Entah jam berapa Adnan dan Hanum menyelesaikan aktivitas mereka yang jelas pagi hari ini saat bangun tidur Hanum merasakan badannya terasa remuk semua, namun melihat Adnan yang masih tertidur pulas disampingnya membuat Hanum tersipu, pasalnya Adnan tertidur dalam kondisi belum mengenakan apa apa sama seperti dirinya
Hanum pun bergegas turun dari ranjangnya, melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 6 pagi, huh....pasalnya saat ini keduanya tengah berada dirumah orang tua Adnan
Hanum lekas membersihkan diri hampir 15 menit waktu yang dibutuhkannya untuk mandi, saat keluar dari kamar mandi Adnan masih tertidur dengan posisi yang semula. Hanum pun berjalan menghampiri Adnan, bukan berniat untuk membangunkannya melainkan untuk membetulkan letak selimut Adnan yang sudah tidak karuan bentuknya
"Ma..." panggil Hanum pada Mama Dian saat berpapasan ditangga
"Eh...baru bangun kamu?" goda Mama Dian, pasalnya tidak biasanya Hanum akan keluar dari kamar selarut ini
"Iya ma, maafin Hanum ya ma" cicit Hanum yang merasa tidak enak hati
"Emang maaf kenapa?" goda Mama Dian lagi
"Ih...Mama" sebal Hanum sembari mencolek lengan Mamanya, Pipinya saat ini pasti sudah merah seperti udang rebus
"Hihihi kalian ini, Adnan udah bangun apa belum?" tanya Mama Dian lagi
"Belum ma" jawab Hanum
"Emang berapa ronde semalam?" Mama Dian masih belum ingin berhenti menggoda Hanum rupanya
"Ish Mama, udah ah aku mau kedapur dulu buatin Mas Adnan kopi" kata Hanum yang kemudian melarikan diri dari godaan Mama mertuanya tersebut
Bu Dian hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan menantunya tersebut, masih suka terlihat salah tingkah padahal sudah bertahun tahun menjadi bagian dari keluarga ini
Hanum melangkahkan kakinya menuju dapur, Hanum melihat meja makan yang telah dipenuhi oleh orang tua dari Vanessa dan juga Vanessa itu sendiri. Vanessa nampak tengah menyusun lauk pauk yang sudah masak diatas meja, Hanum tak perlu merasa cemburu atau berkecil hati karena tugas yang biasa ia lakukan kini telah diambil orang lain, baginya Vanessa hanya terlihat tengah mencari perhatian saja
"Eh...selamat pagi mbak" sapa Vanessa yang melihat Hanum
"Heum" Hanum hanya membalas seperlunya saja, apalagi ini? adik madunya memanggil dirinya dengan sebutan mbak? memang benar jika dalam urutan posisi, tapi Hanum merasa sangat risi mendengarnya pasalnya usia Vanesaa nampak lebih tua darinya
Kedua orang tua Vanessa hanya melirik kearah Hanum sekilas saat Vanessa menyapanya kemudian melanjutkan perbincangannya, dan Vanessa juga tidak perduli atau berkewajiban untuk menyapa mereka bukan?
Hanum kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju dapur, tujuannya adalah membuat kopi yang biasa ia suguhkan untuk menyambut Adnan yang baru membuka mata dari tidurnya
"Eh tumben non baru bangun?" sapa Mbok Darni yang tengah menyusun telur dadar kedalam piring
"Iya mbok, hehehe" Hanum menjawab dengan sebuah cengiran diakhirnya, hingga beberapa saat kemudian kopi yang dibuat hanum telah jadi. Hanum pun lekas membawanya kembali kekamar
"Adnan belum bangun num?" tanya seseorang yang mengagetkan Hanum, rupanya Pak Basuki dan Bu Dian telah ikut bergabung dimeja makan bersama Vanessa dan orang tua Vanessa
"Eh Papa ngagetin aja tau nggak" kata Hanum sembari mengelus elus dadanya
"Hahaha, Maafin Papa" kata Pak Basuki
"Iya, Mas Adnan belum bangun pa" jawab Hanum kemudian
"Kok tumben?" heran Pak Basuki karena tak biasanya Adnan bangun telat
Biasanya saat subuh Adnan lah yang menunggunya untuk berangkat berjamaah di masjid, namun pagi ini Adnan sama sekali tak muncul dan ia juga memaklumi kalau malam tadi adalah malam pertama untuk Adnan dan Vanessa. Pak Bassuki malah terkejut saat pagi tadi istrinya memberitahu jika Adnan bermalam dengan Hanum bukan dengan Vanessa
"Kecapaian mungin Pa, yaudah Hanum keatas dulu ya" pamit Hanum yang dijawabi dengan anggukan kepala oleh Pak Basuki dan Bu Dian, Vanessa dan Orang tuanya nampak tak perduli dengan pembicaraan mertua dan menantu tersebut
Ceklek.....Hanum membuka pintu dan nampaklah Adnan masih tertidur dengan posisi yang berubah menjadi tengkurap. Hanum hanya geleng geleng kepala, memang semalam Adnan tidur jam berapa hingga jam segini belum bangun?
