Melda kembali menghampiri pacarnya setelah dia memesan minuman. tak lama, Nisa juga sudah kembali bergabung dengan mereka.
"Di minum dulu minumnya." Roy menawari Melda dan Nisa untuk meminum jus jeruk yang ada di hadapannya.
Keduanya langsung meminum jus jeruk yang ada di hadapan mereka.
"Enak sayang" ucap Melda
Roy menatap Nisa yang sudah meneguk habis minumannya. dia menyunggingkan seringai liciknya.
Beberapa saat kemudian Nisa merasakan panas dalam tubuhnya. Nisa langsung berpamitan untuk ke toilet lagi.
"Mel, aku ke toilet lagi yah." ucap Nisa
"Mau ngapain Nis? baru juga beberapa menit yang lalu dari toilet." ucap Melda
"Masa harus di jelasin mau ngapain sih." kata Nisa sambil menahan rasa panas dalam dirinya.
"Aku permisi dulu" ucap Nisa lalu segera pergi menuju ke toilet.
Setelah melihat kepergian Nisa, Roy juga berpamitan kepada Melda untuk pergi ke toilet.
Nisa yang sudah berada di toilet langsung mengucir rambutnya karena merasa gerah.
Nisa mendengar suara erangan dari salah satu toilet yang tertutup. itu membuatnya semakin merasakan hawa panas. apalagi suara wanita itu begitu sexy.
Tiba-tiba pintu toilet terbuka dan keluarlah dua orang dari dalam. mereka lelaki dan perempuan. dan perempuan itu tampak sedang menurunkan dres ketatnya yang sedikit terangkat. perempuan itu langsung keluar dari toilet karena sudah mendapatkan bayarannya dari lelaki itu. sedangkan lelaki itu masih berdiri disana sambil menatap Nisa yang sedang mengipasi dirinya dengan tangan karena merasa gerah.
Lelaki itu semakin tak tahan melihat tingkah Nisa. apalagi Nisa juga
meliuk-liukan tubuhnya.
Dari balik pintu masuk toilet terlihat Roy sedang melihat Nisa yang sedang di perhatikan seorang lelaki. Roy tahu lelaki itu siapa. dia tidak mungkin tiba-tiba menyeret Nisa dari hadapan lelaki yang sepertinya sudah terpesona dengan Nisa.
Sial, jika saja kamu bukan orang berpengaruh di kota ini pasti sudah aku hajar karena sudah berani mengambil gadis incaranku." batin Roy saat melihat lelaki itu yang sudah berjalan mendekati Nisa.
Roy segera pergi dari sana. dia akan mencari wanita malam untuk menemaninya. karena tidak mungkin mengajak Melda. karena sejak awal pacaran, Melda tidak mau berbuat di luar batas. padahal Roy juga sudah bosan dengan Melda. tapi kalau putus berarti dia kehilangan sumber uang.
"Siapa kamu?" tanya Nisa kaget karena di peluk begitu saja oleh orang asing.
"Tidak perlu tahu siapa aku tapi sepertinya Nona sedang membutuhkan bantuanku." ucap Lelaki yang bernama Aldo sambil menatap lekat wajah cantik Nisa.
"Aku tidak butuh bantuanmu. aku hanya kepanasan saja." kata Nisa
"Kamu yakin" ucap Aldo lalu mulai melancarkan aksinya.
"Emm" Nisa melenguh disela-sela ciuman yang di lakukan oleh Aldo.
"Mulutmu memang menolak tapi tubuhmu tidak sayang." kata Aldo lalu langsung melanjutkan aksinya.
Aldo merasa jika Nisa sangat kaku karena tidak membalas ciumannya.
"Aku akan membuatmu mendesah di bawah kungkunganku sayang." bisik Aldo di telinga Nisa lalu Aldo langsung menggendong Nisa menuju ke kamar pribadi yang biasa dia pakai di club itu.
Bruk
Aldo membaringkan Nisa di atas kasur. lalu dia mulai melakukan aksinya. Aldo mendengar teriakan Nisa yang merasakan sakit. Aldo sangat senang karena dirinya yang pertama untuk Nisa. dia langsung melepaskan pengaman yang dia pakai biar lebih nikmat. karena ini baru pertama kalinya dia meniduri seorang wanita virgin.
Akhirnya malam panjang mereka habiskan dengan kegiatan panas. Aldo tak puas melakukan sekali. dia melakukan berkali-kali hingga Nisa tak bertenaga.
