Dengan salah tingkah dan sedikit gugup, Ana mengumpulkan keberanian mengungkapkan perasaannya ke Alan, perasaan yang sudah lama terpendam.
"Ada apa sih an? kayaknya penting banget kamu ngajak ketemu berdua begini" tanya Alan kepada Ana
Tiba-tiba Ana memegang tangan Alan dengan lembut, Alan hanya memicingkan mata karna heran
"Lan, aku mau terus terang sama kamu, jujur, sejak aku kenal sama kamu, aku nyaman banget, kamu baik, kamu perhatian sama aku dan Naima, kamu selalu ada buat aku dan Naima, dan lambat laun aku mulai sadar bahwa aku cinta sama kamu Lan. Aku ingin hubungan aku dan kamu bisa lebih dari sekedar teman" ungkap Ana
Mendengar ungkapan Ana yang begitu tulus, Alan malah melepas pagangan tangan Ana. Sebenarnya dia tak tega menyakiti hati ana, tapi dia juga tidak bisa membohongi perasaannya, bukan Ana yang dia cintai tapi Naima.
"An, kamu cantik, sangat cantik. Pasti banyak lelaki yang suka sama kamu. Aku sayang sama kamu an, tapi hanya sebatas Teman. Aku tidak ingin menyakitimu an, tapi aku juga tidak ingin ada kebohongan. Aku minta maaf An, sangat minta maaf aku tidak bisa sama kamu"
Alan menjawab dengan penuh kehati-hatian. Alan tau bahwa Ana sangat sensitif mudah sekali dia menangis, dan benar saja Ana menangis berurai air mata di hadapan Alan.
"Aku mohon An, jangan menangis gara-gara aku." Alan mengusap air mata Ana
"Tidak Lan, aku tidak memaksa, tapi aku sudah lega. Setidaknya aku tidak hanya mencintaimu dalam diam.. Terima kasih sudah jadi teman yang baik. Kamu tulus sayang sama aku dan Naima. Walaupun aku ga bisa jadi kekasihmu, aku akan anggap kau sebagai kakakku yang menyayangiku"
Ana kembali memegang tangan Alan, walaupun hatinya kecewa karna penolakan Alan, tapi dia lega akhirnya bisa mengunggapkan perasaan nya yang sudah lama terpendam.
***
Saat Vino dan Naima di perjalanan, tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Akhirnya mereka menepi untuk berteduh.
Vino melepas jaket kulit untuk di jadikan peneduh kepala. Pandangannya bertemu dengan Naima, mereka saling menikmati pemandangan mata yg sama-sama memilik makna.. Sesaat kemudian Naima di sadarkan oleh cipratan air dari kendaraan yg lewat. Keduanya berdegup sangat kencang, setelah beberapa saat hujan reda dan mereka melanjutkan perjalanan. Setelah sampai naima langsung turun.
"Masuk dulu Vin, bajumu basah" ajak Naima
"Nggak usah Nai, aku ga apa-apa kok" Vino menolak
"Bentar aja, setidaknya minun teh hangat dulu, lagian ujannya turun lagi tuh" ajak Naima kembali sambil menunjuk ke arah langit
Dan akhirnya Vino turun dan ikut masuk ke kamar kost Naima. Setelah di dalam Naima memberikan handuk dan membuatkan teh untuk Vino. sementara Naima berganti baju dengan gaun tidur setunggi lutut, Naima keluar dengan rambut terurai karna basah.
Melihat Naima begitu, Vino terpesona akan kecantikan Naima yg natural apa adanya.
"Vin, di minum teh nya" Naima duduk di tepi kasurnya
"I..iya makasih Nai" Vino meminum tehnya sambil terus memandangi Naima.
Vino telah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Naima, hal ini membuat nya grogi di dalam ruangan hanya berdua dengan wanita pujaannya, juga dengan suasana yang dingin. Vino bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Naima. Dia menarik tangan Naima berdiri sejajar berhadapan dengan dirinya
"Nai" hanya itu yg terucap dari bibirnya, dia bingung harus berkata apa
"Hhmm? ada apa Vin?" tanya Naima penasaran.
Dan tanpa aba-aba Bino menarik pinggang Naima dan mencium bibir Naima dengan lembut dan hangat
"Aaahhhh Vino..." Naima hanya melenguh merasakan sensasi ciuman pertamanya, juga dari orang yang di cintainya.
"Nai, oohhh Naima.." Vino terus menarik tengkuk. Naima dan mencium Naima terus menerus. Hingga Naima mendorong dada Vino dan sedikit menjauh.
"Bin, apa yang kita lakukan, ini tidak benar Vin" ucap Naima
"Ma.. maaf nai, aku.. Aku terbawa suasana" Vino berusaha menjelaskan
"Aa..aaakuu, aku takut Vin, ini pertama buat aku" Naima gugup, jantungnya berdetak kian cepat
Vino meraih kedua pipi naima, menyelipkan helaian rambut yang menutupi wajah cantiknya
"Nai, kamu cantik Nai, Aaaku, aku jatuh cinta padamu" akhirnya kata-kata itu terungkap
"Vin, Kamu tidak tau latar belakang aku, aku takut kamu kecewa" Naima melepas tangan vino dan lari ke depan meja membelakangi Vino.
"Aku akan terima apa adanya kamu Nai, aku benar-benar sudah jatuh cinta sejak pertama melihatmu" Vino mendekati Naima, melingkarkan tangan ke pinggang Naima dari belakang dan mebalikkan tubuh Naima berhadapan dengannya.
Vino terus memandangi Naima, mengusap bibir naima dengan jari-jarinya, kemudian menarik tengkuk dan kembali ******* bibir Naima. kali ini Naima membalas, kali ini ciuman itu bukan hanya atas dasar cinta tapi jauh di dalam jiwa mereka, ada ***** yang begejolak.
"Aahhh Vino" Naima hanya melenguh ketika ciuman Vino turun ke lehernya.
Namun tak lama Naima kembali sadar dari buaian cintanya, dia mendorong tangan Vino
"Sebaiknya kamu pulang Vin, hujannya udah reda" Naima menyandarkan tubuhnya di kursi, dia gugup juga takut, tapi juga menikmati
"Baiklah Nai, terimakasih sudah mengajakku mampir" Vino mengusap pipi naima kemudian pergi.
Naima memegangi dadanya, tersenyum sendiri, senang tapi juga takut, karna ini pengalaman pertama baginya..
Setelah Vino pergi segera ia menutup pintu, dia takut tapi juga senang, hatinya berbunga-bunga, tubuh terasa melayang di atas awan, tak ada yang bisa menggambarkan kebahagiaanya malam ini
"Vino.. Perasaan apa ini , kenapa aku bahagia saat Vino mendekatiku, apakah aku juga tlah jatuh cinta?" Naima bicara sendiri
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
nath_e
eeeh 🤭kenapa saya yg tersipu yaaa😂
2021-12-17
0
nath_e
babnya loncatkah?? kirain br bab 3
2021-12-17
0