Selepas meletakkan kopi yang dibuatnya, Hanum pun duduk dipinggiran ranjang dan membelai rambut Adnan kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga Adnan
"Bangun Mas, kopinya udah siap" bisik Hanum tepat disamping telinga Adnan
Satu detik, dua detik, tiga detik tak nampak pula ada pergerakan padahal biasanya Adnan akan langsung bangun begitu Hanum melakukan trik ini. Karena merasa sebal Hanum pun hendak meninggalkan Adnan agar bisa tidur sepuasnya
Hrapppp.... Brakkkk....Tiba tiba saja tangan Hanum ditarik dan tubuhnya langsung ditarik pula oleh tangan Adnan ya g satunya, Hanum yang tak siap dengan serangan tiba tiba tersebut pun langsung terjatuh didalam pelukan suaminya
"Ih...ngeselin" kesal Hanum sembari memukul dada suaminya tersebut
"Hahaha ngambek nih yeee" jawab Adnan sembari mengecup umbun umbun kepala Hanum
"Heeh udah siang tauk, buruan deh mas mandi"
"Papa Mama udah pada nunggu dimeja makan tuh" kata Hanum sambil melepaskan lilitan tangan Adnan dari tubuhnya
"Wangi banget sih" kata Adnan sembari mengendus aroma tubuh Hanum dibagian lehernya
"Ihhh geli" kata Hanum sembari menggeliatkan tubuhnya
"Buruan mandi gih, aku siapin bajunya" kata Hanum kemudian dengan sekuat tenaga melepaskan lilitan tangan Adnan
"Kuat banget sih kamu" kesal Adnan karena Hanum berhasil melepaskan diri darinya
"Buruan aku siapin bajunya" kata Hanum sembari beranjak menuju lemari pakaian
Adnan pun menyeruput kopi buatan Hanum yang telah menjadi candu untuknya kemudian barulah ia melangkahkan kaki menuju kamar mandi
Selepas menyiapkan pakaian untuk suaminya, Hanum pun turun menuju meja makan, pasalnya akan terlalu lama jika turun bersama suaminya yang masih mandi. Nampaklah Mertuanya telah menyantap sarapan bersama Vanessa dan orang tuanya
"Pagi Ma, Pa" sapa Hanum pada mertuanya
"Pagi, Adnan mana? belum bangun?" tanya Mama Dian
"Udah ma, masih mandi sekarang" jawab Hanum sembari duduk dikursinya
Vanessa bangkit dari posisi duduknya dan mengambil piring baru lagi dan mengabilkan nasi juga, semuanya menatap apa yang dilakukan Vanessa dengan heran pasalnya piring milik Vanessa masih berisi makanannya yang belum habis
"Adnan masih suka telur balado kan ma?" tanya Vanessa menatap Bu Dian. Oh ya Tuhan? bahkan lidahnya telah fasih memanggil Bu Dian dengan sebutan Mama
Bu Dian menatap Vanessa dan Hanum bergantian, Bu Dian bahkan belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Vanessa. Sementara Hanum terlihat tenang diwajah namun dibawah meja, tangannya mengepal kuat
"Iya, Mas Adnan masih suka kok sama telur balado"
"Kamu ambilin aja sarapan buat Mas Adnan, besok kan aku sama Mas Adnan mau kembali ke rumah kita lagi" kata Hanum menekankan katan Kita, namun dengan senyum yang menghiasi bibirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Tika Kartika
jgn" setelah tempur dengan Hanum Adnan pindah ke kamar Vanessa lanjut MP ma istri ke 2
2022-01-25
0