My Cool Boy S1 & S2
Semua orang yang di ruangan tersebut menatap sendu pada lelaki yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Kedua tangannya di genggam oleh tangan mungil seorang gadis.
"Papah.... Papa cepat sembuhya, Dita kangen kumpul kumpul bareng sama Papah lagi."
Arya menatap putrinya lembut "Nak, Papah punya satu permintaan buat kamu."
Dahi Dita menyerengit. Gadis itu balik menatap Papahnya "Apa itu Pah ?"
" Papah mau kamu menikah dengan anak dari teman Papah "
Genggaman Dita pada tangan Papahnya mengendur seketika. Dia terkejut bukan main saat Papahnya meminta dia untuk menikah, apalagi di usianya yang masih 17 tahun, dan ia masih duduk di bangku kelas 11 SMA. Hal tersebut jelas membuatnya berpikir keras bagaimana menjawab permintaan papanya. Hal itu juga terlihat mustahil di umurnya yang masih terlalu muda ini. Namun, ketika dirinya melihat kondisi papanya yang kritis, Dita tidak sanggup untuk menolak keinginan Papahnya. Ia tak tega melihat kondisi Papanya.
"Iya, Pah. Dita mau nikah sama anak temennya Papah" gadis itu menjawab pasrah
Arya menatap anaknya dengan penuh binar. Hatinya terasa amat senang. Ia lega jika suatu hari ia akan meninggalkan gadis itu. dita sudah punya penjaga.
" Ya udah, nanti kamu serahkan amplop ini ke alamat yang ada di sampul amplop "
Dita menerima amplop yang di berikan papanya. " Iya pah, nanti sore Dita serahkan amplopnya ke temen Papah. "
---
Dita berjalan menelusuri jalan setapak, sambil mengamati satu persatu nomor rumah yang ada di perkomplekan mewah tersebut.
*B*ugh.
Dita jatuh tersungkur ke depan, kakinya tersandung batu yang ada di sisi kanan jalan.
" Aduh, sial banget sih gue hari ini. Udah di suruh nikah sama orang yang nggak jelas, jatuh lagi " Dita menggerutu sebal. Hari yang menyebalkan.
Sementara itu, dari jarak kurang dari 5 mater, Arkan, melihat teman sekelasnya Dita. Gadis tersebut terjatuh katena tersandung batu. Ia setengah berlari menghampiri Dita yang terjatuh.
" Ehh..... Dit, sini gue bantuin bangun "
Arkan mengulurkan tangan kananya pada Dita. Tanpa pikir panjang, Dita langsung menggapai tangan tersebut. Ia sedikit meringis karena lukanya ternyata ia terluka dan mengeluarkan darah.
"Lo ngapain di sini Dit ? Perasaan rumah lo nggak disini deh ?" Arkan menatap heran pada Dita.
"Gue mau nyerahin amplop titipan bokap gue buat temannnya, ini gue lagi cari rumahnya "
"Emang rumahnya nomer berapa" Arkan bertanya, bermaksud untuk membantu dita menemukan alamat yang di carinya.
" Complek B nomer 25 Ar , kamu tau nggak rumahnya"
"Kayaknya gue tau, deh. Gue anterin ya "
" Iya, deh. makasih" Matanya berbinar. Akhirnya ada pahlawan yang menolongnya.
Dita dan Arkan berjalan berdampingan sambil berbincang bincang ringan. Selang beberapa menit, akhirnya mereka sampai pada rumah yang di tuju.
" Eh, Dit, kayaknya udah sampai deh. Gue balik dulu ya ? "
" Iya Kan, makasih ya udah mau nganterin gue, sama tadi mau nolongin gue "
" Iya sama sama Dit, sesama teman emang harus saling membantu. Emm ya udah ya, gue balik. Daaa....... "
" iya, dahh, Arkan " Ucap Dita sambil melambaikan tangan pada Arkhan yang telah berjalan menjauh.
Dita ragu untuk mengetuk pintu yang ada di depannya. Ia takut akan respon yang ia dapat dari orang orang yang ada di rumah tersebut. Namun apa daya ia tadi sudah menyanggupi permintan ayahnya, jadi ia harus berani.
*t*ok tok tok
" Assalamu'alaikum," terdengar derap kaki berjalan mendekat menuju pintu. Tiba tiba kenop pintu di putar dari dalam sehingga pintu terbuka, menampilkan sosok lelaki tua seumuran ayahnya. dita tebak, laki laki inilah yang akan jadi ayah mertuanya kelak.
"Wa'alaikum salam. Iya ada apa ya nak ? mau, cari siapa ?"
" Ini saya Anandita putri dari bapak Arya. Saya di suruh Papah saya untuk mengantarkan amplop ini pada Om"
" Oooohhh... iya. Kamu mau mampir dulu nak, masuk kedalam, mumpung belum malam banget. Nanti om kenalin sama anak om"
" Ndak usah Om, ini saya mau langsung aja. Soalnya saya mau ke rumah sakit dulu, Papah saya sakit "
" Apa Arya sakit. Sakit apa dia? kok, saya nggak tau! " Surya syok, mendengar kabar temannya setelah hampir 1 tahun tidak bertemu.
" Papah sakit jantung om."
" Oooo... di rumah sakit mana, nanti insyaallah Om datang ke sana "
" Di rumah sakit Kasih Ibu Om. Ya udah Om saya pamit dulu, Assalamu'alaikum "
Gadis itu berjalan menjauhi rumah itu menuju rumah sakit. pikirannya masih berkecamuk mengenai banyak hal.
---
JANGAN LUPA LIKE SAMA KOMENNYA YA GAISS :')
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
💗Ani Sumarni💗
nyimak
2021-07-12
0
W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎
Hadir juga di sini
Salam kasih dari Affair
2020-12-31
0
ratna nch
kya pernah baca tp lupa gara2 kmren ke uninstal
2020-11-23
0