Bertemu

" flow, ada yang mau nyari tuh", laki-laki Via menuju ke satu sosok cowok yang berada agak jauh dari kami.

" Tiap hari lo itu sibuk nyariin pasagan buat gue, tapi lupa lo sendiri masih single ya, udah buat kamu ajalah", jawab Flower kesal.

" kalau dianya mau sama aku sih, gak bakalan aku tawarin sama kamu, secara dia keren gitu loh sayang kan setiap hari salamnya buat lo terus mereka nggak pernah ngelirik gue", jawab stevia tidak kalah kesal.

Yaaah ... mereka itu kalau sudah berdua bahasanya campur aduk antara aku kamu saya dia Iya lo gue atau saling sebut nama itu sudah biasa.

" kali ini siapa lagi yang lo maksud, stevia!", tanya flow.

" Sugeng", jawab via nyengir.

" Sugeng! maksud lo tukang parkir?", Flo sewot.

" he he he... Iya bukanlah, dia kan selamet bukan Sugeng, kalau Sugeng itu nama satpam kampus kita", stevia tergalak lebar.

" Memangnya dia lupa ya, amnesia, kok pakai nanyain!", status floridia.

" Udah ke sana aja barangkali penting, lumayan tuh maco dia", ucap stevia terkekeh.

" macho, mancung hidung panjang kayak Pinokio itu?", flow sewot.

Dengan langkah gontai flow melangkah menuju pos satpam di mana Sugeng sedang bertugas.

" Pak Sugeng mencari saya?", tanya flow mencari tahu.

" Oh itu Mbak flow nya", seru Pak Sugeng matanya mengarah pada sesosok laki-laki gagah yang sedang duduk bertengger di atas motor sport.

Daridanannya serta figure nya aku bisa menebak siapa orang yang berada di balik helm full face itu, Tian.

Deg

Lama tak bertemu dan tak juga berkirim pesan melihatnya hati ini berdebar-debar speechless antara rasa senang yang berlebihan ada juga marah ah dan juga kecewa.

" Mas Tian?", cicit ku menyuarakan nama itu.

lelaki itupun melepas helm full face nya dan berjalan mendekat ke arahku dengan gagahnya senyumnya nya dari dulu selalu menghipnotisku.

" Flo!", Teriaknya memanggilku.

Aku berdiri diam terpaku, senang tapi aku juga takut, hatiku bertanya-tanya buat apa dia mencariku kesini toh kalau dia ingin bertemu bisa di rumah atau menelepon atau berkirim pesan kita bisa janjian di tempat yang spesial misalnya di cafe kenapa harus ke kampus?

" Ya ", jawabku canggung karena di benakku berkecamuk rasa itu.

" Ada apa mas ke kampus?", tanyaku ragu-ragu.

" kebetulan lewat terus aku ingat kamu makanya aku belokin motorku ke sini aku tadi sempet nanya satpam eh ternyata di depannya ada temanmu itu ", jawab Mas Tian dengan senyum merekah nya.

" please Tuhan.... jika dia bukan jodohku jangan pertemukan aku padanya lagi Tuhan Aku tidak mau menjadi lemah karena senyumnya sedangkan di hati ini sudah bertumpuk kecewa", jeritku dalam hati.

" Masih ada mata kuliah?", tanya Tian kepadaku.

" kebetulan sudah tidak ada tapi aku masih ada urusan mau pinjam buku ke perpus ada apa?", tanyaku.

" Ayo pulangnya mas antar ", ujarnya.

" Aku bawa mobil Mas jadi sepertinya nggak bisa deh", jawab ku, dan untung hari itu memang aku membawa mobil jadi aku bisa sedikit menghindar darinya.

Jujur aku seneng banget bertemu dengan dia, kangen, bahkan tadi rasanya juga ingin langsung memeluknya, Tapi aku tidak tahu antara rasa hatiku dan pikiranku sedang tidak menyatu disisi lain aku merasa asing dengan dirinya jangankan berpelukan ingin tersenyum lebar pun rasanya canggung.

" Ya udah nanti aku ikutin kamu dari belakang begitu saja boleh?", ucapnya memberikan solusi, aku hanya mengangguk penasaran mau apa dia datang ke rumah Setelah sekian lama kami tidak saling berkirim pesan ataupun kabar.

