Malam sudah tiba, waktunya mereka untuk berpesta, sesuai janji Aliana yang akan mentraktir sahabatnya.
"Aliana ayo cepat kita harus segera pergi, karena malam ini akan menjadi malam yang sangat menyenangkan!" rengek Natasha agar Aliana cepat bersiap-siap.
"Tunggu sebentar Nat! aku masih harus merapikan rambutku, apakah kamu tidak sesabar itu untuk pergi?" tanya Aliana.
"Tentu saja aku tidak sabar, aku sangat ingin cepat-cepat berbelanja, aku akan membeli semua yang aku mau."
"Apakah kamu akan merampok dariku Nat? bukankah seharusnya kamu yang mentraktir ku karena aku sedang ulang tahun"
Ungkap Aliana dengan menaikkan ujung bibirnya.
" Tentu saja aku akan merampok mu , lagian kan kamu sudah berjanji, kalau kamu akan mentraktirku belanja dan makan sepuasnya malam ini"
Jawaban Natasha yang tidak terlalu membuat Aliana terkejut, karena dia sudah tau bagaimana sahabatnya jika sudah berbelanja.
Walaupun mereka bersahabat , tapi mereka memiliki sifat yang sedikit berbeda.
Aliana lebih hemat dan hanya mengeluarkan uang untuk hal yang penting saja, bukan tanpa alasan hal itu juga karena dia harus menyekolahkan dan membantu adik-adiknya di panti, dua hal yang dapat membuatnya bahagia adalah saat bisa berlibur ke pantai, seperti saat ini dan saat dia bermain dengan keluarga pantinya.
Berbeda dengan Natasya dia terbilang lebih boros dari Aliana, dia lebih suka ke mall untuk shopping, dia sangat suka ke mall karena disana tempatnya tidak ada panas matahari yang dapat merusak kulitnya yang sangat dia jaga, itulah kenapa dia tidak terlalu menyukai pantai. Walaupun Natasha suka berbelanja tapi dia tidak pernah melupakan kewajibannya untuk adiknya di panti asuhan.*
Tujuan pertama adalah untuk mengantarkan Natasha berbelanja, walaupun bukan di mall tapi di sekitar pantai banyak penjual oleh-oleh, dari baju, aksesoris hingga makanan semua tersedia.
Seperti biasa Natasha akan membeli apa yang menurutnya bagus, walaupun terkadang banyak barang yang tidak pernah dipakainya, karena dia hanya membeli apa yang bagus di matanya walaupun barangnya tidak berguna.
" Nat aku sudah capek, kita sudah berkeliling dari tadi, apakah belum cukup belanjaan sebanyak ini?" Tanya Aliana sambil menunjukkan semua belanjaan yang sudah di beli Natasha.
"Bukankah kamu sudah berjanji akan membelikan apapun yang aku mau?"
Tatapan serius Natasha mengingatkan sahabatnya tentang janjinya tadi pagi.
"Tapi ini sudah sangat banyak, barang apa lagi yang ingin kamu beli? Kita juga belum makan malam, aku sudah sangat lapar."
"Baiklah satu barang lagi, kemudian kita pergi untuk makan malam, kamu juga haru membeli sesuatu ana, belilah satu barang! dan aku akan membeli barang terakhir"
Natasha akhirnya menyerah dengan rengekan sahabat itu ,tapi tentu saja dia akan pergi setelah membeli satu barang terakhir.
Setelah Aliana dan Natasha membeli barang yang mereka mau, kemudian mereka menuju restoran untuk makan malam.
"Aaahhh,,"
Teriak Aliana saat dia terjatuh karena seseorang tiba-tiba menabraknya.
Belum sempat dia mengetahui siapa yang menabraknya, orang itu pun sudah pergi dengan cepat.
"Kamu tidak apa-apa Lian?"
Tanya Natasha sembari membantu Aliana berdiri dan membereskan barang belanjaan yang terjatuh.
" Punya mata gak sih itu orang, jalanya kok sembarangan banget, gak tau apa ada kita lewat"
Ucap Natasya dengan nada kesal.
"Udahlah gak usah dibahas lagi, mungkin dia lagi buru-buru," ungkap Aliana yang ingin menghentikan ocehan sahabatnya itu.
Mereka Pun sampai di resto, seperti biasa Natasha yang akan memesan makanannya, dia tau makanan apa yang disukai sahabatnya dan bahkan biasanya mereka akan memesan satu makanan yang akan di makan bersama. Makan malam berjalan lancar ,saatnya mereka untuk berpesta ,tapi sebelum menuju tempat pesta ,mereka akan kembali ke kamar hotel lebih dulu untuk menaruh barang belanjaan ,sebelum melanjutkan ke tempat pesta.
Di hotel ada club' tempat tujuan mereka untuk berpesta.
Aliana memasuki club' hanya saat tertentu saja, karena dia juga tidak terlalu suka musik yang terlalu keras dia pergi ke club' hanya saat ada undangan dari teman atau saat di ajak sahabatnya itu.
"Ana ini minum mu, aku akan pergi berdansa untuk mencari teman baru"
Natasha mengambilkan minuman untuk Aliana, sebelum dia meninggalkannya untuk berdansa dan mencari teman lelaki di sana. Sebenarnya ini bukan pesta untuk merayakan ulang tahunnya Aliana tapi lebih tepatnya Aliana sedang menemani Natasha untuk mencari teman lelaki.
Seperti biasa Aliana hanya akan duduk, menikmati minuman yang dibawakan oleh Natasha, sembari Natasha mencari teman satu malamnya.
