Menikahi Pria Masa Kecilku

Menikahi Pria Masa Kecilku

Prolog

~𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 01~

Ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Naira Anandya, gadis kecil yang mengijak umur 9 tahun, Naira merupakan sosok gadis kecil yang penyayang dan juga periang.

Naira di besarkan oleh kedua orang tuanya yang bernama Pak Wawan dan istrinya bernama Buk Rati, Pak Wawan dan Bu Rati membersakan putrinya dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kehidupannya.

karena itu di usianya yang sekarang Naira jauh lebih mandiri di banding anak di usianya.

Terlihat hari ini Naira tampak sudah bersiap siap untuk bersekolah, terlihat di wajah gadis itu seperti menampakan sangat bersemangat. Entah itu karena dia suka bersekolah atau... bertemu cinta pertamanya.

disinilah perjuangan cinta Naira akan kah suatu saat cintanya akan terbalaskan oleh cinta pertamanya.

"ibuk... Naira berangkat sekolah dulu ya, dah ibuk..?" Ucap Naira seraya mencium tekuk tangan ibunya

"hem hati hati ya.. di jalan!" ucap Buk Rati kepada putri kecilnya itu

Naira kini berpindah mencium tekuk tangan ayahnya, dan bergegas menuju luar, saat dirinya hendak menuju pagar rumah nya seketika Naira di panggil oleh ibu nya

"Nai... jangan lupa bawa air minum mu." Teriak buk Rati kepada Naira

Naira sontak menghentikan langkahnya dan kini bergegas kembali ke dalam rumahnya mengmabil botol minumannya. Saat dirinya sudah selesa mengambil Naira berpamitan lagi untuk kesekian kalinya.

di perjalanan menuju sekolah terlihat Naira dan temannya kini tengah menikmati suasana sejuk kampung itu, saat dirinya tengah sibuk menatap bunga bunga yang tertanam rapi disana.

seketika teman nya, yang bernama Putri kini melihat sosok anak laki laki kecil yang juga hendak mau kesekolah, Putri memanggil Naira dan meminta Naira melihat kearah dimana anak laki laki itu berada.

Naira spontan menatap kearah dimana anak laki laki itu, tampak di wajah gadis kecil itu ada senyuman yang terukir di bibirnya.

"Kak Dirga..?" Panggil Naira kepada anak laki laki itu yang bernama Dirga.

dengan rasa sedikit acuh anak laki laki itu kini melihat kearah Naira gadis kecil yang masih bersekolah di bangku Sekolah Dasar itu.

"Hemm!!" Sahut Dirga dengan raut wajah biasa biasa saja, Naira yang melihat kehadiran Dirga, anak laki laki yang berumur 14 tahun, yang lebih tua darinya kini wajahnya menampakan kesenangan.

"Cie.. Dirga.. anak SD di embat juga" ucap teman Dirga yang bernama Falen yang merupakan satu sekolah dengan Dirga

Dirga anak laki laki yang kini menginjak kelas 2 SMP, tampak di wajah anak laki laki itu ada sedikit rasa kesal akibat ejekan dari temannya Falen.

"ck... ahh sudahlah aku buru buru" ucap Dirga yang kini berjalan lebih cepat menuju kesekolahnya.

Naira tampak sangat bersemangat dan kini dirinya menarik Putri untuk berjalan lebih cepat menyusul anak laki laki itu.

di sepanjang perjalanan kini di persimpangan Naira dan Putri harus berpisah dengan anak laki laki itu, Dirga yang dari tadi tidak memperhatikan Naira kini dirinya menatap sekilas gadis itu dan kembali menuju ke arah halaman sekolahnya.

begitu juga Naira yang kini berjalan masuk ke halaman sekolahnya yang bersebelahan dengan sekolah Dirga.

***

pukul 09.30 kini jam sudah menunjukan waktu istirahat, Naira yang mendengar suara bell berbunyi kini dirinya beranjak menuju luar kelas, bersama dengan Putri, kini mereka berdua menuju arah kantin.

