Episode Dua ( Kehidupan Baru)

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam akhirnya Greesha dan keluarga nya telah sampai di sebuah rumah. Greesha turun dari taxi dan seketika badannya terasa lemas, air matanya kembali menetes. matanya tertuju pada sebuah rumah kecil dengan cat yang sudah mulai rusak, teras yang kecil. Di depan rumah itu terlihat ada 1 pohon yang dia pun tak tahu itu pohon apa. Orang tua greesha perlahan menggandeng Greesha dan membawanya berjalan menuju rumah itu. langkah Greesha begitu berat ia berharap ini semua cuma mimpi buruk. tapi lagi lagi ia harus menerima kenyataan bahwa semua ini nyata, ini lah kehidupan baru Greesha.

Malam ini begitu sunyi, tiada suara TV ataupun suara pembantu nya yang mondar mandir mengambilkan makanan untuk nya. ia hanya mampu duduk terpaku di sebuah kursi kayu diujung ruangan.

"Greesha makan dulu" Ajak mamah greesha

Greesha melirik kearah meja makan, ia melihat mamahnya telah menyiapkan makan malam, tak seperti biasanya, makanan dengan berbagai macam lauk dan buah-buahan tertata rapi di meja makan, kali ini hanya terlihat nasi putih dan telur dadar saja. begitu miris ia memikirkan nasibnya kali ini. Saat ia beranjak dari kursi, Handphone nya bergetar dan terlihat ada yang menelfon nya, siapa lagi kalau bukan Rafandra, entah sudah berapa puluh kali Rafandra menghubungi Greesha tapi tak sekalipun Greesha mengangkat telfon itu. ia masih belum bisa menjelaskan apapun ke Rafandra. Dia takut jika Rafandra tak bisa menerima keadaanya yang sekarang.

Makan malam telah selesai, walau makan malam ini begitu sederhana Greesha cukup menikmatinya.

"masakan mamah enak" sanjung greesha pada mamahnya

" sudah lama sekali mamah tidak masak untuk kita ya greesha " sambung Pak bimo

"iya pah, sudah lama" tambah greesha

"Papah besok akan bertemu dengan salah seorang rekan bisnis papah , dia tau keadaan kita sekarang, dia bilang dia bisa membantu" ucap pak bima kepada anak dan istri nya

"benarkah pah? siapa orang baik itu? " jawab greesha dengan penuh semangat

" Dia adalah Pak Dio Bimantara , pemilik dari Bimantara Grup " jawab Pak bima dengan raut wajah bahagia

" Semoga dia bisa membantu Keluarga kita ya pah"ucap Bu Ica sambil memegang tangan anak dan suaminya.

Hati Greesha begitu lega dan dia merasakan ada harapan baru untuknya dan keluarganya. Dia yakin bahwa orang yang bernama Dio Bimantara itu bisa membantu keluarga nya.

"Baiklah aku tunggu sampai Papa benar-benar dibantu oleh orang itu, lalu aku bisa kembali ke kehidupan ku yang dulu, barulah aku akan menceritakan ini semua pada Rafandra" ucap Greesha dalam hati

"Greesha bagaimana dengan Rafandra, apakah dia sudah tahu tentang ini? " celetuk Pak Bimo

"Belum pah, aku belum mau memberitahu nya, nanti saja kalau semua keadaan ini sudah membaik" ucap greesha.

"Lalu bagaimana kalau dia tiba-tiba ke rumah kita yang dulu? " sambung ibu ica

Greesha pun terkejut dengan pertanyaan mamah nya itu, dia bahkan lupa tidak memikirkan masalah itu.

"Astaga mah pah, aku harus bagaimana, aku tidak mau Rafandra tahu dengan keadaan ku sekarang, aku masih belum mau cerita" Greesha gelisah dan semakin panik saat dia ingat bahwa besok dia ada janji dengan Rafandra. Greesha mencoba berfikir, dimainkan jari-jarinya diatas meja makannya yang terbuat dari kayu sehingga menimbulkan suara yang cukup bising bagi mamah dan papahnya.

"Sudah tenang, difikirkan baik-baik" ucap Bu ica menenangkan Greesha

"Mah pah kuliahku gimana? " Tanya Greesha, bahkan untuk masalah kuliah pun dia baru saja terfikir kan

"Kamu bisa kuliah seperti biasa sayang, uang kuliah mu semester ini kan sudah mamah bayar, nanti kita cari uang lagi untuk semester depan" ucap Ibu ica

"Bukan cuma itu mah masalahnya" jawab Greesha panik

"Lalu apa lagi? " Tanya Pak Bimo kebingungan

"Rafandra tiap hari selalu jemput aku untuk kuliah, aku harus gimana? " tanya greesha

"Ya sudah kamu tinggal berangkat sendiri saja, bilang ke Rafandra tak perlu dijemput" jawab Pak Bimo.

"Lalu naik apa aku ke kampus" tanya greesha menegaskan

"Angkot" Jawab Pak Bimo dan Ibu ica bebarengan

Greesha pun mendadak lemas sekujur tubuhnya mendengar jawaban kedua orang tuanya. ini adalah jawaban yang sangat tidak ia harapkan dari kedua orangtuanya. tapi mau bagaimana lagi keadaan nya saat ini sudah berbeda.

Dengan rasa keputus asaan Greesha meraih handphone nya, kemudian dia membuka chat dari Rafandra, dan ia mulai mengetik pesan untuk Rafandra.

"Sayang besok kita nggak jadi pergi ya, aku mendadak diajak pergi sama mamah papah ku ke rumah saudara ku" dan setelah yakin dengan pesan itu dengan begitu berat ia menekan tombol "send".

Greesha perlahan mulai memejamkan matanya, ia ingin segera tidur dan berharap ketika ia bangun semua kembali seperti semula. Tapi begitu susahnya dia untuk terlelap dalam tidurnya, karena tempat tidur nya pun terasa keras, kamar yang pengap dan panas karena tidak ada pendingin udara. Tidak ada lilin aroma terapi, lagi lagi ia ingin menangis tapi terasa sudah sangat lelah mata nya menagis, sudah membengkak juga mata Greesha.

Pagi telah tiba

Terlihat ada 10 panggilan tak terjawab dari Rafandra, Greesha pun masih belum berani mengangkat telfon dari Rafandra. Greesha berharap Rafandra percaya dengan pesannya tadi malam yang mengatakan dia akan pergi ke rumah saudaranya.

Greesha melihat papanya memakai baju rapi dan tengah terburu buru.

"Papah mau pergi sekarang? " tanya Greesha.

"iya Papah mau pergi, kamu dirumah saja dengan mamah ya, doakan Papah ya" ucap Pak Bima sambil memegang kedua tangan Greesha

"Pasti Greesha doakan pah" jawab Greesha dengan senyum yang lebar

Greesha merasa ada angin segar untuk keluarga nya, dia sangat berharap teman bisnis Papahnya itu benar bisa membantu mereka.

Di Heaven Cafe

"selamat pagi Pak Bimo" ucap seorang lelaki paruh baya dengan setelah jas berwarna abu-abu

"Selamat pagi Pak Dio" Jawab Pak Bimo dengan semangat

"Kita langsung saja ke pembahasan nya ya pak, saya sudah mendengar semua kabar tentang perusahaan Pak Bima dan Keluarga Pak Bimo sekarang"

"iya Pak, jadi Pak Dio bisa bantu saya? " Tanya Pak Bimo dengan penuh harap

"Bisa, itu mudah saja bagi saya Pak, tapi saya ada satu syarat, jika Pak Bimo mau saya akan membantu melunasi semua hutang anda, dan membantu bisnis anda bangkit lagi" ucap Pak Dio dengan senyum tipis nya

"Apa Syarat nya Pak? saya pasti bisa melakukan nya" Tanya Pak Bimo dengan penasaran

"Kita harus menjadi besan" jawab Pak Dio dengan tegas.

