Kembali ke rumah

Nina mendekati Jimmy yang masih terbaring di tempat tidur. Jimmy seperti kedatangan seorang malaikat penolong saat ini. Jimmy tanpa sadar bibirnya membentuk lengkungan tipis, Jimmy tersenyum senang. Nina yang merasa sangat bersalah akan kejadian itu, membawa kakinya kembali melangkah ke rumah sakit itu lagi.

"Tante", kata pertama yang keluar dari mulut Nina.

Sang tante tersenyum.

"Kamu sama siapa?", tanya mamanya Jimmy pada Nina.

"Sendiri Tan", kata Nina seraya mendekat kepada Jimmy.

Nina memberi senyum pada Jimmy. Sebagai bentuk kepeduliannya pada kakak kelasnya itu.

"Halo kak, bagaimana keadaanmu sekarang?", tanya Nina membuang rasa kaku di hatinya. Rasa bersalah itu masih sangat kuat menguasai hatinya.

"Sudah baikan, terima kasih ya", kata Jimmy pada Nina.

Nina tersenyum kecut. Kalau tidak karena Marsel yang sudah berbohong tentang masalah sebenarnya pada mamanya Jimmy, ingin rasanya Nina menangis di dekat Jimmy dan meminta maaf atas semuanya.

"Yang penting sekarang kak Jimmy sudah baikan, semangat, makan yang banyak dan minum obatnya biar cepat sembuh",kata Nina memberi semangat pada Jimmy.

Jimmy tersenyum dan mengangguk.

*****

Satu minggu berada di rumah sakit membuat Jimmy merasa bosan. Jimmy yang biasa sibuk beraktifitas, kini aktifitasnya cuma seputar ruangan tersebut.

"Lukanya perlahan membaik, kamu boleh pulang hari ini, jangan lupa obatnya di minum, minggu depan kontrol ya, nanti saya kasih surat kontrol dan resep obatnya", kata sang dokter pagi itu.

"Alhamdulillah terima kasih dokter", kata mamanya Jimmy.

"Iya bu sama-sama, saya permisi dulu", kata sang dokter, kemudian berlalu dari hadapan Jimmy dan mamanya.

Mama Jimmy menelpon suaminya untuk datang ke rumah sakit segera karena Jimmy sudah di perbolehkan pulang oleh dokter.

Tak butuh waktu lama papanya Jimmy sudah tiba di rumah sakit. Dia mengurus administrasinya. Setelah semuanya selesai, mereka pun membawa Jimmy pulang ke rumah mereka.

Kediaman Purnama Wijaya.

"Istirahat saja dulu", kata sang mama pada Jimmy yang ingin jalan-jalan di sekitar rumah mereka.

"Jenuh Ma", kata Jimmy.

"Jangan bandel, luka operasi kamu belum sembuh total, sudah sana masuk ke kamar kamu jangan membangkang", kata sang mama sembari menggandeng tangan Jimmy dan menyuruh Jimmy untuk naik ke lantai atas ke kamar Jimmy.

Jimmy tak membantah lagi. Dia segera menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Mamanya kalau sudah bicara begitu harus di turuti atau kalau tidak maka ocehannya akan panjang seperti rel kereta api.

"Surti nanti bikinin sup ya buat Jimmy, saya mau mandi dulu", kata mamanya Jimmy pada asisten rumah tangganya.

Mamanya Jimmy menuju kamarnya. Di kamar ada suaminya yang sudah menunggunya.

"Papa koq gak balik ke kantor?", tanya mamanya Jimmy pada suaminya.

"Bentar ma, aku rindu banget sama mama", kata pak Purnama pada Ani isterinya.

"Gombal, genit papa ahh udah tua juga",kata Ani seraya menuju kamar mandi. Tapi Purnama cepat menangkap pinggang isterinya.

"Ma, aku mau itu", kata suaminya seraya mulai dengan aksinya.

"Aku mau mandi dulu Pa, lagian papa udah rapi gitu", kata Ani sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya.

