Xia Rong menundukkan kepalanya. Jantung nya berdebar, ia melirik sekilas Xia Fang dan Keyla bergantian.
Apakah ayah mendengar nya? Pikirnya cemas.
"Putriku, apa yang terjadi?" Selir Gong Rong berjalan menghampiri putrinya, Xia Rong.
"Ada apa dengan wajahmu, putri ku? Siapa yang melakukan ini?" Tanya wanita itu meraba pipi Xia Rong yang memerah.
Xia Rong meraih tangan ibunya. "Ibu, aku tidak tahu mengapa, tapi tiba-tiba kakak Xia Re menamparku. Padahal, aku datang untuk menjenguk nya."
Beruntung ada ibu di sini. Xia Re, aku akan membalasmu! Batin Xia Rong licik.
Keyla menatap malas Xia Rong.
Dasar ratu drama. Pikirnya jengah.
"Benar, Tuanku! Mereka itu ratu drama. Ayo Tuanku, tunjukkan pada mereka siapa Anda sebenarnya. Anda tidak boleh membiarkan mereka menind4s Anda!" Teriak Tong Tong menggebu-gebu.
"Xia Re! Kau sungguh keterlaluan. Bagaimana kau bisa melakukan itu pada adik Xia Rong?" Ujar Xia Jensung menatap tajam Keyla.
Bukan hanya Xia Jensung, Xia Mo Jensong juga menatap dingin dan tajam Keyla.
"Kau sungguh berani Xia Re. Bagaimana bisa kau memvkvl Xia Rong?" Ujar Xia Mo Jensong dingin.
Xia Fang menatap Keyla.
"Dia terlihat berbeda." Batinnya kala melihat tatapan Keyla yang dingin.
"Xia Re-" Belum sempat Xia Fang bertanya, Keyla lebih dulu memotong nya.
"Kalian menyalahkan ku?" Gadis itu tersenyum miring, kemudian menatap dingin mereka secara bergantian.
"Aku hanya mengajarkan adik Rong sopan santun. Dia datang ke paviliun ku, dia datang ke paviliun putri sah keluarga Xia dengan tidak sopan nya dan membuat keributan, apakah kalian menyalahkan ku?!" Keyla bertanya dengan sedikit berteriak. Tatapan gadis itu tajam dan dingin.
Xia Rong mengigit bibir bawahnya.
"Kakak, aku hanya ingin menjengukmu. Namun, para pelayan mu tidak mengizinkan ku." Alibi nya.
"Kau dengar bukan, Xia Re?! Adik Rong hanya ingin menjenguk mu. Kau justru memvkvlnya." Sinis Xia Jensung.
"Xia Re, apa salah putri ku? Kenapa kau tega memvkvlnya?" Selir Gong Rong memeluk Xia Rong, berpura-pura menangis.
Keyla terkekeh. Sepertinya tidak ada yang membelanya, mereka semua memihak Xia Rong.
Keyla kemudian mendongak, menatap Xia Rong. "Adik Rong, bisakah kau mundur sedikit?" Ucapnya.
Xia Rong mengerutkan keningnya tidak mengerti. Tapi, ia tetap melangkah mundur.
Keyla berdecak. "Haish, mundurlah sedikit adik Rong, munafik mu masih terlihat."
Tong Tong yang mendengar itu tertawa lepas. "Tuan, Anda memang yang terbaik."
Sementara Xia Rong mengepalkan tangannya menahan kesal.
Dasar j4lang! Berani sekali dia. Batin Xia Rong murka.
Xia Fang masih terus menatap lekat Keyla. Hingga, Keyla menatap ke arahnya. Mereka saling pandang.
"Xia Re-"
"Diamlah!" Potong Keyla kala Xia Fang hendak melontarkan kata.
"Aku hanya mengajarkan adik Rong sopan santun terhadap yang lebih tua. Dia dengan tidak sopannya datang ke paviliun ku membuat keributan, menghinaku, menampar pengawalku. Apa dia tidak menghormati ku sebagai kakak?!" Teriak Keyla lantang.
Dia kemudian menatap wajah mereka satu persatu dengan dingin.
"Dan ingat... Aku adalah Putri Sah keluarga Xia!"
Mereka semua terdiam mendengar ucapan Keyla.
Xia Fang menatap Keyla. Putrinya benar-benar berbeda. "Putriku..." Gumamnya.
Sementara di tempatnya, Xia Jensung mengepalkan tangannya.
"Xia Re!!" Bentak pria itu.
Keyla menatap dingin kakak kandung pemilik asli tubuh. "Apa?" Sahutnya dingin.
Xia Jensung terkejut melihat tatapan adiknya. Tatapan dingin, tegas dan tidak bersahabat. Itu bukan seperti tatapan biasanya.
Keyla menghela nafas kasar, lalu berbalik membelakangi mereka semua. "Jika kalian sudah selesai, pergilah!"
"Xia Re! Apa begitu caramu berbicara dengan ayahmu!" Bentak Xia Fang ambil suara.
Meski sikap putrinya terlihat berbeda. Tapi, dia tetap putri s4mpah tidak bergun4nya.
Keyla melirik Xia Fang dengan tatapan dingin.
"Jika sudah selesai silahkan kalian semua pergi dari sini. Kalian sangat menjijikkan." Ucapnya penuh penekanan.
Xia Fang terdiam mematung. Entah mengapa hatinya terasa sakit mendengar ucapan putri nya.
Apa benar dia masih Xia Re putri tidak bergun4 itu? Namun, kenapa terlihat berbeda? Batin Xia Fang bertanya-tanya.
Xia Mo Jensong melangkah mendekati Keyla.
"Xia Re! Jaga bicaramu!" Teriak Xia Mo Jensong sembari melayangkan tangannya hendak menampar Keyla.
Namun dengan cepat Keyla Menangkap tangan Xia Mo Jensong dan melintirnya.
Xia Mo Jensong berteriak kala Keyla melintir tangannya ke belakang dan menekannya kuat.
Xia Jensung yang melihat kembaran nya di perlakukan seperti itu oleh Keyla. Melangkah maju.
"Xia Re lepaskan kakakmu!" Perintah nya.
Keyla menatap dingin Xia Jensung, kemudian melepaskan Xia Mo Jensong.
Xia Mo Jensong menatap tajam Keyla. "Xia Re, kau!"
"Ada apa ini?!" Suara berat itu membuat mereka semua yang berada di sana tediam dan menatap kesumber suara.
Mereka semua segera menunduk dan sedikit membungkuk. Kecuali Keyla.
"Tuan ku, dia adalah Xia Tong. Kakek kandung Xia Re." Ucap Tong Tong menjelaskan.
Keyla menatap pria paruh baya yang berjalan ke arah mereka.
"Kakek?" Gumam Keyla mengerutkan keningnya.
Semuanya pun memberi hormat kepada Xia Tong. Pria yang paling di hormati di kediaman Xia.
"Dalam ingatan yang di berikan Xia Re. Xia Tong sangat menyayangi nya. Aku tidak boleh mensia-siakan ini." Pikir Keyla tersenyum licik.
"Kakek!" Keyla berlari ke arah Xia Tong dengan derai air mata palsu.
Xia Tong yang mendapat pelukan cucu kesayangannya tersenyum lembut. Apalagi ketika sang cucu memanggil nya. Hatinya sungguh bergetar bahagia.
"Cucu ku, ada apa ini? Kenapa kau menangis. Kakek datang menjenguk mu, apa meraka menind4s mu?" Tanya Xia Tong.
Keyla menghapus jejak air mata nya. Dengan tersedu-sedu dia mengadu pada Xia Tong.
"Kakek, aku tidak tahu mengapa, tapi mereka semua menyalahkan ku. Aku baru saja terbangun dari ambang kematian,"
"Tapi kenapa ketika aku bangun, orang-orang menyalahkan ku?"
Keyla kembali memeluk Xia Tong.
"Kenapa semua orang membenci Rere, Kek? Bahkan jika Rere m4ti, mereka akan tetap menyalahkan Rere." Ucap Keyla dengan sesekali menyeka air matanya.
Xia Tong membalas pelukan cucunya. "Sudah, jangan menangis lagi. Kakek ada di sini untuk Rere"
"Tuan besar, i-ini--"
"Diam!" Gong Rong tidak melanjutkan ucapannya kala Xia Tong membentak nya.
"Xia Fang, cucuku baru saja sadar. Dan kalian sudah menindasnya? Apakah menurut mu kau seorang ayah yang baik?"
"A-ayah, ini..." Xia Fang diam tidak melanjutkan ucapannya melihat semburat amarah di wajah sang ayah.
"Sudah! Kalian semua pergi dari sini!" Ucap Xia Tong lantang.
Mereka semua menunduk dan memberi hormat pada Xia Tong. Kemudian mulai meninggalkan paviliun Xia Re.
Sebelum pergi, Xia Fang menatap putrinya sedih, entah mengapa ia merasa bersalah selama ini bersikap tidak peduli dengan putrinya.
Keyla tersenyum miring melihat manusia-manusia itu pergi. Kemudian menatap Xia Tong.
"Kakek, beruntung Kakek datang, jika tidak, mereka akan terus menyalahkan Rere." Ucap Keyla. Rere adalah panggilan Xia Tong untuk pemilik asli tubuh.
Xia Tong tersenyum lembut, kemudian memeluk lebih erat cucu kesayangan itu.
"Sudahlah jangan menangis." Ucap Xia Tong sembari menyeka air mata Keyla.
"Huhuhu... sangat mengharukan." Ujar Tong Tong yang menyaksikan itu.
"Kakek, marilah singgah di paviliun ku." Ucap Keyla.
Xia Tong mengangguk. "Baiklah."
Di dalam paviliun Xia Re.
Keyla dan Xia Tong, keduanya berbincang-bincang cukup lama.
"Kakek, maafkan Rere karena membenci kakek." Ucap Keyla dengan nada di buat sedih.
"Tidak apa-apa, Rere."
"Kakek, Kakek percaya bukan dengan Rere? Jika Adik Rong lah yang telah berencana membvnuh Rere."
"Tentu saja kakek percaya. Rere tenang saja, kakek pasti akan mencari keadilan untukmu."
"Terima kasih kakek!" ucap Keyla berterima kasih. Dalam diam gadis itu tersenyum licik.
Tak lama Shuzu datang membawa nampan.
"Nona, Tuan besar. Silahkan di minum." Ujar Shuzu sembari menyuguhkan teh.
"Terima kasih, Shuzu. Shuzu ada apa dengan wajahmu?" Tanya Keyla melihat wajah bawahnya memerah.
"i-ini...."
"Lihatlah, Kek. Mereka semua tidak ada yang menghormati ku!
"Aku memang hanyalah sampah keluarga ini. kakek, mereka semua kejam padaku, padahal Shuzu hanya ingin mengambil air minum untukku, tapi mereka malah mumukul Shuzu" ucap Keyla.
Xia Tong mengepalkan tangannya.
"Keterlaluan. Tenang saja cucuku, kakek akan menghukum mereka. Pengawal hukum orang yang sudah memukul pelayan Shuzu."
"Baik, Tuan."
Keyla tersenyum licik. Sementara Shuzu sangat terharu.
"Cucuku kenapa paviliun mu seperti ini?" Tanya Xia Tong kala melihat kediaman cucunya yang sangat lusuh. Bahkan, perabot di kediaman cucunya itu sangat sedikit.
"Itu... Tidak apa-apa, kek. Rere sudah terbiasa." Ujarnya sembari tersenyum manis. Xia Tong yang mendengar ucapan cucunya, hatinya benar-benar terluka.
Dirinya memang tidak pernah pergi ke paviliun Xi Re. Karena Xia Re melarangnya. Tapi ia selalu mengawasi Xia Re dari kejauhan.
"Tenang saja cucuku, kakek akan mengganti semuanya"
"Terima kasih, Kakek. Maaf, Rere telah merepotkan Kakek."
"Tidak sama sekali, Rere."
"Jika begitu, kakek pergi dulu. Rere jaga diri baik-baik, ya. Kakek akan mengirim orang untuk menggantikan semua barangmu, dan kakek akan mengirim uang untuk mu."
"Terima kasih, kek."
sekarang tinggallah Keyla dan Shuzu.
"Nona, Shzuu sangat senang melihat kedekatan Nona dengan Tuan besar"
"Aku juga sangat senang. Shuzu, kau belilah salep dan obat-obatan lainnya. Obati lukamu dan kedua prajurit tadi." Shuzu benar-benar terharu mendengarnya, Nonanya sangatlah baik.
"Ya, Nona. Shuzu izin pamit."
"Ya."
Setelah kepergian Shuzu, Keyla mengeluarkan Zhang Fang nya.
"Aku ingin bermain, tapi dengan siapa?" gumamnya sembari memegangi Zhang Fang nya.
"Benar saja! Lebih bih baik aku bermain dengan nya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Erna Masliana
cih najis tiada maaf bagimu.. pokoknya harus bales dendam
2025-03-02
1
٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ᭄
cari ramuan dan ubahlah wajah pemilik tubuh itu dulu re
2024-12-11
1
Oi Min
buwapak opo kyo ngunu..... ge di lawan we ke ketok nek dwe anak sah..... tp sayang anakmu wes mati Xia Fang terhormat
2023-07-08
2