Episodes
1 Episode Satu ( Titik Balik)
2 Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3 Episode 3 ( Bimbang)
4 Episode 4 (Pertemuan)
5 Episode 5 (Penolakan)
6 Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7 Eps 7 (Pilihan)
8 Episode 8 (Pelukan Hangat)
9 Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10 Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11 Episode 11 (Kecurigaan)
12 Episode 12 (Venue Impian)
13 Episode 13 (kejujuran)
14 Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15 Episode 15 (Rasa Takut)
16 Episode 16 (Kado Anniversary)
17 Episode 17 (Pelukan Hangat)
18 Episode 18 (Posesif)
19 Episode 19 Gay?
20 Episode 20 Ancaman
21 Episode 21 (Maaf)
22 Episode 22 (Terungkap)
23 Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24 Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25 Episode 25 (Terbongkar)
26 Episode 26 (Teror)
27 Episode 27 (Rujak)
28 Episode 28 (Penyelidikan)
29 Bab 29 (Rumah Mewah)
30 Bab 30 (Kolam)
31 Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32 Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33 Bab 33 (Kejanggalan)
34 Bab 34 (Teror dan Gresha)
35 Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36 Bab 36 (Mantan Kekasih)
37 37 (Ancaman Ardiya)
38 Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39 Bab 39 (Pembunuh)
40 Bab 40 (Lingkaran teror)
41 Bab 41 (Kekecewaan)
42 Bab 42 (Penyelidikan)
43 Bab 43 (Teori Baru)
44 Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45 Bab 45 ( Keraguan)
46 Bab 46 (Kakak laki-laki)
47 Bab 47 (Permohonan Maaf)
48 Bab 48 (Foto Pernikahan)
49 Bab 49 (Cake)
50 Bab 50 (Ciuman)
51 Bab 51 (Petunjuk Baru)
52 Bab 52 (Kata Maaf)
53 Bab 53 (Cuek)
54 Bab 54 (Ide Gila)
55 Bab 55 (Rencana satu)
56 Bab 56 ( Rendang)
57 Bab 57 (Ketidakjujuran)
58 Bab 58 (Foto)
59 Bab 59 (Tangisan)
60 Bab 60 (Luka)
61 Bab 61 (Penyesalan)
62 Bab 62 (Rasa bersalah)
63 Bab 63 (Kebohongan)
64 Bab 64 (Pengintaian)
65 Bab 65 (Cerai?)
66 Bab 66 (Naya)
67 Bab 67 (Cctv)
68 Bab 68 (Pertemuan)
69 Bab 69 (Anak Perempuan)
70 Bab 70 (Mie)
71 Bab 71 (Seribu Alasan)
72 Bab 72 (Pilihan)
73 Bab 73 (Tangisan)
74 Bab 74 (Curiga Lagi)
75 Bab 75 (Berlabuh)
76 Bab 76 (Mobil)
77 Bab 77 (Foto)
78 Bab 78 (Terbongkar)
79 Bab 79 (Gossip)
80 Bab 80 (Terungkap)
81 Bab 81 ( Tangisan)
82 Bab 82 (Penjelasan)
83 Bab 83 (Malam Romantis)
84 Bab 84 (Luka)
85 Bab 85 (Berita Viral)
86 Bab 86 ( Baju Baru)
87 Bab 87 (Gagal)
88 Bab 88 (Pertemuan)
89 Bab 89 (Malam Pertama)
90 Bab 90 (Foto)
91 Bab 91 (kejujuran)
92 Bab 92 (Mulai terungkap)
93 Bab 93 (Papa Mertua)
94 Bab 94 (Simalakama)
95 Bab 95 (Saudara)
