Untuk beberapa saat, Jevaro membiarkan Kimberley menangis di pelukannya.
Perasaan campur aduk ada dibenaknya, melihat Kimberley menangis seperti itu, hingga lemas tak berdaya, membuat jiwa lelakinya untuk melindungi wanita tertantang.
"Apa yang terjadi? kenapa Kimberley bisa menangis sesakit itu, tangisan Kimmy bukan tangisan biasa, tangisan yang terbungkus luka, perih dan memilukan, kenapa atau siapa yang menyakitinya?" pikir Jevaro.
Keadaan ini hampir sama, dengan keadaan Kimmy yang dilihatnya waktu itu, sambil mengingat kejadian di Cafe Cinamon.
"Hmm , atau mungkin kekasih Kimmy yang telah menyakiti nya,Kimmy punya kekasih? dia ingat betul waktu itu Kimmy terlihat mencoba berulang kali menelepon seseorang, dan tiap selesai menelepon ia menangis, sepertinya tidak tersambung ke orang yang dituju." pikirnya.
"Siapa dia ? yang begitu hebatnya, bisa membuat seorang wanita mandiri, kuat, energik, luluh lantak seperti ini uffff " geram Jevaro, ingin sekali ia memukul orang itu .
Entah kenapa, tiba tiba dadanya terasa sesak, sakitt, melihat Kimberley dalam keadaan seperti ini.
Tanpa dia sadari tangan kirinya membelai rambut Kimmy, mengusap bahu Kimmy, untuk menguatkan.
Hanya suara tangisan yang terdengar di dalam mobil Kimberly, Suara nafas Jevaro dan detak jantung nya seakan berhembus dan berdetak sangat hati hati dan pelan, takut membuat Kimberley tidak nyaman.
......~~....
Mobil Pajero hitam milik Jevaro yang kini dikendarai Rose. terus melaju mengikuti mobil Kimberly.
Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang terlintas di kepala Rose saat ini.
"Sejak kapan mereka berdua jadi akrab ? Aro... Kimberley ....? yaaah, ia jelas sekali tadi mendengar kalau pak Jevaro memanggil Kimberley, bukan lagi Ibu Kimberly seperti biasa yang ia dengar di kantor selama ini, dan ... Aro ? .... Kimmy memanggil Pak Jevaro, ... Aro ...
woww ada kah cerita yang terlambat aku ketahui," batin Rose.
"Apa diantara mereka ada sesuatu yang terlambat aku ketahui, ??" Rose terus berpikir, banyak hal yang mengejutkan hari ini.
"Wajah kuatir dan sedikit panik yang tersirat , tertangkap Rose, saat Rose gagal menghubungi Kimberley, yaa .... raut wajah kuatir dan cemas, samar terlihat dari wajah pak Jevaro, dan sikap pasrah Kimberley saat Jevaro menyuruhku membawa mobilnya," pikir Rose sambil terus menyetir .
"Kimberley yang kukenal pasti menolak keras bila ada laki laki lain selain Yasir yang mendampinginya, tapi tadi ?" batin Rose
"Yasir , Oya dimana pecundang itu sekarang ? kalau tidak salah, tadi pagi Kimmy bilang akan ke kantor bersamanya,Tapi sejak tadi di rumah Kimmy, tuh bocah tengil tak tampak batang hidungnya samasekali, kemana dia ???"
citttttt .... , Rose panik dan langsung menginjak rem saat mobil Kimberley tiba tiba berhenti mendadak di depannya.
Belum habis kagetnya, bunyi jendela mobil diketok membuat Rose tersadar dari rasa kagetnya, bagaimana tidak, lagi asyik asyiknya overthinking, tiba tiba mobil Kimberley berhenti mendadak.
Rose membuka jendela mobil saat tahu Jevaro lah yang mengetok jendela mobil.
"Bu Rose, bisa minta tolong bawa mobil saya ke kantor Sukses Cemerlang saja."
