"Ren?... " panggil Naira kepada Rendi, Rendi spontan menatap kearah Naira.
"makasih ya!" ucap Naira dengan senyuman lembut yang terukir di bibirnya yang mungil
Rendi tersenyum dan menganggukan kepalanya. Naira kini bergegas menuju bangku kosong dan seraya duduk disana.
Rendi yang masih berada di halte bus, kini menatap jauh kepergian gadis itu.
Rendi kini melangkah kan kakinya meninggalkan halte itu dan bergegas menuju sebuah mobil.
yang dimana disana sudah ada sopirnya yang menunggu dirinya.
***
di kediaman pak Wawan, Naira yang baru saja tiba di rumahnya, kini beranjak masuk dan seraya berjalan menuju kamarnya.
cklek....
Naira melangkah kan kakinya menuju tempat tidur, seraya merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Brukk
Naira menatap langit langit kamarnya, seraya berpikir jauh, namun lagi lagi Naira seketika teringat akan sosok anak laki laki yang selalu dirinya rindukan.
"Dirga!" gumam Naira mengingat sosok Dirga, seraya berpikir seperti apa pria itu sekarang.
Naira kini beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, selang beberapa menit kini Naira telah selesai dan bergegas keluar dari sana.
trak... trak...
di luar kamar, tampak Naira yang kini melangkah kan kakinya menuju dapur. Naira mencari sesuatu disana.
"Buk, ibuk masak sesuatu?" Tanya Naira kepada ibunya
"hemm, sini ibu masakin, kamu mau makan apa?" tanya buk Rati kapada Naira
"apa aja buk, yang penting makan hehe" ucap Naira seraya terkekeh
kini buk Rati beranjak menuju kulkas mengambil bahan bahan untuk dirinya memasak.
Naira yang selalu memiliki rasa penasaran kini dirinya beranjak menghampiri ibunya, menatap serius kearah tangan itu
"kamu mau belajar masak?" Tanya buk Rati kepada Naira
Naira seketika tersenyum seraya menganggukan kepalanya, kini buk Rati memberikan beberapa bahan kepada Naira seraya membimbing putrinya itu untuk memasak.
selang beberapa menit, kini Naira sudah selesai memasak
trak...
Naira meletakan masakan yang di buatnya bersama ibu, di atas meja, tampak tercium bau wangi masakan itu.
Naira dan buk Rati kini duduk di meja makan, sembari menikmati makan malam itu berdua.
"buk ayah kemana?"tanya Naira kepada ibunya
"hemm ayah mu ada acara panggilan di rumah pak RT, nanti jam 10 baru pulang" jawab buk Rati.
Naira menganggukan kepalanya dan kini menikmati kembali makan malam itu seraya bercerita tentang kerjanya hari ini.
***
di dalam kamar Naira kini sudah kembali kekamarnya, tampak gadis itu belum tidur, dengan mata yang masih terbuka sembari membaca sebuah novel di tangannya.
Naira membaca novel itu terlihat di wajah gadis itu seperti menghayati cerita tersebut, bahkan dari mata gadis itu terlihat buliran air jatuh kepipihnya.
"sedih sekali.. kenapa harus serumit itu cinta mereka!" gumam Naira yang kini menatap bab bab novel itu. Naira kini meletakan novel itu di meja belajarnya dan kini dirinya beralih
menuju teras kamarnya, namun tampak terasa dari sana, hembusan angin malam yang kini menerpa wajahnya, Naira menatap jauh kelangit tampak disana bintang kini mulai bermunculan.
Naira tersenyum tanpa sadar sebuah bintang jatuh kini melintas di hadapnnya, Naira seketika memejamkan matanya, namun tanpa sadar sosok Dirga melintas di benakanya.
sontak Naira membuka matanya dan kini menatap kembali langit langit malam yang terlihat indah.
pukul 22.09 Naira kini beranjak ke tempat tidurnya dan merebahkan tubuhnya di sana, seraya memejam kan keduamatanya untuk lekas tidur.
