Acara perpisahan tampak di mulai , raut wajah Azril masih terlihat kesal . Kelakuan Syafa hari ini benar- benar buatnya tak mengerti.
Para santriwati berdiri berjejer sembari memakai selempang bertulisan nama pribadi.
Terlihatlah Syafa yang berdiri terdepan bermain nasyid bersama teman- temannya.
Acara pun usai , Syafa terlihat menangis saat menyalami para Ustadzhah yang sudah membimbingnya hingga ia bisa seperti ini.
Ia memeluk Sahabatnya begitu erat , " Riska , Ayu , pasti aku merindukan kalian " lirihnya menatap kedua sahabat , namun terhenti saat Azril memberinya sebuah bunga.
" yaampunn Syafa , sosweet banget kakakmu ! , jadi iri aku " puji Riska menaikkan alisnya
" iyya , aku juga " sahut Ayu , membuat Syafa jadi salah tingkah .
" kalian apaan sihh , ini hanya bunga biasa tanpa unsur apa-apa ! , jadi jangan baper yahh !"
Kemudian seseorang pria datang memberi hadiah kepada Syafa , " selamat yah Syafa , atas keberhasilan kamu menjadi santriwati tercepat dalam hafalan " ucap Ustadz Haris yang mengagumi Syafa selama ini .
Syafa menerima pemberian dari Ustadz impiannya , ia memberi bunga dari Azril ke temannya , Ayu .
Azril melihatnya begitu kecewa , di depan matanya , Ustadz itu menyatakan cinta pada Syafa , " Syafa , sebenarnya saya malu ingin mengungkapkan karna ini pertama kali saya mengungkapkan pada seorang wanita " ucapnya gugup terlihat beberapa kali sang Ustadz mengelap keringat dingin.
" Emangnya Ustadz mau ngomong apa ? " tanya penasaran Syafa
" Iya Ustadz " sahut Riska dan Ayu
Sementara Azril terdiam tanpa berbicara , telinganya panas mendengar ucapan sang Ustadz.
" Cukup Ustadz , Syafa belum siap menikah " ucap Azril pergi , kemudian menarik paksa Syafa masuk ke dalam mobil.
Kemarahan Azril sudah meluap , ia mengemudi mobil dengan cepat dan membawa Syafa ke dalam sebuah penginapan.
Usai menyelesaikan administrasinya , Azril mengajak Syafa masuk ke dalam kamar , wajahnya merah padam membuat Syafa menangis.
" Mengapa kau tega memperlakukanku seperti ini , selama ini ku sangat menghormartimu , tapi hari ini kau benar-benar membuat ku kecewa " cetus Azril yang tak mampu menahan kecemburuan saat sang Ustadz mengutarakan cintanya ke Syafa .
" Seharusnya aku yang bertanya ? , kau bukan siapa- siapa aku , tapi kau mengatur hidupku . Asalkan kau tahu pria yang mengutarakan cinta padaku itu memiliki perasaan yang sama " teriak Syafa , kali ini ucapan Syafa lagi-lagi menyakiti perasaan Azril yang bertahun tahun menjaga rahasianya.
" Cukup Syafa ! , kau benar - benar sudah melewati batas kemampuanku.Sebenarnya aku ini adalah suamimu . Bapakmu lah yang memaksa aku menikahimu, apa kau ingin buktinya ? " tegas Azril , ia mengoceh ponsel di saku celananya dan memperlihat video rekaman pernikahannya.
Syafa menyaksikan dengan deraian air mata , bagaimana bisa bapaknya menikahkannya tanpa persetujuan dari dirinya.
Ia kaget , menerima Takdir yang tak ia impikan selama ini hingga ponselnya terlepas dari tangannya.
" Ini tidak mungkin " lirihnya menutup telinganya , seakan rekaman itu selalu berputar di ingatannya .
Syafa terduduk , air matanya terus saja tumpah luah , perasaannya hancur .
Azril melihat Syafa begitu sakit harus menerima kenyataan pahit , ia pun berusaha mendekati namun Syafa tak ingin ia menghampiri hatinya yang begitu sakit masih perih menerima takdir ini.
" Syafa , ku tak ada maksud ingin menyakitimu , aku janji akan jadi suami yang baik untukmu ! , " ucap Azril serius ,
Syafa masih terdiam membisu , ia pun berlari keluar menuju pemakaman sang bapak yang tak jauh dari penginapan.
Azril memutuskan keluar demi menenangkan pikirannya yang sudah bingung membujuk Syifa . Berbagai cara sudah ia lakukan tapi Syifa masih diam seribu bahasa .
" Bapaaak " lirihnya mencium batu kecil , air matanya mengalir .
" Mengapa bapak tega menikahiku dengannya ? aku sama sekali tidak mencintainya , aku masih takut seperti Ibu yang meninggalkan bapak hanya demi pria kaya , orang kaya hanya bisa menghina kita " lirihnya mengusap air matanya
Syafa yang kelelahan , membuatnya tidak sadarkan diri di kuburan . Azril yang baru menyadari kepergian Syafa bergegas mencari ke segala tempat , namun hasilnya nihil .
Hingga akhirnya ia memutuskan mencari di pemakaman Pak Imron , telihat Syafa yang terbaring lemah , suhu tubuhnya meningkat .
" Yaampunn Syafa , mengapa kau menyiksa dirimu seperti ini ? , sungguh aku tak sanggup melihat kau begini ! "
Azril mengangkat Syifa ke dalam mobil , wajah Syifa begitu pucat membuat ia sangat begitu khawatir . Azril memutuskan membawa ke penginapan dan sambil mampir ke Apotek untuk membeli obat .
Ia melatakkan di tempat tidur , suhu tubuh Syafa semakin tinggi , Syafa terus saja mengigau , menangis dalam tidurnya .
" Aku tidak mau menikah denganmu , hiks , hiks , " tangisan Syafa hingga tersedu- sedu .
" Syafa sebegitukah kau menolak pernikahan ini , aku tak menyangka perihal ini akan membuatmu begitu sakit , mungkinkah aku harus melepaskanmu ? " lirih Azril , ia sedih menatap Syifa , air mata jatuh
Syafa yang tersadar , bergegas bangun dan melihat ruangan di sekitarnya . Terlihatlah Azrul tertidur duduk di sampingnya karna kelelahan mengkompres Syifa .
Syafa menatap dalam Azril , wajah teduh nan tulus itu menghiasi kala dirinya sedang tidur .
" Ternyata jika kau tidur , kau sangat tampan ! tapi mengapa kau malah memilihku menjadi istri mu ! " ucap pelannya , ia ingin mengusap rambut hitam itu , namun sang pemiliknya terbangun . Syafa pun dengan cepat menarik tangannya .
" Aku senang akhirnya kau sudah sadar , kau mau makan apa ? biar aku yang belikan " ucap ramahnya melayani Syafa , ia melangkah namun langkahnya tertahan karna Syafa menariknya .
Azril tersenyum , namun mengingat ucapan Syafa saat tidur wajahnya berubah meredup .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments