Hanum mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tubuhnya ingin menyalurkan dan meredakan amarahnya dengan mengemudi. Ia bahkan tak segan segan membunyikan klakson berkali kali jika mobil yang berada didepannya tak mau menepi memberinya jalan
Brak....Hanum membanting pintu mobil dengan keras, kemudian langsung berlari kedalam rumah
Hiks....hikss....hikss tangis Hanum kembali pecah dikamarnya, Hanum menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya yang ditekuk. Banyak pikiran berkeliaran diotaknya
"Apakah Adnan selingkuh karena sudah tidak mencintainya lagi?
"Apakah Adnan selingkuh karena ia tidak kunjung hamil?" batin Hanum yang kembali mengingat bahwa wanita yang bersama Adnan tadi dalam kondisi hamil
Apakah? Apakaha? dan masih banyak lagi Apakah yang terlintar dalam otaknya
Hingga kemudian Hanum menyadari dimana saat ini ia tengah duduk, di atas ranjang yang menjadi saksi pergulatannya dengan Adnan, bahkan baru tadi pagi ia melakukannya
Hanum langsung turun dari atas ranjang dan menarik spraynya dengan kuat hingga bantal dan guling yang berada diatasnya berjatuhan dilantai
Aaaaaaaa....teriak Hanum frustasi, entah sejak kapan Hanum tertidur diatas ranjang. Saat ia bangun tiba tiba hari sudah sore. Hanum meraih ponselnya dilihatnya jam dan rupanya 1 setengah jam lagi suaminya akan pulang
Hanum kemudian bergegas untuk mandi dan bersiap siap.Hanum memesan taksi online melalui hp nya
Saat ini Hanum telah duduk dikursi penumpang sebuah taksi, tujuannya kali ini adalah kerumah mertuanya. Saat diperjalanan Hanum teringat akan sesuatu, kemudian ia mengeluarkan Hp nya dari dalam tasnya
"Aku kerumah Mama" pesan singkat Hanum.yang kemudian dikirimkan kepada Adnan. Setelah itu Hanum pun langsung mematikan ponselnya, ia tidak ingin menjawab pertanyaan pertanyaan yang akan keluar dari bibir Adnan
Hampir 30 menit kemudian taksi yang ditumpangi Hanum pun berhenti didepan rumah mertuanya. Hanum pun segera membayar dan masuk kedalam rumah masa kecil suaminya tersebut
"Eh ada Non Hanum, dari rumah non?" tanya seorang pembantu yang bekerja dirumah Adnan
"Iya bik" jawab Hanum, jika biasanya ia akan menjawab dengan tersenyum, namun tidak untuk kali ini. Bibirnya seolah olah terkunci rapat dan tidak mengizinkannya untuk tersenyum
"Loh Hanum? ayo masuk nak" ucap Mama Dian yang sangat senang dengan kedatangan menantunya tersebut. Kenapa raut wajahnya berbedan? ataukah ia tengah bertengkar dengar Adnan?...batin Mama Dian
"Ma Pa, ada yang mau aku omongin" kata Hanum sbari mendudukkan bokongnya disofa ruang keluarganya Bersama ayah mertuanya yang tengah membaca koran
"Ada apa?" tanya Mama Dian
"Nunggu Mas Adnan dulu ma" ucap Hanum
detik demi detik telah berlalu, akhirnya orang yang dinanti nanti kehadirannya datang juga. Saat ini mereka berempat duduk disofa dengan posisi berhadap hadapan
Entah mengapa suasana kali ini nampak tegang, tidak seperti biasanya yang selalu diisi dengan riuh canda tawa. yang membuat suasana tampak mencekam adalah eks0reai wajah Hanum yang terus datar sejak tadi
"Katakanlah, Adnan sudah ada disini" kata Pak Basuki mempersilahkan, Adnan tampak plonga plongo mendengarnya. Kenapa menunggu dirinya?
"Mas Adnan Selingkuh" ucap Hanum dengan satu tarikan nafas, jangan dibayangkan betapa susahnya Hanum mengatakan 3 kata yang sangat menyayat hatinya tersebut
Deg....semuanya tampak terkejut dengan pengakuan Hanum, terutama Adnan yang langsung menoleh kesampingnya. Raut wajahnya sangat tegang kali ini
"Apa yang kau katakan num?" tanya Mama Dian yang maaih tak percaya
"S...sayang" panggil Adnan sembari meraih tangan Hanum, namun langsung ditepis dengan kasar oleh Hanum
"Katakanlah, katakanlah semuanya pada kami" ucap Hanum dengan sinis, rasanya melihat wajah Adnan saja Hanum sudah muak
"Jangan berbohong, aku sudah tau semuanya" desis Hanum
"Apa benar yang dikatakan Hanum Adnan?" tanya Pak Basuki dengan nada tinggi. Adnan langsung menundukkan kepalanya, Menyiapkan mentalnya kuat kuat
"Siapa dia?" tanya Mama Dian
"D..dia, Va...Vanessa" jawab Adnan lirih.
"Va...Vanesaa mantan kamu?" tanya Mama Dian yang dijawabi dengan anggukan kepala lemah oleh Adnan
Pak Basuki langsung berdiri dari posisi duduknya dan memegang kerah Adnan hingga Adnan pun berdiri
Plak......sebuah tamparan mendarat dipipi mulus Adnan dari tangan Papanya
"Paaa" teriak Mama Dian, bagaimanapun juga sebagai seorang ibu ia tidak rela jika anaknya disakiti, walaupun itu adalah Papanya sendiri
"Bagaimana bisa kamu berbuat hal menjijikan tersebut, cepat putuskan dia" kata Pak Basuki dengan tegas
"Wanita itu sedang hamil" ucap Hanum, walaupun hatinya sakit melihat suaminya sendiri diperlakukan seperti itu, tapi lebih sakit lagi atas penghianatan suaminya
"Apaa?" kaget Mama Dian tak percaya, kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga lebar
"Kurang ajaarr" gumam Pak Bassuki
"Pa...aku bisa jelasin pa" kata Adnan memohon ampun
"Apa yang mau kamu jelaskan" desis Pak Basuki, bahkan pandangannya kini menatap Adnan dengan nyalang
Adnan berusaha bangkit sendirian , kemudian duduk disofa bersebelahan dengan Hanum. Namun, Hanum sama sekali tidak menoleh menatap Adnan
"Katakanlah" kata Pak Basuki
"Itu bukan anakku" ucap Adnan, semuanya pun langsung menatap Adnan tak terkecuali dengan Hanum
"Maksud kamu?" tanya Mama Dian yang ingin penjelasan lebih lanjut
"Saat ini Vanessa hendak bunuh diri karena laki laki yang menghamilinya pergi dan tak bertanggung jawab" kata Adnan memulai ceritanya
"Apa?" Mama Dian cukup terkejut dengan kata kata hampir bunuh diri yang keluar dari bibir Adnan
"Iya, jadi waktu itu kebetulan aku lewat dan menolongnya"
"Pertama tama Vanessa mengamuk, tak mau cerita"
"Hingga pada akhirnya Vanessa pun bercerita" kata Adnan, semuanya hanya menyimak cerita Adnan tanpa ingin memotongnya terlebih dahulu
"Vanessa hanya ingin bayinya memiliki status yang jelas, jadi ak...aku menikahinya" lirih Adnan
"Apa?" kaget semuanya, terlebih lagi dengan Hanum bahkan air manatanya langsung menetes setelah mendengar jata kata menyakitkan tersebut
"I...ini nggak seperti pikiran kamu" kata Adnan yang langsung menggenggam tangan Hanum
"lalu? apa kamu pikir aku tidak tau apa arti dari menikah" sinis Hanum, tes....air matanya pun kembali turun lagi
"Kamu memalukan " desis Pak Basuki
"Pa, bagaimana bisa aku membiarkan Vanessa bunuh diri pa" sanggah Adnan
"Rupanya kamu masih mencintainya" desis Hanum, walaupun ia sendiri tak tau bagaimana rupa Vanessa tersebut
"Tidak, ini tidak seperti yang kamu pikirkan" tolak Adnan
"Kami hanya menikah siri satu bulan yang lalu, karena aku mencari waktu yang tepat untuk bicara denganmu" lanjut Adan, sekalian saja ia menceritakan semuanya. Toh....keluarganya juga sudah tau, untuk apa berbohong padahal kenyataannya sudah jelas didepan mata
"Kau bahkan menikahinya diam diam" lirih Hanum
