Syafa menatap aneh pada hidangan makanannya , ia menelan saliva dan menatap Azril yang sedang asyik menyantapnya.
" Kak , udah bismillah belum? "
" he he he , kak Azril lupa " jawab cengengesan Azril membuat Syafa geleng-geleng kepala .
" Terus kalo lupa gemana ? "
" bearti setan ikutan makan sama kakak " cetus Syafa menahan tawa .
" Jangan menakuti kakak , atau kau punya indra ke enam yahh , bisa melihat setan " sindir Azril melihat situasi agak remang-remang .
Azril memegang tangan Syafa , rasa mood makannya hilang " cepetan makannya ! " titah Azril , raut mukanya ketakutan .
Syafa melihat Azril berhenti makan " kakak kenapa ?,tadi makannya rakus banget,kenapa tiba-tiba berhenti?"
" Di sini tuh gak ada setan,yang ada kalo kita takut setannya tambah gede,takut cukup sama ALLAH kak " nasehat Syafa terus saja mengunyah makanannya.
" Yaudah kalo gitu kakak gak takut lagi , loh kamu kog makannya pakai tangan?,kan ada sendok dan garpu"
" sengaja kak,pakai tangan lebih bagus terjamin kebersihannya,sunnah lagi!"ucap Syafa sambil mengisap jari-jarinya.
" Ihhhh,kog gitu?"tanya Azril heran
" Syafa kayak gini juga ada sunnahnya,alasan Rasulullah memerintahkan karna di lima jari kita ini,kita gak tahu dimana Allah meletakkan keberkahannya"ucap Syafa mencuci tangan dan minum tiga tegukan dan tak lupa di awali Bismillah dan di akhiri Alhamdulillah hillazii athoa'mani haaza warozaqqoni minghoiri haulimminni walaakuwwah.
Barang siapa yang membacanya usai makan,maka Allah akan menghapuskan dosanya telah lalu.
Usai selesai makan Azril membayarnya,saat mereka ingin beranjak pergi Syafa melihat lauk yang masih belum di sentuh merasa sayang kalo harus di buang gitu saja.
" Mbak,ini lauk bisa di bungkus gak?"
Azril merasa malu karna ucapan Syafa membuat para pembeli melirik ke arahnya .
Azril menarik tangan Syafa " untuk apa di bungkus?,bukankah kamu sudah kenyang.Semua orang menatap kita,kan kakak jadi malu " desah Azril , namun Syafa tak peduli , ia terus saja menyuruh pelayan untuk membungkusnya.
" Oh ya mbak,sekalian sama nasinya juga " pinta Syafa.
Beberapa menit kemudian pelayan itu menyerahkan bungkusan besar berisi nasi bungkus kepada Syafa . Syafa meraihnya dengan senyum bahagia.
" Makasih mbak,semuanya berapa?"
" tidak perlu Nona karna Tuan di sebelah anda sudah membayarnya.
Semua orang melirik sebelah mata,bagaimana tidak kelakuan Syafa meruntuhkan martabat Azril seorang pengusaha yang cukup terkenal.
Azril menahan malu,ia berjalan tanpa membantu Syafa membawa plastik besar itu.
Sesampai di luar Syafa bukannya masuk mobil,ia malah berjalan lurus mencari orang-orang pinggiran jalan.
" Terima kasih Nak,hatimu sangat mulia!"ucap nenek tua itu,kemudian meninggalkan Syafa.
Ia pun kembali dengan hati yang bahagia.Kantong yang tadi penuh kini sudah kosong.Semua pembeli yang meliriknya tadi di restorant tersenyum ramah padanya.
Azril yang tadi kesal,tersenyum merekah.
" Kau kalo mau sedekah bilang dulu,jadikan kakak tak salah sangka"cetus Azril membuka pintu mobil menyuruh masuk.
" Iyya maafin Syafa yah "
" Iyya "
Azril memberhentikan mobilnya di sebuah toko pakaian.
" Loh,mau beli apa lagi ? "
" pakaian untukmu , ayo ikut kakak ! " titah Azril menyuruh Syafa keluar.
Syafa melihat-lihat namun tidak mengambil karna menurutnya harga baju itu sangat mahal.
Akhirnya Azril yang mengambil dan memasukkan dalam keranjang.
" Apa tidak kebanyakan tuhh ? " tanya Syafa melirik keranjang yang sudah penuh .
Syafa merasa bosan di dalam sehingga ia memutuskan duduk di dalam mobil.
Terlihatlah Azril membawa kantong besar,kemudian memberi Syafa paper bag kecil yang berisi handphone pengeluaran terbaru.
" Ini untukmu!,ambillah"
" handphone??,buat apa?"tanya Syafa,ia membukanya,dan kagetnya harganya juga fanstatik.
" Buat menghubungi kakak,sudah ambil saja.Jangan lihat dari harga tapi lihat dari siapa yang membelinya"ucap Azril tersenyum merekah.
Merekapun sampai di penginapan,mengingat Syafa yang lagi haid,ia pun bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan kaki.
" Kakak gak sholat? "
" Capek Syafa , kan isya waktunya panjang " tawar Azril merayu Syafa.
" Dunia saja di majuin, akhirat di belakangin " gerutu Syafa , langsung berbaring .
" Aok deh,kakak sholat dulu,tapi ingat jangan tidur dulu"pesan Azril menuju kamar mandi untuk wudhu.
Usai mengucap salam dan berdoa tampak Syafa sudah tertidur pulas.Azril duduk di samping kepala Syafa.Ia mengusap rambut Syafa dengan lembut.
dret dret dret
ALENA
Azril berbegas mengangkatnya " Hallo tuan,tuan lagi di mana?
" saya lagi di luar kota,ada apa?"
" begini tuan,para client akan mencabut kerja sama kalo tuan besok tidak datang,mereka lebih percaya jika tuan yang berbicara langsung kepada mereka"
" baiklah,besok tolong siapkan pertemuan saya kepada mereka pukul 10.00 wib "
" oke tuan "
tut tut tut
Keesokan harinya,usai sholat shubuh Azril menyuruh Syafa untuk bersiap berangkat ke kotanya.
" Ayo cepetan Syafa,nanti kita terlambat "
" ini juga sudah siap "
Azril mengisi barang-barangnya di bagasi dengan cepat ia mengemudi menuju rumahnya.Tiga jam perjalanan membuat Syafa tertidur pulas.
" Mbok,tolong bantuin saya?"ucap Azril memanggil si mbok yang sedang menyiram bunga.
" Masya alloh cantik nian nih gadis,siapanya tuan?"ucapnya si mbok dalam hati.
Saat Syafa sadar ia sudah di tempat tidur,ia menatap ruangan yang begitu besar dan mewah.
Dia bangun melihat fotonya tersusun rapi di meja kecil.
" Lho ini kan foto waktuku tiga tahun yang lalu" ucapnya,meletak kembali foto itu.
Tiba-tiba mbok Eny datang membawa mapan" nih Nyonya sarapannya,tadi tuan menyuruh saya membawa ke atas.
" Terima kasih mbok,perkenalkan saya Syafa,panggil Syafa saja jangan Nyonya"pinta Syafa tersenyum manis ke arah si mbok.
" Saya mbok Eny,art di sini.Kalo ada perlu panggil saja mbok" ucap mbok Eny , melihat Syafa mengingat putrinya di kampung.
" Lho mbok kog sedih " tanya Syafa mengusap air mata mbok Eny yang menetes keluar.
" Maaf Syafa,mbok e kangen sama si Indah anak si mbok di kampung,mau pulang tapi selalu gak di izinin karna gak ada pengganti"lirih mbok Eny,membuat Syafa tak sampai hati.
" Oh yah,kak Azril di mana?"
" Tuan Azril berangkat ke kantor "
" kalo gitu,mari kita ke dapur aku mau masak untuk kak Azril"titah Syafa menggandeng tangan si mbok.
Usai memasak,ia mandi bersiap diri ke kantor Azril.
"mbok,aku mau tanya alamat perusahaan kak Azril di mana?"
" mau ngapain ke sana ? "
" mau antar makan siangnya " ujar Syafa mengenteng rantang yang sudah ia isi lauk dan nasi.
Mbok Eny menulis alamat dan menyuruh supir taksi online mengantar Syafa.
Syafa pun turun dan tak lupa ia membayar ongkosnya.
Perusahaan yang memiliki gedung tinggi membuat Syafa harus bertanya kepada security di area perusahaan milik suaminya.
" Maaf Pak,saya mau tanya apa benar ini perusahaan milik Azril Malik Anggara?"
" iyya benar,kamu siapa?"
Kedua security itu menatap penuh selidik ke arah Syafa.
" Bapak kog ngelihatin saya begitu,emangnya kenapa?"
" kamu sudah buat janji gak ketemu sama Tuan Azril,beliau CEO di sini,jadi gak sembarangan orang bertemu di sini"cetus Pak security.
" CEO ??? " tanya syafa yang baru pertama mendengar kata itu.
Kedua security itu menggeleng-geleng kepala mendengar pertanyaan Syafa.
" Kau tak tahu CEO itu apa?, apa kau gadis kampungan yahh?"sindir kedua security itu.
Azril yang selesai mengadakan pertemuan segera turun menuju parkiran.Kerinduannya pada Syafa menghilangkan rasa lelah seharian bekerja.
Azril berjalan keluar, terlihatlah Syafa sedang beradu mulut merayu Pak security untuk ketemu sang suami.
" Tuan Azril !!! " sapa kedua security itu.
" Syafa!,sejak kapan ke sini?"
Azril menatap datar kedua security itu,dan pergi mengajak Syafa masuk ke dalam kantornya.
Semua karyawan menatap heran padanya.
" Ayo masuk!,mengapa kau tak menelponku?"tanya Azril.
" Aku tidak pandai menggunakannya!,oh yah ini aku bawa makanan untuk makan siang kakak"
" terima kasih"
Azril hanya memandang Syafa yang menghidang makanan di mejanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments