Part 5_Makan Malam Dua Keluarga

Piring mangkok gelas sudah dicuci bersih

Waktunya buka Manga Toon yang terfavorit

Wahai reader Manga Toon yang terkasih

Masukkan novel Pria Idaman Lain jadi favorit

Reader yang memberikan dukungan, semoga rejekinya melimpah. aamiin

Jangan lupa bahagia

.........

"Selamat malam, om, tante." Anand menyapa tuan dan nyonya Maheswari, kemudian berjabat tangan dengan mereka.

"Oh iya, selamat malam, ini Anand atau Aryan? Sudah lama tak bertemu, sekarang tambah ganteng ya..." Jawab Tuan Yoga.

"Tentu dong, anak siapa dulu... Nurun dari papanya, makanya bisa ganteng gini." Tuan Indra menyahut dengan bangga.

Tara dalam hati berkata, apa mungkin sifat arogannya juga dari papanya, tapi mas Aryan yang ku lihat dulu tidak arogan seperti mas Anand. Tara sungguh penasaran apakah Aryan juga akan datang.

"Mas Aryan nggak ikut, om?" Celetuk Tara.

"Ikut dong, sebentar lagi dia datang." Jawab Tuan Indra tanpa curiga.

"Aryan memang sibuk banget, jarang di rumah juga, dia lebih suka di kampus, katanya biar cepat selesai kuliahnya." Nyonya Gita menimpali.

Anand hanya diam karena merasa khawatir, apakah Tara akan menceritakan pertemuan mereka tadi siang. Kalau Tara sampai menceritakan semuanya, dia akan sangat malu di depan keluarga Maheswari dan papanya pasti akan memberikan dia hukuman.

Ting-tong, ting-tong, suara bel berbunyi lagi.

"Mama, Tara aja yang buka pintunya ya, itu pasti mas Aryan." Tara tersenyum penuh semangat.

"Iya, sepertinya itu Aryan, kamu semangat banget Tara?" Tanya Nyonya Gita.

"Nggak tan, biasa aja kok, sekalian mau panggil Gala."

Tara pergi meninggalkan ruang keluarga dan sesegera mungkin membuka pintu.

"Selamat datang." Sapa Tara penuh semangat.

"Tara! Ini beneran Tara 'kan?" Aryan seperti tak percaya.

"Iya mas Aryan, ini Tara, sudah lama ya, akhirnya ketemu lagi." Senyum Tara masih terus mengembang.

"Asli, kaget loh! Kamu tinggal disini?"

"Iya mas, ayo masuk."

"Sudah ditungguin loh! Sepertinya cuma kurang mas Aryan aja." Ajak Tara.

"Oh iya, ini ada sedikit oleh-oleh. Kamu bawa masuk ya!" Aryan memberikan oleh-oleh.

"Wah... Mas Aryan datang tidak dengan tangan kosong ya, nggak bawa bunga sekalian, mas?" Celetuk Tara.

"Kalau tahu ternyata kamu tinggal disini, pasti mas bawain bunga. Nanti kalau ada kesempatan kesini lagi, mas bawain bunga." Janji Aryan pada Tara.

"Ha... ha... ha... Padahal aku cuma bercanda loh, mas." Tawa Tara menutupi rasa canggung.

"Ayo buruan masuk mas! Aku mau menaruh oleh-oleh ini sekalian mau memanggil Gala dulu."

"Gala? Siapa Gala? Apa dia pria yang sering bersamamu itu?" Aryan menyelidik.

"Mas tahu dari mana kalau aku selalu bersama Gala?"

"Mak-maksudku, bukankah kamu mau memanggil Gala, berarti kamu dekat dengan dia kan?" Jawab Aryan ngeles.

"Tentu dekat karena dia memang istimewa, sejak SD kami sudah berteman." Jawab Tara santai.

Setelah menunjukkan ruang keluarga ke Aryan, Tara pergi menaruh oleh-oleh dan memanggil Gala untuk segera berkumpul ke acara makan malam kali ini.

"Selamat malam, om, tante." Aryan menyapa dan langung salim dengan Tuan dan Nyonya Maheswari.

"Selamat malam, ini pasti Aryan 'kan?"

Tuan Yoga menyambut Aryan dengan senyum bahagia dan mengusap kepalanya. Orang tua mana sih yang tidak suka dengan anak yang sopan seperti Aryan ini.

"Iya pa, itu mas Aryan, tadi bawain oleh-oleh juga." Tara yang baru datang langsung menyahut.

"Wah... Kayaknya ada yang lagi seneng, iya 'kan ma?"

"Jelas seneng dong! Kan dibawain oleh-oleh." Tara memberikan alasan.

"Aryan baru tahu, om, ternyata Tara itu anaknya, om. Kalau tahu dari awal pasti saya bawain yang lebih banyak sekalian bawain bunga." Aryan tersenyum sambil melihat ke arah Tara.

"Cie... Ada yang sedang jatuh cinta ini, sepertinya kita beneran akan besanan, jeng." Nyonya Gita menggoda.

"Bentar, tadi Aryan bilang baru tahu kalau Tara anak om, berarti kalian sebelumnya sudah bertemu dan saling kenal dong?" Tuan Yoga menyelidik.

Aryan tersenyum. "Lebih tepatnya pernah bertemu, om. Sepertinya baru 3 kali bertemu, iya 'kan Tara?"

"Iya pa, memang kita pernah bertemu, tapi itu waktu Tara masih SMP dan mas Aryan SMA." Tara menjelaskan.

"Tara juga pernah ketemu mas Anand, baru tadi siang malahan." Tara sengaja menyindir Anand.

"Wah... Sepertinya kalian berjodoh, belum juga dikenalin, ternyata kalian sudah saling kenal." Tuan Indra ikut berbicara.

"Tadi siang Tara sempat bingung, om. Saya kira mas Anand tuh mas Aryan." Tara memancing Anand.

Tara ingin tahu, apa Anand akan merendahkan dirinya lagi seperti tadi siang, bahkan barusan waktu bukain pintu, mulutnya tak berhenti menghina Tara. Tidak terima, itu yang Tara rasakan. Siapa yang terima jika difitnah dan dihujat terus menerus, padahal Tara tidak pernah melakukan hal seperti yang Anand tuduhkan padanya.

"Tadi Anand memang bertemu Tara di kampus." Anand menjawab singkat.

Pikiran Anand masih menerawang, dia belum siap jika papa mamanya tahu akan kelakuannya tadi siang.

"Maaf, om, tante. Aryan ijin menyela." Aryan minta ijin.

"Tara, dari tadi aku perhatikan sepertinya tangan kamu terluka ya?" Aryan khawatir.

"Oh, ini tadi cuma jatuh diparkiran kok mas. Ini nggak apa-apa, paling besok juga sudah sembuh." Jawab Tara dengan cepat.

"Kok bisa jatuh, sayang? Sudah diobati belum?" Tuan Yoga khawatir.

"Bukankah tadi siang kamu pergi dengan Alma dan Gala?"

"Gala, kamu tidak menjaga Tara dengan baik! kenapa Tara bisa jatuh?" Tanya Tuan Yoga penuh selidik.

"Itu semua kare-" Gala ingin menjawab.

"Papa, jangan menyalahkan Gala dong! Tara yang nggak hati-hati, Tara yang ceroboh." Tara membela Gala.

"Papa, jangan menyalahkan Gala ya, please, serius ini bukan salah Gala." Tara memberikan kode pada Gala agar dia diam saja.

Bi Tarti datang dan memberi tahu bahwa makan malamnya sudah siap. Tara senang karena dia terselamatkan dari pertanyaan-pertanyaan papanya. Andai saja Bi Tarti tidak segera datang, sudah barang tentu Tara akan disudutkan sampai dia mengakui apa yang sebenarnya terjadi. Untuk sementara waktu Anand masih bisa bernafas lega, dia akan segera mencari cara untuk minta maaf pada Tara.

Kedua keluarga pun memulai acara makan malam. Semuanya terlihat tenang dan menikmati hidangan yang disajikan, hanya Anand yang sedikit kurang tenang karena masih khawatir.

Aryan dan Tara menikmati makan malam dengan bahagia, sesekali meraka saling curi pandang. Dalam hati pun mereka bernyanyi.

"Dua bhi lage na mujhe. Dawa bhi lage na mujhe. Jabse dil ko mere tu laga hai. Neend raaton ki meri. Chahat baaton ki meri. Chain ko bhi mere tune yoon thaga hai. Jab saansein bharun main. Band aankhen karun main. Nazar tu yaar aaya."

Terjemahan lagu. "Doa tak lagi berguna untukku. Obat-obatan tak lagi berguna untukku. Sejak saat hatiku jatuh cinta padamu. Aku tidur malam. Hanya cinta dalam setiap percakapan. Kau telah mampu meyakinkan mereka semua. Setiap kali aku menarik napas dalam-dalam. Setiap kali aku menutup mata. Aku hanya melihatmu kekasihku."

"Dil ko karaar aaya. Tujhpe hai pyar aaya. Pehli pehli baar aaya o yaara. Dil ko karaar aaya. Tujhpe hai pyar aaya. Pehli pehli baar aaya o yaara."

Terjemahan lagu. "Hatiku damai. Aku telah jatuh cinta padamu. Wahai kekasih, ini baru pertama kali terjadi padaku. Hatiku damai. Aku telah jatuh cinta padamu. Wahai kekasih, ini baru pertama kali terjadi padaku."

"Har roz pooche yeh hawayein hum toh bata ke haare. Kyun zikar tera karte hai humse taare. Har roz pooche yeh hawayein hum toh bata ke haare. Kyun zikar tera karte hai humse taare. Ab kisse hai tere in hothon pe mere izhaar aaya yaara."

Terjemahan lagu. "Jangan dengarkan segala gunjingan tentang kita. Biarkan bintang-bintang berbicara tentang kita. Jangan dengarkan segala gunjingan tentang kita. Biarkan bintang-bintang berbicara tentang kita. Ceritamu ada di bibirku, dan aku berikan cintaku hanya untukmu."

Tara tidak pernah tahu bahwa selama ini Aryan memperhatikannya dari jauh. Aryan masih belum memiliki keberanian untuk mendekatinya. Aryan hanya pura-pura belum tahu kalau Tata anak dari keluarga Maheswari. Aryan hanya ingin mempersiapkan diri agar lebih pantas bersanding dengan Tara Maheswari.

................

Author masih amatir, jadi maaf ya kalau ada beberapa kekurangan dalam novel ini. Tapi kalau soal alur, sudah persiapan judul per bab, tinggal pengembangan saja. FYI, author seneng denger lagu dan nyanyi lagu-lagu India, campursari/dangdut kadang lagu Korea atau Inggris, jadi jangan kaget dan harap jangan bosan kalau ada beberapa bab selalu ada penggalan lirik lagu.

................

Yuk ditunggu jempolnya, komentarnya dan dukungannya. Terima kasih, matur suwun.

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

lagu kesukaan ku thor yang itu,banget

2022-05-22

1

Mystera11

Mystera11

wkwkwk.... kayakny author pengagum lagu india ..sm dong dgn eke🤣🤣 mana lagunya lg booming😍😍😍

