Bab 3

Hanum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tubuhnya ingin menyalurkan dan meredakan amarahnya dengan mengemudi. Ia bahkan tak segan segan membunyikan klakson berkali kali jika mobil yang berada didepannya tak mau menepi memberinya jalan

Brak....Hanum membanting pintu mobil dengan keras, kemudian langsung berlari kedalam rumah

Hiks....hikss....hikss tangis Hanum kembali pecah dikamarnya, Hanum menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya yang ditekuk. Banyak pikiran berkeliaran diotaknya

"Apakah Adnan selingkuh karena sudah tidak mencintainya lagi?

"Apakah Adnan selingkuh karena ia tidak kunjung hamil?" batin Hanum yang kembali mengingat bahwa wanita yang bersama Adnan tadi dalam kondisi hamil

Apakah? Apakaha? dan masih banyak lagi Apakah yang terlintar dalam otaknya

Hingga kemudian Hanum menyadari dimana saat ini ia tengah duduk, di atas ranjang yang menjadi saksi pergulatannya dengan Adnan, bahkan baru tadi pagi ia melakukannya

Hanum langsung turun dari atas ranjang dan menarik spraynya dengan kuat hingga bantal dan guling yang berada diatasnya berjatuhan dilantai

Aaaaaaaa....teriak Hanum frustasi, entah sejak kapan Hanum tertidur diatas ranjang. Saat ia bangun tiba tiba hari sudah sore. Hanum meraih ponselnya dilihatnya jam dan rupanya 1 setengah jam lagi suaminya akan pulang

Hanum kemudian bergegas untuk mandi dan bersiap siap.Hanum memesan taksi online melalui hp nya

Saat ini Hanum telah duduk dikursi penumpang sebuah taksi, tujuannya kali ini adalah kerumah mertuanya. Saat diperjalanan Hanum teringat akan sesuatu, kemudian ia mengeluarkan Hp nya dari dalam tasnya

"Aku kerumah Mama" pesan singkat Hanum.yang kemudian dikirimkan kepada Adnan. Setelah itu Hanum pun langsung mematikan ponselnya, ia tidak ingin menjawab pertanyaan pertanyaan yang akan keluar dari bibir Adnan

Hampir 30 menit kemudian taksi yang ditumpangi Hanum pun berhenti didepan rumah mertuanya. Hanum pun segera membayar dan masuk kedalam rumah masa kecil suaminya tersebut

"Eh ada Non Hanum, dari rumah non?" tanya seorang pembantu yang bekerja dirumah Adnan

"Iya bik" jawab Hanum, jika biasanya ia akan menjawab dengan tersenyum, namun tidak untuk kali ini. Bibirnya seolah olah terkunci rapat dan tidak mengizinkannya untuk tersenyum

"Loh Hanum? ayo masuk nak" ucap Mama Dian yang sangat senang dengan kedatangan menantunya tersebut. Kenapa raut wajahnya berbedan? ataukah ia tengah bertengkar dengar Adnan?...batin Mama Dian

"Ma Pa, ada yang mau aku omongin" kata Hanum sbari mendudukkan bokongnya disofa ruang keluarganya Bersama ayah mertuanya yang tengah membaca koran

"Ada apa?" tanya Mama Dian

"Nunggu Mas Adnan dulu ma" ucap Hanum

detik demi detik telah berlalu, akhirnya orang yang dinanti nanti kehadirannya datang juga. Saat ini mereka berempat duduk disofa dengan posisi berhadap hadapan

Entah mengapa suasana kali ini nampak tegang, tidak seperti biasanya yang selalu diisi dengan riuh canda tawa. yang membuat suasana tampak mencekam adalah eks0reai wajah Hanum yang terus datar sejak tadi

"Katakanlah, Adnan sudah ada disini" kata Pak Basuki mempersilahkan, Adnan tampak plonga plongo mendengarnya. Kenapa menunggu dirinya?

"Mas Adnan Selingkuh" ucap Hanum dengan satu tarikan nafas, jangan dibayangkan betapa susahnya Hanum mengatakan 3 kata yang sangat menyayat hatinya tersebut

Deg....semuanya tampak terkejut dengan pengakuan Hanum, terutama Adnan yang langsung menoleh kesampingnya. Raut wajahnya sangat tegang kali ini

"Apa yang kau katakan num?" tanya Mama Dian yang maaih tak percaya

"S...sayang" panggil Adnan sembari meraih tangan Hanum, namun langsung ditepis dengan kasar oleh Hanum

"Katakanlah, katakanlah semuanya pada kami" ucap Hanum dengan sinis, rasanya melihat wajah Adnan saja Hanum sudah muak

"Jangan berbohong, aku sudah tau semuanya" desis Hanum

"Apa benar yang dikatakan Hanum Adnan?" tanya Pak Basuki dengan nada tinggi. Adnan langsung menundukkan kepalanya, Menyiapkan mentalnya kuat kuat

"Siapa dia?" tanya Mama Dian

"D..dia, Va...Vanessa" jawab Adnan lirih.

"Va...Vanesaa mantan kamu?" tanya Mama Dian yang dijawabi dengan anggukan kepala lemah oleh Adnan

Pak Basuki langsung berdiri dari posisi duduknya dan memegang kerah Adnan hingga Adnan pun berdiri

Plak......sebuah tamparan mendarat dipipi mulus Adnan dari tangan Papanya

"Paaa" teriak Mama Dian, bagaimanapun juga sebagai seorang ibu ia tidak rela jika anaknya disakiti, walaupun itu adalah Papanya sendiri

"Bagaimana bisa kamu berbuat hal menjijikan tersebut, cepat putuskan dia" kata Pak Basuki dengan tegas

"Wanita itu sedang hamil" ucap Hanum, walaupun hatinya sakit melihat suaminya sendiri diperlakukan seperti itu, tapi lebih sakit lagi atas penghianatan suaminya

"Apaa?" kaget Mama Dian tak percaya, kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga lebar

"Kurang ajaarr" gumam Pak Bassuki

"Pa...aku bisa jelasin pa" kata Adnan memohon ampun

"Apa yang mau kamu jelaskan" desis Pak Basuki, bahkan pandangannya kini menatap Adnan dengan nyalang

Adnan berusaha bangkit sendirian , kemudian duduk disofa bersebelahan dengan Hanum. Namun, Hanum sama sekali tidak menoleh menatap Adnan

"Katakanlah" kata Pak Basuki

"Itu bukan anakku" ucap Adnan, semuanya pun langsung menatap Adnan tak terkecuali dengan Hanum

"Maksud kamu?" tanya Mama Dian yang ingin penjelasan lebih lanjut

"Saat ini Vanessa hendak bunuh diri karena laki laki yang menghamilinya pergi dan tak bertanggung jawab" kata Adnan memulai ceritanya

"Apa?" Mama Dian cukup terkejut dengan kata kata hampir bunuh diri yang keluar dari bibir Adnan

"Iya, jadi waktu itu kebetulan aku lewat dan menolongnya"

"Pertama tama Vanessa mengamuk, tak mau cerita"

"Hingga pada akhirnya Vanessa pun bercerita" kata Adnan, semuanya hanya menyimak cerita Adnan tanpa ingin memotongnya terlebih dahulu

"Vanessa hanya ingin bayinya memiliki status yang jelas, jadi ak...aku menikahinya" lirih Adnan

"Apa?" kaget semuanya, terlebih lagi dengan Hanum bahkan air manatanya langsung menetes setelah mendengar jata kata menyakitkan tersebut

"I...ini nggak seperti pikiran kamu" kata Adnan yang langsung menggenggam tangan Hanum

"lalu? apa kamu pikir aku tidak tau apa arti dari menikah" sinis Hanum, tes....air matanya pun kembali turun lagi

"Kamu memalukan " desis Pak Basuki

"Pa, bagaimana bisa aku membiarkan Vanessa bunuh diri pa" sanggah Adnan

"Rupanya kamu masih mencintainya" desis Hanum, walaupun ia sendiri tak tau bagaimana rupa Vanessa tersebut

"Tidak, ini tidak seperti yang kamu pikirkan" tolak Adnan

"Kami hanya menikah siri satu bulan yang lalu, karena aku mencari waktu yang tepat untuk bicara denganmu" lanjut Adan, sekalian saja ia menceritakan semuanya. Toh....keluarganya juga sudah tau, untuk apa berbohong padahal kenyataannya sudah jelas didepan mata

"Kau bahkan menikahinya diam diam" lirih Hanum

"Ini hanya untuk menyelamatkan anak Vanessa yang tak bersalah num"

"Pernikahan kami hanya formalitas saja"

"Bahkan aku meninggalkannya dimalam pertama kami, aku selalu ada bersamamu num" kata Adnan mencoba meyakinkan hanum

"Apa malam pertama kalian sangat penting" desis Hanum

Pak Basuki dan Mama Dian hanya menyimak saja bagaimana cara Adnan mengatasi masalah yang ditimbulkannya

"Bukan begitu num maksudku, apakah aku salah? aku hanya berniat membantunya" lirih Adnan

"Aku melakukan ini karena terpaksa num, bahkan aku tidak pernah meninggalkanmu demi malam bersamanya" lanjut Adnan kemudian

"Aku tidak perduli" desis Hanum

"Ma, Pa? aku harua bagaimana? saat itu aku kacau, aku tidak tega melihat keadaan Vanessa. Maafkan aku yang telah menyembunyikan semuanya"

"Tapi aku sangat mencintai Hanum pa, tidak ada rasa cintaku untuk Vanessa" teriak Adnan frustasi, ia merasa lelah karena terus dipojokkan

"Aku hanya merasa kasian kepadanya" lirih Adnan lagi

"Lalu bagaimana kelanjutannya menurutmu?" tanya Pak Basuki, ia sedikit sedikit mulai mengerti perasaan anaknya tersebut

"Aku berniat menikahinya secara hukum, sudah terlanjut sejauh ini"

"Vanessa dan keluarganya juga tidak ingin menuntut apapun dariku" ucap Adnan kemudian

"Kau bahkan sudah merencanakannya" sinis Hanum tak percaya

"Num, mengertilah. Maafkan aku yang sudah membohongimu, tapi ini audah terlanjur" kata Adnan menghiba

"Vanessa hanya ingin status anaknya jelas" lanjut Adnan

"Bagaimana kedepannya?" tanya Hanum

"Vanessa dan keluarganya akan menjelaskan yang sesungguhnya kepada anaknya kelak, mereka tidak akan menuntut apa apa dariku. Hanya sampai anaknya lahir" kata Adnan menjelaskan

"Semua keputusan ada ditangan Hanum" kata Pak Basuki yang kemudian meninggalkan anak dan menantunya diikuti oleh Bu Dian

"Num, ku mohon pengertianmu"

"Demi anak yang dikandungannya" lirih Adnan, kini keputusannya adalah keputusan yang diambil oleh Hanum

Sesama wanita tentu saja Hanum sedikit banyak memahami kondisi bagaimana wanita itu dan posisi suaminya yang hanya sebatas sikap kemanusiaan

Walaupun hatinya terasa perih dan tak sanggup, pada akhirnya Hanum mengizinkan pernikahan suaminya tersebut. Toh....hanya sampai anak dalam kandungan wanita itu lahir, Hanum juga percaya atas kesetiaan suaminya. Toh....sejauh ini Adnan tidak pernah menyakitinya kecuali hari ini

Semuanya sudah beres, Adnan juga sudah memberitahukan kepada mertuanya dikampung, walaupun pada awalnya orang tua Hanum murka, namun Adnan dengan teguh meyakinkan jika pernikahan antara ia dan Hanum akan baik baik saja. Toh....Adnan juga akan mengutamakan Hanum ketimbang Vanessa

"Saya terima nikah dan kawinnya Vanessa binti Rahmat dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Adnan dengan satu tarikan nafa

Pernikahan seindah bulan Purnama yang selalu dibayangkan Hanum, kini harus terbelah dengan kehadiran wanita lain atas dasar kemanusiaan. Air matanya tak berhenti menetes mengiringi pernikahan Suaminya yang hanya diadakan sederhana yang penting sah dimata hukum saja

"Maafkan aku" lirih Adnan berlutut dihadapan Hanum, Adnan bahkan meninggalkan malam pertamanya dan memilih untuk datang kekamar Hanum

"Semoga kamu bisa menepati janji kamu" lirih Hanum diiringi air mata yang jatuh membasahi pipinya

"Tentu" Kata Adnan dengan mantap dan menghapus air mata Hanum dengan tangannya

Malam yang seharusnya dilewati Adnan bersama dengan Vanessa kini malah dihabiskan Adnan dengan Hanum, Istrin tercintanya

Terpopuler

Comments

Leli Leli

Leli Leli

aku berniat menikahinya secara hukum sudah terlanjur jauh ucapan apa itu Adnan kamu plin plan 😡,aku akan tetap mengawasi mu tapi untuk malam ini aq mau of dulu Adnan

2021-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Pengumuman
125 124
126 Bab 124
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Pengumuman
125
124
126
Bab 124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!