Di dalam angkot, Greesha harus berdesakan dengan penumpang lain,dia merasa badan nya sangat penuh keringat, rambutnya mulai lepek. Selama ini dia selalu dalam mobil yang ber AC, tak pernah merasakan berdesakan di angkutan umum. Sesampainya dirumah, dia memperlihatkan muka yang kusut dan kesal.
"kenapa pulang-pulang mukanya lesu gitu?" tanya Mamah Greesha.
"Mah, aku nggak mau naik angkot lagi!" rengek Greesha sambil memeluk mamahnya.
"Kenapa? kalau nggak mau naik angkot kamu mau naik apa? mobil kita sudah tidak ada! " ungkap Mamah Greesha.
"Mah lihat aku, rambutku jadi lepek, badanku bau! " ucap Greesha dengan kesal.
"Maafkan Papah ya nak, gara-gara Papah kamu jadi ikutan susah. Tapi untuk sekarang Papah belum bisa kembalikan hidup kita seperti dulu. Papah akan mulai semua lagi dari nol, kamu doakan Papah ya! " pinta Pak Bimo.
Mendengar ucapan tersebut Greesha merasa semakin miris, karena itu tandanya dia akan selamanya seperti ini, karena dia tau tidak semudah itu membangun bisnis dari nol.
"Pah, masih ada cara kan? " tanya Greesha.
"Maksudnya? " tanya Pak Bimo bingung dengan pertanyaan Greesha.
"Pah, Greesha mau ketemu Sama Pak Dio Bimantara, kalau bisa sama anaknya juga Greesha mau ketemu! " ungkap Greesha.
Pak Bimo dan istrinya tekejut mendengar perkataan Greesha.
"Kenapa? " tanya Pak Bimo.
"Greesha kamu tahu kan permintaan Pak Dio apa, papah sama mamah nggak mau ngorbanin kamu! " ucap Mamah Greesha.
"Pah mah aku mau coba ngomong sama Pak Dio siapa tahu bisa bantu keluarga kita tanpa harus nikah sama anaknya, " ucap Greesha dengan penuh semangat.
"Tapi Greesha, " keluh Pak Bimo.
"Pah ayolah kita coba lagi, Papah cepat hubungi Pak Dio dan beritahu kalau malam ini kita bisa ketemu, Greesha mohon Pah, "pinta Greesha.
Setelah melihat anaknya memohon padanya, akhirnya Pak Bimo menelfon Pak Dio dan mereka mengatur jadwal untuk ketemu malam ini.
Saat Greesha membaringkan tubuhnya ke tempat tidur, dia tiba-tiba teringat Rafandra. Dia baru ingat kalau tadi dia meninggalkan Rafandra dan belum memberi kabar. Greesha lekas meraih handphone yang ada di dalam tasnya. Terlihat ada beberapa kali panggilan tak terjawab dari Rafandra, dan beberapa pesan.
"Rafandra pasti khawatir, " gumam Greesha.
Ia lalu segera menelfon Rafandra.
"Halo sayang, " ucap Greesha.
"Greesha kamu dimana?" tanya Rafandra yang terdengar panik.
"Aku udah pulang sayang," jawab Greesha yang coba menenangkan Rafandra.
"Pulang? " tanya Rafandra.
"Iya, tadi tuh waktu kamu beliin aku minuman, Papah uda dateng, jadi aku sama Papah langsung pulang, aku malah lupa tadi mau telfon kamu, maaf ya sayang, " ucap Greesha dengan lembut.
"kamu tahu nggak sih, kamu itu bikin aku khawatir! " ucap Rafandra.
"Iya aku minta maaf ya, " pinta Greesha.
"Ya udah ini aku uda deket rumah kamu, aku kesana ya! " ucap Rafandra.
"Apa? hah? Jangan kesini sayang! " ucap Greesha dengan nada panik.
"kenapa? aku uda mau sampai! " jelas Rafandra.
"emmm.. dirumah itu adaa.. emm ada.. " jawab Greesha gelagapan.
"Ada apa? " tanya Rafandra bingung.
"emm... ini dirumah tuh ada rekan bisnisnya Papah , jadi kan aku nggak enak kalau kamu tiba-tiba datang, " ucap Greesha , dengan harap semoga Rafandra percaya.
"Ya uda kalau gitu, aku langsung pulang ke rumah aja, tapi kamu baik-baik aja kan sayang? " tanya Rafandra memastikan bahwa Kekasih nya baik-baik saja.
"Iya kamu langsung pulang saja, dan aku baik-baik saja kok. Ini mau tidur capek banget aku," ucap Greesha dengan nada manja.
"Ya udah kamu istirahat dulu, love you sayang, " ucap Rafandra.
"Love you more sayang, " jawab Greesha.
Greesha kemudian mematikan telfon nya.
"Untung aja Rafandra percaya, dan aku nggak boleh kayak gini terus, aku nggak mau jauh sama Rafandra kayak gini, " gumam Greesha.
Malam jni Greesha segera bersiap, ia mengenakan dress selutut berwarna peach, dan tas yang ia selempangkan di bahu nya. Rambutnya ia ikat dan meninggalkan poninya yang menutupi sebagian dahinya.
"Kamu sudah siap?" tanya Pak Bimo.
"Sudah pah, Papah sama Mamah sudah siap? " tanya Greesha balik.
"Sudah, kita perginya nggak naik angkot kan Pah, Mah? " tanya Greesha.
"Nggak kok, kita sudah dijemput, " ucap Pak Bimo.
"Dijemput siapa Pah? " tanya Greesha penasaran.
"Sopir dari Pak Dio! " jawab Pak Bimo.
Mereka segera bergegas masuk mobil. Greesha sebenarnya sangat gerogi dan takut untuk bertemu keluarga Pak Dio, tapi dia tetap harus bertemu dengan mereka untuk meminta bantuan dengan keluarga Pak Dio. Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, akhirnya Greesha dan keluarga nya tiba di sebuah cafe yang mewah.
Saat mereka masuk, mereka langsung diarahkan oleh pelayanan dan dibawa ke ruang VIP.
Greesha merasa begitu gugup saat melangkahkan kakinya ke ruang VIP. Greesha sepanjang perjalanan berfikir kalau anak dari Pak Dio pasti jelek dan tua sehingga harus dicarikan istri dari anak yang keluarganya bangkrut seperti dia.
saat memasuki ruangan itu, dia melihat seorang lelaki mengenakan jas berwarna hitam, dia seperti nya hampir seumuran dengan Papahnya. Dia tersenyum melihat kedatangan keluarga Greesha.
"Selamat datang Pak Bimo, " sambut Pak Dio.
"Maaf saya dan keluarga sudah membuat Pak Dio menunggu, " ucap Pak Bimo.
"Oh tidak, saya juga belum lama sampai sini, silahkan duduk! " ucap Pak Dio dengan ramah.
Mereka kemudian duduk, tapi Greesha memperhatikan sekitar , dia tak melihat siapapun selain Pak Dio. Tapi ada satu kursi kosong tepat di depan meja Greesha.
"Oh iya ini istri saya dan ini Greesha anak saya satu-satunya, " ucap Pak Bimo sambil memperkenalkan Greesha dan Mamahnya.
Greesha kemudian bersalaman dan tersenyum kepada Pak Dio.
"Halo Greesha kamu sangat cantik sekali, " sanjung Pak Dio.
"Terimakasih," jawab Greesha dengan singkat.
Dibalik senyumnya itu terpendam rasa takut dan gugup yang luar biasa.
"Pak Dio sendirian? " tanya Pak Bimo.
"Oh tidak, saya sama anak saya kesini, tapi dia masih ke toilet, tunggu sebentar! " jawab Pak Dio.
Tak lama kemudian, terdengar pintu ruangan itu terbuka, dan terlihat seorang laki-laki mengenakan setelan jas berwarna maroon. Laki-laki itu tinggi dan berkulit putih, rambutnya terlihat begitu rapi.
Greesha melihat lelaki itu semakin mendekat, dia cukup terpukau melihat lelaki yang tampan itu.
"Siapa dia? " batin Greesha.
Lelaki itu kemudian duduk di kursi kosong depan Greesha
"Pak Bimo perkenalkan ini anak saya satu-satunya Ardiya Bimantara, " ucap Pak Bimo.
Sontak Greesha terkejut, ini diluar dugaan Greesha. Dia yang mengira kalau anak dari Pak Bimo adalah lelaki yang jelek dan sudah tua. Tapi ternyata dia adalah lelaki yang gagah dan tampan.
"Greesha ayo salaman, " ucap Pak Bimo menegur Greesha yang dari tadi bengong melihat Ardiya.
Ardiya mengulurkan tangannya ke Greesha. Greesha kemudian mengulurkan tanganya juga.
"Ardiya Bimantara, " ucap lelaki itu dengan gagahnya.
"Aku Greesha, " jawab Greesha dengan gugup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Ami batam
Thor lanjutan ny mna, pengen lihat gresha bucin ma ardiya
2022-04-19
0