Status di atas kertas

Karena Sarah tidak mengangkat teleponnya, Alex menghubungi bibi Surti untuk menanyakan keberadaan Alex.

"Nona Sarah lagi bersama saya, pak. Nona Sarah minta untuk ikut belanja dengan saya..." ucap bi Surti saat Alex menanyakan keberadaan Sarah.

"..."

"Non, pak Alex ingin bicara dengan nona Sarah!" ucap bi Surti sambil menyodorkan hp mungil bi Surti.

Sebelum menerima, Sarah menghela nafasnya. Sebenarnya dia tahu kalau Alex menghubunginya tapi untuk saat ini dia belum siap bicara dengan Alex, setelah apa yang dilakukan Alex. Memang dia tidak melarang Alex untuk berhubungan dengan pacarnya, tapi dia tidak menyangka Alex menikah wanita lain dimalam pengantinnya. Dia merasa kalau Alex telah membuat harga dirinya jatuh di hadapan Mayra.

"Ada apa?" jawab Sarah dengan ketus.

"Sar, apa kamu baik-baik saja? Dari tadi aku menghubungi mu, kenapa kau tidak angkat telepon ku?"

"Oh. Aku tadi terlalu sibuk. Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan? Kalau tidak biar aku matikan, saat ini aku sedang sibuk!"

Ditempat yang berbeda Alex tampak bingung apa yang harus dijawabnya pada Sarah, apalagi saat ini dapat merasakan kalau Sarah seperti sedang marah padanya.

"Ya, sudah kalau tidak ada yang ingin kau tanyakan." belum ada jawaban dari Alex, Sarah langsung mematikan sambungan teleponnya. Setelah itu Sarah mengambil hp milik bibi Surti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"sayang kamu sudah bangun?" tanya Alex saat dia ingin kembali masuk kedalam kamar, dia melihat tatapan tajam Mayra.

"Apa kau menghubungi wanita itu?" tanya Mayra dengan ketus.

"Ia, sayang... Kamu tahu kan kalau saat ini dia menjadi tanggung jawab ku, makanya aku bertanya tentang keadaannya saat ini"

"Tapi kau tahu kan Lex? Aku tidak suka kau terlalu perhatian dengannya! Cara mu itu terlalu berlebihan!"

"Berlebihan mana? Kau sendiri tahukan kalau kami memang sangat dekat dan kami itu sahabat dari kecil!"

"Tapi rasa cemas mu itu bukan seperti kepada seorang sahabat. Dia sudah besar, dia pastinya tahu mana yang baik untuknya. Ingat jangan sampai dia menjadi besar kepala ya, dan menganggap ku rendah." Mendengar itu membuat Alex langsung menarik Mayra kedalam pelukannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kini Alex memutuskan untuk pulang sendiri, karena Mayra memutuskan untuk ke rumah sakit. Saat Alex pulang dia melihat Sarah tertidur pulas di atas sofa yang ada di ruangan tamu. Alex mensejajarkan tubuhnya dan menatap Sarah. Alex dapat melihat jelas matanya Sarah masih tampak bengkak.

"Apa Sarah menangis? Apa dia merindukan om Jaya?" gumam Alex. Tanpa sadar kini tangan Alex sudah berada di wajah Sarah.

Karena sentuhan Alex membuat terbangun, secara refleks Sarah langsung bangun dan agak jauh dari Alex.

"Sarah...." gumam Alex dengan bingung.

"Kau sudah pulang?"

"Ya... Sarah, apa aku melakukan kesalahan? Aku merasa kau seperti menjaga jarak dari ku!"

"Tanya saja pada dirimu sendiri!" ucap Sarah dengan ketus. Sarah langsung bangkit berdiri dan berniat meninggalkan Alex. Tentu saja Alex tidak membiarkan Sarah pergi begitu saja tanpa penjelasan.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu saja tanpa menjelaskan kenapa kau seperti menjaga jarak dari ku!" ucap Alex.

"Lepaskan tanganku, aku tidak ingin disentuh dengan tangan yang telah membuat luka di hati ku!" ucap Sarah sambil memberontak untuk dilepaskan Alex.

"Luka? Memangnya apa yang ku lakukan? Apa karena menikah lagi? Sarah bukan kita sudah sepakat meskipun kita menikah, aku tetap dapat berhubungan dengan pacar ku kan? Kenapa sekarang kau tidak terima? Apa salah ku?" Ucap Alex tidak terima kalau dia melakukan kesalahan.

