Eps. 5

(Masih) ... Khalid Nasution Point of View

Masih terlintas di benakku, ketika aku, Rav dan mamak memergoki ayah tengah bercumbu mesra dengan seorang wanita. Padahal sudah hampir satu tahun kami tak bertemu kala itu. Ayah sudah meninggalkan kami, sejak Kalila masih di dalam kandungan. Bahkan, Aku ikut mengumandangkan adzan bersama kakek di telinga Kalila ketika dia baru saja lahir ke dunia, karena ayah tak hadir di sana. Bahkan hingga saat ini, ayah belum pernah menemui Kalila.

Walaupun saat itu aku baru berusia lima tahun, aku masih bisa mengingat dengan jelas kejadian itu. Mungkin yang terekam jelas di ingatanku bukan kejadian itu. Karena berulangkali aku melihat ayah bermesraan dengan wanita lain. Ayah bahkan sudah menikah beberapa kali.

“Bang ... Jangan terlalu mengekang Lila. Tidak semua pria sebrengsek ayah.”

“Abang hanya ingin memastikan, Lila mendapatkan pria terbaik. Pria yang bukan hanya menyayanginya, tapi juga membimbingnya. Abang sebagai pengganti ayah, mempunyai kewajiban untuk itu.”

Ku lihat Rav hanya menghela napas mendengar pernyataan yang ku berikan. Biarlah dia menganggap aku seorang diktator atau apapun itu. Aku hanya mau semuanya berjalan baik-baik saja. Untuk Kalila. Dan untuk kami semua.

“Tolong lindungi Kalila. Tolong jaga mamak. Jaga rumah dan keluarga ini. Maaf Abang membagi beban ini kepada kau, Rav.”

Rav mengangguk, “aku usahakan menjaga semuanya sebaik mungkin Bang. Walau aku tau, aku tidak bisa menjaga mereka lebih baik dari Abang.”

Aku mendengar intonasi suara Rav berubah. Terdapat sedikit getaran di sana.

Masa si gila itu menangis?

Niat isengku pun muncul. Aku ingin mengerjai adik gila ku ini sebelum meninggalkannya dengan banyak beban esok hari. Aku kembali memancing dia berbicara.

“Abang yakin kau pasti bisa Rav. Maafkan Abang, selama ini Abang belum menjadi contoh yang baik buat kau dan Kalila.”

“Abang sudah menjadi Abang yang sangat baik,” jawabnya. Getaran suara Rav semakin jelas terdengar. Aku tak kuat lagi menahan rasa menggelitik di perut ini. Aku perlahan menggeser dudukku dan melongok ke arahnya yang menunduk.

“Hei, Rav ... Menangis kau ya,” ledekku. Rav terlihat kesal dan malah mengumpat ku.

“Memang manusia lakn*t kau Bang!” ucapnya seraya melemparkan bantal ke mukaku. Aku pun terkekeh karenanya. Rav masih membuang wajahnya. Sepertinya dia tengah menghapus air matanya. Aku lantas menarik lengannya agar dia menatapku. Adikku yang kini sudah duduk di kelas 2 SMA ini pun masih tetap tak mau melihat ke arahku, mungkin dia malu. Aku menatapnya sembari menahan geli.

Rav yang selalu terlihat tanpa beban. Rav yang selalu membuat seisi rumah menggelengkan kepala sekaligus tertawa dengan tingkah konyolnya, kini tengah menghapus air mata di hadapanku. Bahkan saat prosesi sungkeman ketika idul fitri, anak gila itu selalu memasang cengirannya. Tapi, kali ini dia meneteskan air mata.

Aku menepuk kedua pundaknya. Si gila itu pun menjadi terisak. Mungkin dia pikir, aku akan memberikan wejangan-wejangan lainnya. Karena begitu aku selesai berucap. Rav langsung menghempaskan kedua tanganku yang memegang pundaknya.

“Bisa menangis juga kau, Rav.”

Itulah yang aku ucapkan padanya. Aku terkikik dengan reaksinya yang menghempas tanganku.

“Abang pikir kau gak punya hati selama ini. Ternyata bisa menangis juga,” ucapku sembari terkikik-kikik. Hal itu berhasil membuat adik gilaku ini semakin kesal. Seluruh bantal yang berada di ranjang ini pun, melayang ke arahku.

***

Author Point of View

Tibalah hari di mana Khalid akan meninggalkan seluruh keluarganya untuk menempuh pendidikan strata satunya.

Hari ini Kairav dan Kalila mengantarkan kepergian Bu Alinah dan Khalid ke Bandara. Sehabis subuh mereka semua pun bersiap, karena pesawat yang ditumpangi oleh Bu Alinah dan Khalid akan terbang pada pukul 11:00 WIB, yang artinya mereka harus tiba di Bandara pada pukul 09:00 WIB.

Pagi itu jalanan sedikit lenggang. Mobil yang yang mereka tumpangi, melaju tanpa hambatan. Kalila hanya diam selama di perjalanan menuju bandara. Gadis remaja itu terus bergelayut manja pada lengan ibunya. Khalid pun sibuk menyaksikan pemandangan itu dari kaca spion.

Ah ... berat sekali rasanya hati Khalid meninggalkan dua wanita kesayangannya itu. Sejak mereka ditinggal sang ayah, Khalid langsung memosisikan diri menjadi pelindung bagi anggota keluarganya. Dia tak mau jika salah satu anggota keluarganya ada yang tersakiti. Terlebih Kalila ....

Setelah sang ayah menghilang dari hidup mereka, Khalid lah wali gadis remaja itu sekarang. Dia benar-benar menjaga Kalila.

Khalid tidak membiarkan pria manapun mendekati Kalila, selama ini. Karena Khalid takut, Kalila akan merasakan patah hati ketika putus cinta. Dia benar-benar tidak mau adik kesayangannya itu merasakan sakit walaupun sedikit. Bahkan Khalid tidak membiarkan Kalila berlatih menaiki sepeda, karena takut adiknya itu akan terjatuh.

Tak boleh ada luka segores pun yang hinggap di tubuh Kalila. Apalagi hatinya. Sebegitu lah Khalid menjaga Kalila.

Karena itulah, kepergian Khalid menjadi beban berat untuk Kairav. Putra kedua Bu Alinah ini, merasa tidak mampu menjaga Kalila seperti Khalid.

Sebenarnya dia merasa kasihan dengan Kalila yang hidupnya penuh dengan aturan dari Khalid. Dia sudah berencana akan memberikan sedikit kebebasan kepada adiknya itu. Dia akan memperbolehkan Kalila untuk banyak bergaul, terlebih dengan lawan jenis.

Tapi di sisi lain, Kairav juga takut jika nantinya Kalila akan tersakiti, dan dia akan disalahkan oleh Khalid. Bahkan dia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri, karena tidak bisa menjaga Kalila dengan baik. Karena dia pun, tidak ingin Kalila merasakan sakit.

Kedua putra Bu Alinah itu tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Pendidikan yang akan di jalani Khalid di kota hujan itu, benar-benar merubah alur hidup mereka. Khalid yang berencana untuk selalu ada di samping Kalila, kini harus meninggalkan gadis remaja itu. Harus menyerahkan tanggungjawab itu kepada Kairav.

Sementara Kairav belum terlalu yakin dengan tanggung jawab baru yang diembannya. Terlebih dia harus melepaskan impiannya untuk berkuliah di ibukota. Padahal sudah ada klub basket yang menawarkan dirinya untuk bergabung di sana dan menjadi pemain basket profesional. Namun, kepergian Khalid, membuat Kairav harus merelakan mimpinya.

Seluruh penumpang di taksi online itu, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Namun sang sopir, terus fokus mengendarai kendaraannya, membelah jalan dengan cepat. Hingga sebelum pukul 09:00 WIB, mereka sudah tiba di sana. Di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang - Sumatera Utara.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR✍️ kamu dan BERI GIFT & VOTE yaaa .......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....

Terpopuler

Comments

👑ᰚcᷤhᷢaⷶ👑

👑ᰚcᷤhᷢaⷶ👑

ampun posesif parah 😅😅

2022-05-19

2

୧⍤⃝🍑𝕸y💞🍭Gil🏹

୧⍤⃝🍑𝕸y💞🍭Gil🏹

ayaaahhh🤨🤨

2022-03-21

0

N Hayati

N Hayati

i sad 😥

2022-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Eps. 01
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps. 4
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps. 8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps. 18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps. 47
48 Eps. 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps. 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps. 81
82 Eps. 82
83 Eps. 83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps. 88
89 Eps. 89
90 Eps. 90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps. 96
97 Eps. 97
98 Eps. 98
99 Eps. 99
100 Eps. 100
101 Eps. 101
102 Eps. 102
103 Eps. 103
104 Eps. 104
105 Eps. 105
106 Eps. 106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps. 109
110 Eps. 110
111 Eps. 111
112 Eps. 112
113 Eps. 113
114 Eps. 114
115 Eps. 115
116 Eps. 116
117 Eps. 117
118 Eps. 118
119 Eps. 119
120 Eps. 120
121 Eps. 121
122 Eps. 122
123 Eps. 123
124 Eps. 124
125 Eps. 125
126 Eps. 126
127 Eps. 127
128 Eps. 128
129 Eps. 129
130 Eps. 130
131 Eps. 131
132 Eps. 132
133 Eps. 133
134 Eps. 134
135 Eps. 135
136 Eps. 136
137 Eps. 137
138 Eps. 138
139 Eps. 139
140 Eps. 140
141 Eps. 141
142 Eps. 142
143 Eps. 143
144 Eps. 144
145 Eps. 145
146 Eps. 146
147 Eps. 147
148 Eps. 148
149 Eps. 149
150 Eps. 150
151 Eps. 151
152 Eps. 152
153 Eps. 153
154 Eps. 154
155 Eps. 155
156 Eps. 156
157 Eps. 157
158 Eps. 158
159 Eps. 159
160 BonChap -01
161 BonChap-02
162 BonChap-03
163 BonChap-04
164 BonChap-05
165 BonChap-06
166 BonChap-07
167 BonChap-08 - SAYONARA SADAYANA
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Eps. 01
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps. 4
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps. 8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps. 18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps. 47
48
Eps. 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps. 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps. 81
82
Eps. 82
83
Eps. 83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps. 88
89
Eps. 89
90
Eps. 90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps. 96
97
Eps. 97
98
Eps. 98
99
Eps. 99
100
Eps. 100
101
Eps. 101
102
Eps. 102
103
Eps. 103
104
Eps. 104
105
Eps. 105
106
Eps. 106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps. 109
110
Eps. 110
111
Eps. 111
112
Eps. 112
113
Eps. 113
114
Eps. 114
115
Eps. 115
116
Eps. 116
117
Eps. 117
118
Eps. 118
119
Eps. 119
120
Eps. 120
121
Eps. 121
122
Eps. 122
123
Eps. 123
124
Eps. 124
125
Eps. 125
126
Eps. 126
127
Eps. 127
128
Eps. 128
129
Eps. 129
130
Eps. 130
131
Eps. 131
132
Eps. 132
133
Eps. 133
134
Eps. 134
135
Eps. 135
136
Eps. 136
137
Eps. 137
138
Eps. 138
139
Eps. 139
140
Eps. 140
141
Eps. 141
142
Eps. 142
143
Eps. 143
144
Eps. 144
145
Eps. 145
146
Eps. 146
147
Eps. 147
148
Eps. 148
149
Eps. 149
150
Eps. 150
151
Eps. 151
152
Eps. 152
153
Eps. 153
154
Eps. 154
155
Eps. 155
156
Eps. 156
157
Eps. 157
158
Eps. 158
159
Eps. 159
160
BonChap -01
161
BonChap-02
162
BonChap-03
163
BonChap-04
164
BonChap-05
165
BonChap-06
166
BonChap-07
167
BonChap-08 - SAYONARA SADAYANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!