Satu minggu kemudian Nisa dan Melda sudah mendaftar kuliah. sekarang tinggal pindahan saja ke pesantren. Bu Siti sedang membantu Nisa memasukan pakaiannya ke dalam koper. karena Nisa akan berangkat sore ini. dia akan di antar oleh Ayahnya.
"Apa semua sudah masuk Nis?" tanya Bu Siti
"Sepertinya sudah Mah." jawab Nisa
"Awas loh kalau ada yang tertinggal."
"Tidak mungkin Mah, Nisa sudah memasukan semuanya kok."
"Ya sudah kalau begitu Mamah keluar dulu yah. mau beli beberapa cemilan untuk kamu bawa."
"Harus banget yah Mah bawa cemilan. nanti juga bisa beli disana."
"Beli dimana Nisa? keluar masuk pesantren itu di batasi loh." ucap Bu Siti
"Ya sudah deh terserah Mamah. makin berat saja deh nanti barang bawaanku." gumam Nisa
Setelah berpamitan Bu Siti langsung keluar dari kamar anaknya.
Tring
Nisa mendengar ponsel miliknya berbunyi. dia melihat pesan masuk dari Melda.
👭Melda
☆Nis, kamu bawa kutek tidak?
☆ Kamu bawa hair drayer juga yah. punyaku rusak nih.
☆Aku bawa kamera biar nanti kita bebas selfi-selfi.
Sekiranya seperti itu beberapa pesan yang di kirimkan oleh Melda.
Melda fikir kita mau jadi model pakai bawa barang-barang yang tidak penting." gumam Nisa
Lalu Nisa membalas pesan dari sahabatnya.
📩👭Melda
Terserah
Nisa kembali menaruh ponselnya. dia memilih untuk bersantai di dalam kamar.
Sore harinya Nisa akan bersiap untuk berangkat ke pesantren. dia sedang bercermin menatap penampilannya saat ini. dia memakai gamis warna dusty pink dan pashmina plisket warna hitam.
"Cantik sekali anak Mamah." puji Bu Siti yang baru masuk ke dalam kamar anaknya.
"Eh Mamah"
"Itu Melda sudah di bawah nungguin kamu. Papah juga sudah siap tuh di bawah."
"Iya Mah, ayo kita ke bawah." ucap Melda lalu menarik koper miliknya.
"Biar Mamah yang bawa." Bu Siti merebut koper yang sedang dibawa oleh Nisa.
"Terima kasih" ucap Nisa
"Sama-sama" jawab Bu Siti
Nisa dan Bu Siti sudah sampai di lantai bawah.
"Wah cantik sekali Nis." puji Melda
"Kamu juga Mel" kata Nisa lalu tatapannya beralih ke dua koper yang Melda bawa.
"Kamu mau pindahan Mel? banyak amat yang kamu bawa?"
"Satu koper pakaian dan satunya lagi barang pribadi dan cemilan." kata Melda
"Oh iya Mamah sampai lupa, Mamah juga sudah menyiapkan cemilan untuk kamu bawa Nis." ucap Bu Siti lalu mengambil barang yang sudah di siapkannya di lantai dekat sofa.
"Ini dia" Bu Siti membawa kardus besar berisi makanan.
"Hahahaha lebih parah kamu Nis bawanya kardus." ejek Melda
"Ih males banget bawa beginian Mah." keluh Nisa
"Dari pada kamu kelaparan Nis. lagian bisa dibagi-bagi ke teman barumu nanti."
"Iya deh" Nisa enggan membawa barang sebanyak itu. tapi Bu Siti tetap menyuruhnya.
Nisa dan Melda berpamitan kepada Bu Siti. setelah mereka berpamitan, mereka langsung pergi di antar oleh Pak Ahmad.
Mereka sudah sampai di depan pesantren. terdengar suara dari Masjid. sepertinya para santri sedang mengaji. Pak Ahmad langsung mengajak Nisa dan Melda menemui pengurus pesantren itu.
Mereka sudah berdiri di depan ruangan yang di depannya bertulisan pengurus pesantren.
Tok tok
"Assalamu'alaikum" ucap Pak Ahmad
Beberapa saat kemudian pintu terbuka. munculah seorang wanita yang seusia dengan Istrinya.
"Waalaikum'salam" jawab wanita itu
"Maaf Bu, saya mau mengantar anak saya yang mau mesantren disini." ucap Pak Ahmad
"Baiklah, kalian menunggu dulu di ruang sebelah. silahkan langsung masuk saja. saya ada tamu penting. nanti saya temui kalian setelah selesai dengan urusan saya. mohon maaf sekali yah Pak."
"Tidak masalah Bu" ucap Pak Ahmad lalu hendak melangkah ke ruangan sebelah bersama Nisa dan Melda.
Namun langkah mereka terhenti karena ada yang menaggil Pak Ahmad.