96 Bab 96 (Pertengkaran)
97 Bab 97 (Balas dendam)
98 Bab 98 (Berita duka)
99 Bab 99 (Pergi)
100 Bab 100 (penjelasan)
101 Bab 101 ( Terkuak)
102 Bab 102 ( Nasehat)
103 Bab 103 (Cerita)
104 Bab 104 ( Pukulan)
105 Bab 105 ( foto berdarah)
106 Bab 106 (Babak baru)
107 Bab 107 (Makam)
108 Penting
109 Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110 Bab 109 (Album Foto)
111 Bab 110 (Janji)
112 Bab 111 (Pertikaian)
113 Bab 112 (Berdamai?)
114 Bab 113 (Salah?)
115 Bab 114 (masalah lain)
116 Bab 115 (Kenangan manis)
117 Bab 116 (Ketidakjujuran)
118 Bab 117 (Tocix)
119 Bab 118 (Tas)
120 Bab 119 (perbincangan)
121 Bab 120 (Rumah Mewah)
122 Bab 121 (Bocah laki-laki)
123 Bab 122 (Ide gila)
124 Bab 123 (Dinner)
125 Bab 124 (Dimsum)
126 Bab 125 (Siapa?)
127 Bab 126 (Bantuan)
128 Bab 127 (Kebohongan)
129 Bab 128 (Amplop Coklat)
130 Bab 129 (Kamar Mandi)
131 Bab 130 (Liburan)
132 Bab 131 (Botol Kaca)
133 Bab 132 (Baju)
134 Bab 133 (Egois)
135 Bab 135 (Pacar)
136 Bab 136 (Upah)
137 Bab 137 (teman)
138 Bab 138 ( Maaf)
139 Bab 139 (Tamparan)
140 Bab 140
141 Bab 141 (Rollercoaster)
142 Bab 142 (Lupa)
143 Bab 143 ( Packing)
144 Bab 144 (Perjalanan)
145 Bab 145 (Hari pertama)
146 Bab 146 (Dinner)
147 Bab 147 ( kecurigaan)
148 Bab 148 (Angin malam)
149 Bab 149 ( Pergi)
150 Bab 150 ( Topi)
151 Bab 151 (Bunga)
152 Bab 152 (Penyelidikan)
153 Bab 153 (cerita)
154 Bab 154 ( Foto)
155 Bab 155 (sarapan)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Episode Satu ( Titik Balik)
2
Episode Dua ( Kehidupan Baru)
3
Episode 3 ( Bimbang)
4
Episode 4 (Pertemuan)
5
Episode 5 (Penolakan)
6
Episode 6 ( Keinginan Ardiya)
7
Eps 7 (Pilihan)
8
Episode 8 (Pelukan Hangat)
9
Episode 9 (Keputusasaan Gresha)
10
Episode 10 ( Tanggal Pernikahan)
11
Episode 11 (Kecurigaan)
12
Episode 12 (Venue Impian)
13
Episode 13 (kejujuran)
14
Episode 14 ( Hari Pernikahan)
15
Episode 15 (Rasa Takut)
16
Episode 16 (Kado Anniversary)
17
Episode 17 (Pelukan Hangat)
18
Episode 18 (Posesif)
19
Episode 19 Gay?
20
Episode 20 Ancaman
21
Episode 21 (Maaf)
22
Episode 22 (Terungkap)
23
Bab 23 Kecurigaan Rafandra
24
Episode 24 (Yang tidak diharapkan)
25
Episode 25 (Terbongkar)
26
Episode 26 (Teror)
27
Episode 27 (Rujak)
28
Episode 28 (Penyelidikan)
29
Bab 29 (Rumah Mewah)
30
Bab 30 (Kolam)
31
Bab 31 (Pertemuan Tak Terduga)
32
Bab 32 (Ingatan Masa Lalu)
33
Bab 33 (Kejanggalan)
34
Bab 34 (Teror dan Gresha)
35
Bab 35 (Kebohongan yang terungkap)
36
Bab 36 (Mantan Kekasih)
37
37 (Ancaman Ardiya)
38
Bab 38 (Obat Penggugur Kandungan)
39
Bab 39 (Pembunuh)
40
Bab 40 (Lingkaran teror)
41
Bab 41 (Kekecewaan)
42
Bab 42 (Penyelidikan)
43
Bab 43 (Teori Baru)
44
Bab 44 ( Perasaan apa ini? )
45
Bab 45 ( Keraguan)
46
Bab 46 (Kakak laki-laki)
47
Bab 47 (Permohonan Maaf)
48
Bab 48 (Foto Pernikahan)
49
Bab 49 (Cake)
50
Bab 50 (Ciuman)
51
Bab 51 (Petunjuk Baru)
52
Bab 52 (Kata Maaf)
53
Bab 53 (Cuek)
54
Bab 54 (Ide Gila)
55
Bab 55 (Rencana satu)
56
Bab 56 ( Rendang)
57
Bab 57 (Ketidakjujuran)
58
Bab 58 (Foto)
59
Bab 59 (Tangisan)
60
Bab 60 (Luka)
61
Bab 61 (Penyesalan)
62
Bab 62 (Rasa bersalah)
63
Bab 63 (Kebohongan)
64
Bab 64 (Pengintaian)
65
Bab 65 (Cerai?)
66
Bab 66 (Naya)
67
Bab 67 (Cctv)
68
Bab 68 (Pertemuan)
69
Bab 69 (Anak Perempuan)
70
Bab 70 (Mie)
71
Bab 71 (Seribu Alasan)
72
Bab 72 (Pilihan)
73
Bab 73 (Tangisan)
74
Bab 74 (Curiga Lagi)
75
Bab 75 (Berlabuh)
76
Bab 76 (Mobil)
77
Bab 77 (Foto)
78
Bab 78 (Terbongkar)
79
Bab 79 (Gossip)
80
Bab 80 (Terungkap)
81
Bab 81 ( Tangisan)
82
Bab 82 (Penjelasan)
83
Bab 83 (Malam Romantis)
84
Bab 84 (Luka)
85
Bab 85 (Berita Viral)
86
Bab 86 ( Baju Baru)
87
Bab 87 (Gagal)
88
Bab 88 (Pertemuan)
89
Bab 89 (Malam Pertama)
90
Bab 90 (Foto)
91
Bab 91 (kejujuran)
92
Bab 92 (Mulai terungkap)
93
Bab 93 (Papa Mertua)
94
Bab 94 (Simalakama)
95
Bab 95 (Saudara)
96
Bab 96 (Pertengkaran)
97
Bab 97 (Balas dendam)
98
Bab 98 (Berita duka)
99
Bab 99 (Pergi)
100
Bab 100 (penjelasan)
101
Bab 101 ( Terkuak)
102
Bab 102 ( Nasehat)
103
Bab 103 (Cerita)
104
Bab 104 ( Pukulan)
105
Bab 105 ( foto berdarah)
106
Bab 106 (Babak baru)
107
Bab 107 (Makam)
108
Penting
109
Bab 108 (Mobil Abu-abu)
110
Bab 109 (Album Foto)
111
Bab 110 (Janji)
112
Bab 111 (Pertikaian)
113
Bab 112 (Berdamai?)
114
Bab 113 (Salah?)
115
Bab 114 (masalah lain)
116
Bab 115 (Kenangan manis)
117
Bab 116 (Ketidakjujuran)
118
Bab 117 (Tocix)
119
Bab 118 (Tas)
120
Bab 119 (perbincangan)
121
Bab 120 (Rumah Mewah)
122
Bab 121 (Bocah laki-laki)
123
Bab 122 (Ide gila)
124
Bab 123 (Dinner)
125
Bab 124 (Dimsum)
126
Bab 125 (Siapa?)
127
Bab 126 (Bantuan)
128
Bab 127 (Kebohongan)
129
Bab 128 (Amplop Coklat)
130
Bab 129 (Kamar Mandi)
131
Bab 130 (Liburan)
132
Bab 131 (Botol Kaca)
133
Bab 132 (Baju)
134
Bab 133 (Egois)
135
Bab 135 (Pacar)
136
Bab 136 (Upah)
137
Bab 137 (teman)
138
Bab 138 ( Maaf)
139
Bab 139 (Tamparan)
140
Bab 140
141
Bab 141 (Rollercoaster)
142
Bab 142 (Lupa)
143
Bab 143 ( Packing)
144
Bab 144 (Perjalanan)
145
Bab 145 (Hari pertama)
146
Bab 146 (Dinner)
147
Bab 147 ( kecurigaan)
148
Bab 148 (Angin malam)
149
Bab 149 ( Pergi)
150
Bab 150 ( Topi)
151
Bab 151 (Bunga)
152
Bab 152 (Penyelidikan)
153
Bab 153 (cerita)
154
Bab 154 ( Foto)
155
Bab 155 (sarapan)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!