2021-12-30

1

Reader Novel

Reader Novel

Author Billy Mania nih

2021-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1_Pernikahan Turun Ranjang
2 Part 2_Wisuda
3 Part 3_Awal Kebencian
4 Part 4_Semakin Benci
5 Part 5_Makan Malam Dua Keluarga
6 Part 6_Rencana Perjodohan
7 Part 7_Tidak Semudah Itu Anand
8 Part 8_Tiga CoGan
9 Part 9_Api Mulai Membakar
10 Part 10_Melawan Bodyguard Ganteng
11 Part 11_Lawan Bertambah
12 Part 12_First Kiss
13 Part 13_Lampu Hijau untuk Aryan
14 Part 14_Tara Gala Galau
15 Part 15_Independent woman
16 Part 16_Cemburu
17 Part 17_Backstreet 21+
18 Part 18_Tuhan Tolong
19 Part 19_Pangeran K W Super
20 Part 20_Menahan Rindu Terlarang
21 Part 21_Kontroversi
22 Part 22_Komentar Netizen
23 Part 23_Terulang Kembali
24 Part 24_Boys Before Flower
25 Part 25_Di Balik Sikap Manis Anand
26 Part 26_Calon Ibu Mertua
27 Part 27_Badai Sebelum Lamaran 21+
28 Part 28_Badai Sebelum Lamaran Bag.2
29 Part 29_Kepastian yang Tertunda
30 Part 30_Dokter Tara
31 Part 31_Oksigen
32 Part 32_Ingin Cepat Menikah
33 Part 33_Janji Suci
34 Part 34_Terpancing
35 Part 35_Sajna (Sayangku)
36 Part 36_O... O... Ketahuan
37 Part 37_Aku Bukan Jodohnya
38 Part 38_Pilihan
39 Part 39_Mahi Ve (Sayangku)
40 Part 40_Unboxing 21+
41 Part 41_Bunga Telang dan Buah Loofah 21+
42 Part 42_Bahagia dan Derita
43 Part 43_Menyiram Bunga 21+
44 Part 44_Kamu Rumahku
45 Part 45_Anand Menggila
46 Part 46_Pelukan Yang Terganti
47 Part 47_Berbagi Istri?
48 Part 48_Masalah Si Kembar
49 Part 49_Tuan dan Nyonya Cakra Wangsa
50 Part 50_It's Killing Me and You
51 Part 51_Bunga dari Anand
52 Part 52_Let Me Down Slowly
53 Part 53_Dendam
54 Part 54_Jalan Buntu
55 Part 55_Gala Menghilang
56 Part 56_Nyaman Bersamanya
57 Part 57_ Pagi yang Indah 21+
58 Part 58_Kantor Aryan
59 Part 59_Agresif
60 Part 60_Cemburuan
61 Part 61_Papa Mama Muda
62 Part 62_Stuck With You
63 Part 63_Tanpa Kekasih
64 Part 64_Racun Salah Sasaran
65 Part 65_Kesempatan dalam Kesempitan
66 Part 66_Memprovokasi Besan
67 Part 67_Haruskah Memanggil Gala
68 Part 68_Dia Masih Mencintaimu
69 Part 69_Tara Melawan
70 Bab 70_Pria Idaman Lain
71 Part 71_Kekalahan sang Mama Mertua
72 Part 72_Membuka Hati
73 Part 73_Minta Restu
74 Part 74_Menjenguk Baby Aryan?
75 Part 75_Dragostea_Love_Cinta
76 Part 76_Baby Aryan Kembar
77 Part 77_Baby Twin
78 Part 78_Artha dan Arga Cakra Wangsa
79 Part 79_Gala dan Tara
80 Pengumuman Karya Baru
81 CEO Tampanku Ahli Silat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1_Pernikahan Turun Ranjang
2
Part 2_Wisuda
3
Part 3_Awal Kebencian
4
Part 4_Semakin Benci
5
Part 5_Makan Malam Dua Keluarga
6
Part 6_Rencana Perjodohan
7
Part 7_Tidak Semudah Itu Anand
8
Part 8_Tiga CoGan
9
Part 9_Api Mulai Membakar
10
Part 10_Melawan Bodyguard Ganteng
11
Part 11_Lawan Bertambah
12
Part 12_First Kiss
13
Part 13_Lampu Hijau untuk Aryan
14
Part 14_Tara Gala Galau
15
Part 15_Independent woman
16
Part 16_Cemburu
17
Part 17_Backstreet 21+
18
Part 18_Tuhan Tolong
19
Part 19_Pangeran K W Super
20
Part 20_Menahan Rindu Terlarang
21
Part 21_Kontroversi
22
Part 22_Komentar Netizen
23
Part 23_Terulang Kembali
24
Part 24_Boys Before Flower
25
Part 25_Di Balik Sikap Manis Anand
26
Part 26_Calon Ibu Mertua
27
Part 27_Badai Sebelum Lamaran 21+
28
Part 28_Badai Sebelum Lamaran Bag.2
29
Part 29_Kepastian yang Tertunda
30
Part 30_Dokter Tara
31
Part 31_Oksigen
32
Part 32_Ingin Cepat Menikah
33
Part 33_Janji Suci
34
Part 34_Terpancing
35
Part 35_Sajna (Sayangku)
36
Part 36_O... O... Ketahuan
37
Part 37_Aku Bukan Jodohnya
38
Part 38_Pilihan
39
Part 39_Mahi Ve (Sayangku)
40
Part 40_Unboxing 21+
41
Part 41_Bunga Telang dan Buah Loofah 21+
42
Part 42_Bahagia dan Derita
43
Part 43_Menyiram Bunga 21+
44
Part 44_Kamu Rumahku
45
Part 45_Anand Menggila
46
Part 46_Pelukan Yang Terganti
47
Part 47_Berbagi Istri?
48
Part 48_Masalah Si Kembar
49
Part 49_Tuan dan Nyonya Cakra Wangsa
50
Part 50_It's Killing Me and You
51
Part 51_Bunga dari Anand
52
Part 52_Let Me Down Slowly
53
Part 53_Dendam
54
Part 54_Jalan Buntu
55
Part 55_Gala Menghilang
56
Part 56_Nyaman Bersamanya
57
Part 57_ Pagi yang Indah 21+
58
Part 58_Kantor Aryan
59
Part 59_Agresif
60
Part 60_Cemburuan
61
Part 61_Papa Mama Muda
62
Part 62_Stuck With You
63
Part 63_Tanpa Kekasih
64
Part 64_Racun Salah Sasaran
65
Part 65_Kesempatan dalam Kesempitan
66
Part 66_Memprovokasi Besan
67
Part 67_Haruskah Memanggil Gala
68
Part 68_Dia Masih Mencintaimu
69
Part 69_Tara Melawan
70
Bab 70_Pria Idaman Lain
71
Part 71_Kekalahan sang Mama Mertua
72
Part 72_Membuka Hati
73
Part 73_Minta Restu
74
Part 74_Menjenguk Baby Aryan?
75
Part 75_Dragostea_Love_Cinta
76
Part 76_Baby Aryan Kembar
77
Part 77_Baby Twin
78
Part 78_Artha dan Arga Cakra Wangsa
79
Part 79_Gala dan Tara
80
Pengumuman Karya Baru
81
CEO Tampanku Ahli Silat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!