5. HADIAH KECIL

***

Setelah jamuan makan malam selesai, semua anggota keluarga Wijayakusuma berkumpul diruang keluarga. Javier mengeluarkan Dua koper berisi kosmetik perawatan kulit, rambut & multivitamin. Tidak lupa Javier membaginya kepada seluruh pelayan dirumah Wijayakusuma. Hari sudah mulai larut ketika Hansen hendak pamit pulang Nyonya Jung melarangnya kembali. Jadi Hansen mengirim pesan kepada Diandra agar tidak menunggu pulang. Pagi hari setelah sarapan Hansen pamitan pulang. Sesampainya dirumah Diandra sudah menyiapkan keperluan tuan mudanya.

*Ini ada hadiah perawatan kulit & rambut pakailah, tubuhmu harus dirawat dengan baik. *

"Wah..... apa ini tulisannya tuan? Sangat asing bahkan aku tidak tau apa ini artinya hahah"

*Itu huruf Hangeul, kau bisa menerjemahkan lewat aplikasi. Kemaren Javier pulang membawa hadiah. Aku tidak mungkinkan memakai produk untuk wanita. Pakailah produk Korea sangat bagus. *

Diandra mulai sibuk membuka & mencatat kagunaan produk tersebut. Lalu memakainya secara rutin. Selama ini Diandra tidak pernah merawat apalagi berhias. Karena uang dari hasil kerjanya sangat pas-pasan. Oleh karena itu Diandra sangat senang seolah mendapat harta karun sebagai wanita. Hansen yang baik memperlakukannya tidak lantas membuat Diandra lupa diri. Bahwa statusnya adalah pelayan dikediaman Wijayakusuma. Setelah Satu minggu berlalu Javier hendak bertandang kerumah Hansen untuk meminta kartu akses Penthouse. Tapi Hansen mengatakan kalau sudah ada pelayan disana jadi pergilah. Javier tiba lalu disambut Namira sopan.

*Selamat datang Tuan Muda Javier, saya Namira siap melayani keperluan tuan. * Sambil membungkuk hormat.

"Hemb.... siapkan makan siang ala korea, kalo tidak bisa pesan makanan antar. Aku mau mandi disini iklimnya sangat panas. "

Setelah pesanan makanan Korea datang, Namira menyajikannya diatas meja. Javier mulai menyantap hidangannya. Namira yang berdiri memperhatikan wajah majikannya yang tampan dan nampak kelaparan.

"Sudah cukup menikmati wajah tampanku, apa kau jijik dengan cara makanku yang bar-bar? "

*Maaf tuan muda saya bukan bermaksut demikian. *

"Lain kali jaga sikapmu kepada majikanmu, membuatku mual saja. "

Dalam kasusnya Javier hanya memandang wanita dari segi fisik. Yah... maklum super star mah bebas ya. Namira lantas sedih & menceritakan kepada sahabatnya Diandra. Namira juga sering dibentak-bentak apabila kurang cekatan. Bahkan permintaan Javier mulai aneh-aneh seperti 4jam sekali harus mengepel lantai, semua bahan makanan harus organik, tidak boleh ada cemilan & memperbanyak buah sehat. Namira juga harus mengikuti pola hidup majikannya. Tanpa terasa Javier sudah Dua minggu berada diIndonesia, jadwal kembali ke Korea diundur lebih lama. Hansen yang melihat tekat kuat Diandra membaca & menulis Hangeul tergelitik pergi ke Toko buku. Mencarikan buku tentang cepat berbahasa Korea, kebudayaan & Hansen berencana memasukan Diandra ke Sekolah informal. Hansen tau betapa membosankannya dirumah ketika semua sudah selesai. Hansen menyuruh sopir mengirimkan paket untuk diberikan kepada Diandra.

Tok... tok... suara ketukan pintu terdengar, Diandra yang sigap lantas membuka pintu. Didapatinya sopir majikannya membawa kotak besar.

*Nona Diandra ada kiriman paket dari Tuan Muda Hansen. Silahkan diterima. Malam ini Tuan muda lembur jadi jangan menyiapkan apapun.*

"Baik terimaksih pak, sampaikan salamku kepada tuan muda atas kemurahan hatinya."

Diandra sangat antusias karena pertamakalinya dia mendapatkan limpahan perhatian dari majikannya yang sudah menganggapnya teman. Diandra bahkan terkejut sudah mendapat kwitansi pembayaran penuh selama masa pendidikan. Disebuah kertas kecil Hansen menuliskan pesan bahwa kelak bila ingin ke Korea belajarlah dahulu mengenalnya. Sontak Diandra sangat bersemangat karena majikannya sangat mendukung.