"Nanti saya ambil disana, titipkan kunci di sekuriti saja, bila ibu mau pulang."
"Jadwal untuk mencari sponsor kita tunda dulu, saya janji akan membatu men-sharing-kan ke kolega saya tentang acara amal ini, tolong di urus ya Bu, untuk diatur ulang pertemuannya,"
"Bilang saja ibu Kimberley lagi ga enak badan," tegas jevaro sambil berlalu menuju ke mobil Kimberley.
"Thanks ya" teriak Jevaro dari kejauhan kemudian masuk ke dalam mobil.
"Rose kebingungan, ada apa ini ?atur ulang pertemuan, dikira segampang itu, ada apa ini ? emangnya mereka mau kemana ?? terus kenapa Kimberly sama sekali tidak memberitahuku ?" pikir Rose.
"Tidak biasa Kimberley menyuruhnya, mengatur ulang pertemuan yang sudah terjadwal. Coba aku telepon Kimberley," sambil mencari hape nya, lantas Rose menelpon Kimberley.
telepon yang anda hubungi tidak aktif ...
"Nah lho kok masih ga aktif, ahh bodoh amat lah ntar kalau ketemu Kimmy aku tanya alasannya," gumam Rose sambil memutar mobil putar balik ke kantor .
......~......
(Kejadian sebelumnya di mobil Kimberley.)
Setelah Kimmy puas mengeluarkan emosinya dengan menangis sesenggukan, di pelukan Jevaro.
Tiba tiba Kimmy tersadar siapa laki laki disebelah nya, sedikit jengah tapi berusaha setenang mungkin, spontan memperbaiki duduk nya sambil tangannya sibuk mencari tissue di dalam tas nya, untuk mengeringkan pipinya yang basah, dan membuat make up nya sedikit berantakan.
"Nih... ,"Jevaro menyodorkan kotak tissue,.
"Santai saja Kim" Jevaro melihat Kimberley agak canggung padanya.
"Masih tetap cantik kok" bisik Jevaro
"Makasih Aro" Kimmy merasa malu, Jevaro sudah dua kali melihat dia dalam keadaan berantakan seperti ini.
"Aro makasih yaa buat bahunya." lirih Kimmy sambil mengusap pipinya dengan tissue.
"Maaf ... aku merepotkan kamu lagi" kembali Kimberley merasa bersalah pada Jevaro.
Bagaimana tidak, gara gara permasalahan percintaannya dengan Yasir, Jevaro jadi terlibat.
Entah kenapa ia selalu ada disaat ia butuh bahu untuk menangis dan menghapus air matanya .
"No problem kita kan teman, bagaimana kalau kita ke pantai? ntar disana kamu bisa teriak sepuas kamu, biar segala emosi kamu, kesedihan kamu, amarah kamu bisa terbuang disana, bagaimana?" Jevaro ingin Kimberley hari ini melupakan kesedihannya, ia ingin Kimberley tersenyum lagi dan kembali menjadi kuat .
"Sekarang? mana bisa, hari ini kan aku harus menemui pak Johan untuk menyerahkan proposal," batin Kimberley
"Tenang aja, kan bisa kita atur lagi, beri alasan apalah, ntar aku bantu deh untuk cari sponsor " seakan bisa membaca apa yang lagi dipikirkan Kimberley, sambil mengedipkan mata, Jevaro berharap ajakannya tidak ditolak.
Jevaro benar benar ingin melihat Kimberley bisa tersenyum lagi.
Kimberley menatap tajam Jevaro, "Wow kenapa dia bisa baca pikiran aku" pikirnya .
"Okay, aku beritahu Rose ya, biar dia putar balik ke kantor dan atur ulang pertemuan" sambil mengusap kepala Kimberley, Jevaro melambatkan mobil dan berhenti, lalu keluar untuk menemui Rose .
..........~.......
