Noda Di Balik Jilbabku

Noda Di Balik Jilbabku

Hari kelulusan

Hari ini hari yang sangat bahagia untuk Nisa dan keluarganya. karena Nisa berhasil lulus menempuh pendidikan SMA dengan nilai terbaik. Nisa sekolah di sekolah yang terkenal di kota itu. dia menolak saran orang tuanya untuk bersekolah di Madrasah Aliyah. dengan alasan mau ikut dengan teman-temannya untuk sekolah di sekolahan favorite di kotanya.

"Selamat yah Nis atas kelulusannya. mudah-mudahan ilmu yang kamu peroleh bermanfaat." ucap Bu Siti yang merupakan ibunya Nisa.

"Terima kasih Mamah." jawab Nisa

"Papah harap kamu mau melanjutkan kuliah di fakultas islam yang kemarin Papah kasih tahu ke kamu." ucap Pak Ahmad

"Nanti Nisa pikirkan lagi Pah." kata Nisa yang memang tak mau bedebat dengan ayahnya karena sekarang ada di tempat keramaian.

Nisa dan kedua orang tuanya sudah kembali ke rumah mereka. karena acara perpisahan sekolah juga sudah selesai.

Pak Ahmad memilih untuk kembali ke pesantren untuk mengajar. sedangkan Bu Siti di rumah dulu untuk hari ini. karena ini hari bahagia untuk anaknya.

Tring tring

Terdengar ponsel milik Bu Siti berbunyi.

Bu Siti langsung mengangkat panggilan telfon itu.

📱"Hallo Assalamu'alaikum" ucap Bu Siti dari balik telfon.

📱"Waalaikum'salam, maaf ustadzah siti jika saya mengganggu siang-siang." ucapnya

📱"Tidak menggangu kok, ini dengan siapa yah?"

📱"Saya Bu Murni salah satu panitia pelaksana pengajian di Desa Suka jaya. saya niatnya mau mengundang Ustadzah Siti untuk mengisi acara pengajian nanti malam. semoga saja Ustadzah Siti bersedia. ya, memang sedikit mendadak sih acaranya juga." jelasnya

📱"Bagaimana yah Bu, saya sebenarnya lagi tidak menerima job untuk malam ini."

📱"Ayolah Ustadzah, saya sudah terlanjur memberikan pengumuman ke warga. nanti saya kasih bonus tambahan deh."

📱"Ya sudah deh saya terima. dan untuk bonus tambahan tidak usah tidak apa-apa." ucap Bu Siti

Bu Siti dengan terpkasa menerima undangan untuk mengisi pengajian. padahal niatnya dia ingin mengjabiskan waktu dengan Nisa. karena jarang sekali keduanya berkumpul. jujur saja Ustadzah Siti sangat sibuk setiap harinya mengisi pengajian di berbagai tempat. terkadang jika tidak ada job, Bu Siti memilih untuk membantu suaminya mengajar di pesantren.

Nisa merasa senang saat mengetahui Ibunya akan keluar malam ini.

Yes, berarti aku bebas pergi dengan Melda." batin Nisa

"Nis, nanti malam Mamah mau isi acara pengajian. dan Papah kamu juga ada tamu di pesantren jadi tidak bisa pulang awal seperti biasanya. kamu di rumah saja yah jangan kemana-mana." pinta Bu Siti

"Iya Mah, Nisa di rumah saja kok." jawab Nisa berbohong. padahal dia sudah berencana untuk pergi. karena kebetulan teman-temannya mengajaknya untuk pergi malam ini.

Malam haripun tiba, Bu Siti bergegas pergi meninggalan rumah. karena takut telat hadir di tempat pengajian. Bu Siti memilih pergi lebih awal. sejak tadi Nisa melihat kepergian Ibunya dari kaca jendela kamarnya yanga ada di lantai atas. dia menyunggingkan senyum tipisnya.

Tring

Terdengar notif pesan masuk di ponsel milik Nisa. dia langsung mengambil ponsel miliknya dan membaca pesan.

☆Melda☆

Nis, cepat keluar dan pakai pakaianmu yang paling sexy. aku sudah nunggu di bawah nih." sekiranya seperti itu isi pesan dari Melda yang merupakan sahabatnya.

Nisa langsung membuka isi lemarinya. namun semua pakaian sexy miliknya tidak ada disana.