"Ya, aku mengijinkan mu untuk tetap berhubungan dengan pacar mu. Tapi aku tidak mengatakan kalau kau bisa menikah lagi dengan wanita lain setelah kita menikah." teriak Sarah dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Apalagi kau menikah dengannya setelah beberapa jam kita menikah. Apa kau tidak ingat kalau dengan apa yang ku katakan? Kau tahu sendiri bukan, aku paling membenci yang namanya poligami. Dan kini kau diam-diam menikahinya tanpa bertanya pendapat ku! Ya, ku akui pernikahan kita bukan karena cinta, kita menikah karena aku yang meminta pada mu untuk menikahi ku supaya dapat menolong papaku. Tapi seharusnya kau menghargai perasaan ku... Sekarang kau membawanya tinggal satu atap dengan ku? Apa kau tahu kau telah membuat harga diriku jatuh dihadapannya!" Alex kini baru menyadari kalau apa yang dilakukannya sudah membuat Sarah terluka, dan ini pertama kalinya Alex sendiri yang membuat Sara menangis. Padahal dari dulu dia tidak ingin membuat Sarah menangis, dia selalu ingin menjadi pelindung Sarah.

"Hiks..hiks.... Aku tidak suka di Madu, Lex! Hiks hiks hiks... Apa tidak bisa kau menikahinya setelah kita berpisah dua tahun lagi? Hanya dua tahun lagi, apa susahnya kalian menunggu hal itu?" ucap Sarah dengan suara lemah.

"Apa hak mu melarang Alex menikah dengan ku?" Sarah dan Alex menolehkan pandangannya ke arah pintu dimana Mayra sudah ada disana.

Dengan tatapan marah, Mayra berjalan mendekati Alex. Dengan sengaja Mayra langsung memeluk lengan Alex.

"Kau tidak berhak mengatur apa yang harus Alex putuskan! Terserah dia mau menikahi ku Sekarang atau tidak! Dia, tidak perlu bertanya pendapat mu hanya karena kau istri SAH nya saja! Kau itu harus ingat bahwa status mu itu adalah status di atas kertas!" ucap Mayra dengan tersenyum mengejek.

Sungguh sakit mendengar apa yang dikatakan Mayra padanya, tapi apa yang dikatakan Mayra ada benarnya juga. Dia memang istri SAH Alex, tapi itu hanya status di atas kertas saja tidak lebih dari itu. Tapi hal yang paling membuat dia kecewa pada Alex adalah Alex memilih diam dan membiarkan madu nya menghina dirinya.

"Seandainya aku tahu aku mengalami hal yang paling ku benci, lebih baik aku tidak meminta mu untuk menikahi ku, Lex!" ucap Sarah dengan tatapan penuh kekecewaan pada Alex.

Setelah mengatakan itu Sarah memilih untuk kembali ke dalam kamarnya. Sarah sangat terus merutuki dirinya sendiri karena menangis dihadapan orang yang telah menyakitinya padahal dia sudah berjanji tidak akan menangis dihadapan mereka.

Sarah yang tidak ingin siapapun mengetahui kalau dirinya menangis, Sarah memilih masuk kedalam kamar mandi. Hanya dibawah guyuran air shower Sarah menangisi nasibnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alex duduk di pinggir tempat tidurnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mayra yang melihat hal itu tampak sangat kesal.

"Kenapa? Apa kau sekarang menyesal menikah dengan ku?" tanya Mayra dengan ketus pada Alex.

"Bukan itu, May. Tapi apa yang dikatakan Sarah ada benarnya juga. Meskipun pernikahan kami bukan karena cinta, tapi seharusnya aku bertanya tentang pendapatnya. Apa kau tahu ini pertama kalinya aku lah yang membuat dia menangis!" ucap Alex dengan penuh penyesalan.

******

Terpopuler

Comments

Devi Triandani

Devi Triandani

pelakor sok berkuasa

2022-10-08

0

Tulip

Tulip

memang kau pacarnya alex tp niat mu nikah sm alex pasti ngincar hartanya

2022-08-22

0

Fae

Fae

Jadi ingat film Kuch kuch hotahai...
Yg mana Rahul (Shahrukh Khan) tidak menyadari bhw perasaannya pd Anjeli adalah perasaan cinta karena tertutupi di balik Friendzone.

2022-04-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!