Setelah memberitahu Rose, Jevaro kembali ke dalam mobil
"Beres Kim, Ibu Rose akan mengatur ulang, seluruh jadwal pertemuan dengan para sponsor" jelas Jevaro
"Okay, let's go, kita refreshing sejenak, janji ya disana kamu buang sejauh jauhnya semua emosi kamu aku tidak ingin kamu sedih sedih lagi, okay promise me" sambil mengulurkan jari kelingkingnya,
"Kim, promise ??" Jevaro meyakinkan Kimberley sekali lagi.
"Okay, promise" sahut Kimberley sambil menautkan kelingkingnya ke jari Jevaro. Samar terlihat senyum manis Jevaro tergambar di bibirnya.
"Nah gitu dong ibu Kimberley yang aku kenal tuh, ibu Kimberley yang kuat, enerjik dan mandiri bukan yang cengeng,"
sambil menyenggol bahu Kimberley,
"Ayoo senyum, mana nih senyum manisnya" goda Jevaro sambil tersenyum pada Kimberley.
"Apaan sih ," jawab Kimberley cuek tapi dalam hati dia senang, entah kenapa bila dekat Jevaro hatinya merasa tenang. "Berasa punya kakak yang siap melindungi adiknya," pikir Kimberley sambil tersenyum samar .
Jevaro akhirnya lega, Kimberley bisa tersenyum kembali , " Hmm ada apa dengan perasaanku ini , kenapa aku merasa ingin selalu melindunginya dan tidak ingin melihatnya bersedih." batin Jevaro.
"Apa cuman perasaanku saja ya , Aro baik banget, meski kita baru saja kenal itupun karena pekerjaan, ternyata kamu seorang teman yang baik, setiap aku butuh tempat untuk bersandar kamu selalu ada untukku," batin Kimberley.
Tiba tiba pikiran Kimberley kembali ke Yasir.
'"Dulu Yasir pun seperti itu selalu peduli, perhatian dan selalu ada untukku, tapi sekarang... , kemana dia pun aku tidak tahu, sepertinya dia sudah tidak lagi peduli dengan ku kenapa Yasir kenapa?" gumam Kimberley.
Tak terasa ada genangan air di pelupuk matanya.
"Kim," Jevaro mengeryitkan dahinya kembali, tak sengaja dia melihat mata Kimberley kembali berkaca kaca ,
"Ada apa lagi? tadi kamu kan sudah janji, gak akan sedih-sedih lagi" suara lembut Jevaro membuyarkan lamunan Kimberley .
Dengan sigap Kimberley mengusap air mata yang sudah terlanjur berkumpul di pelupuk matanya.
"Tidak ... aku tidak apa apa kok." sangkal Kimberley.
"Kim, kenapa sih kamu berantem dengan pacar kamu?" selidik Jevaro
"Dengar ya, seseorang yang benar benar mencintai, tidak akan tega membuat orang yang dicintainya bersedih, tersakiti bahkan menangis. Jika ia mampu melakukannya, berarti dia tidak benar benar mencintai ingat itu!" sambil melirik Kimberley dan tersenyum .
Kimberley hanya bisa mengangguk pelan, "Huaaaaa , ingin rasanya menjerit, oh Tuhan kenapa justru orang lain yang bersikap begini lembut padaku , kenapa bukan kekasihku, kenapa? aku sangat mencintaimu Yasir, kenapa kau tega melakukan ini padaku apa salahku? bosan kah kamu padaku? tapi kamu kan bisa bilang, jangan diamkan aku seperti ini, dan menghilang tiba tiba tanpa pamit," hati Kimberley kembali menjerit .
"Yuk .... kita dah sampai." seru Jevaro sambil melepas sabuk pengamannya.
Suara Jevaro membuyarkan semua lamunannya.
...........~~~~....................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Juwandi
Diary Kayla mampir kak
2022-03-29
2
meli meilia
quote nya superr sekali kakak.. true love never hope sadness come into you. ehh, bener gak tuh translate nya?😜
2022-03-24
1
Mom FA
salam dari in memories🙏
2022-02-24
1