Hari ini Adnan harus berangkat kerja setelah menghabiskan hari weekend kemarin bersama Hanum dan juga keluarganya, Wah....kemarin Pak Basuki dan Bu Dian sangat senang dengan kunjungannya
"Mas, bangun udah pagi nih" kata Hanum sembari mengguncang guncang tubuh suaminya tersebut
"Eummm" lenguh Adnan menggeliat pelan, merasa terganggu karena tidurnya telah diusik oleh wanitanya
Hanum merasa kesal karena suaminya tersebut tidak segera bangun, padahal matahari sudah semakin naik ke permukaan. Meskipun Adnan adalah seorang pimpinan tetap saja ia harus memberi contoh kedisiplinan kepada bawahannya
Ada ide yang terlintas dikepala Hanum untuk segera membangunka suaminya tersebut
Cup....cup....cup...cup....cup Hanum menghujani wajah Adnan dengan ciuman bertubi tubi hingga pada akhirnya ada senyum yang terbit dari bibir Adnan
Glek....dengan tiba tiba Adnan menahan tengkuk Hanum dan mencium bibirnya, tidak tidak hanya ciuman tetapi pada akhirnya berubah menjadi *******
Hmmmpppp.....hmmmmppppp.....hmmmmpppp Hanum memukul mukul dada bidang Adnan, nafasnya terasa sudah hampir habis. Pada Akhirnya Adnan pun mengalah dan melepaskan tautan bibirnya dari Hanum
"Ih, Ngeselin banget sih" kesal Hanum sembari memukul dada Adnan lagi, namun sejurus kemudian tangannya dicekal oleh Adnan
"Ayo" kata Adnan ambiku
"Apa?" tanya Hanum yang otaknya belum mengerti kemana arah pembicaraan suaminya tersebut
"Oh....aku udah mandi mas tadi" kata Hanum yang mengira jika Adnan mengajaknya mandi bersama
"Nanti kita mandi bareng lagi" kata Adnan yang kemudian menarik tubuh Hanum kedalam pelukannya, lalu Adnan membalikkan tubuhnya hingga saat ini ia berada diatas tubuh Hanum
"Eh mas mau ngapain?" panik Hanum, walaupun sebenarnya ia sudah tau akan kearah mana adegan ini selanjutnya, namun saat ini hari masih pagi dan Adnan harus segera berangkat kerja bukan
"Ayolah, Mas lagi kepengen banget" jawab Adnan menahan gairahnya
"Terus kerjanya gimana?" tanya Hanum lagi yang belum mengiyakan ajakan suaminya tersebut
"Ah gampang" jawab Adnan yang kemudian menyerang tubuh Hanum
Kamar Hanum dan Adnan pagi ini harus menjadi saksi keganasan Adnan, tak perduli walaupun hari masih sepagi ini untuk melakukan aktivitas suami istri tersebut
Bahkan suara ******* dan erangan pun menggema dikamar tersebut, jika diluar udara masih terasa dingin lain halnya dengan keadaan kamar Hamum dan Adnan ya g temperatur udaranya terasa panas
Adnan menyerang tubuh Hanum hingga 1 jam lamanya, walaupun sebenarnya Adnan merasa masih sangat kurang. Namun ini sudah lebih baiklah sebagai penyemangatnya untuk memulai hari
"Ahhhh" helaan nafas panjang Adnan
"Makasih sayang" ucap Adnan kemudian sembari mengecup dahi Hanum yang nafasnya masih memburu dibawahnya
"He eum" balas Hanum dengan senyuman manisnya
Dan benar perkataan Adnan yang akan menjak Hanum mandi bareng, hari ini keduanya mandi bareng setelah aktivitas ranjang mereka
"Mas mau makan disini apa dibawain bekal?" tanya Hanum sembari memasangkan dasi pada kerah baju Adnan
"Emmm kalau makan disini kayaknya nggak bakalan sempet deh" kata Adnan setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya
"Makanya kalau mau tuh musti tahu waktu" kesal Hanum, eits...hanya kesal dimulut saja, pasalnya hatinya selalu berbunga bunga setelah selesai melakukannya dengan Adnan
"Ya...kan aku nggak tau, orang aku mau nya sekarang"
"Masak harus ditahan sih"
"Lagian nih ya, ini tuh terjadi karena aku selalu menginginkan tubuhmu tau"
"Coba aja kalau aku nggak kerja, bakal aku garap kamu sampai siang" jawab Adnan dengan frontal dan santainya
"Au....au...auh" keluh Adnan saat Hanum mencubit perutnya hingga tercipta rasa pedih
"Ampun ampun" kata Adnan sembari menggeliatkan tubuhnya
"Makanya kalau ngomong tuh jangan seenaknya" kata Hanum yang kemudian melangkahkan kakinya keluat dari kamar
