Lisa berjalan di belakang pelayan itu, sambil menunduk, dia berjalan dengan santai mengikuti pelayan itu, namun tiba-tiba seseorang menubruk bahunya hingga dia spontan menarik lengan pakaiannya orang itu hingga sobek.
"Eh.. aduh.. maaf mbak saya nggak sengaja," ucap Lisa padahal jelas salah wanita itu yang tidak memperhatikan jalannya karena asik berjalan sambil memainkan ponselnya.
"Astaga ya ampun ngapain rakyat jelata masuk kesini, bajuku sampai robekk!!!" Pekik wanita itu, membuat seluruh mata pengunjung menoleh ke arah mereka.
Lisa membungkuk minta maaf padahal jelas jelas wanita itu juga salah karena tidak memperhatikan jalannya.
"Maaf mbak saya gak sengaja," ucap Lisa sambil membungkuk hormat.
"Ck... Terus ini gimana dong mbak, saya ada pertemuan soalnya, masa iya saya pakai pakaian kotak begini," ucap wanita itu.
"Aduh mbak yang benar benar minta maaf, karena saya gak sengaja, mbaknya juga tadi nggak lihat jalan, masa jalan sambil main ponsel,?" Ucap Lisa yang juga kesal dengan wanita yang marah marah padanya itu.
"Iya mbak, mbaknya juga salah karena jalan sambil main ponsel, gak boleh asal nyalahin sepihak dong," ucap Pelayan itu.
Para pengunjung lain juga melihat kejadian itu setuju dengan perkataan Lisa dan pelayan perempuan itu.
"Eh... Ekhmm... I.. iya sih, ya saya salah,, saya juga minta maaf mbak," ucap wanita itu yang akhirnya mengakui kesalahannya.
"Tapi ini gimana dong mbak, saya ada rapat penting soalnya," ucap wanita itu sambil menunjuk pakaiannya yang koyak di bagian lengan.
Lisa mengamati pakaian wanita itu, matanya tertuju pada sapu tangan yang terikat di tas wanita itu, pakaian lengan panjang semi formal berwarna putih gading yang robek di bagian lengan dan sebuah scarf dengan motif batik dominan biru.
"ahah!!!" Ucap Lisa saat mendapat sebuah ide cemerlang di otaknya itu.
"Mbak buru buru ya, emmm kalau begitu ijinkan saya meminta maaf dengan cara yang benar," ucap Lisa sambil mengambil gunting kecil dari kantong celananya.
"Eh mau ngapain kamu?" Tanya wanita itu.
"Udah tenang aja mbak, emm saya cuci tangan bentar ya," ucap Lisa.
"Mbak boleh tunjukkan toiletnya?" Tanya Lisa.
"Di sana ada wastafel untuk membasuh tangan, kamu cuci aja disana" ucapnya menunjuk sudut ruangan.
Lisa beranjak kesana dan mencuci tangannya sampai bersih, dia mengikat rambut panjangnya ke belakang membuat wajah polosnya terlihat.
Setelah selesai dia mendekati wanita tadi, lalu mengajaknya ke sudut ruangan, mereka kini berdiri saling berhadapan.
Lisa memulai pekerjaannya, dia memotong lengan yang koyak itu hingga mengekspos lengan wanita itu.
Kemudian menggunting dan merapikan sedikit di bagian itu, lalu lengan yang lainnya dia potong dengan pola memanjang dan kemudian memotongnya secara diagonal dari luar ke dalam sehingga tampak seperti rumbai.
Bagian belakang baju wanita itu dia gunting secara horizontal kemudian di lilit dan satukan sehingga membentuk sebuah pola yang menunjukkan lekuk tubuh wanita itu membuatnya tampak anggun.
Setelah itu pakaian wanita itu dimasukkan ke dalam roknya sehingga tampak pinggang ramping wanita itu.
Langkah terakhir, dia mengambil sapu tangan itu lalu membentuk nya menjadi bunga dan menjepitnya di dekat lengan rumbai itu.
Lisa juga menggulung rambut panjang wanita itu ke atas sehingga leher jenjangnya terlihat begitu indah.
Tap... Tap.. Tap.
"Beres mbak, ini bentuk permainan maaf saya, saya harap mbaknya nggak kecewa," ucap Lisa sambil menepuk tangannya.
Seluruh mata tercengang dengan mahakarya gadis itu, benar benar indah, karya yang menunjukkan keanggunan serta kesan seksi dan imut dalam satu stelan pakaian.
Prokk... Prokkk... Prokk
Seluruh pengunjung kafe itu bertepuk tangan dengan meriah saat melihat hasil karya yang begitu indah di depan mata mereka.
"Wahhh ini.... Ini benar benar di luar ekspektasi ku, kau... Siapa kau sebenarnya? Bagaimana bisa kau melakukan ini!!" Ucap wanita itu dengan tatapan mata berbinar-binar melihat pakaiannya begitu indah berbeda dengan saat dia memakai pakaian sebelum di remake oleh Lisa.
"Biasa saja Mbak, ini bentuk permintaan maaf saya karena sudah merobek pakaian anda, " ucap Lisa sambil membungkuk hormat.
