Adnan akhirnya sampai juga dimeja makan, Adnan pun segera melangkah dan menarik kursi disamping Hanum namun tiba ttiba Vanessa menyodorkan piring yang telah berisi makanan untuknya membuat Adnan langsung terheran heran
"Kamu masih suka sama telur baladdo kan Mas?" tanya Vanessa setelah meletakkan piring yang disodorkannya didepan Adnan karena Adnan tak kunjung menerimanya
"Hmm" jawab Adnan sembari melirik kearah Hanum yang saat ini tengah berbalik menatap Vanessa
"Udah makan aja yuk Mas, rumah masih berantakan "
"Jadi aku musti beres beres" kata Hanum sembari menuangkan air di gelas kemudian diberikannya kepada Adnan
"Oke" jawab Adnan cepat disertai dengan senyuman, apapun akan Adnan lakukan untuk membuat wanitanya bahagia
"O iya Mas, kayaknya aku mau ganti suasana kamar juga deh, bosen juga kalau gitu gitu terus" kata Hanum kemudian, entah mengapa pagi hari ini Hanum ingin menguasai meja makan dengan cerita ceritanya
"Ma, temen Mama yang renovasi kamar Mas Adnan kemarin masih kerja disitu nggak ma?" tanya Hanum kepada Bu Dian
"Masih kok, kamu pakai dia?" tanya Mama Dian menimpali pertanyaan menantunya tersebut
"He eum ma, hasilnya bagus" jawab Hanum sembari tersenyum
Akhirnya semuanya pun makan dengan tenang, bagi Hanum ia tak merasa canggung atau tak enak hati kepada orang tua Vanessa, baginya ia harus berkuasa baik itu mengenai Adnan ataupun keluarganya. Toh....Vanessa juga hanya masa lalu suaminya, dan seharusnya Vanessa sujud syukur didepannya karena ia telah berbesar hati menerimanya
"Udah?" tanya Adnan pada Hanum yang tengah meminum air
"Udah Mas, kamu tolongin aku beres beres kamar diatas yah" pinta Hanum
"Oke" jawab Adnan kemudian
Hanum dan Adnan pun beranjak dari posisi duduknya, namun....
"Hemmm" suara deheman laki laki terdengar, bukan Pak Basuki, melainkan Pak Bambang selaku Papanya Vanessa
"Bisa kita bicara sebentar" sambungnya lagi
Akhirnya Hanum dan Adnan pun mengurungkan niatnya untuk lekas kembali ke kamar, dan mengikuti keinginan Pak Bambang tersebut
"Maaf, ada apa ya pak?" tanya Adnan kemudian
"Begini, kalian ingin kembali kerumah kalian kan?" tanya Pak Bambang memulai pembicaraan
"Iya" jawab Adnan kemudian
"Lalu bagaimana dengan Vanessa?" lanjut Pak Bambang membuat Hanum dan Adnan mengernyit bingung. Memang ada apa dengan Vanessaaa???
"Maksud bapak gimana yah?" timpal Hanum yang tak bisa memendam rasa penasarannya
"Begini, secara agama dan hukum Adnan telah resmi menikah dengan Vanessa" kata Pak Bambang
"Lalu?" tanya Hanum
"Harusnya Vanessa ikut tinggal bersama suaminya" kata Pak Bambang
"Benar, itu adalah hal yang wajib dilakukan oleh suami istri"
timpal Bu Mala
"Maaa" Vanessa mencoba menghentikan ucapan Mama dan Papanya, ia sudah cukup sadar diri untuk tidak melewati batasannya
"Diam kamu" hardik Mama Mama menghempaskan tangan Putrinya yang menempel dilengannya
"Harusnya kamu kasi tau sama anak kamu dong Ki" kesal Pak Bambang pada Pak Basuki
"Ini sudah bukan urusan saya, ini adalah urusan rumah tangga Adnan" jawab Pak Basuki dengan santainya
"Tapi anak kamu nggak seharusnya memperlakukan Vanessa seperti ini, apalagi Vanesaa saat ini tengah mengandung" kekeh Pak Bambang mempertahankan hak anaknya
"Lalu kenapa? bukankah itu juga bukan anak Mas Adnan?" Skak...sahut Hanum membungkam bibir Pak Bambang
"Seharusnya keluarga kalian bersujud syukur dibawah kaki mas Adnan karena telah menyelamatkan anak kalian yang hendak bunuh diri" sambung Hanum yang merasa belum puas. Vanesaa pun langsung menundukkan kepalanya mendengar ucapan Hanum
"Udah, udah num" timpal Adnan sembari mengelus elus lengan Hanum
"Kurang ajar" desis Pak Bambang yang merasa terhina dengan ucapan Hanum
"Keluarga bapak yang kuarang ajar" timpal Hanum yang tak mau kalah, baginya ini adalah menunjukkan kekuatannya sebagai seorang istri pertama yang tidak mau diinjak injak
"Biar bagaimana pun juga Kamu dan Vanessa sama sama istri Adnan, kamu tidak bisa seenaknya seperti ini" sambung Bu Mala