Pasti ini kerjaan Mamah yang membuang semua pakaianku." batin Nisa

Nisa terpaksa pergi dengan memakai piyama yang sekarang dia kenakan. niatnya dia akan mampir ke toko baju membeli pakaian untuk di kenakannya.

"Maaf telat" ucap Nisa yang sudah masuk ke dalam mobil sahabatnya.

"Yang bener saja Nis masa pergi pakai piyama." kata Melda yang melihat penampilan sahabatnya.

"Semua pakaian sexyku tidak ada di kamar. sepertinya di buang semua sama Mamah. yang ada pakaian muslim tuh berjejer di gantung di lemari."

"Hahahaha itu berarti Ibu Siti ingin jika kamu berubah penampilan."

"Ah tidak asyik" gumam Nisa

"Tenang saja nanti kita mampir ke butik dulu untuk beli pakaian." ujar Melda

Melda melajukan mobilnya menuju ke butik terdekat. dia mengajak Nisa untuk masuk ke dalam. Melda memilihkan dres pendek warn merah, sangat ketat dan sexy. kini Nisa sudah memakai dres itu dan sedang bercermin sambil menatap penampilannya.

"Ini terlalu sexy Mel." ucap Nisa saat melihat lekukan tubuhnya begitu jelas saat dia memakai dres itu.

"Tapi ini cocok loh untuk kamu. ayolah sesekali pakai yang seperti ini. anggap saja untuk terakhir kalinya pakai pakaian sexy dan jalan bareng. karena kita nanti bakalan melanjutkan kuliah di tempat yang berbeda."

"Memangnya kamu mau kuliah dimana?" tanya Nisa sambil menatap sahabatnya.

"Di inggris karena Ayah Ibuku berada disana."

"Yah kita LDR dong." Nisa berekspresi sendu karena akan berpisah dengan sahabatnya.

"Tapi kan masih bisa berkomunikasi Nis." ucap Melda

Setelah membayar pakaian yang mereka beli, keduanya langsung keluar dari butik itu.

Melda mengemudikan mobilnya menuju ke tempat tujuannya. karena dia berniat untuk mengajak Nisa bersenang-senang malam ini. kebetulan Melda juga sudah membuat janji dengan pacarnya.

Kini mobil itu sudah berhenti di depan club malam yang terkenal di kota itu. bukan club malam sembarangan karena yang datang hanya sekelas orang berduit.

"Kita ngapain ke club Mel?" Nisa memegang erat tangan Melda. dia enggan untuk masuk ke dalam karena baru pertama kalinya.

"Ayolah Nis jangan takut begitu. aku biasa pergi ke club kok." ucap Melda meyakinkan Nisa.

Akhirnya Nisa sedikit tenang. mereka berjalan memasuki club itu.

Melda mengajak Nisa untuk menghampiri pacarnya.

"Hay sayang" sapa Melda

"Hay juga cintaku." ucap Roy yang merupakan pacar Melda. lalu tatapan Roy beralih ke Nisa. lelaki mana coba yang tidak akan terpesona melihat penampilan Nisa malam ini.

Wow sexy sekali ini cewek." batin Roy sambil menatap Nisa

"Oh iya sayang kenalin ini Nisa temen aku yang sering aku ceritakan itu loh." Melda memperkenalkan Roy kepada Nisa

"Mel, aku ke toilet dulu yah. tapi dimana yah toiletnya?" tanya Nisa

"Tuh disana Nis" jawab Melda sambil menunjuk arah jalan menuju ke toilet.

Nisa segera beranjak dari duduknya. dia berjalan menuju ke toilet. setelah kepergian Nisa, Roy menyuruh Melda untuk memesankan minuman untuknya.

"Sayang, pesankan minuman untukku dong. ini sudah mau habis." pinta Roy

"Tapi sayang, kamu jangan terlalu banyak minum."

"Plis untuk kali ini saja." pinta Roy

Akhirnya Melda pergi untuk memesan minuman.

Setelah kepergian Melda, Roy menatap dua gelas jus jeruk yang ada di atas meja. yang satu milik Melda dan yang satu milik Nisa.

Roy mengambil sesuatu dari kantong celananya lalu memasukannya ke dalam minumam milik Nisa.

Terpopuler

Comments

SEPTi

SEPTi

apakah Roy mau ngerjain Nisa??? oh No

2023-02-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

melipir Tor....

2022-05-22

0

mochi ku 💞

mochi ku 💞

mampir Thor

2022-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!