"Nai... kenapa sih, kamu suka sama anak laki laki itu?" tanya Putri kepada Naira

"hemm Kak Dirga?, nggak kenapa karena kak Dirga itu orangnya lucu dan imut" jawab Naira kepada putri.

masa yang indah bagi Naira, yaitu mencintai anak laki laki itu meski di pikir seperti cinta monyet di usianya yang terbilang sangat kecil.

Naira berpikir bagaimana jika dirinya suatu saat bisa bersama dengan pria yang dia cintai.

Namun saat mereka tengah sibuk berbicara, terlihat seorang anak laki laki yang kini berjalan menghampiri mereka berdua.

"Nai?" Panggil anak laki laki itu kepada Naira yang masih duduk di bangku kantin seraya menikmati makanannya.

"hemm" gumam Naira yang kini menatap kearah anak laki laki itu

"oh.. Rendi?" ucap Naira yang kini melihat kearah anak laki laki itu yang bernama Rendi

Rendi kini duduk di bangku yang terletak di samping Naira, tampak dari wajah anak laki laki itu, seperti menyukai sosok Naira, Rendi merupakan siswa kelas 6 yang ternyata menyukai Naira.

Rendi yang menyadari kalau Naira menyukai kakak kelas yang kini bersekolah di SMP Anugrah, Rendi dengan rasa penuh percaya diri untuk membuat Naira menerima cintanya.

"Nai... nanti pulang bareng mau gak?" tanya Rendi kepada Naira

Naira seketika mengerutkan alisnya menatap bingung anak laki laki itu, namun di sisi lain Putri yang mendengar perkataan Rendi kepada Naira seketika wajahnya sedikit berubah.

"Hemm lain kali aja gimana, aku pulangnya sama Putri" jawab Naira kepada Rendi.

Rendi seketika menatap kearah Putri, tampak gadis itu menatap dirinya dengan wajah terlihat rasa tak suka.

Rendi kini beranjak pergi meninggalkan Naira bersama Putri disana, dengan wajah menetap Rendi dengan sedikit bingung.

"kenapa kau tidak terima ajakan Rendi si Nai?" tanya Putri kepada Naira.

"hem.. tidak, aku tidak mau" jawab Naira yang sebenarnya tau kalau Putri menyukai Rendi.

***

pulang Sekolah kini Naira dan Putri beranjak menuju luar kelas namun saat mereka hendak melangkah menuju halaman seketika hujan turun dengan deras, Naira segera mengambil payungnya yang di tinggal kannya di dalam loker

" kamu bawa payung kan Putri?" tanya Naira kepada Putri

"hemm bawa kok" jawab Putri

kini mereka berdua bergegas menuju halaman sekolah, di sepanjang perjalanan menuju rumah.

namun saat mereka berdua berada di sebuah taman, tampak dari sana terlihat seorang anak laki laki yang tengah menunggu hujan redah, Naira menatap kearah anak laki laki itu.

Naira seketika tersenyum dan kini menghampiri anak laki laki itu.

srek..Deg...

Seketika anak laki laki itu terkejut dengan kehadiran sosok Naira di sana

Naira hanya menatap senyum anak laki laki itu yang kini menatap bingung kearahnya, dengan spontan Naira mengulurkan payung itu kepada anak laki laki itu yang ternyata Dirga

"eng..." gumam Dirga menatap bingung uluran itu

"kak Dirga pakai saja, Naira bisa pulang tanpa payung kok, kalau di tanya ibuk nanti Naira bilang kalau payungnya rusak" ucap Naira yang kini memberikan payung itu kepada Dirga.

Naira bergegas kembali menuju di mana Putri berada.

"loh.. Nai, kok kamu beri payung mu sama kak Dirga?" tanya Putri kepada Naira

"gak papa lagian aku juga sudah lama tidak mandi hujan, ayo kita pulang" ucap Naira kepada Putri

sebelum dirinya benar benar pergi, Naira menatap keberadaan Dirga sejenak seraya tersenyum kearah anak laki laki itu.

Dirga yang merasa tertegun kini menatap payung itu sekilas, dan kembali menatap kepergian gadis itu yang kian menjauh dari pandangannya.

-

--

-

-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!