Sampai rumah aku kira jika Tian akan berbicara sesuatu Setelah sekian lama tidak bertemu, nyatanya ada datang seperti dulu dulu saja tak ada pembicaraan yang aku maksudkan.

Seperti biasa saja seperti datang ke rumah teman tak ada yang istimewa aku menyuguhkan secangkir teh panas beserta beberapa kue kudapan, mengobrol santai bercanda seadanya meski rasa hatiku kini tak seakrab dulu lagi.

Jujur, mengobrol, berbincang dengan Tian itu sangat mengasyikkan tetapi hatiku merasa ada yang berbeda dia dekat ada di depan mataku tapi rasanya sulit untuk kujangkau aku sendiri tidak tahu apa sebabnya.

" Bagaimana Mas kerjaan kamu? ", tanyaku sekedar basa-basi sih aku juga belum tahu dunia kerja.

" Bersyukur sih semuanya lancar alhamdulillah", jawabnya tak lupa diiringi tawa dari bibirnya yang membuat aku kadang melupakan rasa kecewaku kepadanya melalui senyum indahnya itu.

" Syukurlah Aku ikut senang", jawabku diiringi senyum untuk membalas senyum indahnya.

Tidak lama kemudian Tian pun pamit untuk pulang, sebelum bulan aku sempat kan untuk bertanya mengenai hubungan kita.

" Mas... tolong katakan putus jika Mas Tian sudah ada wanita lain", ucapku lirih takut jika dia marah dengan permintaanku.

" flower, jangan bicara seperti itu sampai kapanpun kita tidak akan pernah putus", jawabnya sinis benar saja dia marah batinku dia pergi tanpa memberiku penjelasan apapun.

Jikaa sudah begini setiap kali bertemu malah berakhir kesedihan untukku, yang seperti ini membuatku enggan untuk bertemu dengannya dia udah jelas berubah tapi tidak pernah memutuskan ku, apa enaknya coba di gantung hubungan ini.

Akhirnya aku masuk ke kamarku aku jatuhkan air mata ku sederas mungkin meratapi hubungan ini, " Tuhan aku harus menguji dia sampai di mana, semoga dia segera menemukan jodohnya meskipun tanpa memutuskanku, biarlah aku rela", tumpahku dalam tangis kepiluan.

Seminggu, 2 minggu bahkan hingga tiga bulan setelah pertemuan itu dia juga tidak pernah datang untuk menemui ku lagi hanya sesekali berkirim pesan saja, entahlah aku jadi semakin bingung hubungan seperti apa ini.

Dan akhirnya aku mendengar dari temenku entahlah berita ini akurat atau tidak sebenarnya aku juga tidak peduli, kata temanku Tian mendapat mutasi kerja ja dia naik jabatan ke provinsi.

Dalam hatiku Aku mendoakan kesuksesan Dia, sekian waktu yang telah kita lewati pelan-pelan hatiku aku minta untuk mengiklaskan setiap kejadian termasuk jika harus kehilangan.

Karena hubungan yang masih menggantung ini Jujur aku tidak pernah bisa menerima pria lain di hidupku sampai detik ini tapi aku juga meski tanpa setatus terkadang menjajaki karya baru yang mendekatiku.

Aku tidak tahu apakah aku bisa disebut selingkuh jika melakukan hal itu, namun aku tidak pernah menerima untuk dijadikan kekasihnya jikapun dekat aku tidak sendiri aku selalu ditemani oleh teman-temanku untuk mengenal setiap kali ada cowok yang mendekatiku.

Karena statusku yang masih menggantung aku benar-benar masih menunggu kepastian Tian tentang hubungan ini.

Ternyata benar kata orang perempuan itu harus diberi kepastian meskipun Harus menunggu seribu tahun lamanya, terkekeh geli sendiri dengan pikiranku barusan.

Next...

Terpopuler

Comments

Dama Yanti

Dama Yanti

klo si tian g mau mutusin ya kamu lah flo yang mutusin...
hidup tuh d bikin mudah aja jangan d susah2hin...

2021-11-23

0

dite

dite

kalo si laki ga kasih keputusan ya yg cewe tegas lah, jaman emansipasi gini 😑
toh makan, jajan, bayar sekolah, bayar kuliaj dibayarin ortu bukan si pacar. 😷

2021-11-09

0

karim Ok

karim Ok

ga nak bgtjadi flo

2021-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!