Seperti yang kita ketahui selama ini, sebaik apapun mereka, seramah apapun mereka pasti ada yang gak suka,
Apa lagi melihat ke mesraan yang ala kadarnya dari El dan juga Heny, mereka iri dan bahkan kabawa sampai dengki
Contoh gerombolan dari teman sekelas Heny, yang iri dengan Heny, bukan karena mendapat pacar idola sekolah dan pesantren, tapi karena selain pinter, Heny juga cantik dan manis, di tambah punya pasangan yang tampan dan romantis seperti El
" Mau buka puasa pake apa?" tanya El pada Heny
" Ya pake masakan orang ndalem lah apa lagi?" jawab Heny santai
" Kan memang cuman itu yang di sediakan? mau minta Burger atau pizza? mimpi dulu lah" tambah Heny serasa El menghalu dengan makanan enak di pesantren yang sederhana dan belajar tirakat saat ini
" Ya mana tau, emang mau Pizza,? atau burger?" tanya El balik
" Mau di traktir?" gurau Heny
" Boleh kalau memang mau, " jawab El yang pastinya royal dengan siapapun, terlebih sang kekasih
" Okey... Yuk.. Gue pengen makan kebab, di Turki, sama pizza di Italia, Hahahaha...." ucap Heny makin nyeleh dan dengan tawa ngakak di hadapan El, dan El hanya bisa tersenyum
Bisa dia bawa Heny ke Italia, maupun ke Turki, tapi saat ini belum waktunya, mungkin suatu saat nanti,
Dan El tidak menyombongkan siapa dirinya, dan siapa orang tuanya takut yang lain minder,
Begitu juga dengan orang tuanya, banyak santri yang tidak mengetahui siapa anak anak Jihan, kalaupun di ponpes saat ini juga begitu,
Dan kalau sambangan, El gak mau di sambang ke asrama, tapi malah minta ketemu kerumah Neneknya Liloh,
Kalau Jihan dan Zain nekat ke sana, paling paling mentok ketemu di Ndalem Abah Tasim,
Karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitu juga dengan El yang sama seperti Jihan, yang gak mau Identitas aslinya di ketahui publik, karena mencari teman terbaik adalah dia yang mau menerima dengan apa adanya, dari 0 bukan karena ada apanya, dengan apa yang dia punya
" Udah ah... Gak usah ngomongin makanan, lagi puasa juga, " ucap Heny kesal
" Iya ya..... Terus ngomongin apa lagi? aku gak bisa ngomong kalau sudah menatap wajahmu.." gombal El lagi
Plak..... Satu pukulan sebuah buku mendarat di bahu El, karena gombalannya pada Heny lagi
" Haduh.... Tisu mana tisu... Kok cuman gombal mukio sih yang ada, " sindir Heny dan El tertawa ngakak
Membuat teman teman Heny makinnterbawa baper bagi para idolanya, tapo tidak dengan para hatersnya yang tentunya panas hatinya luar dalam
" Sok mersa kan mereka... Sih El buta apa ya?? milih pacar seperti Heny, kayak gak ada yang cantik dari Heny aja.." ucap Helend haters Heny
" Emang gak ada... Heny cantik luar dalam say.... Gak kayak loe cantik dempulan Hahaha" saut penggemar Henny El, pada Helend
Seketika Helend diam dan menghentak kan kaki untuk pergi
Lain dari cerita yang dulu, kalau Jihan masih ada haters yang berani menantang, tapi kalau untuk Heny, mereka gak berani karena ada El yang selalu mendukung dan melindungi
" Kak...." panggil Heny pada El
" Hem...." jawab El santai masih anteng di bangku depan Heny
" Setelah lulus mau kemana ?" tanya Heny agak ragu, karena dia sendiri masih belum siap kalau El jauh darinya
" Enaknya kemana? " goda El dan Heny heran menautkan keningnya
" Hehe... Boleh gak kalau di sini terus? " tambah El malah bertanya
" Ya terserah.... " jawab Heny santai
" Terus kok tanya kemana?"
" Ya kan mana tau mau lanjut kuliah, atau pindah pesantren.. " jawab Heny
" LDR dong.." jawab El santay
" Ya mau gimana lagi... Emang mau ada rencana kemana?" tanya Heny masih penasaran
" Kepelaminan bersamamu..." jawab El kembali menggombal dan membuat pipi Heny sudah seperti kepiting rebus
" Uh.... So sweeet....." ucap Teman teman Heny ikut baper
Heny dan El sontak menoleh pada mereka yang kebaperan, dan Heny makin malu
" Gimana setuju gak kalau gue ke pelaminan bersama dia?" ucap El pada teman teman Heny
" Setuju......" saut teman Heny
" Kalau bersamaku mau gak kak El?" saut yang lain dan mendapat sorakan dari yang lain
El makin tertawa terbawa suasana seru teman teman Heny, dan lanjut menoleh pada Heny yang sudah seperti tomat kembar di pipinya
" Kalau kamu mau gak?" tanya El lagi dan Heny memilih memejamkan matanya untuk mempertahankan urat malunya agar tidak putus
" Enggak...." jawab Heny santai dan El langsung terdiam
" Maunya menua bersamamu...." jawab Heny ikut gombal
" Uh.. Huuu... Ternyata gombalnya nular ya..." ucap El sangat santai
" Ya biar aku aja yang gak kebaperan, coba kamu baper gak?" jawab Heny kembali bertanya
" Enggak...."
" Kan... "
" Heheh sorry.... Karena Kakak udah kebaperan dari dulu, gak baper gak tak deketin dong.." bujuk El dan Heny kembali menampilkan senyumnya
" Ck.... Itu lho, yang bikin hafalanku awet," ucap El kembali menggoda Heny saat melihat Heny tersenyum
" Mulai..... Ayo lah serius.." ucap Heny lagi karena kalau ngajak ngomong El gak pernah serius sama sekali
" Serius ke pelaminan?" tanya El makin menjadi
" Kak....." ujar Heny kesal sendiri
" Hahaha... Oke oke.. serius setelah lulus mau kemana?" tanya El dan Heny mengangguk
" Kenapa tanya gitu?" tanya El lagi
" Ya gak lama lagi lho kak, tinggal beberapa bulan lagi kakak lulus, senggaknya aku kan harus siapkan mental dulu untuk jauh dari kak El" jawab Heny yang gak tau kalau harus menjalakan hubungan LDR
" Cinta dan sayang sama Kakak?" tanya El serius
" Enggak... Tapi benci, benar banar Cinta.." jawab Heny mambalas tatapan El
El hanya tersenyum tanpa berani menyentuh Heny, walau mereka pacaran, tapi tatap jaga jarak, dan jaga perilaku
El makin gak tega harus jawab apa sama Heny, tentunya habis ini dia akan pindah dan akan kuliah juga, walau belum tau mau kuliah di mana,
Secara Umi dan Abahnya orang berada dan berpendidikan semua, terutama Uminya paling gak suka kalau anaknya gak mau yang namanya sekolah ataupun kuliah,
Karena bagi Jihan mempunyai bekal ilmu pengetahuan itu penting, sama pentingnya dengan Ilmu agama yang harus seimbang dan berjalan bersama
Terlebih bisnis dan perusahaan yang menanti masa depannya untuk menggantikan Abah Uminya, belum lagi rumah sakit yang menjulan tinggi dengan puluhan klinik yang sekarang menjadi cabangnya
" Mau lanjut kuliah ya?" tanya Heny lagi
" Belum tau juga" jawab El santai
" Kuliah, untuk bekal masa depan" jawab Heny menyemangati El
" Besok kalau udah lulus mau kuliah juga, ?" tanya El balik
" Iya jelas,... Kalau di beri kesehatan banyak Rizqi orang tua, Aku mau kuliah juga" jawab Heny semangat
" Kalau kuliah mau ambil jurusan apa?" tanya El lagi
" Kira kira pantes gak aku jadi dr. Sahila Heny A'yuni?" jawab Heny santai
" Cocok..... Nanti aku jadi Dr. Azmi Alfi syahr El Musthofa" sambung El yang ngikut Heny
" Sama sama jadi dokter? " tanya Heny dan El mengangguk
" Nabung dulu ya, biar bisa meringankan beban orang tua, jangan boros boros, nanti kirimannya telat berabe lho, hehehehe" gurau Heny yang mana El sering mentraktir Heny,
Dan Heny gak tau, jangankan kiriman telat, uang di ATM El juga gak akan habis habis, orang setiap bulan dapat kiriman jatah dari salah satu pemasukan cabang resto dari Abahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Fajarina
al kyk abah ya jd pengusaha , el jd dokter kyk umi ya 😁😁
2021-11-06
0
Tisna
visual nya Thor.
2021-11-03
0
Wati Rosmawati
El keeereeeeen abis 👍🏻👍🏻👍🏻
2021-11-02
0