Kecewa lagi

" Rin, Bapak mau nanya itu kenapa nak Tian Sudah lama tidak ke sini apa kalian bertengkar?", pertanyaan itu entah keberapa kalinya Bapak tanyakan padaku, kadang aku jawab kadang aku cuma menggelengkan kepala, bapakku yang biasa memanggilku Rin, mungkin dia mengharapkan ada sepatah dua kata dari Tian tentang hubungan kami.

" kalau Flo tidak merasa bertengkar Syifa, cuma kalau alasan dia tidak atau jarang datang Flo nggak tahu kalau sendiri bingung tapi ya sudahlah Pak", jawab ku pasrah.

" Rin, kamu itu sekarang bukan ABG lagi jadi jika kamu menyukai seseorang jagalah hubungan itu kalau bisa hingga ke pelaminan persiapkan mental kamu, persiapkan juga segalanya dengan lebih baik, Karena Wanita itu biasanya makin dewasa makin jarang yang mendekati, berbeda saat kamu SMA dulu pasti banyak sekali yang menyatakan cinta sama kamu tapi setelah kesininya hanya 1 2 orang saja dan kadang-kadang itu jauh dari kriteriamu untuk itu bapak sarankan mendekatkan diri lah kamu kepada Tuhan, berdoa supaya lekas didekatkan jodoh mu", nasehat bapak kali ini panjang lebar.

" Iya Pak", jawabku membenarkan perkataan bapakku yang memang begitu adanya dulu ke SMA hampir setiap hari ada yang mengirim salam mengirim surat tanya-tanya ingin tahu nomor teleponku dan sebagainya tapi sekarang ada tapi tidak sebanyak dulu betul itu.

Keesokan harinya aku pergi ke kampus saat baru masuk gerbang via sudah menungguku ya temen gue itu memang kami selalu bersama.

" Flo, aku kemarin lihat Mas Tian jalan di mall bersama seorang wanita flow, nggak mesra sih biasa aja tapi mereka cuma berdua aja", Iya menginformasikan tentang Tian.

" kamu sapa nggak?", tanyaku memastikan.

" iya di sapa lah, sayang kalau didiamkan saja, aku menunggu momen-momen seperti itu biar kamu ada alasan buat mutusin dia".

" Terus reaksi dia bagaimana?".

" seperti biasa dia memasang senyum manisnya senyuman yang bikin kamu hingga saat ini tak mau lepas darinya meskipun kamu itu seperti kekasih tak dianggap", ucap Via sinis.

" Bodoh banget kali aku ya, tapi Iya juga sih mosok bapak aja sampai menegurku berkali-kali tentang hubunganku sama Tian yang makin hari makin nggak tahu ke mana?", jawabku terkekeh lirik menertawakan diriku sendiri.

" aku dari dulu lihat kamu berhubungan sama dia sih waktu awal-awal masih SMP sih seneng pacar kamu cakep, Ya ampun Rama kalau main ngajakin kita-kita teman kamu, tapi setelah Aku makin dewasa aku lebih menganjurkan kamu untuk meninggalkan dia flow, Aku ingin lihat kamu bahagia, kamu adalah wanita yang setia. Apakah rasa itu masih ada untuknya flo?", tanya Via di akhir kalimat.

" Entahlah, Cinta memang masih ada di dadaku tapi sudah tak sebesar dulu, munafik jika aku bilang aku sudah enggak cinta, Aku bertahan sampai hari ini sama dia Ya karena aku cinta, apalagi saat ini aku masih sangat mencintai dia Via, tapi kamu lihat sendiri kan semuanya sudah berubah", ucap Flo dengan mata berkaca-kaca, artinya teramat sedih untuk mengenang hubungannya dengan Tian.

" Nanti kalau ada yang serius mengajak menikah terima aja aku ingin lihat kamu hidup tentram flo, agar kita masih bisa saling menjalin pertemanan hingga tua", ucap via tulus.

" Pasti Via, begitupun doa terbaik untukmu aku berharap kamu juga lekas menemukan jodoh mu".

" Amin flo, Aku menunggu satu tahun lagi untuk menikah, tenang saja jodohku telah dipersiapkan oleh Abah", ujar stevia dengan tersenyum lebar.

" Jadi kamu di jodohkan Via?", tanya flow terkejut.

" Dijodohkan tidak, dikenalkan sama abah iya, tetapi sepertinya dia bucin sama aku sehingga dia yang mengejar-ngejar ku, setelah aku mengenalnya cukup baik dan aku yakin dia mencintaiku aku akan terima dia dan kami akan menikah rencananya 1 tahun lagi", jawab Via.

" wow..... Aku senang banget denger kabar ini Via, kamu yang tak pernah pacaran kau tahu sudah merencanakan pernikahan, semoga samawa ya", ucapku senang, Jujur aku senang.

" Makanya Aku sarankan cobalah dengan orang lain jangan habiskan waktumu untuk menunggu sesuatu yang tak pasti, jika kamu tidak bisa temui lah Tian tanyakan tentang keseriusan nya padamu".

" Iya pasti itu akan aku lakukan", jawabku, dan memang dalam hatiku ingin semuanya pasti tidak mau terlalu lama menunggu yang tak pasti.

🖋️🖊️

Sudah lebih dari 2 minggu Flo menghubungi Tian, ingin rasanya menyesaikan tanda tanya dihatinya dan ingin kejelsan tentang hubungan mereka, namun ponsel Tian tidak aktif.

Flo tidak putus asa dia menghubungi teman dekat Tian untuk menanyakan keberadaan Tian, namun temannya bilang jika Tian dapat mutasi kerja lagi.

Nomen telponnya diganti karena ponselnya hilang ujar temannya saat itu, Flo minta nomer yang baru tapi saat dihubingi nomer itu kembali tak aktif.

" Aku sudah mencoba, berusaha semampu yang ku bisa, haruskah aku datang kerumahnya, bertanya pada orang tuanya? Sedang saat pacaran saja aku tak pernah sekalipun diajak kerumah orang tuanya untuk dikenalkan, terus saat ini jika aku kesana apa ga jadi bahan gunjingan orang?", Batin Flo berfikir keras.

" Tidaklah, tengsin jika harus kerumahnya, sepertinya aku mengejar ngejar cowok saja dimana harga diriku coba? Ogah ah, biarin aku tunggu lagi saja hingga dia menghubungiku terlebih dulu", pikir Flo lagi.

Dan haripun berlalu hingga Flo wisuda, dihari itu Flo sangat berharap Tian datang dengan seikat bunga memberikan kejutan, namun dia harus menelan kecewa karena Tian tak pernah hadir, jangankan bunga sekedar ucapan lewat pesanpun tidak.

Flo merintih sedih, dalam diamnya kembali kecewa yang begitu dalam ia rasakan.

Setelah pulang dari Wisuda Flo kemudian kestudio foto langsung makan makan bersama keluarga di sebuah restoran favorit keluarga.

Saat ini mereka sudah berada di rumah, setelah membersihkan diri Flo merebahkan diri di kamarnya, bersantai melepas lelah setelah kegiatan hari ini yang begitu padat sedari subuh sudah bersiap.

Tangannya meraih ponsen yang sedari tadi ia taruh dinakas, digesernya kursor galeri foto untuk melihat lihat foto teman temannya yang tadi wisuda bareng dirinya, Via tersenyum cerah bahunya dirangkul oleh calon suaminya yang akan menikah seminggu lagi.

Flo hanya tersenyum kecut untuk dirinya sendiri, " kamu itu dimana Tian, setega ini termyata kamu sama aku, dimanakah kata cinta yang selalu kau ucapkan dulu Tian", Setetes air bening mengalir di pipi Flo.

" Kemarin aku mencoba bersabar untuk menunggumu hingga hari ini, dan hari ini sudah berlalu Tian, maaf jika aku pergi", Lirihnya, Flo menyakinkan hatinya untuk pergi dari hidup Tian.

Terlalu sabar hanya membuahkan kecewa hingga hatinya merasa capek.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Memey

Memey

tinggalin aja udh jangan banyak mikir

2021-12-05

0

Dama Yanti

Dama Yanti

bodo amat ma tian....
udah tinggalin aja...

2021-11-23

0

vita viandra

vita viandra

jemuran ja kering lw d gantungin lama.. apalagi hati...

2021-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!