Bab 3 Vanya Avriella

*drrrtt

drrrtt

drrrtt*

Suara getaran dari sebuah ponsel yang tergeletak di atas nakas sebuah kamar, tak membuat empunya beranjak dari tidur siangnya yang nyenyak. Wanita yang masih bergelut dengan mimpi indahnya itu tampak tak terganggu dengan keberadaan ponselnya yang terus-menerus bergetar sejak tadi.

*tringg

tringg

tringg*

Setelah beberapa kali getaran tak mampu membangunkan wanita itu, kini ponsel itu berdering nyaring hingga membuat tubuh sang Wanita tampak menggeliat.

eungh...

Suara lenguhan terdengar dari bibir seksinya disertai tubuhnya yang sedikit demi sedikit bergerak meregangkan otot-otot yang tegang ditubuhnya.

"Siapa sih nih," suara serak wanita itu terdengar mengalun merdu walau dirinya kini baru bangun dari tidurnya. Tak mau melewatkan panggilan tersebut, tangan kanan wanita itu mengayun perlahan ke arah nakas dan mencari keberadaan ponselnya yang sampai saat ini masih berdering.

Tak butuh waktu lama, ia dapat menjangkau ponselnya. Tanpa melihat dulu siapa yang kini menghubunginya, wanita itu menggeser tombol hijau di sana.

"Halo," ucap wanita tersebut tanpa membuka matanya walau kini sinar matahari sangatlah terik diluar sana.

"Oh my God, Vanya. Loe belum bangun juga?" suara cempreng di seberang sana terdengar tak percaya bahwa orang yang ia hubungi saat ini masih belum juga bangun dari tidurnya.

Ya. wanita itu adalah Vanya. Vanya Avriella. Wanita yang hingga saat ini masih betah dengan tidur panjangnya walau hari sudah semakin siang. Entah jam berapa semalam ia beranjak tidur hingga membuat dirinya hingga kini enggan turun dari singgasananya itu.

"What's up, Ren? gue masih ngantuk banget," sahut Vanya yang masih belum membuka mata indahnya.

"Astaga, memangnya seberapa banyak tadi malam loe minum disana?" tanya Renata kepada Vanya. Karena ia tentu yakin bahwa sahabatnya itu tidak banyak minum minuman beralkohol yang tersedia di acara ulang tahun salah satu teman seprofesinya yang diadakan tadi malam.

"gue juga engga tahu. mungkin memang gue nya aja yang nggak tahan sama minuman seperti tadi malam. By the way ngapain telepon pagi-pagi begini?" ucap Vanya yang terdengar ketus. karena ia merasa sahabatnya itu menganggu dirinya yang tengah tidur.

"Alah bilang aja kalau semalem loe sama Marcell abis begituan, makanya loe belum bangun sampai sekarang," ucap Renata yang mengira jika Vanya menghabiskan malam yang panas dengan kekasihnya itu.

Saat ini Vanya tengah menjalin sebuah hubungan asmara dengan bos agency-nya sendiri yang bernama Marcell. Marcell Darwin. Laki-laki bule berdarah asli Belanda-Padang yang mempunyai sebuah agency di Indonesia yang bernama M.D ENTERTAINMENT yang menaungi Vanya dan juga Renata.

Hubungan keduanya pun telah berlangsung selama hampir lima tahun ini, semenjak Vanya dan juga Renata terjun dan diterima menjadi bagian dari M.D Entertainment. Bahkan hubungan keduanya sudah menyebar keseluruh wilayah kantor hingga membuat ada banyak pro dan kontra terkait dengan keduanya. Ada yang suka dengan keduanya bersatu, namun ada juga yang tak suka dengan keduanya. Karena ada yang beranggapan bahwa Vanya menjerat bos agency tersebut hingga membuat Vanya yang dulunya baru merintis karier, langsung bisa naik drastis semenjak ia menjalin hubungan dengan Marcell.,

Namun begitulah manusia, hanya bisa melihat dari luarnya saja. Tanpa bisa melihat apa yang terjadi di dalamnya. Banyak yang beranggapan jika betapa enak dan beruntung nya menjadi seorang Vanya, baru masuk agency langsung bisa menggaet bos-nya sendiri. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa Vanya menggunakan ilmu hitam untuk menjerat bos besar seperti Marcell agar bisa jatuh ke dalam pelukan artis pendatang baru sepertinya.

Mungkin jika orang-orang diluaran sana tahu apa yang terjadi dibalik hubungan keduanya, pasti banyak yang tak akan sanggup bertahan seperti Vanya. Apa saja yang diberikan oleh Marcell dan apa saja yang telah diberikan oleh Vanya dalam menjalani hubungan ini.

"Jangan asal bicara, gue sama dia semalam nggak ngapa-ngapain. Kira berdua sama-sama tepar sampai di apartemen gue ini. Lagian, kita semalam nyampe rumah pukul tiga pagi, Oneng." kilah Vanya kepada Renata.

"Oke oke, gue percaya. by the way lusa jadi ke acaranya Nisa kan?" tanya Renata.

[ Bagi yang belum tahu siapa itu Nisa. Dia adalah Anisa Putri. Dulu mantan kekasih Daniel. Kisah keduanya singkat, ada di cerita Sang Penguasa. ]

"Jadi dong. gue nebeng loe ya," pinta Vanya.

"Aduh gimana ya, Nya. Lusa gue ada pemotretan nih di daerah Senayan, jadi kalau gue datengin loe dulu, ntar kita malah telat ke acaranya Nisa." ucap Renata menjelaskan. Karena tempat pemotretan Renata dan apartemen Vanya tidaklah searah. Bahkan apabila Renata mau ke apartemen Vanya justru melewati cafe milik Nisa.

"Oh gitu, ya udah deh gue naik taksi aja." pasrah Vanya.

"Sorry ya, Nya?" ucap Renata bersalah.

"It's okay, Ren. Santai aja kali," balas Vanya.

"O iya, ntar si Kampret ikut nggak?" tanya Renata. Mendengar panggilan itu membuat Vanya geleng-geleng kepala.

"Enggak. Marcell lagi ada kerjaan diluar kota seminggu. tadi pagi baru berangkat," jawab Vanya menjelaskan.

Memang dari dulu sampai sekarang Renata sangat membenci Marcell meskipun dia adalah bos-nya sendiri. Namun karena perlakuannya terhadap Vanya selama inilah yang membuat Renata hilang respect kepada laki-laki itu. Yah, walaupun didepan Marcell Renata tak mungkin memperlihatkan ketidaksukaan nya, tapi dibelakang laki-laki itu, Renata selalu menyumpahinya.

"Syukur deh kalau tuh orang nggak ikut," ketus Renata. Vanya yang mendengar ucapan dari sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Baiklah, sampai jumpa disana beib," imbuh Renata .

"Iya, sampai ketemu disana, *dear,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*...

Terpopuler

Comments

Ree.Pand

Ree.Pand

apa hubungannya renata sama parcell..eh marcell

2023-02-08

3

anggita

anggita

trus berkrya, smoga sukses lancar novelnya thor.

2022-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Blue Moon Club'
3 Bab 2 Siapa dia?
4 Bab 3 Vanya Avriella
5 Bab 4 Launching Cafe ANDA
6 Bab 5 Kedatangan para sahabat
7 Bab 6 Tatapan mata abu-abu
8 Bab 7 Apartemen La'venus
9 Bab 8 Penyakit jantung
10 Bab 9 Pulang
11 Bab 10 Aku lelah, Bu
12 Bab 11 Sarapan pagi bertiga
13 Bab 12 Undangan Party
14 Bab 13 Panti Pelita Kasih
15 Bab 14 Ikatan batin Ibu dan anak
16 Bab 15 Pulang
17 Bab 16 Laura A Allison
18 Bab 17 Fakta tentang Laura
19 Bab 18 Tertabrak
20 Bab 19 Cafe
21 Bab 20 Birthday party
22 Bab 21 Birthday party 2
23 Bab 22 Belum move on?
24 Bab 23 Bagaikan tertusuk sebilah pedang
25 Bab 24 We are done, Cell
26 Bab 25 Selalu memikirkannya
27 Bab 26 Saling diam
28 Bab 27 Wijaya Group
29 Bab 28 Hasil Meeting
30 Bab 29 Menarik Perhatian Arga
31 Bab 30 Pela**r teriak pela**r
32 Bab 31 Semakin Memanas
33 Bab 32 Penyakit aneh
34 Bab 33 Cynthia berulah
35 Bab 34 Bertengkar lagi
36 Bab 35 Bertemu dengannya
37 Bab 36 Panggilan laknat
38 Bab 37 Membeli Satu Unit Apartemen
39 Bab 38 Makan malam bersama
40 Bab 39 I have no choice, Arga.
41 Bab 40 Aku menyukaimu
42 Bab 41 Lagi
43 Bab 42 Sisi lain Marcell Darwin
44 Bab 43 I Love You
45 Bab 44 Mengunjungi Annisa
46 Bab 45 Angela Kabur
47 Bab 46 Menemukan Angela
48 Bab 47 Tanjung Lesung Beach
49 Bab 48 Tanjung Lesung 2
50 Bab 49 Tanjung Lesung 3
51 Bab 50 Tanjung Lesung 4
52 Bab 51 Nomor Asing
53 Bab 52 I can't Arga!
54 Bab 53 Aku belum siap,
55 Bab 54 Arga si Pengganggu
56 Bab 55 Pemberkatan
57 Bab 56 Pemberkatan 2
58 Bab 57 Persiapan Resepsi
59 Bab 58 Resepsi
60 Bab 59 Resepsi 2
61 Bab 60 Resepsi 3
62 Bab 61 Château Gruaud Larose
63 Bab 62 Kenyataan
64 Bab 63 Kelaparan
65 Bab 64 Botol Wine
66 Bab 65 Can I?
67 Bab 66 I Want You
68 Bab 67 Di bawah Selimut
69 Bab 68 Arga Mesum
70 Bab 69 Bertemu Musuh
71 Bab 70 Restoran
72 Bab 71 Bersamamu
73 Bab 72 Weekend
74 Bab 73 Restoran 'The beauty of you'
75 Bab 74 Menyusul Vanya
76 Bab 75 Kenikmatan tiada tara
77 Bab 76 Masih berlanjut sampai Pagi
78 Bab 77 Kilat sebelum berpisah
79 Bab 78 Donor Darah
80 Bab 79 Pulang yang Tertunda
81 Bab 80 My first time, Ar
82 Bab 81 Siapa Vanya Avriella?
83 Bab 82 Avriella Christofera Nerotouw
84 Bab 83 Cemburu Buta
85 Bab 84 Informasi tentang Vanya
86 Bab 85 Lagi-lagi Cynthia berulah
87 Bab 86 Ketahuan
88 Bab 87 Tubuhmu Canduku
89 Bab 88 Jauhi Vanya
90 Bab 89 Uring-uringan seharian
91 Bab 90 Kedatangan Alvin
92 Bab 91 Akhir dari Cynthia dan Laura
93 Bab 92 Lepaskan aku,
94 Bab 93 Rencana Vanya
95 Bab 94 Kedatangan Arga
96 Bab 95 Tentang Marcell
97 Bab 96 Dilarikan ke Rumah Sakit
98 Bab 97 Masih di Rumah Sakit
99 Bab 98 Leon keluar dari Rumah Sakit
100 Bab 99 Menjemput Vanya
101 Bab 100 Vanya Bebas
102 Bab 101 Air mata Leonard
103 Bab 102 Amarah Marcell
104 Bab 103 Marcell Menggila
105 Bab 104 Mendatangi David
106 Bab 105 Menceritakan masa lalu
107 Bab 106 Sebuah cahaya
108 Bab 107 Surat dari Vanya
109 Bab 108 Welcome to the New Live
110 Bab 109 Ella's Bedroom
111 Bab 110 Fasilitas untuk Adik
112 Bab 111 Perjuangan Avril
113 Bab 112 Kehidupan Vanya setelah menjadi Ella
114 Bab 113 Kebersamaan Ella dengan keluarga
115 Bab 114 Arga yang sekarang
116 Bab 115 Merindukannya
117 Bab 116 Support dari Sang Papa
118 Bab 117 Marcell yang sekarang
119 Bab 118 Keinginan Avril
120 Bab 119 Makan Malam
121 Bab 120 Kekesalan Ella
122 Bab 121 Laki-laki tak pernah kesepian
123 Bab 122 Zein's birthday party
124 Bab 123 Dipertemukan oleh takdir
125 Bab 124 Bersama denganmu
126 Bab 125 Mengulang kenangan indah
127 Bab 126 Bertemu musuh
128 Bab 127 Perdebatan
129 Bab 128 Apartemen Leon
130 Bab 129 Je t'aime
131 Bab 130 Arga dan Vanya END
132 Bab 131 I Love You (END)
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Blue Moon Club'
3
Bab 2 Siapa dia?
4
Bab 3 Vanya Avriella
5
Bab 4 Launching Cafe ANDA
6
Bab 5 Kedatangan para sahabat
7
Bab 6 Tatapan mata abu-abu
8
Bab 7 Apartemen La'venus
9
Bab 8 Penyakit jantung
10
Bab 9 Pulang
11
Bab 10 Aku lelah, Bu
12
Bab 11 Sarapan pagi bertiga
13
Bab 12 Undangan Party
14
Bab 13 Panti Pelita Kasih
15
Bab 14 Ikatan batin Ibu dan anak
16
Bab 15 Pulang
17
Bab 16 Laura A Allison
18
Bab 17 Fakta tentang Laura
19
Bab 18 Tertabrak
20
Bab 19 Cafe
21
Bab 20 Birthday party
22
Bab 21 Birthday party 2
23
Bab 22 Belum move on?
24
Bab 23 Bagaikan tertusuk sebilah pedang
25
Bab 24 We are done, Cell
26
Bab 25 Selalu memikirkannya
27
Bab 26 Saling diam
28
Bab 27 Wijaya Group
29
Bab 28 Hasil Meeting
30
Bab 29 Menarik Perhatian Arga
31
Bab 30 Pela**r teriak pela**r
32
Bab 31 Semakin Memanas
33
Bab 32 Penyakit aneh
34
Bab 33 Cynthia berulah
35
Bab 34 Bertengkar lagi
36
Bab 35 Bertemu dengannya
37
Bab 36 Panggilan laknat
38
Bab 37 Membeli Satu Unit Apartemen
39
Bab 38 Makan malam bersama
40
Bab 39 I have no choice, Arga.
41
Bab 40 Aku menyukaimu
42
Bab 41 Lagi
43
Bab 42 Sisi lain Marcell Darwin
44
Bab 43 I Love You
45
Bab 44 Mengunjungi Annisa
46
Bab 45 Angela Kabur
47
Bab 46 Menemukan Angela
48
Bab 47 Tanjung Lesung Beach
49
Bab 48 Tanjung Lesung 2
50
Bab 49 Tanjung Lesung 3
51
Bab 50 Tanjung Lesung 4
52
Bab 51 Nomor Asing
53
Bab 52 I can't Arga!
54
Bab 53 Aku belum siap,
55
Bab 54 Arga si Pengganggu
56
Bab 55 Pemberkatan
57
Bab 56 Pemberkatan 2
58
Bab 57 Persiapan Resepsi
59
Bab 58 Resepsi
60
Bab 59 Resepsi 2
61
Bab 60 Resepsi 3
62
Bab 61 Château Gruaud Larose
63
Bab 62 Kenyataan
64
Bab 63 Kelaparan
65
Bab 64 Botol Wine
66
Bab 65 Can I?
67
Bab 66 I Want You
68
Bab 67 Di bawah Selimut
69
Bab 68 Arga Mesum
70
Bab 69 Bertemu Musuh
71
Bab 70 Restoran
72
Bab 71 Bersamamu
73
Bab 72 Weekend
74
Bab 73 Restoran 'The beauty of you'
75
Bab 74 Menyusul Vanya
76
Bab 75 Kenikmatan tiada tara
77
Bab 76 Masih berlanjut sampai Pagi
78
Bab 77 Kilat sebelum berpisah
79
Bab 78 Donor Darah
80
Bab 79 Pulang yang Tertunda
81
Bab 80 My first time, Ar
82
Bab 81 Siapa Vanya Avriella?
83
Bab 82 Avriella Christofera Nerotouw
84
Bab 83 Cemburu Buta
85
Bab 84 Informasi tentang Vanya
86
Bab 85 Lagi-lagi Cynthia berulah
87
Bab 86 Ketahuan
88
Bab 87 Tubuhmu Canduku
89
Bab 88 Jauhi Vanya
90
Bab 89 Uring-uringan seharian
91
Bab 90 Kedatangan Alvin
92
Bab 91 Akhir dari Cynthia dan Laura
93
Bab 92 Lepaskan aku,
94
Bab 93 Rencana Vanya
95
Bab 94 Kedatangan Arga
96
Bab 95 Tentang Marcell
97
Bab 96 Dilarikan ke Rumah Sakit
98
Bab 97 Masih di Rumah Sakit
99
Bab 98 Leon keluar dari Rumah Sakit
100
Bab 99 Menjemput Vanya
101
Bab 100 Vanya Bebas
102
Bab 101 Air mata Leonard
103
Bab 102 Amarah Marcell
104
Bab 103 Marcell Menggila
105
Bab 104 Mendatangi David
106
Bab 105 Menceritakan masa lalu
107
Bab 106 Sebuah cahaya
108
Bab 107 Surat dari Vanya
109
Bab 108 Welcome to the New Live
110
Bab 109 Ella's Bedroom
111
Bab 110 Fasilitas untuk Adik
112
Bab 111 Perjuangan Avril
113
Bab 112 Kehidupan Vanya setelah menjadi Ella
114
Bab 113 Kebersamaan Ella dengan keluarga
115
Bab 114 Arga yang sekarang
116
Bab 115 Merindukannya
117
Bab 116 Support dari Sang Papa
118
Bab 117 Marcell yang sekarang
119
Bab 118 Keinginan Avril
120
Bab 119 Makan Malam
121
Bab 120 Kekesalan Ella
122
Bab 121 Laki-laki tak pernah kesepian
123
Bab 122 Zein's birthday party
124
Bab 123 Dipertemukan oleh takdir
125
Bab 124 Bersama denganmu
126
Bab 125 Mengulang kenangan indah
127
Bab 126 Bertemu musuh
128
Bab 127 Perdebatan
129
Bab 128 Apartemen Leon
130
Bab 129 Je t'aime
131
Bab 130 Arga dan Vanya END
132
Bab 131 I Love You (END)
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!