***
namun dalam mimpinya Naira, bermimpi seorang pria yang datang menemuinya, tampak wajah pria itu terlihat asing namun tak terlalu tampak di lihat, Naira menatap bingung dengan sosok tersebut.
seketika pria itu, mengulurkan tangannya seraya memberikan sesuatu yang begitu indah.
bunga mawar merah yang begitu banyak mungkin terdapat 99 mawar merah dengan 1 bunga putih di tengah mawar merah itu.
Naira menerima bunga tersebut dengan senyuman, namun juga bingung dengan sosok laki laki itu.
saat sosok pria itu menghampirinya dan serya ingin menciumnya, namun seketika.....
"Nai?" panggil seseorang kepada Naira
Naira yang ternyata masih dalam keadaan tidur, kini bergegas membuka matanya, dan menatap keberada ibu yang ternyata berada di kamanya untuk membangunkan Naira.
"iya buk?" ucap Naira kepada ibunya
"bangun Nai, sholat subuh gih" ucap buk Rati kepada Naira, Naira kini beranjak duduk di kasurnya.
namun tidak langsung menuju kamar mandi, melainkan menatap bingung dengan mimpinya yang barusan dirinya mimpikan.
"siapa pria itu?" gumam Naira namun sedikit bisa di dengar
"eng.. pria siapa Nai?" tanya buk Rati yang masih berada di sana, mendengar perkataan Naira barusan
"eng.. tidak buk, tidak apa apa, Naira mau ambil uduh dulu" ucap Naira yang kini beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.
selang beberapa lama kini Naira telah selesai mengambil uduh dan bergegas untuk sholat, beberapa menit Naira kini telah selesai melaksanakan sholat subuh dan terlihat gadis itu.
masih duduk di sebuah sajadah dengan tangan yang sedikit terangkat keatas seraya berdoa, memohon petunjuk untuknya.
***
Pukul 06.00 Naira kini beranjak mencari bajunya, untuk dirinya melamar kerja di salah satu perusahaan yang selama ini diimpikannya.
Naira terlihat gadis itu kini telah bersiap siap dan beranjak keluar dari kamarnya dan bergegas menuju dimana ayah dan ibunya berada.
di teras rumah Naira kini berpamitan kepada orangtuanya seraya meminta ridho untuknya, dengan maksud baik melamar kerja di sana.
saat dirinya sudah berpamitan Naira kini bergegas menuju jalan raya, mencari sebuah taxi untuk dirinya menuju keperusahaan diamana perusahaan itu berada.
di dalam taxi, Naira kini menatap jauh keluar jendela, tampak di wajah gadis itu, terukir senyuman semangat, menjalani aktifitasnya.
brus....
***
"Nona.. kita sudah sampai!" ucap sopir taxi itu kepada Naira yang masih duduk di bangku penumpang.
Naira kini memberikan selembar uang 50 rupiah kepada sopir taxi itu, dan kini dirinya beranjak keluar dari dalam sana.
seraya menatap kagum gedung itu dan tampak jelas nama perusahaan itu tertera di atas sana.
𝐈.𝐅 𝐈𝐧𝐠𝐥𝐞𝐫𝐲
Naira kini melangkah kan kakinya memasuki halaman perusahaan itu, tampak dari sana, banyak karyawan karyawan yang berlalu lalang, yang terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
Naira kini telah berada di sebuah ruang interview dimana di sana terlihat banyak orang yang ingin melamar pekerjaan.
Naira duduk di salah satu bangku kosong yang tak jauh dari sebuah jendela, saat dirinya tengah sibuk memandang jauh luar ruangan, seketika seseorang kini memanggilnya.
Naira spontan menatap kearah orang yang kini berdiri di hadapanya. Seorang gadis yang terlihat seperti berumuran 23 tahun.
"boleh aku duduk disini?" tanya Gadis itu kepada Naira
"oh.. boleh, silahkan" ucap Naira kepada gadis itu
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments