Bab 2

Namun saat mereka tengah sibuk mengobrol, namun seketika sebuah suara tangisan kini terdengar di sana, sontak Pak Wawan, dan yang lainnya kini menatap kesebuah kamar yang dimana di dalam kamar itu ada Naira.

"loh.. itu anak kenapa nangisnya makin keras buk?" tanya pak Wawan yang kini menatap bingung dengan apa yang terjadi kepada putrinya itu

"yah.. ibu mana tau, Naira tiba tiba nangis waktu pulang kerumah!" jawab buk Rati yang juga menatap bingung

"apa jangan jangan tu anak, ketempelan buk, kita rukiyah aja gimana?" ujar pak Wawan lagi

"ayah ini... mana mungkin Naira ketempelan, jangan bicara yang enggak enggak loh yah" ucap buk Rati lagi.

"loh.. pak Wawan, Naira kenapa?" Tanya Pak Marchel yang juga terlihat bingung.

pak Wawan menggelengkan kepalanya tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi kepada putrinya itu.

kini mereka ber4 menggelengkan kepala mereka yang mendengar suara tangisan dari kamar Naira.

soreh sudah, kini Pak Marchel dan istrinya berpamitan pulang menuju kerumah mereka yang baru.

pak Wawan memberikan beberapa oleh oleh untuk sahabatnya itu, namun sebelum pak Marchel beranjak pergi, seketika pak Marchel meminta sesuatu kepada pak Wawan dan juga buk Rati

"eng.. begini, pak Wawan... bagimana kalau suatu saat nanti anak kita, kita jodohkan, saya ingin kita menjadi satu keluarga seutuhnya pak Wawan" ucap Pak Marchel kepada pak Wawan seketika buk Rati dan Suaminya terkejut.

"loh... Naira sama Satya saja, beda jauh loh pak umurnya" jawab buk Rati kepada Pak Marchel

"tidak masalah toh Rat, saya lebih senang jika Naira jadi keluarga kami, iya kan Pah?" ujar buk Wulan meyakinkan buk Rati dan suaminya.

buk Rati dan pak Wawan kini mereka saling pandang satu sama lain, dan seraya menganggukan kepalanya seakan akan setuju dengan apa yang pak Marchel dan buk Wulan katakan.

saat pak Marchel dan buk Wulan sudah benar benar pergi, buk Rati segera menghampiri Naira yang masih menangis di kamarnya.

tokk... tok... suara pintu di ketuk dari luar

"Nai... buka pintunya?" panggil buk Rati kepada Naira

Naira seketika menghentikan tangisannya dan segera menghapus airmatanya, Naira beranjak turun dari tempat tidur dan beranjak membuka pintu kamarnya.

tampak dari sana terlihat buk Rati yang kini berada di depan pintu kamarnya.

"Nai kamu ngapain nangis?" tanya buk Rati kepada Naira

"nggak ada buk.." jawab Naira

"jangan bohong Nai, katakan sama ibuk kamu nangis kenapa?" tanya buk Rati yang kini mengajak Naira menuju tempat tidurnya.

namun seketika Naira kini kembali menangis, buk Rati yang masih menatap bingung Naira kini memeluk putrinya itu

"ibuk.. kak Dirga pergi!!" ucap Naira seketika.

"Dirga..? Dirga siapa?" tanya buk Rati bingung dengan siapa Dirga

"itu buk... yang pernah Naira ceritain waktu itu ke ibuk, hiks.. hiks.." ujar Naira

"ya Allah Nai, kamu ini, masih kecil.. bisa bisanya toh naksir ama anak laki laki, sudah sudah... jangan nangis lagi" ujar buk Rati kepada Naira

Naira menganggukan kepalanya dan seraya menghapus airmatanya.

***

beberapa tahun berlalu terlihat seorang gadis cantik anggun dengan rambut ikal bergelombang, gadis itu adalah Naira yang sudah beranjak dewasa.

Naira yang kini bekerja di salah satu cafe minuman tampak gadis itu tengah melayani seorang pelanggan.

"Nai..?" panggil Putri yang ternyata juga kerja disana

"iya Put? kenapa?" tanya Naira kepada Putri yang kini berada di hadapannya

"Nai, yang lain pada ngajak reunian besok malam, kamu mau ikut gak?" tanya Putri kepada Naira

"hemm boleh juga, dimana?" tanya Naira kepada Putri

"di restoran dekat SMA kita yang dulu, besok malam aku jemput okeh!" ucap Putri kepada Naira.

"okeh.. sip" jawab Naira seraya mengacungkan jempolnya

Putri kini berlalu kembali bekerja menuju dapur, namun di sisi lain Naira yang kini sibuk mengemasi meja kasir, namun seketika di luar terdengar suara hujan yang turun begitu deras

Naira sontak mengalihkan pandangannya menatap kearah luar, namun seketika ingatannya kini kembali kemasa lalunya

yang dimana dirinya pernah memberikan sebuah payung kepada seorang anak laki laki, yang merupakan cinta pertamanya saat masih kecil

Naira terdiam sejenak, mengingat tingkah konyolnya itu, yang bisa bisanya mencintai anak SMP di usia yang masih bau kencur.

"sudah lama sekali, aku tidak ketaman itu!" gumam Naira yang kini kembali menatap kearah luar yang terlihat masih hujan deras.

pukul 20.00 tampak cafe tempat Naira bekerja kini sudah terlihat sepi, Naira beranjak menutup seluruh tempat itu, dan saat dirinya sudah selesai Naira kini beranjak keluar, namun lagi lagi hujan tidak berhenti.

Naira membuang nafasnya dengan berat, dan saraya mendongak kan kepalanya menatap kearah jalan, mencari sebuah taxi.

sudah berapa menit Naira masih berdiam disana, namun tidak kunjung mendapatkan taxi bahkan hari sudah terlihat makin malam dan hujan belum juga reda.

Naira bergegas menuju halte bus seraya menutup kepalanya dengan tas slempangnya, namun saat dirinya hendak berlari menuju halte, seketika seseorang kini memayungkan kepalanya.

Naira seketika tertegun dan seraya menatap kearah payung itu, sontak dirinya terkejut dan kini menatap kearah seseorang yang kini memayungi dirinya.

Deg...

Naira seketika menatap bingung orang itu, yang sudah lama tidak berjumpa dengannya.

terlihat orang itu tersenyum menatap keberadaan Naira di hadapannya.

"hai?" ucap orang itu kepada Naira

"eng... Rendi?" panggil Naira yang melihat sosok Rendi di hadapannya.

Rendi tersenyum dan kini memayungi Naira dan membawanya menuju halte bus. di sepanjang perjalanan menuju halte Bus, tampak kedua orang itu hanya terdiam dalam keheningan.

"sudah lama ya tidak bertemu, kamu makin cantik Nai!" ujar Rendi yang tampak di wajah pria itu masih menyimpan perasaan terhadap Naira.

Naira seketika tersenyum dan kini menundukan kembali kepalanya,

"hemm iya Ren, kamu apa kabar?" tanya Naira kepada Rendi

"hemm aku baik kok Nai" jawab Rendi

"lalu bagaimana dengan kamu?" tanya Rendi kepada Naira

"hem Alhamdulillah kok Ren" jawab Naira seraya tersenyum kearah Rendi.

"oh.. aku tidak pernah lihat kamu Ren, selama di sekolah dulunya, kamu kemana?" tanya Naira kepada Rendi

"oh.. itu, aku pergi keluar negeri, karena sepupuh ku mengalami trauma waktu itu, aku juga tidak tau, apa yang sebenarnya terjadi, yang ku tau saat dirinya tinggal disana, kata om ku, kalau sepupuh ku habis di culik, untuk dijadikan tawanan" ucap Rendi kepada Naira

Naira seketika turut bersedih mendengar cerita Rendi saat ini, kini mereka berdua telah tiba di Halte bus Naira beranjak duduk di bangku penunggu begitu juga Rendi, kini mereka kembali larut dalam keheningan.

"lalu apa sepupuhmu, sekarang baik baik saja?" tanya Naira kepada Rendi yang kini penasaran akan kelanjutan cerita dari Rendi

"eng.. ya, dia baik baik saja sekarang, meski terlihat dari matanya ada rasa sedikit takut untuk berkenalan dengan seorang wanita" ujar Rendi lagi.

Naira seketika mengerutkan alisnya dan menatap Rendi dengan tatapan untuk meminta penjelasan lebih lanjut

"yang aku tau, kalau penculiknya itu adalah mantan dari om ku, yang masih mencintainya, karena om ku sudah menikah dan mantan kekasih om ku tidak terima, maka dia menculik anak dari om ku untuk menjadi tawanannya, untung nyawa sepupuhku tidak dalam bahaya!" jelas Rendi seraya menatap jauh kedepan.

saat mereka tengah sibuk mengobrol, tak lama sebuah bus kini berhenti di sana, Naira dan Rendi sontak menatap kearah datangnya bus itu.

"hem pulang lah, ini sudah malam" ucap Rendi kepada Naira, meminta gadis itu untuk masuk kedalam bus.

Naira menganggukan kepalanya dan kini beranjak masuk kedalam bus, namun sebelum dirinya beranjak duduk Naira kini menatap sekilas kearah Rendi seraya bersuara.

-

-

-

-

-

Terpopuler

Comments

Fitri Uswatun Hasanah

Fitri Uswatun Hasanah

aku mampir ka🥰, wah ada bang Rendi di sini😄

2021-11-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!