"Ma" lerai Vanessa yang tidak ingin ada keributan lebih lanjut lagi
"Saya Istri pertama dan anak Ibu istri kedua suami saya, dimana mana istri pertama lah yang lebih BERHAK" kata Hanum dengan senyum kemenangannya
"Biar bagaimana pun juga Adnan tetap memiliki kewajiban atas Vanessa" kekeh Pak Bambang yang tidak mau kalah dengan wanita muda didepannya ini
"Mas Adnan akan datang berkunjung kerumah kalian saat akhir pekan" kata Hanum
"Benarkah?" tanya Vanessa mengembangkan senyum lebarnya dan hampir tak percaya dengan ucapan Hanum. Hanum yang melihat reaksi Vanesaa yang tampak senang pun mendesis dasar wanita tidak tahu diri
"Bersamaku" sambung Hanum kemudian yang langsung mematahkan kebahagiaan Vanessa tadi
"Kita hanya akan datang berkunjung bukan untuk menginap" kata Hanum kemudian
"Bagaimana bisa seperti itu, bahkan Adnan belum menghabiskan satu malam pun dengan Vanessa" timpal Bu Mala yang tak terima
"Apa ibu tak merasa bersyukur karena masih bisa melihat putri ibu bernafas sampai saat ini?" kata Hanum dengan tenangnya, baginya semakin keluarga itu bertingkah semakin banyak hal yang bisa ia sudutkan
Hah...helas nafas Bu Mala yang tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Hanum, sial....wanita didepannya ini benar benar bisa membalikkan keadaan
"Adnan, kamu yang tegas dong" bentak Pak Bambang karena Adnan hanya diam saja menyimak pertengkarannya dengan istri pertama Adnan
"Saya setuju dengan Hanum, saya rasa kebaikan saya sudah lebih dari cukup"
"Jadi jangan melewati batas!" kata Adnan dengan tegasnya, ia tidak mau mengecewakan Hanum, istri yang sangat dicintainya lagi
"Ayo sayang, kita akan segera pulang kerumah" kata Adnan yang sembari beranjak berdiri dari posisi duduknya
Adnan dan Hanum pun beberes kamar yang menjadi kamar Adnan sejak kecil dan kini telah berubah menjadi kamar milik berdua. Membereskan ranjang yang nampak seperti kapal pecah akibat sisa perang semalam
"Akhirnya selesai" kata Hanum melepas penat. Sudah hampir satu jam ia berkemas kemas kamar ini
"Mau mandi dulu nggak?" tanya Adnan
"Nggak ah, nanti dirumah juga bakal beres beres lagi" jawab Hanum
"Pakai pembantu aja yuk" tawar Adnan, pasalnya sudah sejak pertama kali menikah Adnan menawarkan jasa pembantu pada Hanum, namun Hanum selalu saja menolaknya dengan alasan ia ingin menjadi wanita sepenuhnya yang mengabdikan hidup dan dirinya untuk sang suami
"Nggak mau, udah ah ayuk pulang" tolak cepat Hanum
Saat sampai debawah Hanum dan Adnan berpapasan dengan Vanessa dan keluarganya, rupanya keluarga itu juga ingin check out dari kediaman Pak Basuki
"Ehh, aku kira Mas udah berangkat duluan" kata Vanessa yang terkejut melihat Adnan masih ada dirumah ini
"Belum" jawab Adnan dengan santai
"Ma, Pa aku sama Mas Adnan mau pulang dulu yah" pamit Hanum pada mertuanya
"Hati hati yah" jawab Bu Dian, Hanum pun langsung meraih punggung tangan Mama Dian dan Pak Basuki secara bergantian untuk diciumnya
"Iya, Mama sama Papa juga musti jaga kesehatan" ucap Hanum lagi
"Pasti" jawab Pak Basuki
Usai Hanum berpamitan, Adnan pun melakukan hal yang sama pada orang tuanya tersebut. Adnan dan Hanum pun lekas melangkah meninggalkan rumah tersebut, namun gerakan langkah kakinya harus terhenti ketika...
"Mas" panggil Vanessa yang berlari kecil kearah Adnan
"Salim dong" kata Vanessa sembari menengadahkan tangannya, meminta uluran tangan Adnan. Adnan dan Hanum pun saling berpandangan
"Aku kan juga mau jadi istri sholehah" lanjut Vanessa karena Adnan tak kunjung meresponnya
Akhirnya dengan ragu ragu Adnan pun mengulurkan tangannya yang kemudian langsung disambut dengan semangat oleh Vannesa yang langsung mencium tangannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
haram hukum nya menggauli wanita hamil yg dinikahi, apalagi anak yg dikandungnya bukan darah dagingnya, tapi darah dari pria lain
2022-02-23
5