Pesona 4 Tuan Muda Tampan
Clarisa Wijaya merupakan anak tunggal dari Syam Wijaya. Pemilik Wijaya Group.
Clarisa dibesarkan dengan penuh cinta oleh Kirana dan Syam sehingga dia tumbuh menjadi gadis yang sangat ceria, penurut dan selalu membantu orang lain.
Dia sangat membenci segala bentuk kekerasan dan penindasan, apapun alasannya. Walaupun dia jago bela diri, tapi dia tidak pernah mempergunakan kemampuannya untuk kekerasan, karena Mamanya selalu mengajarkannya untuk bersikap lemah lembut dan penyayang kepada siapapun.
Satu hal kekurangannya yang sering sekali membuat papa nya pusing yaitu Clarisa tidak ingin masuk ke dunia bisnis. Dia bercita-cita ingin menjadi dokter untuk membantu sesama.
Namun tentunya cita-cita itu sangat ditentang oleh papanya. Karena Clarisa adalah satu-satunya pewaris dari Wijaya Group
"Caca kan sudah bilang Pa. Caca tidak mau masuk ke dunia bisnis. Kenapa papa nggak buatin Caca adek saja sih. Biar ada yang nerusin bisnis papa" kata Clarisa di sela-sela makannya.
Clarisa yang saat itu masih berumur 16 tahun hanya bisa mencabik-cabik daging di depannya. Sebagai pelampiasan kekesalannya.
"Sayang, Papa kan sudah bilang alasannya. Kenapa kau keras kepala sekali sih" kata Syam sambil mengelus dadanya mencoba bersabar menghadapi anak satu-satunya itu.
"Tapi Pa, Caca ini perempuan dan masih berumur 16 tahun. Tidak mungkin Caca jadi CEO perusahaan Papa" kata Clarisa mencoba mencari alasan sebisanya.
"Tidak sekarang Ca. Papa hanya ingin kamu belajar bisnis untuk sekarang. Setelah kamu siap. Baru kamu mulai menjalani perusahaan" kata Syam.
"Hmmm, Tapi Caca pengen jadi dokter Pa. Lulus SMA, caca ingin ambil kuliah jurusan kedokteran" ucap Clarisa. Jujur dia tidak pernah ingin menentang Papanya. Tapi dia benar-benar tidak ingin terjun di dunia bisnis.
"Hmmm, terserah kau saja Ca. Kalau kau sayang Papa. Kau setuju dengan permintaan papa" kata Syam kemudian pergi meninggalkan meja makan.
"Pa, makanannya dihabiskan dulu" kata Kirana yang sedari tadi hanya menyimak perdebatan antara anak dan ayah. Dia sangat tahu watak keduanya yang memang sangat keras kepala. Untuk itulah dia hanya memilih diam. Dia akan menyelesaikan masalah sesuai dengan caranya.
"Aku tidak berselera makan lagi sayang" ucap Syam kemudian berlalu menuju ruang kerjanya.
"Bagaimana ini Ma. Papa marah lagi sama Clarisa" ucap Clarisa dengan wajah cemas.
"Hmm, Kau tahu sendiri bagaimana papa mu sayang. Untuk kali ini mama nggak bisa bantu. Karena apa yang papa mu katakan itu benar sayang. Kalau bukan kamu yang melanjutkan Wijaya group, lalu siapa lagi?" Ucap Kirana.
"Tapi Ma. Mama tahu sendiri kan" ucap Clarisa dengan wajah yang terlihat sangat sedih.
"Iya Mama tahu. Tapi coba kamu pikirkan lagi sayang dan nanti mama juga akan berusaha berbicara pada Papa mu ya. Sekarang kamu habiskan makanmu dulu ya. Lalu tidur, karena besok hari pertamamu di sekolah" kata Kirana yang kemudian dibalas anggukan oleh Clarisa.
"Fix aku tidak akan bisa tidur malam ini" batin Kirana.
***
Keesokan paginya, Clarisa sudah terlihat rapi dengan seragam SMA Internation boarding school. SMA favorite yang isinya anak-anak dari golongan konglomerat dan pengusaha kaya.
"Hmmm, ini hari pertamaku. Semoga semuanya berjalan lancar hari ini" ucap Clarisa sambil memandang wajahnya di kaca. Dia tidak menggunakan make up apapun. Tidak ada polesan lipstik ataupun bedaak sama sekali.
Tapi tentunya, hal itu tidak mempengaruhi wajah Clarisa yang memang sudah cantik sejak lahir. Pipinya yang chubby, dengan kulit putih menawan, bibir pink alami, ditambah lesung pipi dan rambut hitam panjang membuatnya terlihat begitu cantik walau tanpa make up sekalipun.
Setelah merasa semua sudah cukup, Clarisa langsung mengambil tasnya kemudian turun untuk sarapan. Di meja makan sudah ada Papa dan mamanya yang menunggu.
"Wah, anak Mama cantik sekali" ucap Kirana.
"Tentu saja. Kan ini turunan dari Mama papa" Kata Clarisa sambil mengecup pipi Mama dan Papa nya bergantian.
"Bisa aja kamu sayang" ucap Kirana.
"Oya Ma. Caca pakai sepeda ya ke sekolah hari ini" pinta Clarisa.
"Lah kenapa sayang? Nanti kamu diantar pak Tono saja. Sangat berbahaya di luar sana" ucap Kirana.
"Mama lupa, anak Mama ini siapa?" Tanya Clarisa sambil memperlihatkan jurus-jurusnya.
"Haha, ya sudah terserah kamu saja. Tanya papa tu dibolehin nggak?" ucap Kirana sambil melirik Syam. Berharap bisa mencairkan ketegangan anak dan Papanya sejak tadi malam.
"Bagaimana pa? boleh kan ya?" Ucap Clarisa sambil bergelayut manja di papanya.
"Hmmm, tapi harus ada pengawal yang mengikutimu" ucap Syam yang membuat Clarisa langsung cemberut.
"Yah Papa. Caca bisa jaga diri. Papa tahu sendiri kan, seberapa banyak piala bela diri yang udah Caca raih" ucap Kirana.
"Ya sudah kalau tidak Mau. Diantar sama pak Tono saja" ucap Syam.
"Hmm, ya sudah deh. Ada pengawal. Tapi suruh jangan terlalu dekat. Karena Caca nggak mau identitas Caca sebagai anak papa di ketahui banyak orang" ucap Clarisa.
"Oke" ucap Syam kemudian melanjutkan makannya.
Kirana hanya bisa menggeleng sambil menatap anaknya yang memang sangat rendah hati dan sederhana ini. Tapi dia juga khawatir jika anaknya tidak memiliki teman nantinya. Apalagi dia sekolah di tempat elit yang notabenenya keluarga kaya yang sering memandang seseorang dari tingkat kasta kekayaannya.
Selesai makan, Kirana langsung pamit untuk kesekolah. Yah, seperti yang dia katakan. Dia menggunakan sepeda ke sekolah dengan senyum bahagia.
"Hati-hati ya sayang" ucap Kirana.
"Iya Ma. Bye bye mama papa" ucap Clarisa kemudian mencium tangan kedua orang tuanya bergantian.
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-03-28
0
4RB14 B14
mampir Thor,kayaknya seru nih ceritanya.
2022-06-04
2