SUARA Ketukan pintu terdengar berkali-kali didepan rumah mewah itu. bibi Asih yang tadi nya sudah tertidur lelap kini bangun dan segera berlari membuka pintu luar rumah majikan nya yang ia kunci sebelum nya.
Ia pasti sudah mengira bahwa ibu Dewi selaku majikan nya itu, selalu pulang larut malam dalam keadaan mabuk berat. setelah bibi Asih membuka pintu rumah itu, sosok ibu Dewi ada di depan pintu itu dan sedang di papah oleh lelaki muda. terdengar ibu Dewi berkata kasar kepada pembantu nya itu.
"suruh siapa kau mengunci pintu hah..?! macam-macam ku pecat kau!!!, uhhh..sayang antar aku ke kamar dong.." ucap ibu Dewi lalu merengek setengah memeluk kepada lelaki muda yang mengantarkan nya.
Bibi Asih hanya tertunduk patuh ketika majikan nya masuk bersama lelaki lain. ia langsung mengunci pintu rumah itu dan membiarkan majikan nya dipapah lelaki muda yang lumayan tampan. lalu bibi Asih langsung ke kamar nya karena majikan nya itu menyuruh pembantu nya untuk masuk ke dalam kamar nya.
Bibi Asih memang masuk ke dalam kamar nya. tetapi ia belum bisa tidur karena khawatir terhadap majikan nya yang sudah mabuk berat itu. ia takut lelaki muda itu mencuri barang-barang seperti perhiasan milik majikan nya. rasa penasaran dari gejolak batin bibi Asih, membuat nya nekat keluar kamar dan mencoba mengintip di pintu kamar majikan nya yang terbuka sedikit.
Setelah ia melihat apa yang ada di dalam kamar majikan nya itu, lelaki muda tadi sedang melucuti pakaian ibu Dewi sampai bertelanjang tanpa sehelai benang pun. lelaki muda itu pun melepaskan pakaian nya dan ia langsung menindih ibu Dewi yang sudah tak sadarkan diri karena mabuk.
Bibi Asih ingin menyergah perbuatan tak senonoh itu tetapi ia takut dikecam habis-habisan oleh majikan nya. rasa takut itulah yang membuat bibi Asih enggan menyergah perlakuan lelaki muda itu yang sedang menggagahi tubuh majikan nya. ia masih melihat di balik pintu yang terbuka sedikit dan masih melihat apa yang sedang di lakukan lelaki muda itu kepada majikan nya.
Karena suara desah ke enakan dari mulut lelaki dan ibu Dewi itu, bibi Asih langsung pergi ke kamar nya karena ia pun tak kuat lama-lama melihat adegan panas itu. seandai nya ia bukan seorang janda, mungkin bisa saja bibi Asih melakukan hubungan suami istri itu dengan suami nya. berhubung ia seorang janda, maka ia hanya menyalurkan hasrat nya yang terbakar tadi dengan tangan nya sendiri sampai ia terlelap tidur karena kecapekan main dengan tangan nya sendiri.
Malam yang sangat kalbu bagi lelaki muda itu. setelah ia menggagahi tubuh seksi dari ibu Dewi, ia langsung ikut tertidur dan memeluk tubuh ibu Dewi yang tidur melingkar dan masih bertelanjang bulat bersama diri nya.
tiba-tiba, anak kecil yang bernama Doni itu bangun dari tidur nya dan kemudian ia keluar kamar berjalan menuju dapur karena ia haus ingin minum.
Ketika Ia berjalan melintas di depan kamar ibu nya, ia melihat pintu kamar ibu nya terbuka sedikit. anak bandel itu nekat mengintip ke dalam kamar ibu nya dan kepala nya nongol di balik pintu. ia hanya terbengong saja dengan apa yang ia lihat.
Ibu nya bertelanjang tanpa pakaian atau kain yang menutupi tubuh nya dan lelaki muda itu juga masih bertelanjang dan tidur memeluk ibu Dewi dari belakang. burung lelaki itu masih terbenam di sarang nya ibu Dewi. Doni yang masih polos dan terbilang bandel itu mencoba masuk dan mengendap-ngendap ke arah ranjang ibu nya.
Ia penasaran dengan apa yang ia lihat di depan nya sejak tadi. burung lelaki itu lumayan besar dan masih terbenam di dalam sarang ibu nya. Doni yang kasihan dan berpikir kedua nya takut masuk angin itu, mengambil selimut dan menyelimuti kedua tubuh polos itu.
Sepasang Pezinah itu tidak merasakan ada selimut tebal menutupi tubuh mereka. mereka asyik tertidur dengan imajinasi masing-masing di alam impian nya ditambah pengaruh mabuk alkohol semakin lelap nya mereka tidur. anak kecil itu keluar kamar lagi dan menutup pintu kamar ibu nya dengan pelan-pelan. ia tidak memikirkan siapa lelaki yang tidur bertelanjang dan sedang memeluk ibu nya dari belakang itu. otak anak itu masih linglung karena baru terbangun dari tidur nya dan ia hanya menganggap lelaki itu adalah ayah nya yang ia pikir belum meninggal dan masih hidup.
Setelah anak itu minum dan ingin kembali ke kamar nya, ia ingin memanggil bibi Asih untuk menemani nya tidur di kamar nya. anak itu tidak memanggil bibi Asih dan sudah menjadi hal biasa anak itu masuk tanpa permisi.
Ketika anak itu membuka pintu nya, ia tercengang kaget karena ia telah minum air putih dan pikiran nya telah jernih. apa yang ia lihat di depan mata nya adalah bibi Asih yang sedang tertidur telentang tanpa pakaian yang menutupi perabotan tubuh nya. mata anak kecil itu telah di racuni pemandangan yang tak layak diperlihatkan oleh anak seumuran nya. mata anak itu telah di kotori dengan pemandangan yang tak senonoh untuk yang kedua kali nya.
Anak itu tiba-tiba mulai berkeringat dingin karena perabotan milik bibi Asih itu bersarang lebat dan menutupi perabotan nya serta dua buah dada nya sudah terlihat mengendor. anak itu langsung ke luar kamar dan menutup pintu kamar bibi Asih dengan pelan-pelan. ia kembali ke kamar nya dan merenungi kejadian yang ia lihat di malam itu secara bersamaan.
Anak itu hanya membatin dalam hati nya sambil memandangi langit-langit flapon dekat lampu kamarnya.
"aneh sekali. mengapa ibu dan ayah serta bibi Asih senang tidur bertelanjang malam-malam secara bersamaan..??? apa mereka tidak merasakan dingin nya angin malam..???" ucap batin anak kecil itu berkecamuk sendirian.
Dimasa bungkam dan terus berkecamuk di dalam batin anak itu, membuat pikiran Doni lelah dan ia tertidur pulas lagi. pikiran dan hati nya telah lelah karena berkecamuk terus memikirkan kejadian yang langka dan baru ia lihat seumur hidup nya itu.
Malam semakin larut dan angin malam menyergap semakin dingin menyalurkan hawa dingin yang menelusuk ke dalam pori-pori manusia. anak kecil itu semakin tertidur lelap karena selimut tebal yang ia kenakan membuat tubuh nya hangat.
ibu Dewi dan lelaki selingkuhan nya itu masih tertidur dengan pulas nya juga.
sedangkan bibi Asih, ia terbangun karena tubuh nya yang telanjang itu merasakan hawa dingin yang membuat nya semakin menggigil.
Bibi Asih langsung mengambil selimut di dekat tumpukan baju nya dan ia segera memakai selimut nya. kemudian ia tertidur lagi dengan lelap nya tanpa mengetahui dan menyadari bahwa perabotan nya telah dilihat oleh anak asuh nya yang bernama Doni Pratama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Drs. Mardelis Mardelis
yang bwnar aja
2023-07-26
0
nesya
bnr" kelakuan org dewasa yg tdk punya moral, gk cm ibu nya, tp pengasuh nya pun telah melakukan perbuatan yg dgn sadar/tdk telah
merusak mental seorang anak sejak usia dini.
2022-09-16
0
Nofi Aldi
suasana rumah yang amburadul bisa bikin rusak juga yang melihatnya
2022-09-05
0