D-Day Launching Cafe ANDA
Hari dimana launching Cafe ANDA telah tiba. Diluar cafe terdapat banyak sekali karangan bunga yang berjejer rapi di sepanjang jalan di kanan kiri cafe. Dari mulai para sahabat, sesama pengusaha, bahkan beberapa dari selebgram juga mengirimkan karangan bunga untuk pembukaan cafe tersebut. Itu dikarenakan memang cafe ANDA sudah mempunyai pelanggan dari berbagai kalangan.
tampak beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan raya yang ada di depan cafe tersebut dikarenakan penuhnya lahan parkir yang disediakan. Sehingga membuat mobil yang datang terlambat harus diparkir di pinggir jalan.
Vanya yang datang menggunakan taksi tampak sudah tiba dan berhenti di depan cafe. Ditangannya ia menggenggam sebuah buket bunga berwarna putih yang akan ia berikan kepada sahabatnya itu.
"Sepertinya sudah banyak yang datang," gumam Vanya yang melihat banyaknya mobil-mobil yang terparkir di sana.
Perlahan tapi pasti Vanya melangkahkan kakinya menuju pintu masuk utama cafe tersebut.
🎶Cause i wanna touch you baby
🎶And i wanna feel you too
🎶I wanna see the sunrise
🎶On your sins just me and you
Saat Vanya telah masuk ke dalam cafe tersebut, ia langsung disambut oleh lagu dari salah satu artis luar negeri yang bernama Zayn Malik feat Sia yang berjudul Dusk till dawn.
Lagu yang merupakan favoritnya. Sambil menikmati alunan lagu itu, Vanya mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang kini menjadi tuan rumah dari acara tersebut.
"Dimana ya dia?" gumamnya sambil pandangannya terus menyapu seluruh ruangan.
"Tuh dia," ucap Vanya kala kedua netranya menangkap sosok mungil yang tengah berbincang dengan beberapa tamu undangan lainnya.
Dengan senyuman mengembang, Vanya melangkahkan kakinya menghampiri wanita itu.
"Nis," panggil Vanya saat ia sudah berada di belakang tubuh Anisa. Anisa yang merasa dirinya dipanggil langsung memutar tubuhnya.
Raut wajahnya kian berseri kala melihat kedatangan sahabatnya.
"Hai... Vanya, akhirnya kamu datang. Aku kira kamu nggak bisa datang," ucap Anisa sambil memeluk erat sahabatnya itu.
sedangkan tamu lainnya yang ada disana tampak kaget melihat kedatangan Vanya. Ada juga dari mereka yang berbisik-bisik, tak percaya kalau ada seorang model yang datang bahkan mengenal baik pemilik dari cafe tersebut.
"Sorry, tadi dijalan ada macet. by the way congratulations ya," ucap Vanya sambil memberikan buket bunga tersebut.
"thanks," balas Anisa sambil menerima buket itu. Tak lupa ia mencium aroma wangi yang menguat dari bunga mawar putih tersebut. Vanya hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Ayo, kita ke meja khusus buat kalian," ucap Anisa sambil menggandeng tangan Vanya. Vanya hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah Anisa. Namun kedua mata Vanya terlihat celingukan kesana kemari seperti mencari seseorang.
"Dimana jagoanmu?" tanya Vanya. Anisa yang mendengarnya ikut celingukan mencari sosok kecil yang tadinya masih sibuk berlarian kesana-kemari.
"Em, dimana ya anak itu? sebentar, aku coba cari di belakang. O iya, dimana Rena? Apa dia tidak bisa datang?" ucap Anisa yang berbalik menanyakan keberadaan satu lagi sahabatnya itu.
"Aku kira dia udah nyampe duluan disini," ucap Vanya kaget.
"Belum ada kok," balas Anisa.
"Hm, mungkin sebentar lagi. Soalnya kalaupun dia tidak bisa datang, dia pasti akan memberitahuku terlebih dahulu," ucap Vanya.
Anisa yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya. Saat keduanya tengah asyik mengobrol, terdengar suara cempreng khas seorang anak kecil menggema dari arah panggung di depan sana.
"MOMMY,"
Anisa dan Vanya seketika menghentikan obrolan mereka dan menoleh kearah sumber suara. Keduanya tersenyum kala melihat seorang anak kecil yang berlari kearah meja mereka.
Vanya yang melihat anak laki-laki itu langsung beranjak dari duduknya dan jongkok sambil merentangkan kedua tangannya.
"AUNTY ...." Pekik anak kecil itu sambil memeluk leher Vanya.
"Hi boy, i Miss you baby," ucap Vanya sambil membalas pelukan dari anak itu dan mengelus punggungnya.
"I Miss you too aunty," balasnya.
"Bagaimana kabarmu, Danish sayang?" tanya Vanya sambil melepaskan pelukannya.
"I'm great, aunty. Dimana aunty Rena, aunty?" tanya anak kecil yang bernama Danish Aryaputra itu.
"Em, mungkin sebentar lagi. Ayo, duduk disini nemenin aunty. Okay?" ucap Vanya.
"Okay, aunty." Lalu Vanya mengangkat tubuh kecil Danish dan mendudukkan dirinya di samping mommynya- Anisa.
Danish Aryaputra merupakan putra semata wayang Anisa Putri. Ia terlahir disaat Anisa masih duduk di bangku kuliah dulu. Buah cintanya dengan laki-laki yang merupakan cinta sejatinya, meskipun ia harus meninggalkan laki-laki tersebut demi masa depan sang kekasih.
Namun demikian walau hati Anisa hancur, tapi ia senang karena masih memiliki Danish disampingnya. Sedangkan kekasihnya? Entahlah. Anisa yakin mungkin kekasihnya itu sekarang sudah memiliki keluarga, mengingat kejadian itu sudah berlalu sekitar lima tahun lamanya. Apalagi sang kekasih berasal dari keluarga yang berada, berbeda dengan dirinya yang merupakan seorang yatim piatu. Bahkan dirinya dulu mengandalkan beasiswa agar dirinya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Keduanya mulai mengobrol santai sambil mendengarkan celotehan dari mulut mungil Danish. Sesekali Anisa beranjak dari duduknya kala ada tamu lainnya yang baru datang, lalu ia mempersilakan para tamunya untuk menikmati acara yang berlangsung dan menikmati berbagai hidangan yang telah disajikan.
Saat keduanya asyik dengan tawa mereka, terdengar suara dari arah pintu masuk yang memanggil keduanya. Hingga membuat keduanya berhenti sejenak dan mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara.
"Nisa, Vanya,"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments