kini gadis itu telah duduk di bangku yang terletak di samping Naira
"hemm siapa namamu?" tanya Gadis itu kepada Naira.
"eng.. Naira!" jawab Naira dengan senyuman
"hemm aku Kinar, salam kenal " ucap gadis itu yang bernama Kinar, Naira tersenyum dan kini membalas uluran itu.
selang beberapa lama, kini giliran Naira yang akan melakukan interview di ruangan itu, Naira menghembuskan nafasnya seraya berdoa.
"fighting, semogah berhasil Naira!!" ucap Kinar kepada Naira, Naira menatap sekilas Kinar dan kini tampak diwajahnya sebuah senyuman lembut.
Naira beranjak masuk keruangan itu dan tampak di dalam sana, terlihat seorang pria yang merupakan Direktur di perusahaan itu
"selamat pagi pak?" ucap Naira yang kini telah berada di ruangan itu
"ohh silahkan, duduk lah" ucap pria itu seraya meminta Naira duduk di hadapannya
"baiklah.. kita mulai interviewnya ya, boleh saya meminta berkas nya?" ucap pria itu seraya mengulurkan tanganya meminta sebuah berkas kepada Naira.
Naira kini meberikan berkas yang tadi di bawanya.
Pria itu kini menatap keseluruh isi berkas tersebut tampak di wajah pria itu kini sedikit tersenyum.
"jadi kamu lulusan di salah satu Unif di xxx, tampaknya kamu memiliki ahli di bidang I.T, baikalah saya tidak perlu berbasa basi lagi, saya akan sampai kan hari ini juga kepada kamu, kalau saya mau kamu bekerja di sini" ucap pria itu kepada Naira.
Naira seketika tersenyum dengan apa yang dirinya dengar, bahwa hari ini dirinya di terima di perusahaan itu.
"makasih Pak terimakasih banyak" ucap Naira penuh rasa syukur.
"jika kamu bekerja lebih baik, mungkin suatu saat jabatan mu akan lebih dari ini, jadi mulai besok kamu sudah boleh bekerja di sini" ucap pria itu lagi
Naira menganggukan kepalanya dan kini berpamitan menuju luar ruangan itu.
Naira melangkah kan kakinya menuju luar perusahaan, namun saat dirinya sebelum benar benar pergi.
Naira kini menatap sekilas kearah gadis yang benama Kinar, Naira memberikan semangat dan dukungan kepada gadis itu.
Kinar seketika tersenyum dan kini menatap kepergian Naira yang jauh dari pandangannya.
***
Di loby perusahaan Naira yang hendak menuju luar, namun saat dirinya melintasi loby itu seketika seseorang kini menabraknya , Naira spontan mengimbangi tubuhnya yang hampir terjatuh.
"heh.. bisa lihat gak sih kalau jalan hah?" ucap seorang wanita kepada Naira.
"eng.. maaf Nona, saya tidak sengaja" ucap Naira kepada wanita itu
"ck.. menganggu saja" gumam wanita itu dan kini beranjak kembali melangkah kan kakinya meninggalkan Naira yang masih terdiam disana.
Naira menggeleng pelan kepalanya dan kini kembali menuju luar gedung perusahaan itu.
***
namun saat dirinya telah berada di luar sana, seketika handphone Naira berdering mendapati panggilan dari seseorang.
Naira menatap nama seseorang yang kini tertera di branda handphonenya.
"hallo?" ucap Naira kepada seseorang dari sebrang panggilan
"hallo Nai, ini aku Tiara!" ucap seseorang kepada Naira yang bernama Tiara.
"Tiara?? ini kamu?" ucap Naira terlihat sangat senang.
"iya Nai, besok malam aku akan berkunjug kesana untuk meninap beberapa minggu, sama kak Rey, kamu besok kerja gak Nai?" Ujar Tiara kepada Naira seraya bertanya.
" hemm besok aku kerja Ra, palingan aku pulangnya sekita jam 5 soreh" ucap Naira kepada Tiara.
"okeh.. besok siang kami akan berangkat kesana, mungkin kami akan tiba besok malam" ucap Tiara kepada Naira.
"jangan lupa kasih tau pakde dan bukde yan Nai, okeh bye bye... kakak sepupuh ku yang cantik" ujar Tiara kepada Naira
"hemm iya.. bye" sahut Naira seraya mengakhiri panggilan itu.
Naira kini kembali beranjak menuju jalan, namun saat sebelum pulang kerumah Naira kini melangkah kan kakinya menuju market yang tak jauh dari perusahaan itu, untuk membeli sesuatu.
di market, Naira yang sudah berada di sana, kini gadis itu bergegas masuk seraya mencari sesuatu.
Naira kini mengambil sebuah trolli dan membawanya menuju rak rak disana
"Tiara sama kak Rey suka makan yang pedes kan, aku belikan apaanya yang pedes?" gumam Naira seraya menatap kesana kemari mencari sesuatu makanan yang pedas
"oh.. ini kan mie keluaran baru, mungkin aku beli yang ini saja, ini juga pedas kan!" ucapnya seraya melihat lihat konsumsi yang tertera di bagian bungkus mie tersebut.
kini Naira beranjak dari rak satu ke rak yang lainnya, membeli semua kebutuhan rumahnya dan beberapa sneck untuk dirinya.
saat dirinya sudah selesai Naira kini beranjak menuju kasir untuk membayar semua belanjaanya.
"ada lagi mbak?" Tanya pramuniaga itu kepada Naira
"hemm tidak itu saja mbak" jawab Naira
"totalnya 154 ribu ya mbak" ujar pramuniaga itu serya memperlihatkan limit.
Naira kini meraih dompetnya dan mengeluarkan dua lembar uang 100 ribu, saat dirinya telah selesai membayar dan mengambil kembaliannya Naira bergegas menuju luar market itu dan beranjak pulang kerumahnya menggunakan taxi.
***
di rumah, Naira yang sudah tiba disana kini beranjak masuk kedalam sana, seraya membawa kantong belanjaan.
"buk.. Naira pulang" ucap Naira kepada penghuni rumah itu
namun tak sedikitpun terdengar suara sahutan dari dalam rumah itu, Naira beranjak masuk lebih dalam seraya mencari sosok ibunya
"loh.. ibu kemana?" gumamnya dan kini menatap kesana kemari mencari sosok buk Rati di sana
Naira kini meletakan barang belanjaanya dan bergegas kembali menuju luar seraya mencari keberadaan ibunya.
"Bukde... apa bukde lihat ibu Naira kemari?" tanya Naira kepada tetangga rumahnya itu
"enggak Nai, bukde gak lihat" sahut bukde Rani kepada Naira
"loh.. ibuk kemana?" gumam Naira kini melanjutkan langkahnya menelusuri perkampungan itu
"Naira? ternyata benar kamu?" panggil seseorang kepada Naira
Naira yang mengenali suara tersebut dengan wajah sedikit acuh, kini menatap kearah orang itu
"Hemmm" ucap Naira sedikit cuek
"dih... sok banget ya, bagaimana udah dapet kerja di perusahaan itu, kurasa kamu gak keterima deh" ucap orang itu dengan sedikit menyindir.
"ck.. hemm mon maaf ya, kalau tidak ada kepentingan lebih baik saya permisi dulu" ucap Naira dengan tersenyum paksa dan bergegas melanjutkan langkahnya.
"issh... sok banget sih, gadis itu, cantik kagak" ucap orang itu yang sepertinya tidak menyukai Naira
"loh emang Naira cantik kok Yen" sambung temannya kepada orang itu yang bernama Yeni.
"ck.. masih cantikan gue kali" ucapnya dengan penuh percaya diri, Yeni kini beranjak meninggalkan jalan itu dan diikuti temannya yang bernama Reni.
***
selang beberapa jam kini Naira sudah berada di sebuah taman, dimana disana dirinya selalu menghabiskan waktunya sendirian.
namun kali ini Naira menatap taman itu seraya mengingat kejadian beberapa tahun silam, Naira hanya bisa mengenang saja, namun sosok pria itu kini tidak pernah muncul lagi di sana.
Naira kini kembali berlalu pulang menuju rumahnya. Di sepanjang perjalanan Naira di buat bingung kemana perginya ibunya.
di depan rumah, Naira kini bergegas masuk kerumahnya namun saat dirinya hendak menuju kamarnya, seketika seseorang memanggilnya.
Naira spontan menatap orang itu, terlihat disana sudah ada ibu, ayah, Tiara dan Rey, yang ternyata sudah tiba disana.
Naira menatap bingung keberadaan sepupuhnya itu
"loh.. kalian?" ucap Naira melihat kehadiran Tiara dan Rey di rumahnya.
-
-
-
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments