4. JAVIER PULANG KE TANAH AIR

***

Sudah sebulan berlalu Namira hanya makan gaji buta, karena di Penthouse mewah itu saat ini majikannya masih di Korea. Karena Javier berada dipuncak karir pastinya harus menyelesaikan beberapa kontrak kerja. Di Korea Javier memakai nama Korea bermarga ibunya Jung.

"Kak Jung, ibumu tadi pagi menelpon kalo bulan ini tidak pulang ke Indonesia maka dia akan mempublikasikan jati dirimu! " Ucap asisten Javier

*Apa kau bilang?? kali ini ibu benar-benar keterlaluan. *

" Bibi tidak tahu kalo kakak sedang dipuncak karir, para wanita sangat menggilaimu. Bahkan mereka rela antri untuk tiduk dengan kakak Jung. "

*Bicara apakau, bisa habis karirku kalau didengar orang. Image-ku sebagai Dewa Hallyu. *

Javier memang sangat tampan & flamboyan diantara jajaran artis papan atas Korea. Drama yang dibintanginya selalu mendapat rating terbaik. Jadi sudah wajar kalo Javier gonta-ganti perempuan seperti baju. Tapi Javier sangat patuh & tunduk pada ibunya, nyonya Jung Mee Ra. Selama ini Javier selalu bersikap manis & polos didepan Nyonya Jung.

*Jung oppa*

Seorang gadis memakai kemben selimut keluar dari kamar Javier. Lalu mendekati Javier.

*Oppa, akan kembali ke Indonesia? lalu aku bagaimana? *

"Jaggiya... aku ke Indonesia hanya Satu minggu saja, cup. " Javier mencium kening gadis itu.

*Baiklah aku tidak akan ikut, karena disana tidak ada gadis yang lebih cantik dari aku. *

"Kau adalah dewiku, ini peran yang kau inginkan. Tadi aku sudah menghubungi Sutradar & Produser setuju kau main di Drama ini. "

Sore hari Javier menuju bandara di Incheon diantar asistennya. Javier memang harus kembali ke Indonsia secepatnya daripada ibunya menyeret paksa. Javier menggunakan pesawat jet pribadi milik keluarganya. Begitulah orang kaya selalu mudah dalam mengatasi masalahnya. Nyonya Jung yang mendengar kabar kalo Javier akan pulang meminta Hansen untuk menjemput di Bandara Juanda.

"Welcome Home Dongsaeng (adik). "

*Hansen Hyung (kakak) aku sangat rindu padamu, kakak semakin terlihat keren. * Memeluk kakaknya manja.

"Kau pasti lelah, Kita langsung kerumah ibu. Kartu Penthouse-ku akan kuberikan jika kau sudah menjadi anak penurut. "

*ah... aku tersiksa jika harus pulang, disini sangat panas & tidak ada gadis cantik. Rasanya ingin aku bawa beberapa gadisku biar aki tidak bosan disini. *

"Sudah jangan mengeluh, masuklah kemobil nyalakan AC-nya. Makin cerewet saja!"

Dikediaman Wijayakusuma Nyonya Jung sudah mondar-mandir gelisah menanti putra bungsunya. Tak berselang lama tibalah suara mobil milik Hansen berhenti. Nyonya Jung berlari keluar tidak sabar.

*Oemma..... aku rindu. *

"Javier putraku, cup. " Nyonya Jung mencium kening putra bungsunya. Lalu menggandeng kedua putranya memasuki kediaman Wijayakusuma. Nyonya Jung tidak pernah pilih kasih. Dan selalu mengajarkan hidup rukun dengan saudara.

*Eomma.... Surabaya sekarang indah ya, banyak bunga tumbuh berjajar rapi. Dulu sangat kumuh & kotor. Tapi masih panas juga huft.. *

"Anak bodoh, Surabaya sudah berbenah menjadi kota cantik tidak kalah modern dengan kota Seoul atau Daegu. Kalau panas mungkin kau berenang saja dengan kakakmu hahaha. " Ejek Nyonya Jung.