"Ini hanya untuk menyelamatkan anak Vanessa yang tak bersalah num"
"Pernikahan kami hanya formalitas saja"
"Bahkan aku meninggalkannya dimalam pertama kami, aku selalu ada bersamamu num" kata Adnan mencoba meyakinkan hanum
"Apa malam pertama kalian sangat penting" desis Hanum
Pak Basuki dan Mama Dian hanya menyimak saja bagaimana cara Adnan mengatasi masalah yang ditimbulkannya
"Bukan begitu num maksudku, apakah aku salah? aku hanya berniat membantunya" lirih Adnan
"Aku melakukan ini karena terpaksa num, bahkan aku tidak pernah meninggalkanmu demi malam bersamanya" lanjut Adnan kemudian
"Aku tidak perduli" desis Hanum
"Ma, Pa? aku harua bagaimana? saat itu aku kacau, aku tidak tega melihat keadaan Vanessa. Maafkan aku yang telah menyembunyikan semuanya"
"Tapi aku sangat mencintai Hanum pa, tidak ada rasa cintaku untuk Vanessa" teriak Adnan frustasi, ia merasa lelah karena terus dipojokkan
"Aku hanya merasa kasian kepadanya" lirih Adnan lagi
"Lalu bagaimana kelanjutannya menurutmu?" tanya Pak Basuki, ia sedikit sedikit mulai mengerti perasaan anaknya tersebut
"Aku berniat menikahinya secara hukum, sudah terlanjut sejauh ini"
"Vanessa dan keluarganya juga tidak ingin menuntut apapun dariku" ucap Adnan kemudian
"Kau bahkan sudah merencanakannya" sinis Hanum tak percaya
"Num, mengertilah. Maafkan aku yang sudah membohongimu, tapi ini audah terlanjur" kata Adnan menghiba
"Vanessa hanya ingin status anaknya jelas" lanjut Adnan
"Bagaimana kedepannya?" tanya Hanum
"Vanessa dan keluarganya akan menjelaskan yang sesungguhnya kepada anaknya kelak, mereka tidak akan menuntut apa apa dariku. Hanya sampai anaknya lahir" kata Adnan menjelaskan
"Semua keputusan ada ditangan Hanum" kata Pak Basuki yang kemudian meninggalkan anak dan menantunya diikuti oleh Bu Dian
"Num, ku mohon pengertianmu"
"Demi anak yang dikandungannya" lirih Adnan, kini keputusannya adalah keputusan yang diambil oleh Hanum
Sesama wanita tentu saja Hanum sedikit banyak memahami kondisi bagaimana wanita itu dan posisi suaminya yang hanya sebatas sikap kemanusiaan
Walaupun hatinya terasa perih dan tak sanggup, pada akhirnya Hanum mengizinkan pernikahan suaminya tersebut. Toh....hanya sampai anak dalam kandungan wanita itu lahir, Hanum juga percaya atas kesetiaan suaminya. Toh....sejauh ini Adnan tidak pernah menyakitinya kecuali hari ini
Semuanya sudah beres, Adnan juga sudah memberitahukan kepada mertuanya dikampung, walaupun pada awalnya orang tua Hanum murka, namun Adnan dengan teguh meyakinkan jika pernikahan antara ia dan Hanum akan baik baik saja. Toh....Adnan juga akan mengutamakan Hanum ketimbang Vanessa
"Saya terima nikah dan kawinnya Vanessa binti Rahmat dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Adnan dengan satu tarikan nafa
Pernikahan seindah bulan Purnama yang selalu dibayangkan Hanum, kini harus terbelah dengan kehadiran wanita lain atas dasar kemanusiaan. Air matanya tak berhenti menetes mengiringi pernikahan Suaminya yang hanya diadakan sederhana yang penting sah dimata hukum saja
"Maafkan aku" lirih Adnan berlutut dihadapan Hanum, Adnan bahkan meninggalkan malam pertamanya dan memilih untuk datang kekamar Hanum
"Semoga kamu bisa menepati janji kamu" lirih Hanum diiringi air mata yang jatuh membasahi pipinya
"Tentu" Kata Adnan dengan mantap dan menghapus air mata Hanum dengan tangannya
Malam yang seharusnya dilewati Adnan bersama dengan Vanessa kini malah dihabiskan Adnan dengan Hanum, Istrin tercintanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Leli Leli
aku berniat menikahinya secara hukum sudah terlanjur jauh ucapan apa itu Adnan kamu plin plan 😡,aku akan tetap mengawasi mu tapi untuk malam ini aq mau of dulu Adnan
2021-12-09
3