Melda masih duduk menunggu Roy dan Nisa yang juga belum kembali. dia memutuskan untuk bertanya kepada pengunjung lain. dia sudah bertanya dan mereka hanya melihat Roy. mereka tidak melihat Nisa. akhirnya Melda menuju ke salah satu kamar yang di kasih tahu oleh seorang pengunjung. kebetulan kamar itu tidak terkunci dan Melda masuk begitu saja.
Brak
Melda melihat kekasihnya sedang bercinta dengan seorang wanita malam. dan mereka tampak menikmati permainannya.
"Roy, aku tidak menyangka yah kamu seperti ini. mulai sekarang kita putus." kata Melda lalu pergi dari sana. Melda akan mencari sahabatnya. jika saja dia tidak mengajak Nisa ke club itu pasti Nisa tidak akan hilang begitu saja.
Nisa, sebenarnya kamu dimana? kenapa aku khawatir sekali?" batin Melda yang merasa cemas dengan Nisa.
Melda sudah menghubungi Nisa beberapa kali namun ponselnya tidak di angkat. baru juga Melda akan menyimpan ponselnya tiba-tiba ponselnya berdering. tertera nama Bu Siti di layar ponselnya.
Melda langsung keluar dari club untuk mengangkat panggilan telfon.
"Hallo" ucap Melda dari balik telfon.
"Hallo, Assalamu'alaikum Nak Melda." ucap Bu Siti
"Waalaikum'salam" jawab Melda
"Maaf Nak Melda, Nak Melda sedang bersama Nisa tidak yah?" tanya Bu Siti
"Nisa sudah tidur Bu, di menginap di rumah Melda. ucap Melda
"Syukurlah kalau Nisa ada bersama kamu. Ibu khawatir sekali dengan Nisa."
"Nisa baik-baik saja kok Bu." ucap Melds terpaksa berbohong.
Setelah selesai menelfon, Melda langsung mengirim pesan kepada Nisa. dia menyuruh Nisa pulang ke rumahnya. karena dis sudah bilang ke Bu Siti jika Nisa menginap di rumahnya.
"Mudah-Mudahan kamu baik-baik saja Nis." batin Melda lalu segera mencari taxi untuk pulang.
Melda bisa saja mencari Nisa di setiap kamar di club itu. namun disana ada peraturan
di larang mengganggu ketenangan privasi tamu.
Menjelang pagi Nisa terbangun dari tidurnya. dia merasakan seseorang memeluk pinggangnya. Nisa membuka kedua matanya dan menatap ke belakang. seorang lelaki begitu tampan sedang tidur dengan begitu tenang. Melda menyingkap selimut dan melihat mereka berdua polos tanpa pakaian. lalu ingatannya semalam mulai muncul.
Nisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya. dia menangis dalam diam.
"Bagaimana jika Ayah dan Ibu tahu jika anaknya sudah ternoda. pasti mereka sangat kecewa. jika saja Nisa mendengarkan nasihat Ibu mungkin hal ini tidak terjadi kepada Nisa." batin Nisa
Nisa turun dari atas kasur dengan menyeret kakinya. karena dia merasakan sakit di pangkal pahanya. Nisa kembali memakai pakaiannya. dia langsung pergi dari kamar itu sebelum lelaki yang ada di sampingnya terbangun.
Nisa sudah berdiri di depan club itu. dia akan memesan taxi online. namun dia melihat pesan dari sahabatnya. Nisa bersyukur karena Melda sudah bicara kepada orang tuanya. setidaknya Bu Siti dan Pak ahmad tidak akan curiga dengan kepergiannya Nisa.
Nisa sudah sampai di depan rumah Melda. dia segera turun dari taxi online setelah dia membayarnya.
Tok tok
Beberapa saat kemudian Melda membuka pintu depan. dia melihat sahabatnya yang begitu berantakan.
"Apa yang terjadi sama kamu Nis?" tanya Melda khawatir.
Nisa langsung memeluk Melda dan menangis di dalam pelukannya.
••••
Alhamdulilah walaupun novel saya yang sebelumnya sepi, tapi saya tak putus asa berkarya. semoga saja saya bisa membuat novel yang bisa di minati banyak pembaca.😭😭😭😭😭😭 ntah kapan saat itu datang, tapi berusahalah dulu😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
mmpir kk ..seru kyanya nih novelnya
2022-05-28
1
Sweet Girl
tetep semangat berkarya Tor....
2022-05-22
0
Luthfi Zaidan
semangat truz y thor
2022-05-01
0