Di sebuah kedai makan kecil di tepi jalan, suasana ramai di penuh aroma makanan hangat dan suara pelanggan yang bercengkrama. Di sudut kedai, seorang wanita dengan cadar hitam yang menutupi separuh wajahnya, duduk dengan tenang bersama sistem kecil yang hanya bisa di lihat olehnya.
"Tuan," bisik Tong Tong sembari memakan biskuit ke mulutnya. "Bukankah tadi Anda mengatakan ingin bermain?"
Keyla tidak langsung menjawab. Ia hanya duduk bersedekap dada, sementara matanya memperhatikan setiap orang yang melintas.
"Sebentar lagi dia datang, tunggulah." Jawab Keyla melalui pikiran nya, yang hanya bisa di dengar Tong Tong.
Tong Tong mengangguk kecil, lalu bersandar malas. "Baiklah, Tuan. Tapi ngomong-ngomong, mengapa Anda mengenakan cadar?"
Keyla memutar bola matanya malas. Apakah Tong Tong sengaja menanyakan hal bod0h ini?
"CK, karena wajahku."
Jawaban itu terlalu singkat dan datar, tapi justru membuat Tong Tong tertawa terbahak-bahak.
Keyla mencekram erat pisau buah di tangannya, tatapan nya dingin menghunus, membuat Tong Tong berhenti tertawa.
Keyla kembali menegakkan posisi duduknya, tapi kemudian bola matanya menyipit. Tatapan tajamnya seperti burung elang yang mengincar mangsa.
Di kejauhan, sesosok pria melangkah cepat melewati kedai. Wajahnya tertutup sebagian oleh tudung, tapi tetap bisa Keyla kenali. Ia tersenyum tipis, tapi sorot matanya tajam menyeramkan.
"Akhirnya... Ketemu." Gumam Keyla nyaris tak terdengar. Kemudian ia bangkit berdiri dan meninggalkan kedua itu, tentu setelah meletakkan uang di meja makannya.
"Tuan, berhati-hati. Pria itu menyimpan senjata tajam." Peringat Tong Tong yang terbang di sisinya.
Keyla hanya mengangguk. Terus mengikuti pria misterius itu. Namun, sepertinya pria itu menyadari keberadaan Keyla yang sedari tadi mengikutinya.
Pria itu kemudian berhenti di antara dua jalan, dan sesekali menatap ke belakang memeriksa. Tapi segera Keyla bersembunyi di balik pohon besar. Pria itu kembali melangkah, mengambil jalan berbelok masuk ke jalan setapak menuju hutan.
"Bagus, dia masuk ke dalam perangkap." Suara Keyla terdengar lebih gelap dari biasanya.
Langkah kaki mereka semakin dalam ke hutan. Suara dari luar perlahan lenyap, di gantikan desau angin.
Tiba-tiba, pria itu berhenti. Dengan gerakan cepat, mengeluarkan bel4ti dan menghunvs nya ke arah Keyla yang bersembunyi di balik pohon.
"Siapa kau!?"
Keyla terkekeh, kemudian keluar dari balik pohon, tentu bel4ti yang tadi pria itu lempar, berhasil ia hindari.
"Siapa apa?" Suara itu dingin terdengar. "Apa kau sudah lupa padaku?"
Pria itu mengepalkan tangan. "Aku katakan sekali lagi, siapa kau!? Dan apa—"
Dalam sekejap, Keyla menggerakkan. Sebuah jarum perak melesat cepat dari sela jari-jarinya, menancap tepat di leher pria itu.
"Arg—!" Tubuh pria itu menegang. Ia mencoba mengangkat tangannya, tapi tak bisa.
"K-kau!? A—pa yang terjadi?!" Pria itu mencoba bergerak, tapi percuma. Seluruh anggota tubuhnya terasa tak bisa di gerakkan.
"Diam, bod0h," ucap Keyla penuh penekanan.
Laki-laki itu terus mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi sia-sia saja. Jarum perak buatan Keyla, adalah jarum yang berbahaya. Jarum itu dapat mengunci segala pergerakan lawannya jika terkena.
"Mengapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?!"
Keyla tertawa mengejek melihatnya. Tatapan nya sinis menghunus.
Langkah Keyla mendekati pria itu. Membuat pria tak berdaya itu ketakutan.
"Apa yang akan kau lakukan?!"
Keyla menyeringai dari balik cadarnya. "Mengapa? Apa kau takut?"
"Bukankah kau ingin tau, siapa aku? Akan aku beri tahu." Dengan gerakan lembut, Keyla melepas cadarnya. Membiarkan kain berwarna hitam itu jatuh ke tanah.
"K-kau—?!" Manik pria itu membelalak terkejut.
Keyla berjongkok di hadapan pria itu. Tangannya mencekram kuat dagu pria di depannya.
"Benar, ini aku —Xia Re. Orang yang akan mengambil nyawamu." Bisikan Keyla membuat pria di depannya ketakutan setengah m4ti.
'dalam ingatan Xia Re, laki-laki ini adalah pelayan adiknya, Xia Hui. Setelah kematian Xia Hui, tiba-tiba menghilang. Dia pasti terlihat dalam pembunuh Xia Hui.'
"Benar, Tuan. System mengatakan jika pria ini selalu memperlakukan Xia Hui buruk. Jika anda membvvhnya, anda akan mendapatkan banyak poin."
Mendengar penjelasan Tong Tong, semakin melebarkan senyum Keyla. Yang bertambah memberi kesan mengerikan.
"Apa yang akan kau lakukan?! Lepaskan aku!"
Keyla mengerutkan keningnya. "Lepas? Padahal –aku baru akan memulai permainan nya." Ucap Keyla sembari mengeluarkan sebuah bel4ti.
Pria itu semakin panik melihat Keyla mengeluarkan bel4ti. Sayangnya, tubuh ya masih belum bisa di gerakkan.
"Lepaskan aku! Dasar kau wanita jal4ng!" Teriak pria itu membuat Keyla tertawa.
"J4lang?" Ulang Keyla. Sorot matanya berubah dingin. "Bukankah sudah aku katakan, permainan baru akan di mulai?!"
Keyla mulai mensay4t wajah pria itu. Membuat pria itu berteriak kesakitan.
"Akhh–!"
Keyla mencekram kedua pipi itu kuat. Matanya melotot kesal. "Diamlah! Aku sedang membuat seni!"
Keyla kemudian mencongk3l satu mata pria itu. Dan meletakkannya ditelinga pria itu.
"Ma-maafkan aku! Tolong lepas– Aarggh!!"
Keyla menu suk perut pria itu dengan bel4ti nya.
"Anda mengerikan sekali, Tuan. Tapi Anda tidak boleh langsung membunuh nya. Ingat!"
Keyla mengangguk kecil. Kemudian menjambak rambut pria itu.
"Katakan padaku sekarang, siapa yang telah menyuruhmu?"
Argh–!
"A-aku tidak bisa—"
Keyla semakin emosi. Jambakkannya semakin kuat. "Bang$at! Cepat katakan."
"I-itu—Me...."
Tubuh pria itu tiba-tiba terjatuh. Busa keluar dari mulut nya, membuat Keyla berdecih.
"Si4l, dia telah di racuni. Tapi sebelumnya dia menyebut Me? Me siapa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
£rvina
cuma 2 huruf, me = saya ... , 😁
2025-03-07
0
"Candy75
cuma dapat sepenggal kata
2024-11-08
0
will
go
2023-11-22
3