Hari yang bersejarah

   Sebuah mobil sedan mewah berhenti di halaman sebuah hotel, bangunan hotel terlihat baru dan megah, hotel berkelas dengan ketinggian lantai hingga 110 lantai.

Di halaman hotel terlihat banyak karangan karangan bunga dari berbagai orang orang, rekan bisnis dari Bramantio, pemilik hotel.

Saat ini, akan dilangsungkan peresmian pembukaan hotel tersebut.

Hotel yang diberi nama " Hera ", seorang pemuda gagah keluar dari mobil, bergegas membuka pintu belakang mobil sedan mewah.

Pemuda gagah itu bernama Gavlin, supir pribadi keluarga Bramantio, dari dalam mobil keluar Bramantio, pria tua yang berumur 63 tahun, disusul istrinya, Masayu.

Setelah keluar dari dalam mobilnya, dia menatap bangga ke arah hotel miliknya, melirik pada istrinya yang berdiri tepat disampingnya.

"Akhirnya, apa yang aku impikan terlaksana juga Ma." Ujar Bramantio pada istrinya, Masayu.

"Hari ini, hari yang bersejarah buat kita Pah, Mama bangga." Ujar Masayu pada Bramantio, suaminya.

Dia tersenyum manis pada suaminya, Bramantio menggenggam jemari tangan Masayu.

Mereka lalu melangkah berjalan masuk ke dalam gedung hotel mewah miliknya.

Setelah kepergian Bramantio dan Masayu, Gavlin, supir pribadi Bramantio segera masuk kembali kedalam mobil.

Dia meninggalkan halaman hotel menuju ke tempat parkir hotel yang berada di lantai bawah hotel.

     Di dalam ruang pertemuan hotel, tampak ramai para undangan yang telah hadir.

Tepuk tangan meriah terdengar menyambut kehadiran Bramantio pemilik hotel beserta Masayu, istrinya.

Pembawa acara berdiri di atas panggung, di depan mikrofon dia mulai membuka acara, karena yang punya hajatan sudah hadir ditengah tengah para undangan.

Mike, pemuda gagah dengan penampilannya yang mewah telah hadir di ruangan itu.

Mike melihat Bramantio dan Masayu sudah ada diruangan tersebut, Mike segera menghampiri mereka.

"Selamat pah. Akhirnya papah mewujudkan impian papah punya hotel mewah seperti ini." Ujar Mike tersenyum pada papahnya.

Mike anak kandung dari Bramantio dan Masayu, satu satunya anak yang sangat mereka sayangi, karena anak tunggal.

Mike menjadi pemuda yang sedikit arogan dan manja pada kedua orang tuanya.

Semua kebutuhan dan apa saja yang di inginkan harus segera dipenuhi orang tuanya.

Kedua orang tuanya pun tidak bisa menolak permintaannya. Mike diberikan sebuah perusahaan yang cukup besar dan sukses.

Perusahaan yang bergerak dibidang real estate, duduk sebagai direktur utama dan pemegang saham utama diperusahaan real estate yang diberikan nama " Savana ".

Bramantio memberikan perusahaan itu agar Mike bisa lebih bersikap dewasa dan bertanggung jawab, dengan memimpin perusahaan.

Kedua orang tuanya berharap Mike akan bisa bijak dalam menyikapi kehidupan.

Memang sebelum memegang perusahaan, Mike pemuda yang urakan, sering ke pesta pesta, tempat tempat hiburan, berjudi.

Selain itu, Mike juga suka mabuk mabukan, menghambur hamburkan uang.

Pendidikan tinggi yang didapatnya saat bersekolah di luar negeri di sia siakan begitu saja oleh Mike.

Untuk itulah Bramantio sengaja memberikannya perusahaan real estate miliknya.

Tujuannya agar Mike bisa menggunakan otaknya dan mengeluarkan ilmu yang didapatnya dari luar negri dengan benar dan tepat.

     Di dalam ruangan itu, tepat ditengah tengah ruangan, terlihat sebuah patung besar dan tinggi, masih di tutupi kain putih.

Berbagai macam hiasan indah ada di sekitar ruangan, membuat kesan megah acara tersebut.

   Di luar gedung hotel, terlihat Gavlin melangkah keluar dari parkiran mobil.

Saat dia hendak berjalan masuk ke dalam hotel, dia melihat seorang gadis cantik berdiri di depan mobil sedan kecil.

Kap depan mobilnya terbuka, wajah gadis itu terlihat sangat kesal.

Gavlin tersenyum melihat gadis itu, dia lalu berjalan ke arah gadis cantik yang sedang kebingungan melihat mobilnya.

"Pasti ini bukan mobilmu kan ?" Ujar Gavlin santai dan tersenyum menatap gadis cantik itu.

"Darimana kamu tau ?" Tanya Maya, gadis cantik tersebut.

"Ya karena keliatan kamu gak ngerti ngatasi mobil ini yang mogok, kamu juga pasti gak tau kalo mobil ini gak sehat." Ujar Gavlin tersenyum manis lagi.

Maya terlihat sedikit kesal mendengar perkataan Gavlin, dia lalu abaikan Gavlin.

Maya berusaha mengecek mesin mobil, tapi dia tak tahu harus bagaimana memperbaiki mobilnya yang mogok itu.

"Ini mobil kantorku, aku dipinjamin buat meliput acara peresmian hotel milik pejabat daerah sini." Ujar Maya cuek.

Wajah Maya terlihat sedikit kesal, dia melihat pada mesin mobilnya yang mogok.

"Oh, kamu juga tamu undangan acara itu?" Ujar Gavlin tersenyum.

Maya tidak menanggapinya, cuek dan tetap sibuk mengutak atik mesin mobilnya.

Melihat Maya yang berpura pura memperbaiki mesin mobil, Gavlin tersenyum.

Dia tahu kalau Maya tidak paham tentang mesin mobil, Gavlin lalu melangkah mendekat, berdiri tepat disamping Maya.

"Biar aku yang benerin, minggir." Ujar Gavlin menyuruh Maya untuk menyingkir dari tempatnya.

Dengan kesal dan membersihkan tangannya karena sedikit kena minyak mesin, dia menggeser tubuhnya.

Maya memberikan tempat pada Gavlin yang lantas segera mengecek mesin mobil Maya. 

Beberapa saat setelah Gavlin mengutak atik mesin mobil, dia melihat Maya yang terlihat berdiri dengan cemas.

Maya melihat jam ditangannya, ada rasa khawatir dia akan terlambat mengikuti acara peresmian pembukaan hotel megah milik Bramantio.

"Coba kamu nyalain lagi mobilnya." Ujar Gavlin menyuruh Maya.

Maya lalu masuk kedalam mobil, mencoba menghidupkan mobilnya, mobil berbunyi.

Wajah Maya terlihat senang mengetahui mobilnya sudah normal dan bisa berjalan lagi.

Dia menoleh dengan mengeluarkan kepalanya dijendela pintu mobil, melihat ke arah Gavlin.

"Udah bisa, thanks ya." Ujar Maya tersenyum senang, Gavlin lantas menutup kap mobil Maya, lalu berjalan mendekati Maya yang duduk di jok depan stir mobilnya.

"Ada baiknya, pulang dari sini kamu bawa ke bengkel, biar gak dorong seharian nanti." Ujar Gavlin.

Gavlin tersenyum menatap Maya yang menahan kesalnya mendengar ucapan Gavlin.

Dia lalu menjalankan mobilnya meninggalkan Gavlin yang berdiri menatapnya dengan tersenyum.

Gavlin membersihkan tangannya yang kotor karena memperbaiki mobil Maya.

Saat pertama melihat dan bertemu Maya, ada getaran aneh yang dirasakan Gavlin.

Jantungnya berdegup cepat melihat Maya saat berdiri di dekat mobilnya.

Gavlin tengah merasakan sesuatu hal aneh, yang dia sendiri tidak tahu apa itu.

Dia menatap ke arah Maya yang sudah menghilang bersama mobilnya, masuk ke tempat parkir hotel.

Terlihat seorang gadis cantik berpenampilan seksi bagai seorang putri kerajaan berjalan dengan gemulai.

Dia memasuki pelataran ruang pertemuan tempat digelarnya acara peresmian.

Wajah cantiknya tersenyum melangkah di ikuti pandangan seluruh undangan yang berdecak kagum melihat kedatangannya.

Mike yang melihat kedatangan gadis cantik dan seksi itu tersenyum senang, dia menyambut gadis itu.

"Liiinndaaa...akhirnya kamu datang juga..." Ujar Mike tersenyum, Linda, nama sang gadis cantik, sahabat baik Mike itu tersenyum.

Mike dan Linda cipika cipiki, lalu Linda mendekati Bramantio dan Masayu yang berdiri disamping Mike.

"Selamat ya Om, Tante, maaf Linda telat." Ujar Linda pada Bramantio dan Masayu.

"Tidak apa kok, baru pembukaan, belum acara utamanya." Ujar Bramantio tersenyum, Linda pun mengangguk tersenyum.

"Kamu cantik Lin, beruntung Mike kalo kamu mau jadi istrinya." Ujar Masayu berbisik lembut pada Linda yang tersenyum tertawa kecil.

"Mama apaan sih, kami ini sahabat baik Ma, lebih baik dari orang pacaran." Ujar Mike pada mamanya.

"Gak ada salahnya kan kalo kalian disatukan, biar makin kuat persahabatan kalian kalo di ikat dengan pernikahan." Ujar Masayu.

Masayu tersenyum melirik pada Mike yang menahan malu, Mike lalu melirik Linda yang tersenyum kecil.

Sebenarnya hati kecil Mike ingin menjadikan Linda sebagai istrinya, namun dia tidak bisa memaksa.

Karena Linda berkali kali mengatakan padanya, jika dia lebih nyaman bersama Mike dengan status sahabat baik mereka, tidak lebih dari itu.

Terdengar suara pembawa acara sedang menyampaikan materi materi acara peresmian hotel.

"Benar juga ide mama kamu Mike, papahnya Linda, pak Wijaya, sahabat baik papah." Ujar Bramantio.

"Kalo kami jadi besan, hubungan akan semakin erat terjalin, apalagi kamu bisa menjalin kerjasama dalam binis nantinya." Ujar Bramantio.

Mike dan Linda terdiam, Bramantio berfikir dan membuat rencana untuk menjodohkan Mike dan Linda agar mereka menjadi pasangan suami istri.

Bramantio merasa , jika Mike menikahi Linda, maka peluangnya untuk memiliki beberapa persen saham perusahaan asuransi papah Linda bisa terwujud.

Selama ini dia sudah mengincar, dan mencari cara bagaimana agar Wijaya, papah Linda mau menjadi rekan bisnisnya.

"Baiklah para hadirin, kini kita tiba pada puncak acara ini, yakni pembukaan hotel Hera dengan membuka patung sebagai simbol kemegahan hotel ini." Ujar MC.

Bramantio yang mendengar Pembawa Acara membuka acara, menjadi tersadar dari lamunannya.

"Pak Guntur sudah datang ?" Tanya Bramantio berbisik mendekati Asisten Managernya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Saya belum lihat beliau pak." Ujar Surya, nama Asisten Manager Bramantio itu.

Bramantio membagi pandangannya keseluruh ruangan, mencari cari, tapi dia tidak melihat Guntur ada di situ.

Gavlin terlihat masuk ke dalam ruangan itu, dia ingin melihat bagaimana proses acara peresmian hotel yang digelar dengan mewah dan biaya mahal itu.

Wajah Gavlin terlihat memandang seisi ruangan, tampak wajah wajah bahagia di ruangan itu.

Bramantio menghela nafasnya, dia lantas bergegas naik ke panggung karena pembawa acara sudah memanggil terus namanya.

Bramantio berdiri diatas panggung, pembawa acara meninggalkan Bramantio sendiri.

Bramantio lalu berdiri didepan mikropon, bersiap siap untuk menyampaikan kata kata untuk meresmikan hotel miliknya tersebut.

"Sebenarnya, saya masih menunggu rekan saya pak Guntur, bersama beliau saya bisa membangun hotel ini." Ujar Bramantio.

"Jadi terasa ada yang kurang, jika beliau tidak berdiri di sini bersama saya." Ujar Bramantio tersenyum.

Masayu, istrinya menoleh ke sekitar ruangan, dia tak melihat Guntur diruangan itu, Mike juga mencari cari, tidak menemukan Guntur juga.

"Kemungkinan beliau sedikit terlambat hadir, baiklah, saya akan mulai saja." Ujar Bramantio tersenyum.

Maya yang sudah ada diruangan itu mengambil kamera yang dibawanya, dia mulai meliput acara tersebut.

Maya seorang Reporter sebuah majalah bisnis, yang ditugaskan oleh Direksinya untuk khusus meliput kegiatan peresmian hotel Bramantio.

Dia datang memenuhi undangan khusus Bramantio yang berteman baik dengan pemilik majalah tempat Maya bekerja.

Maya melirik pada Gavlin yang berdiri tidak jauh dari tempatnya, Gavlin menatap ke depan, melihat tegas pada Bramantio, dia tidak peduli Maya melihatnya.

Maya lalu melanjutkan kegiatannya, untuk membuat dokumentasi acara.

" Kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan gedung Hotel Hera ini, saya dan pak Guntur menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya." Ujarnya.

"Mudah-mudahan, kerja keras semua ini akan membuahkan hasil  yang lebih baik." Ujar Bramantio lagi.

"Dan hotel ini bisa membuat nyaman buat orang yang datang dan menginap di sini." Tepuk tangan meriah terdengar dari para undangan.

Mike, Linda dan Masayu yang berdiri berdekatan tersenyum bangga bertepuk bangga menatap Bramantio yang berdiri gagah diatas panggung.

Bramantio lalu berjalan turun dari panggung kearah patung yang berdiri gagah dan tinggi ditengah ruangan itu.

Setelah dia tiba di depan patung yang tertutup kain keseluruhannya itu, dia pun mengangkat tangannya.

"Dengan ini, saya buka hotel ini buat umum !" Ujarnya dengan suara lantang dan tegas.

Bersamaan dengan dia mengangkat tangannya keatas, saat itu juga kain yang menutupi patung itu terangkat dan terbuka.

Tampak jelas dan indah serta mewah patung yang tinggi besar berdiri gagah setelah kain tidak lagi menutupinya. Patung yang berwujud dewa Hera.

Tepuk tangan meriah terdengar, decak kagum terlihat dari wajah wajah para undangan yang hadir.

Maya segera mengabadikan moment tersebut, tidak mau ketinggalan sedikitpun.

Tiba tiba, ada sesuatu yang jatuh dari atas atap ruang pertemuan peresmian hotel itu.

Sesuatu itu sosok tubuh Pria yang terjatuh dan menimpa patung wanita berwujud sosok Dewa Yunani bernama Hera, Dewa pelindung kekayaan.

Bramantio sengaja memilih patung Dewa Hera sebagai simbol kekayaan hartanya yang harus di lindungi.

Sosok Pria yang terjatuh dari atas atap itu menimpa tangan patung Dewa Hera hingga patah.

Lalu tergeletak di lantai ruang pertemuan dengan luka luka disekujur tubuhnya.

Darah mengalir di lantai, orang orang yang ada di ruangan itu teriak histeris.

Begitu melihat ada sosok pria yang sudah menjadi mayat terjatuh dari atas atap ruangan tersebut, mereka panik berlarian.

Bramantio tersentak kaget, begitu juga Masayu, Mike, Linda, Maya yang melihat kejadian itu cepat pindah posisi mendekat ke tempat kejadian.

Dengan maksud, agar dia bisa leluasa mengabadikan semua yang terjadi.

Bramantio syock saat melihat sosok pria yang sudah menjadi mayat itu adalah Guntur, rekan bisnisnya yang sudah ditunggunya datang.

"Guntuurr ?!" Ujar Bramantio syock, wajahnya begitu kaget, dia tak menyangka Guntur mati.

Masayu dan Mike segera mendekati Bramantio yang berdiri kaku menatap mayat Guntur yang terkapar di lantai.

Linda hanya berdiri terdiam, dia tercekat, tak tahu harus bagaimana, dia tak menyangka akan menyaksikan hal yang mengerikan di acara tersebut.

Gavlin yang melihat kejadian itu semua segera berlari kearah Bramantio yang masih berdiri gemetar tubuhnya.

"Lebih baik bapak tinggalkan ruangan ini, biar saya yang urus semuanya." Ujar Gavlin pada Bramantio yang meliriknya lalu mengangguk.

Mike dan Masayu membawa Bramantio yang terlihat lemas itu pergi dari ruangan.

Para undangan yang takut karena melihat mayat Guntur segera berlari keluar dari ruang pertemuan, membubarkan diri masing masing.

Suatu peristiwa yang tak pernah di rencanakan Bramantio dan tidak akan pernah diharapkannya.

Peresmian hotel yang dibanggakannya harus di rusak dengan penemuan mayat Guntur.

Guntur adalah orang yang selama ini menjadi rekan bisnisnya, dan tahu dengan semua sepak terjang Bramantio dalam menjalani bisnis.

Gavlin mengamankan lokasi, para petugas keamanan yang ada di sekitar ruangan membantunya.

Dari luar masuk beberapa petugas keamanan lagi mendekati mayat Guntur.

Mereka datang karena tahu dari para undangan yang lari keluar dari dalam hotel dengan teriak ada mayat.  

Salah seorang Petugas Keamanan segera melaporkan pada kepolisian tentang kejadian itu.

Maya yang mengabadikan semua, berdiri terdiam menatap mayat Guntur yang terbujur kaku penuh luka luka yang begitu banyak.

Luka sayatan yang dilakukan dengan cara sadis, membuat Guntur mati bersimbah darah.

Gavlin yang melihat sudah banyak Petugas Keamanan diruangan itu untuk mengamankan mayat Guntur segera berlari keluar hotel.

Maya masih tetap berada diruangan tersebut, dia mengambil photo atas atap, tempat dimana tubuh Guntur terjatuh.

     Mobil datang mendekati Bramantio yang duduk di anak tangga halaman hotel ditemani istri dan anaknya.

Gavlin bergegas keluar dari dalam mobil, membuka pintu belakang mobil.

Lalu dia mendekati Bramantio yang masih terlihat lemas, membawa masuk Bramantio ke dalam mobil di ikuti Masayu, istrinya.

Setelah Bramantio beserta Masayu didalam mobil, segera Gavlin masuk ke mobil.

Dia duduk didepan stir, lalu menjalankan mobil dan meninggalkan hotel tersebut.

Dari kaca spion depan Gavlin melirik pada Bramantio yang duduk di jok belakang, diam tercenung, tubuhnya gemetar lemas.

Bramantio tak pernah menduga hari ini adalah hari yang benar benar bersejarah dalam hidupnya, ditandai dengan kematian mengerikan Guntur.

Gavlin mempercepat laju mobilnya, Mike berdiri dihalaman hotel menatap ke arah mobil yang sudah menjauh dan menghilang.

Miketerdiam, raut wajahnya menunjukkan jika dia sedang berfikir saat itu.

Terpopuler

Comments

Lina Sandi

Lina Sandi

pembalasan di mulai

2022-06-10

0

Yuuna

Yuuna

menarik💯💯

2022-04-25

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

makin menarik

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Siapa dia ?
2 Hari yang bersejarah
3 Geger
4 Teror Hantu di Kampung Rawas
5 Bola bola Api menyerang
6 Getar Asmara
7 Ingatan Masa lalu
8 Pembunuhan Masal
9 Tersiksa Rindu
10 Menyisakan tanda tanya
11 Sakit Hati
12 Proyek Besar
13 Denyut Asmara
14 Tanda Tanya
15 Apa Kabar
16 Kenalkah Dia?
17 Tabir Rahasia Kelam
18 Mati Mengenaskan
19 Kepribadian Ganda
20 Pertikaian
21 Sahabat jadi Musuh
22 Pengintaian
23 Serangan mendadak
24 Pertemuan
25 Kesaksian
26 Bunuh Diri Menebus Dosa
27 Curiga
28 Api Menjalar
29 Murka
30 Di Keroyok
31 Dia tak menyadari kehadiranku
32 Kematian Tragis
33 Tentang Dia
34 Tanda Lahir
35 Sadis
36 Masterpiece
37 Cinta bersemi di Hati
38 Di Kubur Hidup hidup
39 Pembunuh berdarah dingin
40 Cermin Jiwa yang Hilang dan Kembali
41 Mencari dan Menghancurkan
42 Hasrat memuncak
43 Aku tau siapa kamu
44 Target
45 Menghindar dari Maut yang Mengancam
46 Siapa Kamu ?!
47 Sandera
48 Menanti Kematian
49 Kalung Nama
50 Bebasnya Sang Psikopat
51 Mengamuk
52 Para Bedebah
53 Monster Pembunuh
54 Alibi Kuat
55 Terbakar Api Cemburu
56 Hasrat
57 Kamera Mini dalam Patung
58 Geram
59 Gavlin itu Aku
60 Ledakan
61 Duel
62 Sang Informan
63 Dia, Gavlin
64 Ya, Aku yang Membantai
65 Aku merahasiakannya
66 Hancurnya sebuah Kebanggaan
67 Kecurigaan Gatot tak Beralasan
68 Pakai Otakmu, jangan Pakai Emosi
69 Kosong
70 Di Ikuti
71 Siapa Moses ?
72 Terkapar
73 Syock
74 Mengungkap Pelaku
75 Amarah Gavlin
76 Saatnya berburu
77 Meringkus
78 Menunggu
79 Kau tak mengenalku, Aku mengenalmu
80 Kematian Moses
81 Naik Pitam
82 Berhadapan dengan 2 Musuh Besar
83 Terluka
84 Pertikaian 2 Saudara Kandung
85 Hancur, berkeping keping
86 Terpaksa Melenyapkan barang bukti
87 Terungkapnya Fakta yang Mengejutkan
88 Penyerangan
89 Kamu Iblisnya !
90 Merampok Psikopat
91 Aku datang, mengambil Nyawamu
92 Hancurlah, bersama Kehinaanmu
93 Menempatkan Mata Mata
94 Terjun Bebas
95 Menghadapi Musuh yang Sama
96 Musuh Besar
97 Masuk Perangkap
98 Kematian Teguh
99 Kalap, Gelap Mata, Gelap Hati
100 Buronan Kepolisian
101 Menjadikan Patung Lilin
102 Jari Jari Tangan
103 Tergantung di Atas Tiang Bendera
104 Pengamanan Ketat
105 Pengintai yang Terbantai
106 Di Borgol dan di Tangkap
107 Kejutan untuk Sutoyo
108 Boneka Patung Lilin Citra
109 Terluka Parah
110 Pengawalan Ketat di Rumah Sakit
111 Bertemu Ronald
112 Penembak Misterius
113 Menghilang
114 Terhina, karena di Lecehkan
115 Duel Sesama Psikopat
116 Monster Mati di tangan Iblis
117 Menjadi Abu
118 Konspirasi
119 Siasat Richard
120 Negosiasi Richard pada Gavlin
121 Akhir hidup Sutoyo
122 Gatot Menghilang
123 Menyusun Siasat
124 Mulai Memburu Bram !
125 Penyiksaan Bram !
126 Terbakar
127 Menemukan Bukti yang terkubur lama
128 Mata di Bayar Mata
129 Pertarungan di Mulai antara Herman dan Richard
130 Penyerangan di Villa
131 Akhir Hayat Dody
132 Terungkapnya sebuah Konspirasi Besar
133 Kasus Kadaluwarsa
134 Pengadilanku akan Datang
135 Penculikan Prawira
136 Sidang Tersangka Pertama di Gelar
137 Menjadi Target Buruan yang ke Dua
138 Penggeledahan
139 Terbunuhnya Mulyono
140 Melewati Masa Kritis
141 Mencari cara Membebaskan Herman
142 Aksi Perampokan
143 Penyelidikan Kasus Perampokan
144 Jafar Semakin Menjadi Buas
145 Bukti Mengarah ke Jafar
146 Bagai Dejavu
147 Menemukan Ruang Rahasia
148 Rahasia Yang Terkuak
149 Murkanya Gavlin
150 Bangkitnya Pribadi Lain dalam Diri Gavlin
151 Terungkapnya Ambisi Richard
152 Ikut Berburu Jafar
153 Jafar Licin, Sulit di Tangkap
154 Aksì Kejar Kejaran Gavlin dan Jafar
155 Hukum Kalian membuatku Menderita
156 Apa Dia Masih Hidup ?
157 Menemukan Sosok Tubuh di Rawa
158 Jafar Melarikan Diri
159 Jafar Beraksi lagi
160 Video Amatir sebagai Barang Bukti
161 Sadar dari Koma
162 Di Non Aktifkan
163 Kemarahan Gavlin
164 Aku Iblis
165 Memusnahkan
166 Pertemuan Tak Sengaja
167 Jafar Tersungkur Jatuh
168 Aku Monster Yanto, juga Iblis Gavlin !
169 Kematian yang Menyisakan Duka Mendalam
170 Poster Buronan Kepolisian
171 Cerita Tentang Masa Lalu Yang Kelam
172 Sarono kedatangan Polisi di Rumahnya
173 Aman
174 Richard Memburu Gavlin
175 Benih benih Cinta
176 Aku Bangkit dari Kubur !
177 Para Polisi Mencari Jafar
178 Jafar Menghilang Bagai di Telan Bumi
179 Permusuhan Sengit Herman dan Richard
180 Gavlin Menebar Teror dan Ancaman
181 Berhalusinasi
182 Petak Umpet
183 Melempar Kesalahan pada Gavlin
184 Bukti rekaman pembunuhan
185 Mendadak Terkenal
186 Richard di Tangkap
187 Gavlin Kembali Beraksi
188 Menggantung, di Tengah Jurang yang Dalam
189 Merengek, Menangis takut Mati
190 Akhir Hidup Yang Mengenaskan
191 Menemukan Richard
192 Andre Mengancam Jack dan Herman
193 Orang itu, Adalah Teguh
194 Gavlin Mengancam Andre
195 Menyamar dan Mengintai
196 Ide Jahat Peter Membuat Gavlin Ngamuk
197 Menyelinap Bagai Hantu
198 Berhutang Nyawa
199 Bukti Kejahatan Lainnya
200 Berada di Dalam Sarang Ular, harus Jadi Ular Juga
201 Misi Yang Gagal
202 Penyerahan Bukti bukti Baru
203 Semakin Panik
204 Hari Pembantaian Jack
205 Tak Ada Pengampunan
206 Meyakinkan
207 Paket Khusus Buat Herman
208 Inside
209 Kasus yang Rumit
210 Semakin Terungkap
211 Di Buang Bagai Sampah
212 Berkhianat
213 Pengakuan secara Langsung
214 Pengakuan Herman
215 Di jebloskan ke dalam Tahanan
216 Bunuh Diri
217 Penebusan Dosa
218 Nyawa Chandra di Tangan Gavlin
219 Merayu Masto agar Berkhianat
220 Tak Akan Berkhianat
221 Peter Menculik Chandra
222 Peter Akan Mengeksekusi Chandra
223 Di Tolong Gavlin
224 Tameng
225 Hadiah buat Binsar
226 Akulah Sang Penguasa
227 Chandra di Serang
228 Hanya Sebagai Robot Yang Di Kendalikan
229 Penyergapan yang Gagal
230 Di Kepung di Tengah Jalan
231 Sekarat
232 Berada di Ujung Tanduk
233 Hancurnya Tentara Bayaran
234 Gavlin Melewati Masa Kritis
235 Usaha Pembunuhan yang Gagal
236 Melarikan Diri dengan bantuan Sosok Misterius
237 Masto Curiga pada Chandra
238 Sepucuk Surat dari Indri
239 Ziarah ke Makam Orang Tua sebelum Jalankan Misi Terakhir
240 Memulai Penyerangan
241 Sementara, Lolos dari Maut yang Mengancam
242 Hancur berantakan
243 Luluh Lantaknya Markas Inside
244 Memburu Samsudin di Bandara
245 Penyerangan di Bandara
246 Menghancurkan Kesombongan
247 Menyerah
248 Tertangkapnya Samsudin
249 Lolos dari Vonis
250 Gavlin Menghabisi Sang Hakim
251 Gagal Total Rencana Chandra
252 Terpenjara
253 Aksi Protes besar besaran terjadi
254 Meletakkan Jabatan
255 Bertemu Sang Jawara
256 Siapa Orang yang di Maksud Wicaksono?
257 Wicak Menolong Chandra
258 Pijar Mengamuk
259 Pertemuan Ramon dan Gavlin
260 Perkelahian di rumah Tahanan
261 Seseorang Mengunjungi Wicaksono
262 Ada Kisah Saat Awal Pertemuan Kami
263 Aku akan Memburumu
264 Gavlin Mengincar Jalal
265 Akhirnya, Bertemu Jalal
266 Mencari Samsudin
267 Wicaksono bercerita Tentang Gavlin
268 Awal Gavlin Berguru pada Wicaksono
269 Gavlin datang ke Rumah Persembunyian Samsudin
270 Pengejaran di Dalam Bunker
271 Berakhirnya kisah Samsudin
272 Persiapan ke Luar Negeri
273 Memberantas Organisasi Inside
274 Kerjasama Andre dan Gavlin
275 Apakah Wanita Cantik itu Indri ? Atau Bukan?!
276 Dia Benar Indri ?!
277 Galau Tingkat Dewa
278 Rencana Gila Gavlin
279 Binsar Lolos dari Kejaran
280 Rencana Menjebak Binsar
281 Ada Apa Denganmu , Vlin ?
282 Lupakan Aku, Hilangkan Segala Kenangan Tentangku
283 Tangis Sedih Indri
284 Menghirup Udara Kebebasan
285 Rencana Binsar Menghadapi Aamauri
286 Duel Sengit Antar Gank Mafia
287 Kekalahan Binsar
288 Malik Melaporkan Rencana Gavlin pada Aamauri
289 Malik Menemui Indri
290 Pertemuan Gavlin dan Indri
291 Saling Merindu
292 Ledakan Dahsyat di Angkasa
293 Identifikasi Korban
294 Pertemuan Gavlin dan Pak Sarono
295 Permintaan Terakhir
296 Apa Malik Benar Tewas ?
297 Lamaran
298 Munculnya Sosok Pria Misterius
299 Dua Orang Pria Misterius Mengikuti Gavlin
300 Aku Anaknya Guntur
301 Tanda Tanya Gavlin
302 Rasa Penasaran Gavlin
303 Kilas Balik
304 Pablo Menyelamatkan Malik
305 Maafkan Aku , Jackson
306 Keresahan Hati Aamauri
307 Gavlin bertemu Aamauri
308 Gavlin Mengamuk
309 Murkanya Gavlin
310 Melacak Keberadaan Bellamy
311 Mengejar Bellamy
312 Penyerangan terhadap Gavlin
313 Andrei Menyerah
314 Pergilah. Aku menunggumu
315 Bellamy Melarikan Diri
316 Kejamnya Pablo
317 Hidup Bellamy Berakhir
318 Kebahagiaan Milik Mereka Berdua
Episodes

Updated 318 Episodes

1
Siapa dia ?
2
Hari yang bersejarah
3
Geger
4
Teror Hantu di Kampung Rawas
5
Bola bola Api menyerang
6
Getar Asmara
7
Ingatan Masa lalu
8
Pembunuhan Masal
9
Tersiksa Rindu
10
Menyisakan tanda tanya
11
Sakit Hati
12
Proyek Besar
13
Denyut Asmara
14
Tanda Tanya
15
Apa Kabar
16
Kenalkah Dia?
17
Tabir Rahasia Kelam
18
Mati Mengenaskan
19
Kepribadian Ganda
20
Pertikaian
21
Sahabat jadi Musuh
22
Pengintaian
23
Serangan mendadak
24
Pertemuan
25
Kesaksian
26
Bunuh Diri Menebus Dosa
27
Curiga
28
Api Menjalar
29
Murka
30
Di Keroyok
31
Dia tak menyadari kehadiranku
32
Kematian Tragis
33
Tentang Dia
34
Tanda Lahir
35
Sadis
36
Masterpiece
37
Cinta bersemi di Hati
38
Di Kubur Hidup hidup
39
Pembunuh berdarah dingin
40
Cermin Jiwa yang Hilang dan Kembali
41
Mencari dan Menghancurkan
42
Hasrat memuncak
43
Aku tau siapa kamu
44
Target
45
Menghindar dari Maut yang Mengancam
46
Siapa Kamu ?!
47
Sandera
48
Menanti Kematian
49
Kalung Nama
50
Bebasnya Sang Psikopat
51
Mengamuk
52
Para Bedebah
53
Monster Pembunuh
54
Alibi Kuat
55
Terbakar Api Cemburu
56
Hasrat
57
Kamera Mini dalam Patung
58
Geram
59
Gavlin itu Aku
60
Ledakan
61
Duel
62
Sang Informan
63
Dia, Gavlin
64
Ya, Aku yang Membantai
65
Aku merahasiakannya
66
Hancurnya sebuah Kebanggaan
67
Kecurigaan Gatot tak Beralasan
68
Pakai Otakmu, jangan Pakai Emosi
69
Kosong
70
Di Ikuti
71
Siapa Moses ?
72
Terkapar
73
Syock
74
Mengungkap Pelaku
75
Amarah Gavlin
76
Saatnya berburu
77
Meringkus
78
Menunggu
79
Kau tak mengenalku, Aku mengenalmu
80
Kematian Moses
81
Naik Pitam
82
Berhadapan dengan 2 Musuh Besar
83
Terluka
84
Pertikaian 2 Saudara Kandung
85
Hancur, berkeping keping
86
Terpaksa Melenyapkan barang bukti
87
Terungkapnya Fakta yang Mengejutkan
88
Penyerangan
89
Kamu Iblisnya !
90
Merampok Psikopat
91
Aku datang, mengambil Nyawamu
92
Hancurlah, bersama Kehinaanmu
93
Menempatkan Mata Mata
94
Terjun Bebas
95
Menghadapi Musuh yang Sama
96
Musuh Besar
97
Masuk Perangkap
98
Kematian Teguh
99
Kalap, Gelap Mata, Gelap Hati
100
Buronan Kepolisian
101
Menjadikan Patung Lilin
102
Jari Jari Tangan
103
Tergantung di Atas Tiang Bendera
104
Pengamanan Ketat
105
Pengintai yang Terbantai
106
Di Borgol dan di Tangkap
107
Kejutan untuk Sutoyo
108
Boneka Patung Lilin Citra
109
Terluka Parah
110
Pengawalan Ketat di Rumah Sakit
111
Bertemu Ronald
112
Penembak Misterius
113
Menghilang
114
Terhina, karena di Lecehkan
115
Duel Sesama Psikopat
116
Monster Mati di tangan Iblis
117
Menjadi Abu
118
Konspirasi
119
Siasat Richard
120
Negosiasi Richard pada Gavlin
121
Akhir hidup Sutoyo
122
Gatot Menghilang
123
Menyusun Siasat
124
Mulai Memburu Bram !
125
Penyiksaan Bram !
126
Terbakar
127
Menemukan Bukti yang terkubur lama
128
Mata di Bayar Mata
129
Pertarungan di Mulai antara Herman dan Richard
130
Penyerangan di Villa
131
Akhir Hayat Dody
132
Terungkapnya sebuah Konspirasi Besar
133
Kasus Kadaluwarsa
134
Pengadilanku akan Datang
135
Penculikan Prawira
136
Sidang Tersangka Pertama di Gelar
137
Menjadi Target Buruan yang ke Dua
138
Penggeledahan
139
Terbunuhnya Mulyono
140
Melewati Masa Kritis
141
Mencari cara Membebaskan Herman
142
Aksi Perampokan
143
Penyelidikan Kasus Perampokan
144
Jafar Semakin Menjadi Buas
145
Bukti Mengarah ke Jafar
146
Bagai Dejavu
147
Menemukan Ruang Rahasia
148
Rahasia Yang Terkuak
149
Murkanya Gavlin
150
Bangkitnya Pribadi Lain dalam Diri Gavlin
151
Terungkapnya Ambisi Richard
152
Ikut Berburu Jafar
153
Jafar Licin, Sulit di Tangkap
154
Aksì Kejar Kejaran Gavlin dan Jafar
155
Hukum Kalian membuatku Menderita
156
Apa Dia Masih Hidup ?
157
Menemukan Sosok Tubuh di Rawa
158
Jafar Melarikan Diri
159
Jafar Beraksi lagi
160
Video Amatir sebagai Barang Bukti
161
Sadar dari Koma
162
Di Non Aktifkan
163
Kemarahan Gavlin
164
Aku Iblis
165
Memusnahkan
166
Pertemuan Tak Sengaja
167
Jafar Tersungkur Jatuh
168
Aku Monster Yanto, juga Iblis Gavlin !
169
Kematian yang Menyisakan Duka Mendalam
170
Poster Buronan Kepolisian
171
Cerita Tentang Masa Lalu Yang Kelam
172
Sarono kedatangan Polisi di Rumahnya
173
Aman
174
Richard Memburu Gavlin
175
Benih benih Cinta
176
Aku Bangkit dari Kubur !
177
Para Polisi Mencari Jafar
178
Jafar Menghilang Bagai di Telan Bumi
179
Permusuhan Sengit Herman dan Richard
180
Gavlin Menebar Teror dan Ancaman
181
Berhalusinasi
182
Petak Umpet
183
Melempar Kesalahan pada Gavlin
184
Bukti rekaman pembunuhan
185
Mendadak Terkenal
186
Richard di Tangkap
187
Gavlin Kembali Beraksi
188
Menggantung, di Tengah Jurang yang Dalam
189
Merengek, Menangis takut Mati
190
Akhir Hidup Yang Mengenaskan
191
Menemukan Richard
192
Andre Mengancam Jack dan Herman
193
Orang itu, Adalah Teguh
194
Gavlin Mengancam Andre
195
Menyamar dan Mengintai
196
Ide Jahat Peter Membuat Gavlin Ngamuk
197
Menyelinap Bagai Hantu
198
Berhutang Nyawa
199
Bukti Kejahatan Lainnya
200
Berada di Dalam Sarang Ular, harus Jadi Ular Juga
201
Misi Yang Gagal
202
Penyerahan Bukti bukti Baru
203
Semakin Panik
204
Hari Pembantaian Jack
205
Tak Ada Pengampunan
206
Meyakinkan
207
Paket Khusus Buat Herman
208
Inside
209
Kasus yang Rumit
210
Semakin Terungkap
211
Di Buang Bagai Sampah
212
Berkhianat
213
Pengakuan secara Langsung
214
Pengakuan Herman
215
Di jebloskan ke dalam Tahanan
216
Bunuh Diri
217
Penebusan Dosa
218
Nyawa Chandra di Tangan Gavlin
219
Merayu Masto agar Berkhianat
220
Tak Akan Berkhianat
221
Peter Menculik Chandra
222
Peter Akan Mengeksekusi Chandra
223
Di Tolong Gavlin
224
Tameng
225
Hadiah buat Binsar
226
Akulah Sang Penguasa
227
Chandra di Serang
228
Hanya Sebagai Robot Yang Di Kendalikan
229
Penyergapan yang Gagal
230
Di Kepung di Tengah Jalan
231
Sekarat
232
Berada di Ujung Tanduk
233
Hancurnya Tentara Bayaran
234
Gavlin Melewati Masa Kritis
235
Usaha Pembunuhan yang Gagal
236
Melarikan Diri dengan bantuan Sosok Misterius
237
Masto Curiga pada Chandra
238
Sepucuk Surat dari Indri
239
Ziarah ke Makam Orang Tua sebelum Jalankan Misi Terakhir
240
Memulai Penyerangan
241
Sementara, Lolos dari Maut yang Mengancam
242
Hancur berantakan
243
Luluh Lantaknya Markas Inside
244
Memburu Samsudin di Bandara
245
Penyerangan di Bandara
246
Menghancurkan Kesombongan
247
Menyerah
248
Tertangkapnya Samsudin
249
Lolos dari Vonis
250
Gavlin Menghabisi Sang Hakim
251
Gagal Total Rencana Chandra
252
Terpenjara
253
Aksi Protes besar besaran terjadi
254
Meletakkan Jabatan
255
Bertemu Sang Jawara
256
Siapa Orang yang di Maksud Wicaksono?
257
Wicak Menolong Chandra
258
Pijar Mengamuk
259
Pertemuan Ramon dan Gavlin
260
Perkelahian di rumah Tahanan
261
Seseorang Mengunjungi Wicaksono
262
Ada Kisah Saat Awal Pertemuan Kami
263
Aku akan Memburumu
264
Gavlin Mengincar Jalal
265
Akhirnya, Bertemu Jalal
266
Mencari Samsudin
267
Wicaksono bercerita Tentang Gavlin
268
Awal Gavlin Berguru pada Wicaksono
269
Gavlin datang ke Rumah Persembunyian Samsudin
270
Pengejaran di Dalam Bunker
271
Berakhirnya kisah Samsudin
272
Persiapan ke Luar Negeri
273
Memberantas Organisasi Inside
274
Kerjasama Andre dan Gavlin
275
Apakah Wanita Cantik itu Indri ? Atau Bukan?!
276
Dia Benar Indri ?!
277
Galau Tingkat Dewa
278
Rencana Gila Gavlin
279
Binsar Lolos dari Kejaran
280
Rencana Menjebak Binsar
281
Ada Apa Denganmu , Vlin ?
282
Lupakan Aku, Hilangkan Segala Kenangan Tentangku
283
Tangis Sedih Indri
284
Menghirup Udara Kebebasan
285
Rencana Binsar Menghadapi Aamauri
286
Duel Sengit Antar Gank Mafia
287
Kekalahan Binsar
288
Malik Melaporkan Rencana Gavlin pada Aamauri
289
Malik Menemui Indri
290
Pertemuan Gavlin dan Indri
291
Saling Merindu
292
Ledakan Dahsyat di Angkasa
293
Identifikasi Korban
294
Pertemuan Gavlin dan Pak Sarono
295
Permintaan Terakhir
296
Apa Malik Benar Tewas ?
297
Lamaran
298
Munculnya Sosok Pria Misterius
299
Dua Orang Pria Misterius Mengikuti Gavlin
300
Aku Anaknya Guntur
301
Tanda Tanya Gavlin
302
Rasa Penasaran Gavlin
303
Kilas Balik
304
Pablo Menyelamatkan Malik
305
Maafkan Aku , Jackson
306
Keresahan Hati Aamauri
307
Gavlin bertemu Aamauri
308
Gavlin Mengamuk
309
Murkanya Gavlin
310
Melacak Keberadaan Bellamy
311
Mengejar Bellamy
312
Penyerangan terhadap Gavlin
313
Andrei Menyerah
314
Pergilah. Aku menunggumu
315
Bellamy Melarikan Diri
316
Kejamnya Pablo
317
Hidup Bellamy Berakhir
318
Kebahagiaan Milik Mereka Berdua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!