"Ahmad" seorang lelaki dewasa yang seusianya memanggil Pak Ahmad dari balik pintu.
"Alex, apa kabar?" Pak Ahmad tak menyangka bisa bertemu dengan sahabat lamanya di pesantren ini.
"Baik Alhamdulilah, ngomong-ngomong ngapain kamu kesini?" tanya Pak Alex
"Ngantar anakku mau kuliah sekaligus mesantren disini." jawab Pak Ahmad
"Yang mana anakmu?" tanya Pak Alex sambil menatap Nisa dan Melda.
"Yang ini" Pak Ahmad menunjuk Nisa.
"Cantik sekali anakmu. cocok nih sepertinya sama anakku." ucap Pak Alex
"Kamu bisa saja lex."
"Bu Finda, tolong langsung antar mereka ke kamar yang akan mereka tempati. jangan kamar yang terlalu rame, kasihan kalau tidak nyaman." pinta Pak Alex
"Baik Pak" jawab Bu Finda lalu beralih menatap Nisa dan Melda. " Ayo ikut saya cantik." ajak Bu Finda kepada Nisa dan Melda.
Nisa dan Melda mengikuti Bu Finda. sedangkan Pak ahmad sudah di ajak Pak Alex untuk masuk ke dalam. Pak Ahmad tidak jadi masuk ke ruang sebelah. namun dia masuk ke ruangan yang di depannya bertulisan pengurus pesantren.
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu Ahmad. apa kesibukanmu sekarang?" tanya Pak Alex
"Saya mengajar di pesantren milik saya. kebetulan pesantren kecil-kecilan." jawab Pak Ahmad
"Wah sudah jadi ustad nih rupanya. oh iya kalau istrimu?"
"Istri saya juga mengajar disana membantu saya. kadang juga mengisi acara-acara pengajian."
"Wah keluarga yang sempurna."
"Kalau kamu sendiri Lex?"
"Saya yang punya pesantren ini sekaligus pemilik Universitasnya."
"Wah hebat kamu Lex, makin sukses saja." puji Pak Ahmad
"Alhamdulilah, ini semua atas kerja kerasku selama ini."
"Bagaimana dengan perusahaan milik ayahmu? kamu tidak mewarisinya?"
"Perusahaan itu anakku yang pegang. tapi aku sangat prihatin melihat anakku."
"Memangnya kenapa dengan anakmu?"
"Dia susah sekali di atur, jauh dari agama. itu semua karena dia patah hati yang membuatnya seperti itu. dulu dia anak yang sholeh berbeda dengan sekarang." jelas Pak Alex dengan berekspresi sendu.
"Yang sabar Lex, kita doakan saja agar anakmu terbuka pintu hatinya. agar dia kembali ke jalan yang benar."
"Iya Ahmad, aku sangat senang melihat anakmu. tapi apa mungkin anakmu mau sama anakku yang jauh dari agama."
"Jika berjodoh mereka pasti akan di pertemukan. anakku juga tidak sesolehah yang kamu kira Lex. baru satu minggu di berhijab. selama ini dia membuka auratnya. makannya aku memilih untuk menyekolahkannya disini." ujar Pak Ahmad
"Tapi setidaknya anakmu sudah brubah menjadi lebih baik."
"Semoga saja akhak dia lebih baik lagi. aku sangat berharap agar dia mendapatkan ilmu yang bermanfaat disini." ucap Pak Ahmad
"Amin" ucap Pak Alex
"Tapi apa aku boleh meminta satu permintaan." ucap Pak Alex sambil memegang kedua tangan sahabatnya.
"Apa itu?"
"Aku meminta agar anakmu mau mengajari anakku jika anakmu sudah faham betul soal agama. mungkin setelah anakmu lulus kuliah nanti."
"Tapi itu masih lama loh."
"Tidak apa-apa, sambil menunggu anakmu lulus aku akan mencarikan guru ngaji untuk mengajar anakku. karena anakku tidak mau tinggal di pesantren ini. dan juga banyak guru ngaji sewaan yang mengeluh karena anakku tak mau di ajarin."
"Baiklah, aku harap Nisa tidak mengecewakan."
"Semoga saja" ucap Pak Alex
Cukup lama mereka mengobrol dan Pak Ahmad memilih untuk pulang. dia cukup senang karena bertemu dengan sahabat lamanya.
Semoga saja Nisa dan Aldo berjodoh." batin Pak Alex
°°°
Mohon maaf, satu minggu ke depan tidak bisa up rutin karena harus crazy up novel sebelah🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mamah zaki
salah nulis
2022-11-22
0
Yuni Rahma
aldo atau Alvin sih namanya?
2022-10-15
0
Sweet Girl
ternyata si Aldo anaknya pak Alex.
nikahin aja pak
2022-05-22
0