*drrrtt
drrrtt
drrrtt*
Suara getaran dari sebuah ponsel yang tergeletak di atas nakas sebuah kamar, tak membuat empunya beranjak dari tidur siangnya yang nyenyak. Wanita yang masih bergelut dengan mimpi indahnya itu tampak tak terganggu dengan keberadaan ponselnya yang terus-menerus bergetar sejak tadi.
*tringg
tringg
tringg*
Setelah beberapa kali getaran tak mampu membangunkan wanita itu, kini ponsel itu berdering nyaring hingga membuat tubuh sang Wanita tampak menggeliat.
eungh...
Suara lenguhan terdengar dari bibir seksinya disertai tubuhnya yang sedikit demi sedikit bergerak meregangkan otot-otot yang tegang ditubuhnya.
"Siapa sih nih," suara serak wanita itu terdengar mengalun merdu walau dirinya kini baru bangun dari tidurnya. Tak mau melewatkan panggilan tersebut, tangan kanan wanita itu mengayun perlahan ke arah nakas dan mencari keberadaan ponselnya yang sampai saat ini masih berdering.
Tak butuh waktu lama, ia dapat menjangkau ponselnya. Tanpa melihat dulu siapa yang kini menghubunginya, wanita itu menggeser tombol hijau di sana.
"Halo," ucap wanita tersebut tanpa membuka matanya walau kini sinar matahari sangatlah terik diluar sana.
"Oh my God, Vanya. Loe belum bangun juga?" suara cempreng di seberang sana terdengar tak percaya bahwa orang yang ia hubungi saat ini masih belum juga bangun dari tidurnya.
Ya. wanita itu adalah Vanya. Vanya Avriella. Wanita yang hingga saat ini masih betah dengan tidur panjangnya walau hari sudah semakin siang. Entah jam berapa semalam ia beranjak tidur hingga membuat dirinya hingga kini enggan turun dari singgasananya itu.
"What's up, Ren? gue masih ngantuk banget," sahut Vanya yang masih belum membuka mata indahnya.
"Astaga, memangnya seberapa banyak tadi malam loe minum disana?" tanya Renata kepada Vanya. Karena ia tentu yakin bahwa sahabatnya itu tidak banyak minum minuman beralkohol yang tersedia di acara ulang tahun salah satu teman seprofesinya yang diadakan tadi malam.
"gue juga engga tahu. mungkin memang gue nya aja yang nggak tahan sama minuman seperti tadi malam. By the way ngapain telepon pagi-pagi begini?" ucap Vanya yang terdengar ketus. karena ia merasa sahabatnya itu menganggu dirinya yang tengah tidur.
"Alah bilang aja kalau semalem loe sama Marcell abis begituan, makanya loe belum bangun sampai sekarang," ucap Renata yang mengira jika Vanya menghabiskan malam yang panas dengan kekasihnya itu.
Saat ini Vanya tengah menjalin sebuah hubungan asmara dengan bos agency-nya sendiri yang bernama Marcell. Marcell Darwin. Laki-laki bule berdarah asli Belanda-Padang yang mempunyai sebuah agency di Indonesia yang bernama M.D ENTERTAINMENT yang menaungi Vanya dan juga Renata.
Hubungan keduanya pun telah berlangsung selama hampir lima tahun ini, semenjak Vanya dan juga Renata terjun dan diterima menjadi bagian dari M.D Entertainment. Bahkan hubungan keduanya sudah menyebar keseluruh wilayah kantor hingga membuat ada banyak pro dan kontra terkait dengan keduanya. Ada yang suka dengan keduanya bersatu, namun ada juga yang tak suka dengan keduanya. Karena ada yang beranggapan bahwa Vanya menjerat bos agency tersebut hingga membuat Vanya yang dulunya baru merintis karier, langsung bisa naik drastis semenjak ia menjalin hubungan dengan Marcell.,
Namun begitulah manusia, hanya bisa melihat dari luarnya saja. Tanpa bisa melihat apa yang terjadi di dalamnya. Banyak yang beranggapan jika betapa enak dan beruntung nya menjadi seorang Vanya, baru masuk agency langsung bisa menggaet bos-nya sendiri. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa Vanya menggunakan ilmu hitam untuk menjerat bos besar seperti Marcell agar bisa jatuh ke dalam pelukan artis pendatang baru sepertinya.
Mungkin jika orang-orang diluaran sana tahu apa yang terjadi dibalik hubungan keduanya, pasti banyak yang tak akan sanggup bertahan seperti Vanya. Apa saja yang diberikan oleh Marcell dan apa saja yang telah diberikan oleh Vanya dalam menjalani hubungan ini.
"Jangan asal bicara, gue sama dia semalam nggak ngapa-ngapain. Kira berdua sama-sama tepar sampai di apartemen gue ini. Lagian, kita semalam nyampe rumah pukul tiga pagi, Oneng." kilah Vanya kepada Renata.
"Oke oke, gue percaya. by the way lusa jadi ke acaranya Nisa kan?" tanya Renata.
[ Bagi yang belum tahu siapa itu Nisa. Dia adalah Anisa Putri. Dulu mantan kekasih Daniel. Kisah keduanya singkat, ada di cerita Sang Penguasa. ]
"Jadi dong. gue nebeng loe ya," pinta Vanya.
"Aduh gimana ya, Nya. Lusa gue ada pemotretan nih di daerah Senayan, jadi kalau gue datengin loe dulu, ntar kita malah telat ke acaranya Nisa." ucap Renata menjelaskan. Karena tempat pemotretan Renata dan apartemen Vanya tidaklah searah. Bahkan apabila Renata mau ke apartemen Vanya justru melewati cafe milik Nisa.
"Oh gitu, ya udah deh gue naik taksi aja." pasrah Vanya.
"Sorry ya, Nya?" ucap Renata bersalah.
"It's okay, Ren. Santai aja kali," balas Vanya.
"O iya, ntar si Kampret ikut nggak?" tanya Renata. Mendengar panggilan itu membuat Vanya geleng-geleng kepala.
"Enggak. Marcell lagi ada kerjaan diluar kota seminggu. tadi pagi baru berangkat," jawab Vanya menjelaskan.
Memang dari dulu sampai sekarang Renata sangat membenci Marcell meskipun dia adalah bos-nya sendiri. Namun karena perlakuannya terhadap Vanya selama inilah yang membuat Renata hilang respect kepada laki-laki itu. Yah, walaupun didepan Marcell Renata tak mungkin memperlihatkan ketidaksukaan nya, tapi dibelakang laki-laki itu, Renata selalu menyumpahinya.
"Syukur deh kalau tuh orang nggak ikut," ketus Renata. Vanya yang mendengar ucapan dari sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Baiklah, sampai jumpa disana beib," imbuh Renata .
"Iya, sampai ketemu disana, *dear,"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Ree.Pand
apa hubungannya renata sama parcell..eh marcell
2023-02-08
3
anggita
trus berkrya, smoga sukses lancar novelnya thor.
2022-12-23
1