Part 4_Semakin Benci

Hari Minggu waktunya bersih-bersih

Habis itu baru pergi bermain

Wahai reader saya ucapkan terima kasih

Sudah mampir di novel Pria Idaman Lain

Reader yang memberikan dukungan, semoga rejekinya melimpah. aamiin

Jangan lupa bahagia

.........

"Tara, Tara," Nyonya Lita memanggil-manggil putrinya.

"Tara, kok tadi mama nggak lihat kamu pulang, sayang?"

"Kamu juga nggak kasih salam ke mama. Ada apa, sayang?" Nyonya Lita memberondong pertanyaan dari balik pintu.

Tara belum mau keluar kamar. "Nggak ada apa-apa, ma."

"Kalau nggak ada apa-apa, masih sore begini kenapa dikunci pintunya?"

"Buka pintunya, ada yang perlu Mama omongin sama kamu." Pinta Nyonya Lita

Tara masih ingin menyembunyikan bekas lukanya. "Apa harus sekarang, ma? Besok saja boleh nggak? Capek nih."

"Sayang, kok jadi nggak sopan sama mama? Kalau dipanggil mama harus segera datang dong!" Nyonya Lita mengingatkan Tara.

Tara membuka pintu kamarnya. "Maaf, ayo bicara di dalam saja, ma.”

Belum juga dijelaskan, Nyonya Lita sudah panik duluan. "Tara ini tangan kamu sama kaki kamu kenapa, sayang?"

"Nggak apa-apa, tadi tidak sengaja jatuh di parkiran, terlalu buru-buru jadi kurang hati-hati."Tara memberikan alasan.

"Kamu jangan bohong, mama nggak bisa dibohongin." Bantah nyonya Lita.

"Beneran, aku jatuh karena nggak hati-hati, ma." Sanggah Tara.

"Mendingan kamu jujur sama mama. Atau memang Gala nggak mampu jagain kamu? Biar mama cari bodyguard khusus buat kamu."

"No! Mama, please jangan cariin bodyguard. Aku nggak mau kalau privasi aku jadi terganggu." Tara memohon pada mamanya.

"Sama aja dong, sayang! Memangnya Gala nggak menganggu privasi kamu?" Nyonya Lita mulai memprovokasi.

"Beda dong! Gala ‘kan sudah seperti saudara sendiri buat aku." Ucap Tara santai.

"Saudara sendiri atau memang kamu suka sama Gala hayooo…?"

"Mamaaa… Jangan godain dong!"

"Iya ‘kan? Kamu suka sama Gala ‘kan?'

"Mama jangan sok tahu deh!" Tara berkilah, karena dia tidak paham dengan perasaannya sendiri.

"Mama tahu dong, ada benih-benih suka di antara kalian. Saran mama, jangan dilanjutkan perasaan sukanya!"

“Kenapa, ma?” Tara kaget.

"Sebenarnya ada seseorang yang aku sukai, ma. Kita baru 3 kali bertemu waktu aku SMP, sekarang orangnya nggak tahu kemana."

"Kamu nggak boleh suka sama sembarang orang Tara! Dan nggak boleh suka sama pria mana pun!" Nyonya Lita menekankan.

"Loh, kok gitu, ma? Maksudnya apa?"

"Tujuan mama nemuin kamu juga karena itu. Sekarang ceritakan dulu kenapa kamu terluka, nanti mama beri tahu maksud mama apa."

Tara hanya menceritakan bahwa dia jatuh karena melerai pertengkaran teman dari pacar Alma. Jika diceritakan detailnya, Tara takut mamanya menjadi sedih atau marah. Wajah Tara berubah jadi sedih karena teringat bahwa dia tidak mengenali teman dekatnya sendiri. Apalagi ditambah dengan kata-kata Anand yang begitu menyakitkan, padahal mereka belum saling mengenal sebelumnya.

Tara pov: Aku kira dia itu kamu mas Aryan, seseorang yang mengganggu pikiranku. Aku merasa mendapatkan seberkas sinar harapan karena bertemu dengan kamu lagi, namun mengapa malah jadi sedih dan kecewa begini. Saudara kembarmu sangat arogan, begitu mudah meluapkan emosi pada orang yang belum dia kenal. Dia begitu mudah menghujatku dengan kata-kata yang tidak pernah terbayangkan olehku. Aku hanya ingin tampil sederhana dan mendapatkan teman yang tulus, tidak ku sangka hari ini aku mendapatkan penghinaan seperti ini. Aku juga salah karena tak mengenal siapa temanku sendiri. Meski begitu, wanita mana yang mau dihujat di depan umum, bahkan dikatakan matre dan jual tubuh. Apalagi dia memintaku untuk jauh-jauh dari kamu mas, padahal kita tidak pernah bertemu. Jangankan bertemu, sekedar nomor HPmu saja aku tidak tahu, sudah ku cari-cari di sosial media tapi tak ku temukan juga akunmu.

"Tara kenapa malah melamun?" Tegur Nyonya Lita. 'Tara…"

"Maaf, ma. Jadi apa maksud kata-kata Mama tadi?'

"Kamu siap-siap aja, sayang! Kamu akan segera tahu"

"Cepat mandi, ganti baju yang bagus dan dandan yang cantik." Perintah Nyonya Lita.

"Loh, kita mau kemana,ma?"

"Nanti jam 7 ada tamu papa yang datang. Papa yang mengundangnya untuk makan malam dengan keluarga kita." Terang Nyonya Lita.

"Aku di kamar aja ya? Malas ikut, nanti ketahuan papa kalau aku habis jatuh." Tara merengek pada mamanya.

"Nggak apa-apa sayang, nanti Mama yang jelasin ke Papa, kalau kamu nggak ikut, itu namanya nggak sopan."

"Cepat mandi terus dandan! Mama mau cek masakan bi Tarti dulu.” Nyonya Lita keluar dari kamar Tara.

...………....

Tuan dan Nyonya Cakra Wangsa sudah tiba terlebih dahulu di kediaman Maheswari.

Tuan Yoga memperkenalkan Tara pada tamunya.

"Kenalin ini putriku, namanya Tara," sambil menunjukkan Tara.

Tara maju memberikan salam pada tuan dan nyonya Cakra Wangsa.

"Saya Tara, om, tante." Memperkenalkan diri sambil berjabat tangan.

Nyonya Gita menyahut. "Iya, sayang, ini om Yoga dan tante Gita. Tapi kamu boleh panggil mama atau papa saja."

"Maksudnya apa ya, om, tan?" Tara bingung.

"Kamu 'kan calon mantu om sama tante, jadi panggil papa dan mama nggak apa-apa. Iya nggak jeng Lita?"

"Ah, jangan godain putriku dong jeng! Ngomong-ngomong ini putramu nggak jadi ikut jeng Gita?" Nyonya Lita mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, nanti anak-anak nyusul, paling sebentar lagi sampai." Jawab Nyonya Gita.

"Maklum 'lah mereka kan masih sibuk kuliah sambil bantuin kerjaan papanya." terang Nyonya Gita.

Mereka pun berkumpul dan berbincang-bincang di ruang keluarga. Ting-tong, ting-tong, suara bel berbunyi.

"Tara, tolong bukain pintunya ya! Itu pasti anak tante." Pinta Nyonya Gita.

"Baik, Tan," Tara langsung pergi membukakan pintu.

Kalau saja Tara tahu siapa yang akan datang, pasti dia tidak akan sudi membukakan pintunya. Namun takdir memang berkata lain, Tara harus membukakan pintu untuk orang yang telah menghinanya.

Tara membukakan pintu, "Selamat da-"

"Lo! Ngapain, lo, yang bukain pintu?" Teriak Anand.

"Jangan-jangan, lo, ternyata anak pembantu disini ya? Atau lo lagi ngedeketin anak yang punya rumah?"

"Eh, tapi setahuku om Yoga nggak punya anak cowok atau jangan-jangan kamu ngedeketin om Yoga yang kaya raya?" Anand terus saja bicara seenaknya dan tak terhentikan.

"Tuan Anand yang terhormat, sebaiknya anda berpikir dulu sebelum bicara, jangan asal bica-,"

"Lo, pikir lo siapa? sok nasehatin Gue. Mendingan lo pikirkan diri sendiri, jangan jadi cewek murahan!" Anand tidak terima dinasehati.

Tiba-tiba nyonya Lita keluar. "Tara, bukain pintu aja kok lama?"

"Oh, ini Anand atau Aryan ya?" tanya Nyonya Lita saat melihat salah satu dari anak kembar itu.

Anand mengulurkan tangan untuk salaman dengan Nyonya Lita. "Selamat malam tante, saya Anand."

"Oh, ini yang Anand. Ayo masuk! Sudah ditunggu papa mama kamu di dalam," Ajak nyonya Lita.

"Baik, tan," Anand menganggukkan kepala.

"Tara, ayo masuk, jangan diam aja di depan pintu!" Tegur Nyonya Lita.

"Em... Iya, nanti Tara nyusul, ma." Jawab Tara.

Deg, Anand kaget bukan main mendengar Tara menyebut nyonya Lita dengan sebutan "Ma".

Anand pov: Aku sudah marah-marah padanya tanpa tahu siapa dia sebenarnya. Papa akan mencincang aku kalau sampai ketahuan. Aku bodoh sekali, aku tak tahu kalau dia anak dari om Maheswari, bahkan kekayaannya sedikit lebih tinggi di atas kekayaannya papa. Aku harus minta maaf padanya nanti, semoga saja dia mau memaafkan aku.

Tara pov: Jika mas Anand anak dari keluarga Cakra Wangsa, berarti mas Aryan juga akan datang kesini. Tapi aku tidak boleh senang dulu, mungkin saja yang datang hanya mas Anand yang arogan itu. Kalaupun nanti dia minta maaf padaku karena sudah tahu siapa aku, maaf ini tak akan ku berikan dengan mudah.

.................

Yuk ditunggu jempolnya, komentarnya dan dukungannya. Terima kasih, matur suwun.

Terpopuler

Comments

Umi Abi

Umi Abi

ha ha 😂😂 malu kan tuh, salah tingkah

2022-05-22

0

Manga Fans

Manga Fans

cemen nih si Anand

2021-11-23

0

Reader Novel

Reader Novel

Anand lambe turah suka ngehujat nih

2021-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1_Pernikahan Turun Ranjang
2 Part 2_Wisuda
3 Part 3_Awal Kebencian
4 Part 4_Semakin Benci
5 Part 5_Makan Malam Dua Keluarga
6 Part 6_Rencana Perjodohan
7 Part 7_Tidak Semudah Itu Anand
8 Part 8_Tiga CoGan
9 Part 9_Api Mulai Membakar
10 Part 10_Melawan Bodyguard Ganteng
11 Part 11_Lawan Bertambah
12 Part 12_First Kiss
13 Part 13_Lampu Hijau untuk Aryan
14 Part 14_Tara Gala Galau
15 Part 15_Independent woman
16 Part 16_Cemburu
17 Part 17_Backstreet 21+
18 Part 18_Tuhan Tolong
19 Part 19_Pangeran K W Super
20 Part 20_Menahan Rindu Terlarang
21 Part 21_Kontroversi
22 Part 22_Komentar Netizen
23 Part 23_Terulang Kembali
24 Part 24_Boys Before Flower
25 Part 25_Di Balik Sikap Manis Anand
26 Part 26_Calon Ibu Mertua
27 Part 27_Badai Sebelum Lamaran 21+
28 Part 28_Badai Sebelum Lamaran Bag.2
29 Part 29_Kepastian yang Tertunda
30 Part 30_Dokter Tara
31 Part 31_Oksigen
32 Part 32_Ingin Cepat Menikah
33 Part 33_Janji Suci
34 Part 34_Terpancing
35 Part 35_Sajna (Sayangku)
36 Part 36_O... O... Ketahuan
37 Part 37_Aku Bukan Jodohnya
38 Part 38_Pilihan
39 Part 39_Mahi Ve (Sayangku)
40 Part 40_Unboxing 21+
41 Part 41_Bunga Telang dan Buah Loofah 21+
42 Part 42_Bahagia dan Derita
43 Part 43_Menyiram Bunga 21+
44 Part 44_Kamu Rumahku
45 Part 45_Anand Menggila
46 Part 46_Pelukan Yang Terganti
47 Part 47_Berbagi Istri?
48 Part 48_Masalah Si Kembar
49 Part 49_Tuan dan Nyonya Cakra Wangsa
50 Part 50_It's Killing Me and You
51 Part 51_Bunga dari Anand
52 Part 52_Let Me Down Slowly
53 Part 53_Dendam
54 Part 54_Jalan Buntu
55 Part 55_Gala Menghilang
56 Part 56_Nyaman Bersamanya
57 Part 57_ Pagi yang Indah 21+
58 Part 58_Kantor Aryan
59 Part 59_Agresif
60 Part 60_Cemburuan
61 Part 61_Papa Mama Muda
62 Part 62_Stuck With You
63 Part 63_Tanpa Kekasih
64 Part 64_Racun Salah Sasaran
65 Part 65_Kesempatan dalam Kesempitan
66 Part 66_Memprovokasi Besan
67 Part 67_Haruskah Memanggil Gala
68 Part 68_Dia Masih Mencintaimu
69 Part 69_Tara Melawan
70 Bab 70_Pria Idaman Lain
71 Part 71_Kekalahan sang Mama Mertua
72 Part 72_Membuka Hati
73 Part 73_Minta Restu
74 Part 74_Menjenguk Baby Aryan?
75 Part 75_Dragostea_Love_Cinta
76 Part 76_Baby Aryan Kembar
77 Part 77_Baby Twin
78 Part 78_Artha dan Arga Cakra Wangsa
79 Part 79_Gala dan Tara
80 Pengumuman Karya Baru
81 CEO Tampanku Ahli Silat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Part 1_Pernikahan Turun Ranjang
2
Part 2_Wisuda
3
Part 3_Awal Kebencian
4
Part 4_Semakin Benci
5
Part 5_Makan Malam Dua Keluarga
6
Part 6_Rencana Perjodohan
7
Part 7_Tidak Semudah Itu Anand
8
Part 8_Tiga CoGan
9
Part 9_Api Mulai Membakar
10
Part 10_Melawan Bodyguard Ganteng
11
Part 11_Lawan Bertambah
12
Part 12_First Kiss
13
Part 13_Lampu Hijau untuk Aryan
14
Part 14_Tara Gala Galau
15
Part 15_Independent woman
16
Part 16_Cemburu
17
Part 17_Backstreet 21+
18
Part 18_Tuhan Tolong
19
Part 19_Pangeran K W Super
20
Part 20_Menahan Rindu Terlarang
21
Part 21_Kontroversi
22
Part 22_Komentar Netizen
23
Part 23_Terulang Kembali
24
Part 24_Boys Before Flower
25
Part 25_Di Balik Sikap Manis Anand
26
Part 26_Calon Ibu Mertua
27
Part 27_Badai Sebelum Lamaran 21+
28
Part 28_Badai Sebelum Lamaran Bag.2
29
Part 29_Kepastian yang Tertunda
30
Part 30_Dokter Tara
31
Part 31_Oksigen
32
Part 32_Ingin Cepat Menikah
33
Part 33_Janji Suci
34
Part 34_Terpancing
35
Part 35_Sajna (Sayangku)
36
Part 36_O... O... Ketahuan
37
Part 37_Aku Bukan Jodohnya
38
Part 38_Pilihan
39
Part 39_Mahi Ve (Sayangku)
40
Part 40_Unboxing 21+
41
Part 41_Bunga Telang dan Buah Loofah 21+
42
Part 42_Bahagia dan Derita
43
Part 43_Menyiram Bunga 21+
44
Part 44_Kamu Rumahku
45
Part 45_Anand Menggila
46
Part 46_Pelukan Yang Terganti
47
Part 47_Berbagi Istri?
48
Part 48_Masalah Si Kembar
49
Part 49_Tuan dan Nyonya Cakra Wangsa
50
Part 50_It's Killing Me and You
51
Part 51_Bunga dari Anand
52
Part 52_Let Me Down Slowly
53
Part 53_Dendam
54
Part 54_Jalan Buntu
55
Part 55_Gala Menghilang
56
Part 56_Nyaman Bersamanya
57
Part 57_ Pagi yang Indah 21+
58
Part 58_Kantor Aryan
59
Part 59_Agresif
60
Part 60_Cemburuan
61
Part 61_Papa Mama Muda
62
Part 62_Stuck With You
63
Part 63_Tanpa Kekasih
64
Part 64_Racun Salah Sasaran
65
Part 65_Kesempatan dalam Kesempitan
66
Part 66_Memprovokasi Besan
67
Part 67_Haruskah Memanggil Gala
68
Part 68_Dia Masih Mencintaimu
69
Part 69_Tara Melawan
70
Bab 70_Pria Idaman Lain
71
Part 71_Kekalahan sang Mama Mertua
72
Part 72_Membuka Hati
73
Part 73_Minta Restu
74
Part 74_Menjenguk Baby Aryan?
75
Part 75_Dragostea_Love_Cinta
76
Part 76_Baby Aryan Kembar
77
Part 77_Baby Twin
78
Part 78_Artha dan Arga Cakra Wangsa
79
Part 79_Gala dan Tara
80
Pengumuman Karya Baru
81
CEO Tampanku Ahli Silat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!