Salsa terkejut kala melihat tubuhnya sudah tidak baluti oleh apapun melainkan sudah polos tanpa sehelai benang pun.
Salsa hanya bisa menangis dan menganggap bahwa dirinya adalah seorang j*l*ng, yang sudah tidak punya harga diri di depan suaminya sendiri. Salsa tidak kuat jika tidak harus menangis, Ia sampai-sampai menutup mulut dengan kedua tangannya, karna sangking histeris nya. Apa lagi ditambah Salsa melihat sang suami tertidur lelap disampingnya dengan keadaan yang polos. Salsa merasa bahwa harga dirinya sudah di injak-injak dan malu terhadap dirinya sendiri. Bagaimana mungkin suaminya sendiri bahkan menidurinya tanpa izin, seakan-akan seperti menganggap bahwa Salsa adalah seorang pelacur yang seenaknya saja Ia tiduri, tanpa izin meskipun keduanya sedang bertengkar. Dan Dimas dengan seenaknya malah membuatnya pingsan lalu menyetubuhinya. Rasanya Salsa ingin berteriak saat ini juga. Tapi tidak bisa entah kenapa seakan-akan suara nya t'lah habis, dan Salsa hanya bisa menangis.
Padahal Jika saja Memang Dimas menginginkan hal tersebut Salsa tidak akan berani menolak ajakan Dimas untuk berhubungan suami istri, Karena bagaimanapun juga Dimas masih dalam status sebagai suaminya, Salsa juga tidak mau menanggung dosa akibat menolak ajakan suaminya. Namun sepertinya Dimas tidak menghargainya sebagai istri melainkan sebagai seorang pelacur yang bisa dia tidur seenaknya.
Dimas perlahan terbangun dari tidurnya, samar-samar ia mendengar suara isakan tangis seorang wanita, dan ternyata wanita itu adalah istrinya.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Dimas.
" Kamu, kamu nangis." ucap Dimas bangkit dari tidurnya dan hendak menghapus air mata yang kini berlinang di pipi sang istri.
"Berhenti Mas jangan dekati aku, kamu enggak pantas buat ngedeketin wanita pelacur seperti aku. Seorang wanita yang ditiduri oleh suaminya sendiri tanpa izin dari istrinya sendiri, aku kotor Mas. Aku kotor. Aku merasa bahwa aku adalah seorang wanita yang tidak menuruti Apa perkataan suaminya, untuk memenuhi keinginannya.
Seolah-olah Aku ini adalah seorang Istri Durhaka yang tidak mau melayani suaminya di ranjang, hingga suaminya memutuskan untuk meniduri istrinya diam-diam, dan bahkan membuat istrinya sendiri pingsan agar sang suami bisa menuntaskan hasrat birahinya nya."ucap Salsa dengan bibir yang bergetar,
"Bukan gitu maksud aku sayang, bukan maksud aku menganggap kamu sebagai istri durhaka. Tapi aku enggak mau membuat kamu melayani ku dalam keadaan sadar, dan disaat kita sedang mengalami kehancuran. Aku nggak mau jika nanti kamu harus melakukannya dengan terpaksa, tanpa keikhlasan dan cinta....,"
" Dan sekarang kamu puas, kamu sekarang udah ngelakuin kan? Udah puas kamu! Disaat-saat seperti ini Bahkan kamu sempat-sempatnya ingin memintaku untuk melayani hasrat birahi mu"
"Bukan maksud aku seperti itu Sa. Aku, aku bener-bener udah enggak tahan, dan aku rindu sama kamu. Dan aku yakin jika kamu melakukan *** dalam keadaan sadar denganku. Aku pastikan kamu pasti akan jijik dengan suamimu, dan aku nggak mau Sa! Aku nggak mau Itu semua terjadi. Dengan sekuat tenaga aku menahan hasrat ku agar tidak menyentuh mu Namun sepertinya semuanya hanya sia-sia karena rinduku sudah mengalahkan kan semuanya." jelas Dimas,
Salsa seakan tidak bisa berkata-kata lagi dan memilih untuk pergi berlalu ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya dari sisa sisa bekas percintaan mereka.
"JEEDEER" Salsa menutup pintu kamar mandi dengan sangat kuat, Salsa langsung berlari menuju kearah bawah sower, dan langsung menghidupkan nya. Dengan volume air yang sangat deras Salsa mengguyur tubuhnya, menggosok gosok dengan kuat bagian lehernya, yang banyak tetinggal bekas bekas Kissmark atau(******) lah ya Tan. Yang diberikan oleh Dimas. Salsa menangis saat merasakan perih dikulit bagian lehernya yang lecet akibat Ia gosok dengan kuat, untuk menghilangkan bekas Kissmark dari Dimas.
Bukannya semangkin hilang, tanda merah keunguan itu malah semangkin menjadi jadi, dan semangkin terlihat jelas.
Salsa hanya bisa pasrah dan menangis dibawah guyuran air sower yang membasahi tubuh molek nya.
Dimas hanya bisa menunduk dengan rasa bersalah yang mendalam ada pada dirinya. Dimas mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia merutuki dirinya, bagaimana mungkin dia bisa menjadi khilaf disaat masa masa bersitegang seperti ini.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Salsa langsung mengenakan baju biasa dan berlalu begitu saja meninggalkan Dimas yang sejak tadi memandang dan memerhatikannya. Salsa keluar dari kamar menuju ke kamar Baby Shireen yang merupakan Putri dari Dimas dan juga Salsa, Yang berada tepat disamping kamar Utama yang ditempati oleh Dimas dan juga Salsa.
" Bik, Bibi kok bisa ada di sini?"
"Eh maaf, Maaf Non saya tadi mendengar Nona Muda Kecil sedang menangis, makanya saya berinisiatif untuk melihat dan menjaga Nona Muda Kecil, dan mengajak nya main main." jelas Bik Sum,
"Makasih ya Bik, udah mau jagain Shireen.
Saya tadi ada urusan" ujar Salsa dan tersenyum ke arah Bik Sum.
"Non!" seru Bik Sum dan langsung memeluk Salsa,
"Yang sabar ya Ndok, Bibik enggak bisa berbuat apa apa." ucap Bik Sum menepuk nepuk pundak Salsa, sambil menangis.
Salsa melepaskan pelukan nya dan langsung menghapus air mata seorang wanita paruh baya yang sudah menjadi Ibu angkatnya. Yang tak lain adalah Bik Sum.
"Bik, Sudahlah. Bagaimana pun itu semua adalah keputusannya Dimas," ucapan Salsa terhenti Ia menghapus air matanya sejenak, dan kembali berkata.
"Jadi bibi, tenang aja. Salsa enggak apa apa kok," 'Salsa mencoba tersenyum'
"Mungkin aja Salsa tidak sesuai, dan kurang cocok di hatinya Dimas.
Salsa bakalan nerima kok. Kalok memang Dimas udah bosen sama Sasa, Salsa bakalan sadar diri kok. Salsa cuman Gadis miskin yang tidak punya apa-apa, dan bahkan Ayah kandung Salsa sendiri jugak enggak mau ngakuin Salsa sebagai Putrinya."
"Ndok! kamu kan punya Bibi, Bibik akan selalu ada buat kamu." ucap Bik Sum dan langsung mengecup Kening Salsa.
Keduanya sama sama menangis, dan saling menguatkan satu sama lain.
Dimas mengembuskan nafas kasar, dan tidak tahan jika tidak mengeluarkan air mata. Ternyata Ia telah mengambil keputusan yang salah, dan malah membuat Istrinya menderita oleh tekanan batin.
Dimas menyandarkan tubuhnya di balik dinding kamar Baby Shireen, Ia tidak sanggup mendengar penuturan dari istri tercintanya itu. Awalnya Dimas ingin menjenguk Sang Buah Hati yaitu Baby Shireen. Namun saat hendak membuka handel pintu, Ia malah mendengar suara Salsa dan juga Bik Sum.
Hingga membuat nya urung untuk masuk kedalam.?
*****
"Sayang, Kamu mau kemana?" tanya Dimas yang melihat Salsa tengah mengemasi baju baju nya kedalam koper.
Keduanya kini memang sedang berada di dalam Kamar Utama. Setelah melakukan makan malam Dimas langsung melangkah menuju Kamar Utama untuk membawa nampan bersisi makanan kepada Salsa.
Karena Salsa tidak mau makan sama sekali dari tadi siang.
Namun saat Dimas masuk kedalam kamar, Ia malah melihat Salsa yang sedang sibuk memberesi pakaian nya kedalam koper.
Dimas mencoba bertanya, namun Salsa malah mengabaikan nya dan tidak menghiraukan ucapan nya.
Dimas langsung meraih pergelangan tangan Salsa, dan membuat keduanya saling berhadap hadapan.
"Kamu mau kemana Sa?" ucap Dimas Lirih, pikiran nya sudah berkecamuk dan tidak menentu.
"Lepasin, Mas!"
"Kamu mau kemana? Kumohon jawab aku," Ucap Dimas lembut dengan mata yang terus memandang bola mata hitam milik Salsa.
"Aku butuh waktu Mas. Jadi tolong jangan halangin aku!"
sekujur tubuh Dimas langsung menegang seketika. *Kayak patung aja ya Tante*
'Jadi Si Dimas ini rumah sendiri enggak gabung sama Mansion Raharga. Dan Bik Sum nya sengaja Dimas Bawak buat Ikut sama dia. Kalok yang belum Mudeng baca aja dulu Cerita #Kerasnya hidup menjadi Anak Orang Kaya# karena dari situ lah Akar pohon nya.
Dan Bik Sum Ngangkat Salsa jadi Anak Angkat nya, karena Salsa sayang Sama Bik Sum, begitu pun sebaliknya. Karena dulu waktu awal Nikah sama Dimas, Bik Sum selalu nolongin Salsa kalok dikasarin sama Dimas. Ntar gua Flasbackin ceritanye, Soalnya perjalanan masih panjang. Jadi sabar ya Tante ya.
(Sasa) itu panggilan Sayang untuk Salsa dari orang2 terdekatnya Salsa. Terutama Dimas, Bik Sum dan juga 1 lagi Rara adik perempuan nya Dimas. Mereka berdua juga deket, dan lengket kali pun. Kayak bombon aja, buat yang gak tau bombon itu apa, itu artinya permen ya Tante. Bahasa Medan soalnya itu.
Nah, Makanya Dimas sering nyebut Sa. Karna maknanya adalah (SASA),
padahal tinggal nambain huruf L udah Jadi Salsa. Dasar ribet amat lu Tante Othor.
Tante Othor tersenyum jahat.🐄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Dewi Mubin
masih belum nyambung akunya sama ceritanya hee hee
2022-05-30
0
ZaeV92
ko' ada bawang
2022-05-29
0
Sukliang
mshh nyimak dulu
2022-04-18
0