Mahendra putra alexander merupakan putra pertama dari Alexander dan Sarwenda. Dia merupakan blasteran Amerika dan Indonesia. Dominan wajahnya dari ayahnya sehingga membuatnya terlihat seperti bule.
Dia memiliki adik bernama Mahalini yang saat ini masih kelas 5 SD. Wajahnya pun tidak kalah bulenya dengan Mahen. Mereka berdua berhasil menuruni wajah Ayahnya. Namun sifat mahalini sangat berbeda jauh dengan Mahen.
Mahalini adalah gadis yang sangat ceria dan ramah pada semua orang. Sebelas dua belas dengan Clarisa. Sedangkan Mahen adalah kebalikan dari semuanya.
Dia sangat dingin pada semua orang. Bahkan bisa dikatakan dia sangat irit bicara walaupun kepada kedua orang tuanya sekalipun.
Namun karena sikap dinginnya inilah yang membuatnya banyak digilai wanita di usianya yang menginjak 17 tahun ini.
Setiap hari dia akan mendapatkan beberapa hadiah di meja kelasnya. Itu semua dari fans wanitanya. Bahkan tidak jarang ada wanita yang akan secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya padanya.
Sudah bisa dipastikan, bagaimana ekspresi Mahen saat itu. Dia akan pura-pura tidak mendengar dan melihat wanita itu. Kemudian berjalan dengan santainya. Terakhir kali dia menolak kakak kelas yang terkenal akan kecantikannya dan sangat famous di sekolah itu. Bahkan ada guru yang mengidolakan kakak kelas itu saking cantiknya.
-Flashback-
Seperti biasa, saat ini Mahen dan ketiga sahabatnya yang biasanya dikenal dengan sebutan geng The king sedang makan di kantin. Tiba-tiba seorang gadis yang sangat cantik dan sexy menghampiri mereka.
"Mahen" ucap Gadis itu yang tidak lain adalah Sindi. Kakak kelas mereka yang sebentar lagi akan lulus.
"Hallo kak Sindi" ucap Nathan sendirian. Sedangkan Mahen, Alex dan Bryan hanya diam saja. Mereka bahkan enggan untuk melirik Sindi sedikitpun. Karena memang ketiganya sangat membenci wanita sexy atau yang suka cari perhatian seperti Sindi.
Mungkin diantara mereka berempat, hanya Nathan yang waras dan mau bersosialisasi dengan orang banyak. Bahkan mungkin jika Nathan keluar dari geng itu, Mereka bertiga bisa dijuluki dengan geng The Cold. Karena mereka bertiga sangat dingin. Beruntung ada Nathan yang menjadi penengah dan pencair suasana setiap harinya.
"Kenapa mereka bisa menjadi geng dan bersahabat lama?" pertanyaan semua orang selalu seperti itu.
Tapi sungguh tidak ada yang tahu.
Percayalah yang terlihat dingin belum tentu dingin, begitupun sebaliknya.
"Hallo tan" ucap Sindi dengan wajah malu-malu. Nathan tersenyum kemudian meminta Sindi untuk duduk di antara mereka.
Hal ini tentunya membuat Sindi langsung tersenyum kegirangan. Merasa rencana nya akan berhasil. Namun belum beberapa lama duduk. Mahen, Alex, dan Bryan berniat untuk bangun. Hal ini tentunya membuat wajah Sindi berubah seketika.
"Hey, tidak sopan tahu pergi disaat kita ada tamu" ucap Nathan yang membuat ketiganya duduk kembali.
"Kak, ada apa?" Tanya Nathan.
"Hen, Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" kata Sindi dengan tangan yang terlihat mulai gugup.
"Hmmm" ucap Mahen yang membuat Nathan hanya menggeleng. Alex sudah mulai tahu arah pembicaraan mereka. Untuk itulah dia memilih untuk pergi. Dan Nathan tidak bisa melarang Alex lagi.
Sedangkan Bryan dia duduk diam mendengarkan. Karena memang dia typical orang yang suka dengan drama-drama di depannya. Menurutnya itu akan menjadi hiburan yang cukup menarik untuk memperbaiki kinerja otaknya. Walaupun dia sangat tidak suka hal-hal yang berhubungan dengan Drama dihidupnya.
"Aku ingin berbicara berdua Hen" ucap Sindi yang membuat Mahen mendengus kesal. Nathan tersenyum kemudian bangun dari duduknya.
"Kalian berbicaralah berdua. Aku dan Bryan akan pergi" ucap Nathan kemudian menarik tangan Bryan.
"Ayo" ucap Nathan.
"Hmm" ucap Bryan kemudian mengikuti perkataan Nathan. Sebenarnya dia begitu berat pergi dari sana. Dia sangat ingin melihat drama di depannya. Namun dia gengsi untuk mengatakannya.
"Cepat, apa yang ingin kau katakan" ucap Mahen dengan wajah dinginnya.
"Aku mencintaimu Hen" ucap Sindi sambil menunduk. Mendengar pengakuan Sindi, Mahen langsung tersenyum miring. Dia sudah biasa mendengar pengakuan seperti ini. Dia langsung bangun hendak pergi. Sindi yang melihat itu langsung menarik tangannya.
"Lepaskan" ucap Mahen.
"Jawab dulu Hen" ucap Sindi. Lagi-lagi mahen tersenyum miring kemudian memandang Sindi dari atas sampai bawah dengan senyum miring.
"Sepertinya kau sudah tahu jawabannya. Kamu bukan tipeku" ucap Mahen kemudian berlalu pergi meninggalkan Sindi.
"Wah gila, sekelas kak Sindi ditolak Mahen" ucap salah satu siswi di sana. Begitu pun siswi yang lain yang mengiyakan. Suasana pun menjadi ricuh karena omongan beberapa orang yang mengasihani Sindi.
"Kak Sindi sama aku aja" ucap siswa yang lain lagi.
"Sial, diam kalian" ucap Sindi kemudian berlalu pergi dari sana. Dia terlihat begitu malu karena penolakan tadi. Dia sudah menyusun semuanya jauh-jauh hari. Tapi akhirnya di tolak.
"Ini pertama kalinya aku ditolak oleh laki-laki. Lihat saja Hen, aku akan membuatmu menyesal karena melakukan ini" ucap Sindi sambil mengepal tangannya.
Flashback off-
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Tinna Augustinna
misiii,, Thor knock knock knock mampir
2022-12-23
0
4RB14 B14
visual tokohnya ya author 🙏👍
2022-06-04
1
🪴Thalia💚
Ooooooooll
2021-11-29
2