Dita mengerjapkan matanya, kepalanya terasa sangat pusing. Gadis itu berusaha bangun dari ranjang UKS.
"Gue dimana ?...." Dita tak habis pikir, bukankah ia seharusnya masih ada di lapangan karena hukumannya telat berangkat sekolah. Kok sekarang malah disini. Aneh. Dita memegangi kepalannya yang masih terasa berdenyut denyut.
"Lo di UKS, dan lo nggak usah bangun dulu kalau masih pusing" Arkan memegang kedua pundak Dita menyuruhnya kembali berbaring. "Ini jam berapa ?" Dita tak tau berapa lama ia berbaring di ranjang rumah sakitnya.
"Baru jam sepuluh, masih baru istirahat" Dita ber oh ria mendengar jawaban dari Arkhan. Ia sedikit tenang karena tidak banyak pelajaran yang ia tinggalkan.
"Btw temen temen gue mana kok nggak ada disini?" tanya Dita heran, tak melihat kawan kawannya. Kemana teman-teman laknatnya itu. Saat ia butuh aja nggak ada.
"Temen lo ke kantin beliin lo makan sama minum. Mereka tadi udah ke sini"
"Oooo kirain...." Dita kira mereka nggak peduli.
Tiba-tiba dari arah pintu Dara berteriak "DITAAA GIMANA KABAR LOOO DEDEK DARA KHAWATIR BANGET LHHHOOO AMA KAK DITA" Desva yang mendengar sahabatnya berteriak di uks itupun menonyor kepalanya. Kapan kebiasaan temannya itu hilang. Malu desva punya temen dia. yang sukanya teriak teriak nggak jelas. mana satunya juga nggak jelas. ingin rasanya desva hapus nama mereka dari jajaran teman temannya
"Looo bisa diem nggakk sihh ini UKS" ,Arkan memberikan tatapan tajamnya untuk Dara. Dara yang di tatap seperti itu hanya senyam- senyum tidak jelas. Tak ada rasa bersalah ataupun takut dengan tatapan arkAn.
"Dita gimana keadan loo?. udah baikan belum ?. mau makan ndak? atau minum? ini gue bawanin teh hangat, baik kan gue bawain lo makan ma minum " Dea nyerocos menawari makan minum serta menanyai kabarnya.
Dita yang di tanya seperti itu hanya mendengus kesal. Pasalnya kepalanya masih pusing di tambah Dea dan Dara yang nggak jelas ada di sekitarnya membuat kepalanya semakin berdenyut. Apalagi suara Dara yang cempreng.
"Dea yang cantik, bisa nggak tanyanya satu satu aja Dita kan masih pusing ". Desva menjelaskan dengan penuh kesabaran. Desva heran dengan dirinya sendiri mengapa ia dulu bisa punya kawan kayak mereka. "Hehehe satu satu ya?, habisnya Dea kawatir sama Dita. Kan Dea takut kepala Dita di patokin sama burung yang ada di atas kepalanya ".
Dea membayangkan jika di atas kepala Dita ada burung burung yang berputar putar seperti di film-film kartun yang sering di lihatnya. Lebih tepatnya film tom & jerry.
"Ya nggak gitu juga kali De. ini dunia nyata bukan dunia hayalan lo". Desva mendengus kesal. Bisa biasanya Dea berfikir seperti itu.
" Ya udah Dea diam aja daripada Dita tambah sakit "
"*ek*hemm" semua yang ada di ruangan tersebut menatap pada Arkan "Kayaknya di sini udah ada temen-temen lo, gue balik ke kelas dulu ya".
"Iya makasih Kan udah nolongin gue ", Dita tersenyum tulus ke arah Arkhan,
"Hmm iya" Arkan berjalan menuju pintu keluar. tepat di depan pintu Arkan bertemu dengan Andika, ia melempar tatapan penuh permusuhan padanya. Bagi Arkan melihat Dika itu seperti kembali ke masalalu yang tak di inginkannya. Masalalu yang membuatvia kehilangan sahabat yang amat ia sayang. Dika melewati begitu saja Arkan dan tak lupa membalas tatapan Arkan dengan wajah datarnya. Sebenarnya saja dika tak tau kenapa arkhan yang dulu sahabatnya tiba tiba menjauh. Ia sendiri bingung. Tapi biarlah. Urusannya bukan cuma tentang Arkan. Lagi pula ia punya teman banyak selain arkan. Yahh walau ia sebenarnya penasaran sih.
"TOK TOK TOK"
"De kayak ada yang ketok pintu, lo bukain gihh. " ucap Dara pada Dea.
"Nggak mau gue, gue takut, nanti kalau yang keluar valak gimana? kan nggak lucu ?"
.
"Loo itu ya, bisa gak sihh ngomong itu di saring, orang masih siang juga masak siang-siang ada hantu, adanya juga perampok ". Dara menimpali omongan Dea.
Desva dan Dita mengelus dada pelan melihat teman temannya yang absurd itu "Mending kalian cepet bukain pintu dehh kasian yang di luar nunggu ".
"Ya udah dehh Dea bukain pintunya,tapi nanti kalau ada valak jangan salahin gue kalau treak-treak sambil joget-joget lo ya ".
"Iya-iya, bawel dehh lo ", Desva malas menanggapi omongan Dea yang ngelantur.
---
"Ehhh Di..ka nga..pain ke...si..ni ". Dea gelagapan melihat Dika ada di depan pintu UKS. Baginya melihat Dika di depan UKS lebih menyeramkan daripada melihat valak. Masa dia dihukum Dika bersihin gudang sekolah yang angker gara-gara telat sekolah.
"Mau ketemu Dita".
"Masuk aja Dik ".
Dika berjalan memasuki UKS. Semua mata yang ada di sana nampak terkejut melihat kehadiran seorang Raditya Andika Megantara yang terkenal dengan sifat dinginnya juga cuek pada wanita. mereka semua terheran seorang Andika menghampiri dita yang notabene cuma murid biasa. mereka juga heran dika yang tak pernah peduli dengan cewek sekarang malah menghapiri seorang gadis biasa.
"Gue boleh ngomong sama Dita nggak".
Desva, Dea, Dara menatap ke arah Dita.
"Kalian bisa pergi dulu nggak, gue mau ngomong sama Dika dulu".
"Loo, ngusir kita? ", tanya Desva
"Nggak, gue nggak ngusir lo". jelas Dita.
"Ya udah lo utang penjelasan sama kita, gue sama yang lainnya pergi dulu, bye". Desva, Dara, Dea pergi berjalan menuju pintu.
Dika menarik Dara mendekat ia membisikan sesuatu ke gadis tersebut. Mata Dita membulat melihat kejadian barusan.
" Ngapain lo kesini". tanya Dita
" Mau nganter lo pulang ". jawab Dika santai
"Gue nggak mau, gue udah bawa mobil sendiri". Dika mendengus mendengar perkataan Dita, ia memilih menggendong Dita ala bridal style.
"Dika turunin gue!, gue nggak mau pulang bareng loo, gue udah bawa mobil sendiri". Dita memukul mukul dada Dika.
"Bisa diem nggak atau gue jatohin lo disini".
Akhirnya ia memilih untuk diam dan menuruti kemauan Dika.
---
BUAT KALIAN JANGAN LUPA LIKE LOVE SAMA KOMEN YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Any any
seru aja....
2022-08-25
0
Syifa
suka sama ceritane..ga bosenin
2020-05-10
2
Yusmiati Pratiwi
kebalik balik namanya thor duh bingung yang baca deh
2020-04-26
7