Hanum melangkahkan kakinya menuju meja makan, tentu saja untuk menyiapkan bekal yang nantinya akan dibawa oleh Adnan
Tiba tiba saja ada tangan kekar yang melingkar dipinggangnya, tanpa Hanum menoleh pun tentu saja ia sudah tau siapa pemilik tangan tersebut
"Udah siap?" tanya Adnan dengan nada sensual tepat ditelinga Hanum
"Ih maaas" kesal Hanum dengan bibir yang menyunggingkan senyuman, namun tangannya menyikut perut Adnan dari depan
"Auh, kamu tuh galak banget sih" kesal Adnan, tak lama kemudian senyuman pun melengkung dari bibirnya
"Hahahaha" tawa mereka berdua sama sama pecah, menertawakan kemunafikan mereka yang tampak jelas didepan mata
"Hati hati mas" kata Hanum mengiringi kepergian suaminya dengan senyum lebar, Adnan pun menganggukkan kepalanya dengan senyum yang lebar pula
"Oiya, aku musti belanja nih. Bahan bahan dikulkas udah hampir habis" monolog Hanum
Tut.....tut....tut....suara dering ponsel dari hp milik Adnan, tangannya meraih hpnya yang terletak dibangku kemudi dengan mata yang terus fokus melihat jalan
"Halo" ucap Adnan selepas menekan tombol hijau
"Apa?" kaget Adnan mendengar penuturan orang yang tengah menelponnya tersebut
"Oke oke, aku akan kesana" ucap Adnan yang kemudian mematikan sambungan teleponnya. Ia pun mengambil arah jalan lain dari jalan menuju kantornya
Hanum tak membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap siap belanja karena tadi ia sudah mandi, dua kali malah
Hanum mengemudikan kendaraannya dengan tenang, saat tengah fokus menatap jalanan tiba tiba saja matanya menangkap mobil yang tentu saja tak asing untuknya
"Itu kan mobil Mas Adnan?" gumam Hanum sembari memperhatikan terus mobil yang ada didepannya tersebut, memastikan lagi jika itu benar benar mobil milik suaminya
"Bener, tapi kan ini bukan jalan kekantor?" gumam Hanum
"Aku ikutin aja deh, daripada kepo" monolog Hanum dengan senyumannya
Aneh, kenapa mobil Adnan berhenti didepan rumah sakit? Tiba tiba saja mincul perasaan was was dari hati Hanum. Tentu saja ia takut jika ternyata Mas Adnan lah yang tengah sakit
Saat Hanum hendak keluar dari dalam mobilnya....
Deg....dengan siapa Mas Adnan? kenapa bersama dengan seorang perempuan?
"Ke...kenapa mas Adnan dateng bersama dengan wanita hamil?" gumam Hanum dengan mata yang sudah mulai tampak berkaca kaca
Akhirnya Hanum pun mengikuti Adnan dibelakangnya dengan jarak yang cukup jauh, namun ia tetap bisa melihat dnegan jelas gerak gerik suaminya bersama dengan wanita itu
Jelas Adnan dan wanita itu menuju ke ruangan dokter kandungan
"Apa ibu merasakan perutnya kram lagi pak?" tanya seorang suster yang baru muncul dari balik pintu
Deg.....Hanum merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, pandangannya terus mengawasi Adnan yang masuk kedalam ruangan dokter kandungan bersama wanita tersebut
"Lagi?" batin Hanum
Dari kata kata lagi tersebut sudah pasti dapat disimpulkan jika suaminya pernah datang kesini dengan wanita tersebut. Entah sekali, dua kali, tiga kali atau bahkan berkali kali
Dengan lemah Hanum memutar balikkan tubuhnya, ia memilih untuk kembali kemobil dengan air mata yang sudah menetes membasahi pipinya
Hiks....hiks....hiksss....tangis Hanum pecah saat sudah berada didalam mobil, pikirannya menerawang terlalu jauh. Yang pasti terlintas diotaknya saat ini hanyalah kemungkinan kemungkinan terburuk tentang hubungan Suaminya dengan wanita tersebut
Pada akhirnya Hanum membatalkan acaranya untuk belanja sayur sayuran, Hanum melajukan mobilnya kembali kerumah dengan hati yang berkecamuk mengiringi perjalanannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Leli Leli
sabar Hanum mungkin itu istri sahabatnya Adnan karena sahabatnya lagi diluar kota makanya minta tolong ke Adnan SMG aja begitu
2021-12-09
0