MEMILIH DI CINTAI
FLOWER TAURINE ( FLO )
Begini yang selalu aku rasakan ketika melihat lelaki bertubuh tegap itu " TiAN " tersenyum, Entah kenapa melihat bibirnya yang terbuka dan tatanan gigi yang rapi benar-benar aku terhipnotis.
Tawanya yang renyah selalu membuat hatiku berdesir dan terus terngiang dalam ingatan ku. itulah sejak awal aku melihat hingga detik ini tak teralihkan dari usia beranjak ABG hingga saat ini aku sudah kuliah.
Lelaki itu begitu sempurna dimataku, dan mungkin bagi wanita-wanita di sekitar aku juga. postur tubuhnya yang tinggi dengan rambut sedikit ikal, kumis tipis, hidung mancung, alis tebal hitam, matanya yang bulat dan tajam, bibirnya yang sensual, sungguh pahatan yang indah dan sempurna mahakarya sang pencipta yang begitu sedap dipandang mata.
Kulitnya yang eksotik, badannya yang berotot, dan kesukaannya yang memakai baju slim fit serta celana jeans dan jaket kulit nya tak ketinggalan sepatu fantofel membuat semakin paripurna.
Seharusnya dengan kesempurnaan yang dia miliki dia bisa memilih wanita mana saja untuk di pacari, tapi nyatanya dia sudah mendekatiku semenjak usianya 17 tahun dan aku baru 13 tahun yang saat itu baru kelas 2 SMP.
Hingga waktu terus berjalan kami selalu sering menghabiskan waktu dan berkencan layaknya seperti sepasang kekasih dan memang iya akulah kekasih yang dia pilih.
padahal jika dibandingkan dengan cewek-cewek yang mendekati dia, mengejar-ngejar cintanya, apalah aku ini, tak ada lebihnya dari mereka semua. dibilang cantik pun aku tak secantik cewek cewek itu, tubuhku juga biasa saja tinggi ku pun hanya 158 cm, kulitku pun tak putih hanya kuning langsat, dan rambutku pun tak indah, biasa aja hidungku juga tak begitu mancung tapi entah kenapa dia selalu membanggakan dan mengakui bahwa diriku adalah kekasihnya, di mana pun, dengan temannya, saudaranya ataupun siapa saja yang dia kenal dia selalu membanggakan diriku.
awalnya nya dulu saat baru awal pacaran kita hanya saling berkirim pesan masih malu-malu hingga menghabiskan tahun pertama kami tidak pernah berkencan layaknya sepasang kekasih.
Setelah dia lulus SMA kemudian dia kuliah dan aku baru kelas 3 SMP saat itu, dia pun tak pernah mengajakku main atau pun mengapel ke rumah orang tuaku, namun setiap malam dia selalu berkirim pesan padaku, Dia selalu bilang tunggu aku nanti kalau kita sudah selesai sekolah, kita sudah bisa mencari uang sendiri, aku akan melamarmu, kata-kata itu selalu dia kirim melalui pesannya ataupun melalui teleponnya.
Saat itu seakan-akan semuanya begitu indah, seakan akan benar akan terjadi, di pikiran dan dihatiku suatu hari nanti Tian akan melamarku dan akan menjadi suamiku kami pasti akan bahagia, itu angan-anganku dulu.
Entahlah, waktu terus berlalu aku yang dulu santai, tidak pernah cemburu dan selalu protes jika Tian cemburu padaku, aku dulu tidak suka jika Tian cemburu, bahkan jika Tian posesif Aku pun tidak suka, saat itu aku selalu tekan kan
" kamu harus percaya padaku tidak usah menyuruh teman-temanmu untuk mengawasi ku, yakinkan hatimu jika aku selalu setia padamu", ucapku saat itu meyakinkan Tian, karena Iya benar adanya begitu, meskipun banyak lelaki yang mendekatiku mereka semua aku anggap teman bukan sebagai pacar, Karena hatiku telah Tian genggam.
Makin hari bertambah bulan berganti tahun dari ABG hingga remaja dan saat ini menuju dewasa dari aku yang merasa hanya cinta monyet sama Tian, berganti tahun pun ikatan cinta itu makin kuat, cintaku pada Tian makin dalam.
Pasang surut hubunganku dengan Tian kadang terpisah jarak Dan waktu Karena Tian selesai kuliah langsung mendapatkan pekerjaan, dan saat itu aku baru saja memulai kuliah.
Lamanya berhubungan yang namanya pacaran ternyata tidak meningkatkan jati diri kita, entahlah aku seperti makin tidak mengenal Tian, jika dulu kami masih remaja, kami hura-hura bersama teman-teman, nongkrong di warung kopi bercanda, bahkan kita kadang main musik menyewa studio, ato nonton film, semuanya terasa indah dalam kebersamaan.
Namun waktu terus bergulir, dari masa ke masa, dari pikiran pun kami semakin berbeda, namun percayalah dihatiku Tian calon imamku, di mataku tak ada yang sempurna melebihi dia, makin hari makin dewasa aku semakin bangga memiliki kekasih seperti Tian.
Cintaku pun semakin tumbuh subur, setiap kenangan indah perjalanan cerita kita terukir indah di hati dan pikiranku.
Riak riak cemburu kadang menghiasi hubungan yang sudah sekian hari melewati tahun demi tahun, makin dewasa pikiranku pun semakin berkembang, dan aku kini sudah berubah baik secara berpikir maupun caraku berdandan, semuanya perlahan namun pasti perubahan itu nyata, tapi tidak dengan cintaku, di hati ini semakin terpatri kuat cintaku untuk Tian.
Tapi keadaan itu berbanding terbalik dengan Tian, Entah ini hanya perasaanku saja atau memang nyata.
Di akhir-akhir masa kuliahnya, Tian sudah tak se intens dulu, hanya sekali dalam satu minggu dia akan berkirim pesan atau menelpon dengan alasan sibuk mengerjakan tugas kuliah.
awalnya aku nggak pernah kepikiran, Aku percaya saja apa yang diucapkan, kan aku memberikan toleran untuk itu, aku harus pengertian tidak boleh banyak tuntutan agar dia tenang mengerjakan tugas tugas kuliahnya, pikirku saat itu.
tak pernah sedikitpun ada pikiran negatif tentang dirinya, meskipun banyak pengagum di sekitarnya, Aku sangat sangat sangat percaya bahwa cinta Tian hanya untukku.
Kuyakinkan hatiku setiap waktu, bahwa Pian pun selalu setia kepadaku.
Aku bahkan berusaha untuk menutup setiap kejadian yang membuatku kecewa, karena apa? iya, semua Karena Cinta.
cinta ABG ku yang ku pupuk hingga melewati masa remajaku, begitu subur, benar-benar tumbuh lebat, berbunga dan bermekaran memenuhi seluruh hati dan jiwaku bahkan sampai ke dalam pikiranku, aku jaga demikian api tanpa cela.
Bukan tidak ada yang mau padaku, meskipun aku merasa biasa saja, tetapi yang datang menyatakan cinta kepada ku bukan 1 2 3, tapi ada saja, bahkan ada beberapa yang sampai datang kepada orang tua untuk melamar, tetapi saat itu hatiku benar-benar kupersembahkan hanya untuk Tian seorang.
Namun semenjak Tian sudah mendapatkan pekerjaan, dia semakin jauh, yang biasanya setiap malam berkirim pesan sekarang hal-hal seperti itu jarang terjadi.
Bahkan sekedar mengajak makan menikmati gaji pertamanya pun tidak pernah terjadi.
Namun aku masih setia menanti, cemburu... pasti, bertambahnya cinta, semakin subur, di sana juga diiringi dengan rasa curiga serta cemburu, bahkan bisa dibilang sangat amat cemburu.
Dan karenanya hati ini mulai berfikir dan kadang tersemat doa, " Tuhan, jika boleh aku meminta jodoh kan hamba dengan seseorang yang tidak pernah membuatku cemburu, sakit Tuhan, perih sekali, Aku tidak mau berjodoh dengan rasa cemburu, Aku tidak mau egois Tuhan", lirik doaku sebelum tidurku malam itu.
Next.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Bismihayati
Seperti kisahku dulu, aku 13 dan dia 17. Semuanya aman" saja sampai usiaku 20 dan dia menghilang tanpa kabar, bertemu kembali setelah usiaku 42 dlm keadaan udah sama" punya keluarga.
Baru baca bab 1 udah langsung tertarik.
Semangat thor nulisnya 💪
2022-01-15
1
Linda ma
Semoga Tian tidak mendua. Keren Thor.
2021-12-14
1
Sarah Mustika Aeni
ku tungu2 karya baru mu, kirain mau ngasih kabar di novel sebelumnya "Janda karena Janda"
waktu liat profil otor nya, baru kesini.
2021-12-03
1