***
Pagi ini Diandra sudah tiba diRumah kawasan elit milik Hansen. Dia berpikir keras apakah majikannya galak, kejam & sombong. Ah.... lupakan pikiran buruk, bekerjalah dengan baik.
Ting... tong.... bunyi bel pintu besar yang masih tertutup rapat.
*Oh... pelayan baru ya, cepar sekali tiba. Masuklah, kemarikan kopermu itu berat. *
"Ti... tidak usah tuan muda, ini barang sayan tidak sopan kalo tuan muda membawanya. "
*Anggaplah aku sebagai temanmu dirumah ini. * Hansen ramah menyapa.
"Ya... Tuhan.... majikanku selain Tampan juga baik hati... Nikmat mana yang bisa kudustakan." Guman Diandra kagum.
*Ini kamarmu & draf pekerjaan beserta tata tertib. Sepertinya aku tidak bisa lama-lama karena harus beranhkat kerja. *
"Terimaksih tuan muda. Hati-hati dijalan."
Hansen pergi meninggalkan rumah mengendarai mobilnya. Selama ini Hansen cukup mandiri tidak ada sopir. Hanya ada pelayan yang datang membersihkan Penthouse sebelumnya. Sekarang Hansen sudah memiliki rumah sendiri jadi mau tidak mau harus ada pelayan.
***
Sore telah tiba, pintu gerbang terbuka secara otomatis (holkay mah bebas sebebas-bebasnya).
Selamat datang tuan, apa ada yang diperlukan?
"Buatkan aku teh jahet panas, tubuhku sangat lelah. Antarkan kekamarku. Terimaksih "
Baik tuan.
Hansen hari ini sangat kelelahan karena sebagai wakil COE memiliki tugas & tanggungjawab yang besar. Rasanya ingin sekali mandi air hangat agar ototnya tidak kaku. Beberapa saat kemudian Diandra mengantarkan teh jahe panas kekamar. Dari belakang Hansen memakai handuk setengah badan. Maka tampaklah pahatan indah dada yang bidang & pundak lebar. Wajahnya yang tampan terlihat jelas dari dekat.
"Tu....tuan maaf saya tidak sengaja, saya tidak tahu kalau tuan itu...." Diandra tidak melanjutkan kalimatnya hanya menunduk malu.
*Oh... maaf kau tidak terbiasa ya? Aku yang tidak sopan belum memakai baju yang benar.*
"Saya pamit keluar, permisi."
Hansen tersenyum kecil melihat polah imut pelayan barunya. Sungguh menggemaskan tidak seperti wanita lain. Yang terang-terangan menggoda. Hansen menyadari sebagai pria lajang harus selektif memilih wanita. Oleh karena itu sampai saat ini belum pernah Hansen terlibat skandal buruk. Makan malampun tiba.
"Tuan, makan malam sudah siap. "
"Iya, aku segera kemeja makan." Hansen menyelesaikan pekerjaanya.
"Duduklah & temani aku makan, jangan berdiri. Saat tidak ada orang anggaplah aku sebagai temanmu bukan majikanmu. "
"Maaf tuan, ini tidak sopan. Saya akan kembali setelah tuan muda selesai makan malam. "
"Jangan membantah, duduk & mari kita makan. Bukankah tadi pagi kita belum berkenalan."
"Ba.. baik tuan muda"
"Siapa namamu & mengapa kau mau bekerja sebagai pelayan? "
"Naman saya Diandra, ibu saya sudah meninggal saat saya masih balita & ayah saya sedang sakit ginjal butuh biaya perawatan & pengobatan. "
"Anak yang berbakti, aku salut padamu Diandra. Lalu pendidikanmu bagaiman? "
"Sa... saya hanya lulusan Paket C (setara SLTA). Karena harus bekerja untuk biaya hidup & biaya pengobatan saya ikut pendidikan yang fleksibel. "
"Apabila kau menemukan kesulitan hidup jangan sungkan berbagi cerita denganku, anggaplah aku sebagai temanmu. "
Diandra tidak pernah membayangkan memiliki majikan yang tampan rupawan & hatinya sangat hangat seperti matahari pagi. Nikmat mana lagi yang dapat didustkan sih. Selesai makan malam Hansen kembali keruang kerja melanjutkan perkerjaan. Diandra mengantarkan susu hangat sebelum dia tidur ke majikannya.
"Silahkan dinikmati susunya tuan. "
"Terimaksih Diandra, emb... mulai besok jangan pakai rok tp gantilah celana panjang agar fleksibel. "
"Baik tuan. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Afriani Afriani
Majikan ganteng, lajang, handsome, baik lagi. Memang nikmat mana yang kau dustakan....☺️☺️☺️
2021-07-21
0
Nur hikmah
kiraiiin Diandra SM tuan muda Javier yg angkuh
2020-11-10
2
💎⃞⃟BS QᷞUͦEͮEͤNSELVIA°Аямў🔰
takut g bisa nahan yak....hahahhahaa
2020-09-27
2