Tocix)
119
Bab 118 (Tas)
120
Bab 119 (perbincangan)
121
Bab 120 (Rumah Mewah)
122
Bab 121 (Bocah laki-laki)
123
Bab 122 (Ide gila)
124
Bab 123 (Dinner)
125
Bab 124 (Dimsum)
126
Bab 125 (Siapa?)
127
Bab 126 (Bantuan)
128
Bab 127 (Kebohongan)
129
Bab 128 (Amplop Coklat)
130
Bab 129 (Kamar Mandi)
131
Bab 130 (Liburan)
132
Bab 131 (Botol Kaca)
133
Bab 132 (Baju)
134
Bab 133 (Egois)
135
Bab 135 (Pacar)
136
Bab 136 (Upah)
137
Bab 137 (teman)
138
Bab 138 ( Maaf)
139
Bab 139 (Tamparan)
140
Bab 140
141
Bab 141 (Rollercoaster)
142
Bab 142 (Lupa)
143
Bab 143 ( Packing)
144
Bab 144 (Perjalanan)
145
Bab 145 (Hari pertama)
146
Bab 146 (Dinner)
147
Bab 147 ( kecurigaan)
148
Bab 148 (Angin malam)
149
Bab 149 ( Pergi)
150
Bab 150 ( Topi)
151
Bab 151 (Bunga)
152
Bab 152 (Penyelidikan)
153
Bab 153 (cerita)
154
Bab 154 ( Foto)
155
Bab 155 (sarapan)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!