"Sekalian aja mandinya, papa minta jatah dulu Ma, setelah itu baru ke kantor lagi", kata Purnama sambil tangannya terus bergerilya.

Seminggu di tinggal isterinya yang menunggui Jimmy di rumah sakit, membuat Purnama sudah tak tahan menahan hasratnya. Apa lagi akhir-akhir ini hujan terus, jadi membuat libidonya naik.

Liana yang tahu kemauan suaminya, kalau dia sudah menginginkannya maka harus di berikan, kalau tidak pasti suaminya akan uring-uringan. Liana melenguh saat suaminya menyentuh area sensitifnya.

Purnama menggendong tubuh isterinya dan membawanya ke tempat tidur. Purnama sangat menyukai tubuh isterinya walau sudah separuh baya tapi tubuh isterinya masih kencang dan sintal. Ini karena isterinya rajin aerobik.

Pergumulan pun tak dapat di hindarkan. Purnama telah melempar pakaiannya dan pakaian isterinya. Kini pakaian meteka telah berserakan di lantai.

Purnama menyelesaikan tugasnya. Singkat dan cepat.

"Ahhh", Purnama akhirnya mencapai puncaknya.

Dia terkulai lemas di samping isterinya. Ani tersenyum walau dia belum mencapai puncaknya, dia senang bisa memuaskan suaminya.

"Maaf ya ma, keluarnya cepat, tapi tenang malam nanti papa akan membuat mama klepek-klepek", kata Purnama memandangi tubuh isterinya yang beranjak turun dari tempat tidurnya.

"Mau kemana?", tanya Purnama.

"Mandi", kata Liana singkat.

Purnama segera bangun dari tempat tidur dan menggendong tubuh isterinya.

"Kita mandi bareng ya", kata Purnama sambil menggendong isterinya dan menuju kamar mandi. Ani sangat senang di perlakukan suaminya seperti itu. Di usia mereka yang tak muda lagi, gairah suaminya tak berubah. Liana bergelayut manja. Mereka mandi bersama.

*****

Purnama kembali ke kantornya dengan senyum sumringah. Ani menuju dapur untuk menyiapkan makan siang mereka. Di sana ada Surti yang berkutat dengan sayur dan bumbu-bumbu.

"Renal mana Tik?", tanya Liana menanyakan Renaldi adiknya Jimmy pada Surti.

"kuliah Nya seperti biasa", kata Surti sambil mencuci sayurannya.

"oohh", kata Ani singkat.

Liana membantu Surti di dapur. Surti sangat pintar memasak. Masakannya enak dan lezat.

"Tik tolong selesaikan ya, aku ngantuk banget", kata Ani.

"iya Nya, Nyonya tidur saja dulu, tak baik menunda tidur, tidak baik untuk kesehatan", jelas Surti.

"kamu sudah seperti dokter pula", kata Liana sambil tertawa kecil.

Surti terkekeh. Liana meninggalkan Surti di dapur. Ani menuju kamarnya. Ani merebahkan tubuhnya dan tidur.

Sementara itu Jimmy menelpon Marsel.

"Halo bro, udah sehatan ya?", tanya Marsel.

"Alhamdulillah, minggu depan kontrolnya, gimana kantor sepeninggalanku?", tanya Jimmy.

"Tenang aja, om Purnama kalau turun tangan semuanya pasti beres", kata Marsel.

Kedua sahabat itu tertawa kecil. Mereka sudah seperti saudara. Marsel dan Jimmy berteman saat masih duduk di bangku SMA. Kuliah pun mereka mengambil jurusan yang sama. Dan setelah selesai kuliah Jimmy di beri kepercayaan oleh papanya untuk mulai terjun ke dunia bisnis. Dan Jimmy meminta Marsel untuk menjadi asistennya. Membantunya menyelesaikan semua urusan kantor. Dan Jimmy berhasil. Sampai akhirnya Jimmy di angkat papanya menjadi direktur di perusahaan tersebut dan Marsel menjadi orang kepercayaan Purnama dan Jimmy.

"Oengen ngantor tapi terkadang masih terasa nyeri", kata Jimmy pada Marsel.

"Sudah istirahat saja dulu, jangan memaksakan diri, kalau sudah benar-benar sehat baru kerja lagi"kata Marsel.

"Iya bro, tolong doanya ya, titip perusahaannya juga", kata Jimmy.

"Pasti bro", kata Marsel

Mereka mengakhiri obrolan mereka. Jimmy kembali merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Jimmy meletakkan poselnya di meja kecil samping tempat tidurnya. Jimmy memandangi langit-langit kamarnya yang putih bersih. Pikirannya menerawang. Dan akhirnya Jimmy tertidur. Sejak mengkonsumsi obat Jimmy lebih gampang tidurnya.

Selamat membaca...

Jangan lupa like, komen dan juga votenya ya..

Episodes
1 Di serempet
2 Rasa bersalah
3 Siuman
4 Kembali ke rumah
5 Bos besar
6 Mengkhawatirkan Jimmy
7 Pujian
8 Nyinyiran
9 Tamu
10 Perhatian Jimmy
11 Pertemuan tak terduga
12 Accident
13 Apes
14 Perhatian Marsel
15 Luka hati seorang Resti
16 Curiga
17 Tamu tak di undang
18 Bayang masa lalu
19 Salah tingkah
20 Gemas
21 Kasmaran
22 Gara-gara Adel
23 Kesal
24 Senyum itu
25 Sebuah pernyataan
26 Basah
27 Ekspresi Adel
28 Tulus memberi
29 Berita hangat
30 Tersanjung
31 Dayung bersambut
32 Marah
33 Tandanya sayang
34 Kesempatan dalam kesempitan
35 Rahasia hati Nina
36 Sikap romantis
37 Hasrat Jimmy
38 Kejutan
39 cemburu tandanya cinta
40 Bukan jaman Siti Nurbaya
41 Mabuk asmara
42 Tanggungjawab
43 Jadi ribet
44 Angkuh
45 Menikah
46 Minta restu
47 Tangguh
48 Kemarahan sang bos besar
49 Memberi nasehat
50 Demi cinta
51 Suasana hati
52 Gadis pilihan
53 Hal yang memalukan
54 Merasa tak percaya
55 Hamil
56 Pilihan sulit
57 Terlanjur
58 Tak akan bisa melepaskan
59 Sanksi
60 Tak bisa menolak
61 Usaha
62 Bagai mimpi
63 Kecewa
64 Penasaran
65 Tak di duga
66 Persiapan syukuran
67 Kamu adalah pilihanku
68 Mantapkan hati
69 Penyesalan
70 Tamu malam hari
71 Dendam
72 Keguguran
73 Kemarahan
74 Luluh
75 Sebuah sugesti
76 Diskusi
77 Merajuk
78 Menikahi Prili
79 Terbuai
80 Rasa seorang isteri
81 Ngidam
82 Sebuah rahasia
83 Tempat strategis
84 Usaha tak mengkhianati hasil
85 Berita hoax
86 Mencari sebuah pengakuan
87 Luka yang sangat perih
88 Kepulangan Rinaldy
89 Ibu yang bijak
90 Atas nama cinta
91 Vermaks
92 Tempat-tempat romantis
93 Penyesalan selalu datang di akhir
94 Tugas berat
95 Aktivitas lain
96 Judes
97 Hari resepsi
98 Berdamai dengan hati
99 Penjaga hati
100 Menepati janji
101 Aku juga butuh
102 Diam tanpa kata
103 Anak bau kencur
104 Kangen ibu
105 Muak
106 Hamil
107 Seiring waktu
108 Magnit
109 Ada yang salah
110 Buah semangka
111 Makan besar
112 Berjuang demi anak
113 Pucuk di cinta
114 Kembali mengubur rasa
115 Menantu yang di anggap
116 Buat lagi yang banyak
117 Dua wanita kesayangan
118 Lagu kenangan
119 Untaian kasih
120 Orang andalan
121 Kakak kebanggaan
122 Satu doa
123 Semua ada hikmahnya
124 Malam pertama
125 Masih tidak berubah
126 Karena kamu beda
127 Jadwal kontrol
128 Terbongkar
129 Kecewanya orang tua
130 Seorang pembunuh
131 Berhati mulia
132 Purple
133 Pernikahan Marsel dan Sofi
134 Hausnya Double
135 Masih waras
136 Dia sudah berubah
137 Tak semua masalah di selesaikan dengan kata
138 Butuh istirahat
139 Long distance relationship
140 Ingin kamu sekarang dan selamanya
141 Lebih dewasa
142 Anak sultan
143 Pernikahan Rinal dan Marsya
144 Putri cantik
145 Rasa benci
146 Kecelakaan
147 Harus ikhlas
148 Jodoh sudah di tentukan
149 Disini karena dia
150 Sensitif
151 Suka cita
152 Rebutan
153 Oryza Eka Jini Saputri
154 Saingan
155 Interview
156 Training
157 Suami siaga
158 Bukan sekedar penawaran
159 Pindah tugas
160 Biar gak kebablasan
161 Selamat datang Rini
162 Olahraga biar sehat
163 Ingin kerja kembali
164 Perlakuan istimewa
165 Hukuman
166 Berita penting dari Tika
167 Makan bareng
168 Orang yang tepat
169 Rapat penting
170 Orang-orang pilihan
171 Hari khusus buat abang
172 Suasana lain
173 Ibu cerdas
174 Masih jauh jodoh
175 Pernikahan Tika dan Dedi
176 Bayangan Nina
177 Dia sudah menjadi milikmu
178 Tidak kenal waktu
179 Penantian panjang
180 Tergantung bawaan orok
181 Jenuh
182 Terobsesi
183 Polycystic Ovary Sindrome
184 Secercah harapan
185 Murung
186 Tidak waras
187 Permintaan mama Liana
188 Tidak mau membuat kesalahan kedua kali
189 Tingkatkan kerja malam
190 Mengandung
191 Isteri yang baik
192 Sang pangeran
193 Jangan melawan harimau yang sedang lapar
194 Untuk orang yang suka cemburu
195 Bukan bikin boneka
196 Belajar bertanggungjawab
197 Terima kasih cintaku
198 Pernikahan Adel dan Kevin
199 Lanjutkan perjuanganmu
200 Lihat Arjuna
201 Selagi nafas di kandung badan
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Di serempet
2
Rasa bersalah
3
Siuman
4
Kembali ke rumah
5
Bos besar
6
Mengkhawatirkan Jimmy
7
Pujian
8
Nyinyiran
9
Tamu
10
Perhatian Jimmy
11
Pertemuan tak terduga
12
Accident
13
Apes
14
Perhatian Marsel
15
Luka hati seorang Resti
16
Curiga
17
Tamu tak di undang
18
Bayang masa lalu
19
Salah tingkah
20
Gemas
21
Kasmaran
22
Gara-gara Adel
23
Kesal
24
Senyum itu
25
Sebuah pernyataan
26
Basah
27
Ekspresi Adel
28
Tulus memberi
29
Berita hangat
30
Tersanjung
31
Dayung bersambut
32
Marah
33
Tandanya sayang
34
Kesempatan dalam kesempitan
35
Rahasia hati Nina
36
Sikap romantis
37
Hasrat Jimmy
38
Kejutan
39
cemburu tandanya cinta
40
Bukan jaman Siti Nurbaya
41
Mabuk asmara
42
Tanggungjawab
43
Jadi ribet
44
Angkuh
45
Menikah
46
Minta restu
47
Tangguh
48
Kemarahan sang bos besar
49
Memberi nasehat
50
Demi cinta
51
Suasana hati
52
Gadis pilihan
53
Hal yang memalukan
54
Merasa tak percaya
55
Hamil
56
Pilihan sulit
57
Terlanjur
58
Tak akan bisa melepaskan
59
Sanksi
60
Tak bisa menolak
61
Usaha
62
Bagai mimpi
63
Kecewa
64
Penasaran
65
Tak di duga
66
Persiapan syukuran
67
Kamu adalah pilihanku
68
Mantapkan hati
69
Penyesalan
70
Tamu malam hari
71
Dendam
72
Keguguran
73
Kemarahan
74
Luluh
75
Sebuah sugesti
76
Diskusi
77
Merajuk
78
Menikahi Prili
79
Terbuai
80
Rasa seorang isteri
81
Ngidam
82
Sebuah rahasia
83
Tempat strategis
84
Usaha tak mengkhianati hasil
85
Berita hoax
86
Mencari sebuah pengakuan
87
Luka yang sangat perih
88
Kepulangan Rinaldy
89
Ibu yang bijak
90
Atas nama cinta
91
Vermaks
92
Tempat-tempat romantis
93
Penyesalan selalu datang di akhir
94
Tugas berat
95
Aktivitas lain
96
Judes
97
Hari resepsi
98
Berdamai dengan hati
99
Penjaga hati
100
Menepati janji
101
Aku juga butuh
102
Diam tanpa kata
103
Anak bau kencur
104
Kangen ibu
105
Muak
106
Hamil
107
Seiring waktu
108
Magnit
109
Ada yang salah
110
Buah semangka
111
Makan besar
112
Berjuang demi anak
113
Pucuk di cinta
114
Kembali mengubur rasa
115
Menantu yang di anggap
116
Buat lagi yang banyak
117
Dua wanita kesayangan
118
Lagu kenangan
119
Untaian kasih
120
Orang andalan
121
Kakak kebanggaan
122
Satu doa
123
Semua ada hikmahnya
124
Malam pertama
125
Masih tidak berubah
126
Karena kamu beda
127
Jadwal kontrol
128
Terbongkar
129
Kecewanya orang tua
130
Seorang pembunuh
131
Berhati mulia
132
Purple
133
Pernikahan Marsel dan Sofi
134
Hausnya Double
135
Masih waras
136
Dia sudah berubah
137
Tak semua masalah di selesaikan dengan kata
138
Butuh istirahat
139
Long distance relationship
140
Ingin kamu sekarang dan selamanya
141
Lebih dewasa
142
Anak sultan
143
Pernikahan Rinal dan Marsya
144
Putri cantik
145
Rasa benci
146
Kecelakaan
147
Harus ikhlas
148
Jodoh sudah di tentukan
149
Disini karena dia
150
Sensitif
151
Suka cita
152
Rebutan
153
Oryza Eka Jini Saputri
154
Saingan
155
Interview
156
Training
157
Suami siaga
158
Bukan sekedar penawaran
159
Pindah tugas
160
Biar gak kebablasan
161
Selamat datang Rini
162
Olahraga biar sehat
163
Ingin kerja kembali
164
Perlakuan istimewa
165
Hukuman
166
Berita penting dari Tika
167
Makan bareng
168
Orang yang tepat
169
Rapat penting
170
Orang-orang pilihan
171
Hari khusus buat abang
172
Suasana lain
173
Ibu cerdas
174
Masih jauh jodoh
175
Pernikahan Tika dan Dedi
176
Bayangan Nina
177
Dia sudah menjadi milikmu
178
Tidak kenal waktu
179
Penantian panjang
180
Tergantung bawaan orok
181
Jenuh
182
Terobsesi
183
Polycystic Ovary Sindrome
184
Secercah harapan
185
Murung
186
Tidak waras
187
Permintaan mama Liana
188
Tidak mau membuat kesalahan kedua kali
189
Tingkatkan kerja malam
190
Mengandung
191
Isteri yang baik
192
Sang pangeran
193
Jangan melawan harimau yang sedang lapar
194
Untuk orang yang suka cemburu
195
Bukan bikin boneka
196
Belajar bertanggungjawab
197
Terima kasih cintaku
198
Pernikahan Adel dan Kevin
199
Lanjutkan perjuanganmu
200
Lihat Arjuna
201
Selagi nafas di kandung badan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!