"Tidak aku juga yang salah, maaf karena mengatai tadi, maafkan aku ya, aku tau aku salah," ucap wanita itu sambil memegang tangan Lisa.
Lisa tersenyum, " bukan masalah mbak, selama mbak nggak melakukan hal seperti itu pada orang lain lagi, sakit loh mbak dikatai seperti itu meski pun memang kenyataannya begitu," ucap Lisa menyindir wanita itu secara halus.
Wanita itu tertunduk menyesal dnegan perkataannya, Lisa menyadarkan dirinya tentang bagaimana beretika yang benar terhadap orang lain.
"I..iya maaf," ucap wanita itu.
Puk
"Hehehe santai aja mbak, terkadang manusia memang bisa salah kok, asal kita sadar, hehehe" kekeh Lisa sambil menepuk bahu wanita itu.
"Hmmm... Terimakasih banyak sudah mengingatkan ku, oh iya siapa nama kamu?" Tanya wanita itu ramah.
"Lisa, panggil saja Lisa mbak," ucap Lisa dengan senyuman manisnya.
"Ahh Baiklah Lisa, kenalkan aku Suzy Wu, panggil saja Suzy"ucap wanita itu membalas senyuman Lisa.
" Ku harap kita bisa bertemu lagi di lain waktu Lisa, terimakasih sudah memberikan pelajaran yang berharga untuk ku," ucap Suzy.
"Sampai jumpa lagi, Suzy," ucap Lisa sambil nyengir kuda.
Wanita tadi pergi keluar Kafe itu sambil menatap jam tangannya, tampaknya dia berjalan terburu buru.
Lisa melanjutkan pekerjaannya, " mbak dimana barang bekasnya biar saya bawa," ucap Lisa.
"Eh kemari ikut saya," ucap pelayan itu.
Lisa dengan aksinya tadi membuat banyak orang terkesima, termasuk ketiga pria yang sedari tadi mengamati gadis yang tampaknya urakan itu.
Adam bahkan sampai menganga melihat aksi Lisa yang benar benar menakjubkan, bahkan dia dengan santai menangani masalah seperti itu. padahal Lisa hanya seorang pemulung sampah dan seorang gadis biasa tetapi attitude dan kepintarannya Seperti orang kelas atas bahkan mengalahkan kalangan atas.
"Wow!! She is making me speechless!" Celetuk Adam.
Mike tersenyum tipis dia mengangkat rotinya dan memasukkan ke dalam mulutnya Adam yang sedari tadi menganga, bukannya marah, Adam malah mengunyah roti itu dengan mata masih membulat sempurna.
"Menarik," gumam Dev yang masih bisa di dengar kedua sahabatnya.
"Uhukk... uhukk.. .uhukk" Mike dan Adam terbatuk saat pertama kali mendengar seorang Dev yang anti cinta cintaan memuji seorang gadis biasa.
"A... Apa aku tidak salah dengar!" Ucap Mike sambil menatap heran pada Dev yang bisa bisanya memuji Lisa pada saat ini di depan mereka berdua.
"Dev kau tidak kumat lagi kan?" Ucap Adam sampai memegang kening Dev namun segera ditepis oleh pria itu.
Plakk
"Aku tidak gila bodoh," Umpat Dev membuat mereka berdua bernafas lega karena Dev masih normal.
Sejak tadi Dev terus mengamati Lisa yang mengais sampah di dalam tempat sampah itu dan mengumpulkan kaleng serta botol bekas di dalam keranjangnya dengan wajah berbinar binar.
"Dia menarik, tapi untuk apa dia mengais sampah dengan kemampuannya yang hebat itu?" Batin Dev yang masih memikirkan tentang Lisa tadi, Dev yang melamun malah membuat Mike dan Adam panik takut kalau Dev kumat dan marah marah lagi di kafe itu.
Sementara itu Lisa yang sudah mendapatkan barang-barang bekas itu beranjak ke teras Kafe dan memasukkan semua barang bekas itu ke dalam keranjang.
Dia tampak membawa beberapa buku yang dia minta dari pemilik kafe itu tadi.
Matanya bertemu secara tidak sengaja dengan Dev yang menatapnya terus sedari tadi. Lisa mengingat pria itu, dia tersenyum ramah sambil menunduk lalu pergi dari sana.
Dengan senyuman bahagia, Lisa berjalan menyusuri jalanan itu sambil sesekali membaca buku yang ada di tangannya.
"Benar benar menarik," gumam Dev.
.
.
.
.
Like, vote dan komen 😉😉😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
wilza
pikiranku saat tau nama Lisa sama Suzy aku jadi bayangin Lisa blackpink sama Suzy pemain drama Korea 😂
2023-05-23
0
Trisnawati Ilyas
"menarik"....
pandangan pertama begitu menggoda😊😊selanjutnya terserah Othornya🤭🤭🤭
2022-10-07
0
Agustina Kusuma Dewi
ga kikukakiku..keki..hwhhwwhwhh😉😆😅🤣😂🙂☺😚😙😗
2022-08-20
2