Sebelum masuk kelas, tiga sekawan itu seperti biasa sarapan di kantin. Tanpa mereka sadari Vino celingak celinguk mencari keberadaan Naima hingga dia melihat mereka sedang duduk bertiga. Tanpa ragu Vino berjalan ke arah mereka sambil membawa sarapan di tangannya.
"Hayy, boleh gabung ga" sapa Vino yang langsung duduk di sebelah Naima
Melihat kedatangan Vino yang tiba-tiba, serempak ketiganya menoleh, dengan ramah Naima mempersilahkan.
Sementara lelaki yang duduk berhadapan dengan Naima yang tidak lain adalah Alan merasa sesak melihat pemandangan itu.
"Duuh kok deg-degan gini sih, jangan sampai mereka sadar kalau aku grogi banget berdekatan dengan Vino" gumam Naima yang terlihat gusar
"Oiya kita belum kenalan, nama ku Vino" Vino menjabat tangan Ana kemudian Alan
"Hai ka aku Ana, dan ini Alan" balas Ana dengan senyum manisnya
"Aahh iya itu, ga usah panggil kaka, panggil nama aja, aku risih dengan sebutan itu, berasa ada jarak, iya nggak Nai?" Vino menatap Naima yang sedang asyik memainkan sendok
"Iya Vi..Vino" jawab Ana terbata bata
Alan hanya terdiam, tidak biasanya dia menjadi pendiam begini. Dia hanya terus memperhatikan gelagat Naima yang terlihat grogi di dekat vino. Sementara Ana tersenyum sendiri melihat tingkah laku Naima yang seperti orang kebelet karna grogi.
"Nai, sarapannya jangan cuma di mainin gitu, mubadzir tau.. Apa perlu Vino nyuapin kamu" goda Ana karna gemas melihat tingkah laku Naima
"Uhuk uhuk"
Mendengar itu Naima langsung kesedak, dan dengan sigap Vino memberikan minum kepada Naima.
Melihat pemandangan romantis itu spontan ana kembali menggoda.
"Aahhh kalian romantis banget sih, aku ingin juga di gituin" rajuk Ana
Dan tiba-tiba Alan berdiri, dadanya sesak, dia memilih pergi lalu di susul oleh Ana
"Alan, Alan tunggu iihh" Ana mengejar Alan
"Lan, tungguin aku dong. Aku mau ada yang di omongin sama kamu"kata Ana
"Ada apa An, aku lagi bete nih, aku ga mau di ganggu" tegas Alan
"Iihh Alan kenapa sih, kamu ngiri yaa sama keromantisan Naima dan Vino" Ana malah ngejek
"Udah lah An, ga usah bahas mereka, aku mau ke kelas duluan, lagian aku udah kenyang makannya" tanpa menunggu jawaban Ana, Alan langsung pergi.
"Iihhh alan, dia kenapa sih" gerutu Ana kesal
***
"Aku perhatikan kamu bertiga terus sama mereka Nai?" tanya Vino
"i..iya mereka temen-temen aku sejak SMA" jawab Naima
"Oh ya, keren banget kedengarannya" jawab Vino lagi
Vino mulai sadar akan kegugupan Naima di dekatnya, dia menyelipkan rambut Naima yang menghalangi wajah manisnya, semakin kencang dada Naima berdetak.. Hingga tiba-tiba seorang perempuan datang
"Heh perempuan gatel, ngapain kamu deket2 pacar orang? biar ikut populer di kampus, ga punya malu yah, anak kemaren sore aja sok sok ngedeketin kakak senior" Nela menunjuk muka Naima dan membuat pipinya merah karna malu
"Apa-apaan sih Nela, memangnya siapa yang pacar orang, aku single kok, dan aku yang ngedektin Naima bukan sebaliknya, sebaiknya kamu jaga omongan kamu" bela Vino
"Saya permisi" Naima langsung lari
"Kamu apa-apaan sih Nel? hah" Vino marah
"A..a.. aku ga terima kamu nolak aku gara-gara dia Vin" jawab Nela terbata-bata
"Jangan gila kamu yah, aku bilang aku ga pernah cinta sama kamu. Jangan bawa-bawa Naima, dia gak salah" Vino menunjuk wajah Nela dengan tatapan tajam
"Vin, apa sih lebihnya dia" Nela tsk kalah lantang"
"Terserah kamu" Vino lalu pergi meninggalkan Nela sendiri dengan hati yang kesal. Sementara Nela hanya mengumpat sangat kasar
"Sial sial siaalll, iihhh" umpat Nela
***
Dengan berlinang air mata Naima bangkit dari duduknya dan berlari ke toilet untuk menangis, dadanya sakit mendapat hinaan dari Nela, dan bukan hanya itu jauh di dasar hatinya Naima merasa cemburu kepada Nela, ini pertama baginya, tapi dia lantas menampik perasaannya karna perbedaan kasta di antara mereka..
"Saat Nela mengatakan aku anak kemarin sore dadaku tidak sesakit ini, tapi ketika dia mengatakan vino pacar orang, kenapa dadaku sesak sekali? apakah ini cemburu?"
Naima bicara sendiri menatap bayangannya di cermin. Kemudia dia mencoba menenangkan pikiran dan keluar dari toilet.
Saat keluar toilet tiba-tiba Naima berpapasan dengan Alan.
"Nai, kamu kenapa, kenapa nangis" tanya Alan
Namun tiba-tiba Alan terkejut karna Naima memeluk Alan dan menangis sejadi-jadinya. Ada perasaan senang karna dia bisa dekat sedekat ini dengan Naima.
"Nai, udah yah, malu di lihatin orang" Alan mengurai pelukannya dan mengusap air mata di pipi Naima
"Kalau butuh temen bicara jangan sungkan. aAku bersedia kok jadi pendengar, hhmmm"
Naima hanya menunduk, lalu mengangguk, kemudian Alan menarik tangan Naima dan pergi ke tempat yang lebih tenang..
***
Hari-hari berikutnya Naima di sibukan pula dengan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah caffe milik papa Ana. Hal ini tidak lepas dari campur tangan Ana sehingga dengan mudah Naima mendapat pekerjaan..
Sedang fokus mengantar pesanan, tiba-tiba ada seorang pengunjung yang melambai tangan memanggil nya
"Uau pesan apa mas?" tanya naima sambil memegang ballpoint dan kertas.
Dan tetkala tamu itu mengdongkakan wajahnya naima terkejut, ternyata dia adalah Vino.
"Naima..! kamu kerja disini?" tanya Vino yang juga kaget melihat naima kerja
"I..iya, aku kerja sampingan setelah jam kuliah" jawsb naima terbata-bata
"Yaampun Nai, dunia emang sempit yah, beberapa hari gak ketemu di kampus, taunya ketemu disini, ini caffe langganan aku, kalau lagi pengen hangout pasti kesini" jawab Vino panjang lebar.
"Maaf Vin aku harus kerja, gak enak di lihat atasan aku"
Akhirnya vino melanjutkan pesanannya.. Hingga caffe mau tutup, Vino tak juga pulang.
Hingga tiba saat caffe tutup barulah Vino keluar.
Saat Naima keluar hendak pulang, tiba-tiba Vino menarik tangnnya di parkiran
"Vino, belum pulang?" tanya Naima kaget
"Aku nunggu kamu Nai, aku antar yah" ajak Vino
"Eemm gak usah Vin, aku naik ojek aja, lagian aku ga mau nyari masalah sama pacar kamu" Naima menepis tanganya
"Pacar? maksud kamu Nela? Dia bukan pacar aku Nai, aku berani sumpah" jawab Vino
"Ngapain bersumpah, apa peduliku?, dia kan bukan siapa-siapa aku, tapi kenapa jadi lega begini ya" gumam Naima dalam hati
"Heyy kok bengong, aku antar yah ini udah malam, aku bakalan marah lho kalau kau menolak" ajak Vino lagi
"Baiklah kalau kau memaksa" Naima
Dan ahirnya Naima tidak bisa menolak ajakan Vino. Mereka pulang menaiki motor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
nath_e
Alan cemburu yaa...cinta segi2an dong 🤭🥰
2021-12-17
0
Yuma Akane
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2021-12-15
0