bab 3 apakah ini cemburu

Sebelum masuk kelas, tiga sekawan itu seperti biasa sarapan di kantin. Tanpa mereka sadari Vino celingak celinguk mencari keberadaan Naima hingga dia melihat mereka sedang duduk bertiga. Tanpa ragu Vino berjalan ke arah mereka sambil membawa sarapan di tangannya.

"Hayy, boleh gabung ga" sapa Vino yang langsung duduk di sebelah Naima

Melihat kedatangan Vino yang tiba-tiba, serempak ketiganya menoleh, dengan ramah Naima mempersilahkan.

Sementara lelaki yang duduk berhadapan dengan Naima yang tidak lain adalah Alan merasa sesak melihat pemandangan itu.

"Duuh kok deg-degan gini sih, jangan sampai mereka sadar kalau aku grogi banget berdekatan dengan Vino" gumam Naima yang terlihat gusar

"Oiya kita belum kenalan, nama ku Vino" Vino menjabat tangan Ana kemudian Alan

"Hai ka aku Ana, dan ini Alan" balas Ana dengan senyum manisnya

"Aahh iya itu, ga usah panggil kaka, panggil nama aja, aku risih dengan sebutan itu, berasa ada jarak, iya nggak Nai?" Vino menatap Naima yang sedang asyik memainkan sendok

"Iya Vi..Vino" jawab Ana terbata bata

Alan hanya terdiam, tidak biasanya dia menjadi pendiam begini. Dia hanya terus memperhatikan gelagat Naima yang terlihat grogi di dekat vino. Sementara Ana tersenyum sendiri melihat tingkah laku Naima yang seperti orang kebelet karna grogi.

"Nai, sarapannya jangan cuma di mainin gitu, mubadzir tau.. Apa perlu Vino nyuapin kamu" goda Ana karna gemas melihat tingkah laku Naima

"Uhuk uhuk"

Mendengar itu Naima langsung kesedak, dan dengan sigap Vino memberikan minum kepada Naima.

Melihat pemandangan romantis itu spontan ana kembali menggoda.

"Aahhh kalian romantis banget sih, aku ingin juga di gituin" rajuk Ana

Dan tiba-tiba Alan berdiri, dadanya sesak, dia memilih pergi lalu di susul oleh Ana

"Alan, Alan tunggu iihh" Ana mengejar Alan

"Lan, tungguin aku dong. Aku mau ada yang di omongin sama kamu"kata Ana

"Ada apa An, aku lagi bete nih, aku ga mau di ganggu" tegas Alan

"Iihh Alan kenapa sih, kamu ngiri yaa sama keromantisan Naima dan Vino" Ana malah ngejek

"Udah lah An, ga usah bahas mereka, aku mau ke kelas duluan, lagian aku udah kenyang makannya" tanpa menunggu jawaban Ana, Alan langsung pergi.

"Iihhh alan, dia kenapa sih" gerutu Ana kesal

***

"Aku perhatikan kamu bertiga terus sama mereka Nai?" tanya Vino

"i..iya mereka temen-temen aku sejak SMA" jawab Naima

"Oh ya, keren banget kedengarannya" jawab Vino lagi

Vino mulai sadar akan kegugupan Naima di dekatnya, dia menyelipkan rambut Naima yang menghalangi wajah manisnya, semakin kencang dada Naima berdetak.. Hingga tiba-tiba seorang perempuan datang

"Heh perempuan gatel, ngapain kamu deket2 pacar orang? biar ikut populer di kampus, ga punya malu yah, anak kemaren sore aja sok sok ngedeketin kakak senior" Nela menunjuk muka Naima dan membuat pipinya merah karna malu

"Apa-apaan sih Nela, memangnya siapa yang pacar orang, aku single kok, dan aku yang ngedektin Naima bukan sebaliknya, sebaiknya kamu jaga omongan kamu" bela Vino

"Saya permisi" Naima langsung lari

"Kamu apa-apaan sih Nel? hah" Vino marah

"A..a.. aku ga terima kamu nolak aku gara-gara dia Vin" jawab Nela terbata-bata

"Jangan gila kamu yah, aku bilang aku ga pernah cinta sama kamu. Jangan bawa-bawa Naima, dia gak salah" Vino menunjuk wajah Nela dengan tatapan tajam

"Vin, apa sih lebihnya dia" Nela tsk kalah lantang"

"Terserah kamu" Vino lalu pergi meninggalkan Nela sendiri dengan hati yang kesal. Sementara Nela hanya mengumpat sangat kasar

"Sial sial siaalll, iihhh" umpat Nela

***

Dengan berlinang air mata Naima bangkit dari duduknya dan berlari ke toilet untuk menangis, dadanya sakit mendapat hinaan dari Nela, dan bukan hanya itu jauh di dasar hatinya Naima merasa cemburu kepada Nela, ini pertama baginya, tapi dia lantas menampik perasaannya karna perbedaan kasta di antara mereka..

"Saat Nela mengatakan aku anak kemarin sore dadaku tidak sesakit ini, tapi ketika dia mengatakan vino pacar orang, kenapa dadaku sesak sekali? apakah ini cemburu?"

Naima bicara sendiri menatap bayangannya di cermin. Kemudia dia mencoba menenangkan pikiran dan keluar dari toilet.

Saat keluar toilet tiba-tiba Naima berpapasan dengan Alan.

"Nai, kamu kenapa, kenapa nangis" tanya Alan

Namun tiba-tiba Alan terkejut karna Naima memeluk Alan dan menangis sejadi-jadinya. Ada perasaan senang karna dia bisa dekat sedekat ini dengan Naima.

"Nai, udah yah, malu di lihatin orang" Alan mengurai pelukannya dan mengusap air mata di pipi Naima

"Kalau butuh temen bicara jangan sungkan. aAku bersedia kok jadi pendengar, hhmmm"

Naima hanya menunduk, lalu mengangguk, kemudian Alan menarik tangan Naima dan pergi ke tempat yang lebih tenang..

***

Hari-hari berikutnya Naima di sibukan pula dengan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah caffe milik papa Ana. Hal ini tidak lepas dari campur tangan Ana sehingga dengan mudah Naima mendapat pekerjaan..

Sedang fokus mengantar pesanan, tiba-tiba ada seorang pengunjung yang melambai tangan memanggil nya

"Uau pesan apa mas?" tanya naima sambil memegang ballpoint dan kertas.

Dan tetkala tamu itu mengdongkakan wajahnya naima terkejut, ternyata dia adalah Vino.

"Naima..! kamu kerja disini?" tanya Vino yang juga kaget melihat naima kerja

"I..iya, aku kerja sampingan setelah jam kuliah" jawsb naima terbata-bata

"Yaampun Nai, dunia emang sempit yah, beberapa hari gak ketemu di kampus, taunya ketemu disini, ini caffe langganan aku, kalau lagi pengen hangout pasti kesini" jawab Vino panjang lebar.

"Maaf Vin aku harus kerja, gak enak di lihat atasan aku"

Akhirnya vino melanjutkan pesanannya.. Hingga caffe mau tutup, Vino tak juga pulang.

Hingga tiba saat caffe tutup barulah Vino keluar.

Saat Naima keluar hendak pulang, tiba-tiba Vino menarik tangnnya di parkiran

"Vino, belum pulang?" tanya Naima kaget

"Aku nunggu kamu Nai, aku antar yah" ajak Vino

"Eemm gak usah Vin, aku naik ojek aja, lagian aku ga mau nyari masalah sama pacar kamu" Naima menepis tanganya

"Pacar? maksud kamu Nela? Dia bukan pacar aku Nai, aku berani sumpah" jawab Vino

"Ngapain bersumpah, apa peduliku?, dia kan bukan siapa-siapa aku, tapi kenapa jadi lega begini ya" gumam Naima dalam hati

"Heyy kok bengong, aku antar yah ini udah malam, aku bakalan marah lho kalau kau menolak" ajak Vino lagi

"Baiklah kalau kau memaksa" Naima

Dan ahirnya Naima tidak bisa menolak ajakan Vino. Mereka pulang menaiki motor.

Terpopuler

Comments

nath_e

nath_e

Alan cemburu yaa...cinta segi2an dong 🤭🥰

2021-12-17

0

Yuma Akane

Yuma Akane

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️

2021-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 kelulusan
2 Bab 2 vino jatuh cinta
3 bab 3 apakah ini cemburu
4 bab 4 ciuman pertama
5 Bab 5 bohong
6 bab 6 ada apa denganmu
7 Bab 7 Jangan Katakan Selamat Tinggal
8 bab 8 jauhi Naima
9 Bab 9 Menghindar
10 Bab 10 Vino Indrawan Baskoro
11 Bab 11 Pergi
12 Bab 12 Hamil
13 Bab 13 Dia Ayahmu
14 Bab 14 Tega
15 Bab 15 Sheyla?
16 Bab 16 Sudah Lama Aku Kehilanganmu
17 Bab 17 Siapa Ibumu?
18 Bab 18 Caraku Mencintaimu
19 Bab 19 Terbongkar
20 bab 20 move on
21 bab 21 Alan adalah jawaban
22 Bab 22 Luluhkan Hatinya
23 bab 23 Sesakit Ini Mencintaimu
24 Bab 24 Bersedia
25 Bab 25 Restu
26 Bab 26 Anakku
27 Bab 27 Ambil Darahku
28 Bab 28 Lumpuh
29 Bab 29 Ini Salahku
30 Bab 30 Aneh!
31 Bab 31 Tinggal Berdua
32 Bab 32 Adikku
33 Bab 33 Cucu?
34 Bab 34 Ceraikan aku!
35 Bab 35 Kesepakatan
36 Bab 36 Asisten baru
37 Bab 37 Hari pertama Ana kerja
38 Bab 38 Egois
39 Bab 39 perhatian
40 Bab 40 siapa
41 Bab 41 makan malam
42 Bab 42 cemburu
43 Bab 43 salah sangka
44 Bab 44 perhatian
45 Bab 45 Naima marah
46 Bab 46 Cinta?
47 Bab 47 Lebih tau
48 Bab 48 perhatian dari Ana
49 Bab 49 Perhatian Dari Naima
50 Bab 50 Cukup tau
51 Bab 51 cewek Bandel
52 Bab 52 Astaga! Gadis Ini
53 Bab 53 kita harus bicara
54 Bab 54 Kenangan
55 Bab 55 Kau Mencintainya
56 Bab 56 Berikan Hakku
57 Bab 57 Sudahi Perdebatan Ini
58 Bab 58 Pulang
59 Bab 59 Selamat Tinggal
60 Bab 60 Yakin bercerai
61 Bab 61 Ana kesal
62 Bab 62 Ana makin kesal
63 Bab 63 Kerinduan Alan
64 Bab 64 Maaf, Ana
65 Bab 65 Tamparan Untuk Naima
66 Bab 66 Selamat Malam Ana
67 Bab 67 pelajaran untuk Naima
68 Bab 68 Ibuuuu
69 Bab 69 Aku butuh kamu
70 Bab 70 Tidurlah Ana
71 Bab 71 Aku Datang
72 Bab 72 Selamanya Pergi
73 Bab 73 Tinggalah Bersamaku
74 Bab 74 Welcome Home
75 Bab 75 Terima Kasih Istriku
76 Bab 76 Bunga Untuk Naima
77 Bab 77 Aku Cinta Kamu
78 Bab 78 Bahagia untukmu
79 Bab 79 Will you Marry Me?
80 Bab 80 Kebahagian Ana dan Vino
81 Bab 81 Tunangan
82 Bab 82 Dua Garis Merah
83 Bab 83 Dito berantem
84 Bab 84 Kesedihan Dito
85 Bab 85 Bi Surti
86 Bab 86 Dito minta Maaf
87 Bab 87 Naima dan Alan berbahagia
88 Bab 88 Nela kembali dengan luka
89 Bab 89 Perhatian Vino
90 Bab 90 Reza datang
91 Bab 91 Aku baik-baik saja
92 Bab 92 Hari pernikahan
93 Bab 93 membawa Nela kerumah
94 Bab 94 Nela pamit
95 Terima kasih
96 Novel baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 kelulusan
2
Bab 2 vino jatuh cinta
3
bab 3 apakah ini cemburu
4
bab 4 ciuman pertama
5
Bab 5 bohong
6
bab 6 ada apa denganmu
7
Bab 7 Jangan Katakan Selamat Tinggal
8
bab 8 jauhi Naima
9
Bab 9 Menghindar
10
Bab 10 Vino Indrawan Baskoro
11
Bab 11 Pergi
12
Bab 12 Hamil
13
Bab 13 Dia Ayahmu
14
Bab 14 Tega
15
Bab 15 Sheyla?
16
Bab 16 Sudah Lama Aku Kehilanganmu
17
Bab 17 Siapa Ibumu?
18
Bab 18 Caraku Mencintaimu
19
Bab 19 Terbongkar
20
bab 20 move on
21
bab 21 Alan adalah jawaban
22
Bab 22 Luluhkan Hatinya
23
bab 23 Sesakit Ini Mencintaimu
24
Bab 24 Bersedia
25
Bab 25 Restu
26
Bab 26 Anakku
27
Bab 27 Ambil Darahku
28
Bab 28 Lumpuh
29
Bab 29 Ini Salahku
30
Bab 30 Aneh!
31
Bab 31 Tinggal Berdua
32
Bab 32 Adikku
33
Bab 33 Cucu?
34
Bab 34 Ceraikan aku!
35
Bab 35 Kesepakatan
36
Bab 36 Asisten baru
37
Bab 37 Hari pertama Ana kerja
38
Bab 38 Egois
39
Bab 39 perhatian
40
Bab 40 siapa
41
Bab 41 makan malam
42
Bab 42 cemburu
43
Bab 43 salah sangka
44
Bab 44 perhatian
45
Bab 45 Naima marah
46
Bab 46 Cinta?
47
Bab 47 Lebih tau
48
Bab 48 perhatian dari Ana
49
Bab 49 Perhatian Dari Naima
50
Bab 50 Cukup tau
51
Bab 51 cewek Bandel
52
Bab 52 Astaga! Gadis Ini
53
Bab 53 kita harus bicara
54
Bab 54 Kenangan
55
Bab 55 Kau Mencintainya
56
Bab 56 Berikan Hakku
57
Bab 57 Sudahi Perdebatan Ini
58
Bab 58 Pulang
59
Bab 59 Selamat Tinggal
60
Bab 60 Yakin bercerai
61
Bab 61 Ana kesal
62
Bab 62 Ana makin kesal
63
Bab 63 Kerinduan Alan
64
Bab 64 Maaf, Ana
65
Bab 65 Tamparan Untuk Naima
66
Bab 66 Selamat Malam Ana
67
Bab 67 pelajaran untuk Naima
68
Bab 68 Ibuuuu
69
Bab 69 Aku butuh kamu
70
Bab 70 Tidurlah Ana
71
Bab 71 Aku Datang
72
Bab 72 Selamanya Pergi
73
Bab 73 Tinggalah Bersamaku
74
Bab 74 Welcome Home
75
Bab 75 Terima Kasih Istriku
76
Bab 76 Bunga Untuk Naima
77
Bab 77 Aku Cinta Kamu
78
Bab 78 Bahagia untukmu
79
Bab 79 Will you Marry Me?
80
Bab 80 Kebahagian Ana dan Vino
81
Bab 81 Tunangan
82
Bab 82 Dua Garis Merah
83
Bab 83 Dito berantem
84
Bab 84 Kesedihan Dito
85
Bab 85 Bi Surti
86
Bab 86 Dito minta Maaf
87
Bab 87 Naima dan Alan berbahagia
88
Bab 88 Nela kembali dengan luka
89
Bab 89 Perhatian Vino
90
Bab 90 Reza datang
91
Bab 91 Aku baik-baik saja
92
Bab 92 Hari pernikahan
93
Bab 93 membawa Nela kerumah
94
Bab 94 Nela pamit
95
Terima kasih
96
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!