Vino pulang dengan kegirangan, senyum merekah dari bibir nya begitu saja, masuk rumah sambil bersiul gembira, tak sadar ada mamanya yang memperhatikan sejak Vino turun dari mobil
"Eheemmm" mama vino sengaja berdehem
"Eh mama, kirain ga ada orang di rumah" sapa Vino sambil menggaruk kepala yang tidak gatal
"Mama perhatikan kamu happy sekali hari ini, tumben, ada apa? apa kamu udah jadian sama Nella?" selidik Mama sambil bersidekap bak seorang detektif
"Ah mama, kok ngarahnya ke Nella, mama kan tau Vino ga suka sama dia, ya cuma anggap Nela temen aja, gak lebih ma," protes Vino
"Lha terus knapa kamu senyum-senyum gak jelas kaya gitu? hmm?, Vin, mama sama orang tua Nella kan sepakat mau ngejodohin kalian!" mama mencecar
"Iya ma, Vino tau. Tapi kan kita juga udah sepakat kalo keputusan akhirnya ada di Vino. Mama gak mau kan anak mama satu-satunya ini nggak bahagia karna menikahi perempuan yang tidak Vino cintai" rayu Vino seraya memegang bahu sang mama
"Hhmm terserah kamu deh, mama pusing keputusan kamu dan papamu selalu bertentangan. Intinya kalau papamu marah, jangan ngerajuk ke mama." kata mama
"Beres deh ma, Vino yang tanggung jawab ngomong sama papa, oke" Vino mencium pipi sang mama sambil berlalu ke kamar
"Dasar anak itu" mama menggeleng-geleng kepala
***
Sementara Naima, Alan dan Ana sedang asyik mengobrol di taman kampus setelah selesai jam kuliah..
"Kayaknya aku harus cari kerja sampingan deh, kalian ada chanel gak? kerja apa aja deh, yang penting jangan ganggu kuliah aja, gak mungkin aku cuma ngandelin biaya dari ibu" tutur Naima
"Nai, kayaknya di caffe papaku ada lowongan waitres deh, nanti ku coba tanya ya" jawab Ana
"Nai, kamu beneran mau kerja, kalau kamu butuh apa-apa kan kita bisa bantu, aku khawatir kalau kamu kerja, kuliahmu terganggu" timpal Alan
"aku usahain bisa bagi waktu Lan. aku juga pengen bantu bantu biaya sekolah dito. Dan gak mungkin juga aku selalu ngerepotin kalian, lagian sekarang aku tinggal di kost. Soalnya kalo di kejar dari rumah aku telat melulu kena macet" jawab Naima
"Hhmmm kalau itu keputusan kamu aku sih dukung aja, tapi kalau kamu butuh apa apa, jangan sungkan ngomong ke aku ya, aku pasti bantu" jawab Alan seraya memegang tangan Naima
"makasih ya buat kalian selalu dukung aku" kata Naima
Setelah itu Alan pamit terlebih dahulu karna ada janji dengan keluarga nya..
"Nai, kamu percaya gak, katanya tidak ada persahabatan sejati antara laki laki dan perempuan?" tanya Ana
"Eemmm mungkin, emng kenapa An? jangan bilang kamu suka lagi sama Alan?" Naima mencoba menerka-nerka..
Dan Ana hanya tersenyum lebar. sadar bahwa tebakannya benar naima langsung memborong pertanyaan ke ana.
"Sejak kapan An? kenapa kamu gak pernah bilang, apa alan udah tau?, yaampun ini surprise banget buat aku" Cecar Naima ke Ana
"Sejak pertama kenal alan aku udah suka Nai, dia baik, lembut, sopan pokoknya semuanya deh, cuma yaaa itu, dia gak pernah peka, padahal aku udah sering kasih kode ke dia" jawab Ana dengan muka melas.
"Mungkin kamu harus ungkapin langsung An, biasanya cowok emang begitu, gak pernah peka hahahhahaah"Naima mengejek
"Yeee sok tau. Kayak pernah aja jatuh cinta" Ana tak mau kalah mengejek Naima
"Uda yuk ah, udah sore kita pulang aja" ajak Ana sambil menarik tangan Naima
Ana mengantar Naima pulang dengan mobilnya, kadang alan yang mengantarnya pulang.
"masuk dulu An," ajak Naima sembari melepas sabuk pengaman
"Kapan-kapan aja Nai, aku harus segera pulang. Aku langsung aja ya" tolak Anak dengan halus
"Baiklah, tapi jangan lupa ya tanyain lowongan kerja" kata Naima
"Beres, tar malam aku kabarin deh, yaudah ya aku pulang"
Ana pamit, dan Naima langsung masuk ke kost nya.
Naima menaruh tas dan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, memejamkan mata lalu tanpa sengaja bayangan Vino muncul.
"Astaga.. kenapa tiba-tiba aku inget lelaki itu"
gumam Naima sambil tersenyum tanpa ia sadari..
Tak berapa lama naima memejamkan mata lalu tertidur, hari ini sangat melelahkan bagi nya. hingga terbangun karna dering suara hp nya
kriiiing kriiing
Dengan masih sedikit ngantuk Naima mengucek mata dan melihat panggilan telpon ternyata dari Ana
"Iya An ada apa?" Naima berbicara dengan nada serak
"Nai, kata papa ada lowongan kerja di caffe nya, kamu siapain aja lamarannya, mudah-mudahan ke terima" jawab Ana di sebrang sana
"Hh yang benar An, aduh thankyou banget yah, ga tau deh harus bilang apa sama kamu" Naima melompat kegirangan
"Iya iya, siapin lamarannya ya, jngan lupa gajian pertama traktir kita hehehe" Ana
"Tenang aja, semua beres" jawab Ana melingkarkan jempol dan telunjuknya pertanda setuju
"Hehe aku becanda, yaudah yah aku tutup dulu bye Nai"
tutt ttuut
Ana langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban Naima.
Naima melirik jam dinding ternyata sudah jam 9 malam, dia kemudian mandi dan mencari makan karna sejak sore dia belum makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
nath_e
hai...saya mampir niii...jd inget jaman SMA deh🤭..lanjut yaa🥰
2021-12-17
0
Yuma Akane
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2021-12-12
0
Yuma Akane
👍👍👍👍👍👍👍
2021-12-12
0