Tidak lama kemudian Natasya mendekati Aliana.
" Ana aku ada urusan sebentar kamu mau menunggu di sini atau mau pulang lebih dulu?"
Aliana sudah hafal dengan kebiasaan Natasha dan dia sudah tau apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu.
"Baiklah kalau begitu lebih baik aku kembali ke kamar saja,"
Aliana lebih memilih kembali ke kamar daripada menunggu di club', dia tidak mau bosan menunggu sahabatnya itu.
Sesampainya di kamar dia tidak bisa tidur karena kesepian, biasanya dia akan bercerita dengan sahabatnya sampai tertidur, tapi malam ini sahabatnya mungkin sedang asik dengan laki-laki yang baru dikenalnya.
Sampai tengah malam dia pun tidak bisa tidur, akhirnya dia memutuskan untuk merapikan belanjaan yang sudah dibelinya bersama sahabatnya tadi.
"Dasar perampok."
Gumam Aliana Saat melihat tumpukan barang belanjaan yang sangat banyak.
" Kklutakk,"
Tiba-tiba ada sesuatu terjatuh saat Aliana sedang membereskan barang belanjaan. Aliana terkejut melihat benda yang sangat indah dan berkilau itu.
" Apakah Natasha yang membeli barang seindah ini? bukankah ini harusnya sangat mahal? tetapi tadi aku tidak mengeluarkan uang untuk membeli barang semahal ini, apa mungkin Natasha membelinya dengan uangnya sendiri?"
Banyak pertanyaan yang ada di benaknya.
Jam menunjukkan pukul satu dini hari,tapi Natasha belum juga pulang, Aliana juga tidak bisa tidur ,selain tidak ada sahabatnya itu ,dia juga sangat penasaran dengan kalung indah yang dia temukan di kantong belanjaan tadi.
Aliana tertidur karena terlalu bosan menunggu datangnya sahabatnya itu, hingga pagi pun datang.
" Tasya bangun, tttasyaa," Lian berusaha membangunkan sahabatnya itu tapi dia benar-benar tidak bergerak sedikitpun, wajar saja dia baru tidur jam dua pagi, setelah berkencan dengan laki-laki yang baru dikenalnya.
" Biarkan aku tidur sebentar lagi Lian"
Rengek Tasya agar tidak diganggu tidurnya. Tapi Aliana yang sangat penasaran dengan kalung itu, dia tetap memaksa Natasha untuk bangun.
" Tasya bangun, dari mana kamu dapat kalung indah ini? berapa harganya ?apakah kamu membeli dengan uangmu sendiri? bagaimana bisa kamu membeli kalung semahal ini?"
Pertanyaan yang dia pikirkan semalaman akhirnya dia tanyakan kepada Tasya.
" Kalung apa yang kamu maksud? aku tidak berbelanja dengan uangku, aku membeli semua barang dengan uangmu"
Jelas Natasha yang masih setengah tidur. "
Aliana masih memaksa Natasha untuk bangun.
" Kamu mau bangun atau tidak? Jika kamu tidak bangun aku akan membakar semua barang yang telah aku belikan semalam."
Natasha yang mendengar itu pun langsung bangun dan menarik tangan Aliana yang telah siap untuk mengambil barang belanjaannya.
" Ok baiklah aku bangun, jangan berani-berani untuk menyentuh barangku! walaupun kamu yang membelikannya tapi itu sudah menjadi milikku"
Ucap Natasha dengan menatap sinis Aliana.
"Kalung mana yang kamu maksud dari tadi?"
Tanya Natasha kepada Ana.
" Kalung ini, bagaimana kamu bisa membeli kalung semahal ini?"
Tanya Lian sembari menunjukan kalau itu ke Tasya.
" Wwwaaaw,, dari mana kamu mendapat kalung seindah ini?"
Ekspresi Tasya yang kagum dengan keindahan kalung tersebut.
" Jadi kamu tidak membelinya?"
" Tentu saja bukan , mana mungkin aku membeli barang semahal ini, kamu mendapatkannya dari mana?"
Kalung semahal itu Natasha tidak akan berani untuk membelinya, walaupun dia bisa membelinya,tapi pasti sahabatnya itu tidak akan setuju dan akan terus memarahinya dan bilang kalau itu pemborosan, tentu saja Natasha tidak akan senang mendengar ocehan sahabatnya itu.
" Aku menemukan kalung ini terjatuh dari kantong belanjaan, atau mungkin ada penjual yang tidak sengaja memasukkannya? Kalau Begitu Nanti kita kembali ke tempat belanja semalam untuk mencari pemilik kalung ini, pasti pemilik kalung ini akan kebingungan mencarinya."
Natasha hanya bisa mengangguk tanda setuju dengan sahabatnya, kalung itu sangat indah tapi dia tau seperti apa sahabatnya itu, dia sangat jujur dan tidak akan pernah mengambil sesuatu yang bukan miliknya.*
Malam pun tiba mereka kembali ke tempat berbelanja kemarin, mereka menanyai satu persatu pedagang dan mencari tahu siapa pemilik kalung indah itu, tapi tidak ada orang yang mengakui itu miliknya, tidak ada orang yang berani mengakuinya karena dilihat dari indahnya kalung itu pasti pemiliknya bukan orang sembarangan.
"Ana aku udah capek banget, mending kita kembali ke hotel aja dulu, besok saja dilanjutkan cari orangnya lagi,"
Ana pun mengangguk setuju, karena dia pun juga sudah lelah, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel dan akan mencari pemilik kalung itu keesokan harinya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments