Seminggu telah berlalu, Mila sudah kelihatan lebih baik, wajahnya sudah semakin segar, dengan tubuh yang sedikit lebih berisi.
Hari ini adalah hari pertamanya akan masuk bekerja di perusahaan Daddy Emir.
Pagi pagi buta, dia sudah berkemas dan mempersiapkan segala keperluannya, dia tak ingin cacat sedikitpun di hari pertamanya masuk bekerja.
Setelah dia merasa cukup, dia akhirnya turun untuk menemui kedua orang tuanya.
Mereka bertemu di meja makan dan sarapan bersama, setelah selesai Mila pamit ke Mommy Rani, karena hari ini dia akan ikut Daddy ke kantor untuk hari ini.
"Mom, Mila pamit, doain Mila ya!"
Sambil memeluk Ibu yang telah menjaganya selama ini.
Emir berangkat ke kantor bersama putrinya, diantar oleh supir pribadinya.
Karena berangkat masih pagi pagi sekali, membuat perjalanan mereka lancar tanpa macet, karena jalanan belum terlalu ramai.
Saat memasuki area perkantoran milik Daddy-nya, semua mata tertuju pada sosok gadis cantik di samping bos besar pemilik perusahaan tempat dimana mereka bekerja.
Semua saling berbisik, tapi tidak ada yang berani berbicara, mereka hanya sesekali mengangkat kepala melihat gadis cantik yang masih sangat muda, berjalan dengan CEO sambil memegang tangannya.
"Siapa gadis cantik itu?
jangan jangan dia simpanan bos, biakan istrinya tidak semuda itu?"
Cicit mereka, tapi masih sempat di dengar oleh Mila.
Setelah semua karyawan dikumpulkan tiba tiba, membuat mereka semakin bingung, ada apa sebenarnya.
Setelah beberapa menit berlalu Emir membiarkan seluruh karyawannya bingung dan penasaran, akhirnya dia naik ke podium dan mulai berbicara.
"Assalamualaikum, dan selamat pagi!
Hari ini saya akan mengenalkan seseorang kepada anda semuanya, seorang gadis cantik yang duduk disana."
"Dia bernama Karmila putri, lulusan Universitas terbaik di kota ini, hari ini dia akan ikut berpartisipasi dan memberikan tenaganya untuk perusahaan kita, saya harap kita semua bisa bekerja sama, memberikan dia bimbingan!"
Semua terdiam, ada yang menatap iri karena CEO mereka sepertinya sangat menyukai sang gadis, ada pula yang terpana dan terpesona dengan kecantikan gadis itu.
Suasana di aula, mulai bising dengan percakapan para karyawan dan para staf, mereka berasumsi menurut pendapat mereka masing masing.
"Bisa tolong tenang sedikit!
saya belum selesai berbicara jadi tolong dengarkan baik baik."
Emir menatap tajam manusia manusia di depannya, walau berada di atas podium, tapi ia masih bisa mendengar bisik bisik mereka.
"Jadi hari ini saya perkenalkan putri saya Karmila Putri Purnomo!"
Mila lalu berdiri dan membungkuk memberi penghormatan pada semua yang ada di aula itu.
Semua yang hadir di tempat itu terpaku, tidak percaya pada pendengaran mereka barusan, ternyata gadis cantik yang bersama CEO mereka, adalah putrinya sendiri.
Emir memang tidak pernah mengekspos secara langsung tentang keluarganya, mengingat tidak semua orang orang suka kepadanya, dia tidak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Tapi hari ini dia mengumumkan secara langsung kepada publik tentang keberadaan putrinya, bahkan mereka bisa melihat langsung wajah cantik milik Karmila putri Purnomo.
Siapa yang tidak akan terkesima,apabila mendengar nama seseorang yang akhiran namanya ada kata Purnomo, pemilik salah satu kerajaan bisnis terbesar di kota, bahkan di negara ini.
Mereka semua ikut membungkuk memberi hormat kepada Mila, ada perasaan bersalah dan penyesalan karena telah berpikir yang tidak tidak tentang putri sang pemilik perusahaan, tempat mereka mencari makan selama ini.
Terdengar dari atas podium,Emir memanggil putrinya naik ke atas sana, dengan senyum ceria, Mila naik ke atas, memberikan sedikit sambutan kepada semua karyawan Daddy-nya, karena sudah menyempatkan diri untuk menyambut kedatangannya.
Lalu Emir kembali melanjutkan pidatonya yang tidak selesai selesai daritadi.
"Dan saya pada kesempatan ini akan menyampaikan bahwa, jabatan CEO perusahaan ini akan saya serahkan sepenuhnya kepada putri saya Karmila Putri."
Tepuk angan menggema di seluruh penjuru ruangan, mereka begitu terkesima dengan sosok CEO baru mereka.
Emir dan Mila meninggalkan aula, setelah acara selesai, selanjutnya mereka berdua berjalan ke arah ruangan CEO yang akan menjadi tempat Mila bekerja ke depannya.
Sampailah mereka di sebuah ruangan yang begitu besar, dan sangat mewah.
Di Sofa duduk seorang wanita dengan senyum yang menghiasi bibirnya, dia berdiri dan menghambur memeluk Mila.
"Mommy, kenapa bisa berada disini???"
Mila menatap Mommynya heran, tak menyangka di hari pertamanya bekerja, dia mendapat surprise dari Daddy-nya, sekarang Mommynya pun ikut datang khusus menemuinya.
"Ternyata aku tidak sendiri, banyak orang orang yang peduli dan sayang kepadaku."
Tanpa Mila sadari butiran air terjatuh di pipinya yang putih mulus.
Rani yang melihat putrinya menangis jadi panik, dia pikir Mila akan histeris kembali, tapi setelah melihat senyuman di wajah manis putrinya, kekhawatirannya berangsur hilang.
"Mommy jangan khawatir, aku nggak apa apa, aku tidak akan berbuat bodoh untuk yang kedua kalinya Mom!"
Mommy Rani tersenyum mendengar penuturan putri semata wayangnya, dia tidak menyangka putrinya akan setegar ini, seminggu yang lalu putrinya masih sakit layaknya orang gila, tapi sekarang duduk cantik di depannya sebagai seorang CEO, CEO di perusahaan Purnomo group.
"Sudah dong Mom, jangan buat anak kita jadi parno, Mommy harus memberinya semangat, biar dia bisa lebih sukses dari Daddy!"
Ucap Emir sambil merangkul pinggang istrinya.
'Ehem ehem, Dad.....
Mila masih disini lho!"
Mila tertawa cekikikan melihat orang tuanya yang begitu intim dan harmonis.
Emir memang begitu menyayangi istrinya, walau di umur mereka yang mulai senja, tapi bagi keduanya semua tetap sama, mereka tetap rukun dan harmonis, tidak pernah terdengar pertengkaran ataupun perselisihan diantara mereka berdua.
Walaupun pada awalnya mereka menikah karena perjodohan kedua orang tua mereka, akan tetapi semua berjalan mengikuti alurnya, cinta tumbuh dengan subur di hati keduanya, karena intimnya pertemuan dan perasaan saling terbuka dan mau menerima apa adanya, itulah yang menguatkan cinta mereka hingga saat ini.
Itupun yang kini mereka harapkan, suatu saat mereka bisa melihat putri mereka bahagia, tentunya dengan pria yang mencintainya dengan tulus, bukan karena ada nama Purnomo yang disandangnya.
"Ok.....
untuk merayakan hari spesial untuk putriku, hari ini aku masak semuaaaa..... jenis seafood, jadi khusus hari ini kita makan besar.
Rani berbicara dengan semangat berapi api, sambil menunjuk beberapa paper bag yang tersusun rapi di atas meja, yang berisi semua jenis makanan yang berbahan seafood.
"Mommy juga sudah memesan catering untuk seluruh karyawan yang ada di kantor, hari ini mereka akan mendapatkan makanan dan minumannya masing masing, tanpa harus mengeluarkan tenaga untuk pergi mencari atau membelinya,
Mommy sudah menyuruh orang dari restauran Temat Mommy mesen makanannya, dan langsung membagikannya langsung ke karyawan, mulai dari OB, buruh, karyawan biasa, dan staf staf yang lainnya, ya pokoknya semuanya deh!
Tenggorokan Mommy jadi kering begini, gara gara ngomongnya kepanjangan banget ini!!"😫🤣🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments