BT - 05

Dara terbangun dari tidurnya, ia menyiapkan segala berkas yang di perlukan untuknya melamar pekerjaan.

Dara yakin akan mendapatkan pekerjaan baru untuk menghidupi kedua orang tuanya.

Setelah siap, Dara kemudian bergegas untuk mandi mempersiapkan diri untuk segera pergi dari kediamannya.

Ayah dan Ibu Dara tengah membantu tetangga mereka yang akan mengelar acara pesta pernikahan, sehingga pagi ini dara terbebas dari beberapa pertanyaan kedua orang tuanya.

Menggunakan pakaian hitam putih dan sepatu flat hitam Dara melangkah meninggalkan kediamannya dengan penuh harapan.

"Hemmm... kemana ya aku harus melamar pekerjaan? lulusan SMA nampaknya agak sulit mendapatkan pekerjaan" kata Dara pelan sambil menoleh ke arah datangnya angkutan umum.

Dara memilih ke sebuah daerah dimana kawasan pabrik berjejer.. Pikirnya ia akan mudah mendapatkan pekerjaan disana.

Dara menjajahkan surat lamarannya satu demi satu dengan penuh semangat dan senyuman.

Dara menepi ke sebuah warung kecil disana, kering tenggorokan nya terasa saat itu.

"Nikmat banget ini air dingin" ucap Dara membayangkan sejuk air mineral di dalam kemasan botol yang tengah ia genggam meluncur perlahan di tenggorokannya.

Baru saja Dara hendak meneguk air itu, mata Dara membulat melihat

seorang anak kecil hendak menyebrangi jalan yang tengah ramai dengan Lulu lalang kendaraan dengan kecepatan yang cukup kencang..

"Astaghfirullah.......". Teriak Dara mengguncang perhatian sekitar . Dara yang berlari cepat pun semakin mengundang kepanikan orang sekitar.

Dara menarik sambil memeluk bocah berusia 5 tahun itu hingga keduanya terjatuh.

"Akkhhhhh" Dara mengeluh kesakitan sementara anak itu menangis merasa shock.. beberapa orang sekitar mendekat menolong dara yang terjatuh tersungkur.

"Zaidarrrrrrr....." Teriak seorang pria mendekat berlari.

"Papaaaaa" Teriak bocah itu mendekati seorang pria yang sudah sangat panik.

Dara melihat sosok pria itu sambil terbangun perlahan.

Dia? kenapa dia? Ucap Dara pelan, sangat pelan.

Zaidar? namanya mirip denganku... Batin Dara.

"Mbak.. mbak gapapa.."

"Mbak sikunya luka"

"Mbak mari di beri obat dulu"

Ucap orang-orang yang membantu Dara kala itu..

"Kamu????" Ucap seorang pria yang tak lain adalah Bagas.

Dara hanya terdiam menundukkan kepalanya sambil meringis merasakan sakit pada siku bagian kirinya.

"Tuan...." Alex datang dengan tergesa-gesa.

"Dari mana kamu?! bodoh! kalo sampai zaidar terluka, lehermu taruhannya" kesal Bagas membentak Keras Alex.

"Urus dia!" tambah Bagas sambil menunjuk ke arah Dara, lalu ia pergi meninggalkan lokasi dengan menggendong Zaidar.

Semua orang menatap sinis ke arah Bagas, tak perduli siapa pria arogan itu yang jelas ucapannya sungguh tidak elok di dengar.

"Permisi .. Nonaa..." kata Alex yang belum melihat wajah Dara.

"Astaga .. kamu?" kata Alex saat melihat Dara dengan senyum meringis nya.

"Siang Pak ..." kata Dara dengan sedikit suara gemetarnya.

"Kenapa bisa kamu? sudah ayo ikut saya" kata Alex membangunkan Dara.

Dara bangun, menatap lembut orang-orang sekitanya yang begitu peduli terhadapnya.

Dara mengikuti langkah Alex setelah ia mengucapkan rasa terimakasihnya.

"Dara.. Duduklah, pelayan ini akan membantumu membersihkan luka mu" kata Alex dengan suara lembutnya.

"Terimakasih, pak.. saya bisa sendiri sebetulnya" kata Dara merasa tak enak hati.

"Sudahlah, diam dan ikuti saja perintah saya..." kata Alex dengan suara tegasnya.

"Iya .. iyaa .. baiklah .. memang kita harus menuruti perintah orang tua yaa" kata Dara dengan celetukan konyolnya.

"Apa? kamu bicara apa?" Kata Alex membulatkan matanya.

"ehhhhh... apa yaa? lupa saya bicara apa tadi" kata Dara dengan sedikit ketakutan..

Aduh berani sekali mbak ini berbicara dengan pak Alex... Batin seorang pelayan sambil terkekeh kecil dalam hatinya melihat sikap Dara.

"Pamaannnnn" Suara anak kecil membuka pintu.

"Dennn..." Hormat Alex pada anak kecil yang tampan dengan mata coklatnya.

"Paman, apa kamu memarahi Tante ini? dia tidak salah" kata Ziadar dengan beraninya.

"Tidak Den, Paman tidak melakukan itu.." kata Alex membela dirinya.

"Tante, apa benar Paman berambut seperti kulit zebra ini tidak memarahimu??" kata Zaidar dengan polosnya.

Dara melepas tawanya di ikuti tawa tipis pelayan yang berada disana.

Astaga Zaidar, kamu benar-benar mampu meruntuhkan wibawa ku disini... Batin Alex kesal.

"Hai tampan, kemarilah..." kata Dara sambil mengayunkan telapak tangannya melambai.

"Jangan.. jaga jarak aman!" kata Alex tegas.

"Kami bukan mobil di tengah kemacetan, kenapa harus jaga jarak.. aku tidak membawa virus!" kesal Dara kala itu.

"Paman selalu saja berlebihan" kata Ziadar mendekati Dara dengan santainya .

"Tante .. Terimakasih sudah menolongku, aku hanya penasaran saja dengan suara nyanyian tahu di sebrang jalan tadi" kata Zaidar dengan polosnya.

"Tahu???" bingung Dara, sambil berbalas pandang dengan seorang pelayan di hadapannya dan berganti ke Alex.

"Iya aku mendengar suara orang menyanyikan lagu tahu tahu yang bulat" kata Zaidar polos.

Dara spontan melepas tawanya di ikuti dengan seorang pelayan yang tengah membersihkan lukanya, Alex pun hendak tertawa namun dapat ia tahan demi menjaga wibawanya.

"Itu penjual tahu bulat, apa kamu tidak tahu? tahu bulat?" kata Dara sambil menyatukan ibu jari dan telunjuk nya membentuk bulatan.

Zaidar menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tau, Tante.. apa itu makanan enak?" polos Zaidar .

"Tidak enak, kamu bisa sakit perut" kata Alex nyeletuk dengan secepat kilat.

Astaga, di tempat aku tinggal anak seusia dia pasti jajan tahu bulat, lalu kenapa anak ini tidak mengenal apa itu tahu bulat.. Pasti dia anak sultan yang makan nya tahu jepang- Dara membatin.

"Apa betul?" Sahut Zaidar pada Dara dengan harapan apa yang di katakan Alex tidaklah benar.

"Aku suka tahu bulat, enak selagi hangat.. tapi kamu harus sebesar aku dulu untuk makan itu" kata Dara berbohong.

"Iya kah? huh padahal aku pemasaran sekali" kata Zaidar dengan sendu nya.

"Zaidarrrr... Astaga kamu disini" kata Bagas masuk secara tergesa-gesa ke dalam ruangan yang cukup luas dan bersih rapih tertata.

"Papa..." Zaidar menyapa.

Aduh.. si tampan ini meluluhkan hatiku.. ah tapi sayang suami orang... Batin Dara menepis rasa kagumnya.

""Kamu... kamu tidak apa-apa?" tanya Bagas.

"Sudah tak apa... tenang saja jangan khawatir" kata Dara dengan percaya diri.

"Cih.. saya tidak khawatir..! saya hanya akan merasa tak enak jika tanganmu putus karena menolong Zaidar" kata Bagas ketus.

"Astaghfirullah, seram sekali ucapan bapak.. kalo tangan saya putus, bapak yang harus menjahitnya" kata Dara dengan leluconnya.

Kali ini Alex tak mampu menahan tawa nya.

"Papa, apakah tangan putus bisa di jahit??" polos Zaidar membuat kedua mata Bagas membulat ke arah Dara.

"Jaga bicaramu di depan anak saya" kata Bagas pelan namun penuh penekanan.

Dara menutup mulutnya sambil melepas tawa tipisnya..

"Pah... jadikan Tante ini pengasuhku..ya???" pinta Zaidar, permintaan Zaidar membuat Bagas terkejut, bahkan tatapan Bagas tentu menunjukan bahwa ia tidak setuju dengan permintaan Zaidar kala itu.

*

*

*

To be Continued..

Silahkan Like yuk, komen yuk dan Rate yaa..

jika ada rejeki boleh lempar setangkai dua tangakai bunga atau semangat kopi nya hehe

Terimakasih ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Thata Chan

Thata Chan

dua bunga mendarat kak, neng ga punya poin

2022-06-09

1

Thata Chan

Thata Chan

kakak author harus tanggung jawab🤣🤣 neng sampe mules.

hahahaa emang bisa tangan putus di jahit😃 ada nya di amputasi kalik ya😃😃

2022-06-09

1

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

semoga terus lucu 🏃🏃

2022-05-26

5

lihat semua
Episodes
1 BT - 01
2 BT - 02
3 BT - 03
4 BT - 04
5 BT - 05
6 BT - 06
7 BT - 07
8 BT - 08
9 BT - 09
10 BT - 10
11 BT - 11
12 BT - 12
13 BT - 13
14 BT - 14
15 BT - 15
16 BT - 16
17 BT - 17
18 BT - 18
19 BT - 19
20 BT - 20
21 BT - 21
22 BT - 22
23 BT - 23
24 BT - 24
25 BT - 25
26 BT - 26
27 BT - 27
28 BT - 28
29 BT - 29
30 BT - 30
31 BT - 31
32 BT - 32
33 BT - 33
34 BT - 34
35 BT - 35
36 BT - 36
37 BT - 37
38 BT -38
39 BT - 39
40 KEMBALI
41 SAYA TIDAK OKE?
42 SUARA YANG KU RINDU
43 RASA TAKUT
44 PELUK HANGAT
45 CEMBURU?
46 HENDAK BERTEMU
47 CUEK
48 MEMIKIRKAN
49 MELEPAS RINDU
50 PANGGIL AKU "MAS"
51 HARAPAN MAWAR
52 INGIN PINGSAN
53 INGIN KAMU BAHAGIA
54 RASA YANG SALAH
55 KHAWATIR
56 RASA YANG SAMA
57 Rencana Bagas
58 CEMBURU, YAA?
59 KEGILAAN REGA
60 ISI HATI BAGAS
61 RASA BIMBANG
62 "ZAIDAR CUCUKU?"
63 KENYATAAN PAHIT
64 TERPURUK
65 Calon Duren
66 Kenapa Yaa??
67 Mencintaimu
68 Pembicaraan Bagas
69 Ungkapkan Cinta atau Cium?
70 Rasa yang Tertinggal
71 Penuh Rasa Bahagia
72 Kejujuran Dara
73 Posesif
74 Mejaga Hati Seseorang
75 Sekertaris Abal-Abal
76 Cemburu
77 Menikah Saja
78 Rasa kecewa Dara
79 Dilamar?
80 Akankah?
81 Aku Hancur Terluka
82 Bagas Junior
83 Restu
84 Bumbu Asmara
85 Dilema
86 Terluka Tapi Tak Berdarah
87 Petuah Susan
88 S A H
89 Kecupan Manis
90 So Sweet
91 Naluri Laki-Laki
92 COBA LAGI (nanti)
93 Cinta Tak Harus Memiliki
94 Teman Lama
95 Merajuk
96 Akhirnya..
97 The Power Of Google
98 Cemburu
99 Kekhawatiran Bagas
100 KETULUSAN HATI
101 Ayah Rega
102 Keanehan Dara
103 Dugaan Paman Alex
104 Apakah Benar?
105 Anugerah Tuhan
106 Korban Isteri Ngidam
107 Bunga Terakhir
108 Ngidam
109 Jiwa Julid Meronta
110 Kabar Duka
111 Kepergian
112 Kembalilah..
113 END
114 SPESIAL LAST CHAPTER
Episodes

Updated 114 Episodes

1
BT - 01
2
BT - 02
3
BT - 03
4
BT - 04
5
BT - 05
6
BT - 06
7
BT - 07
8
BT - 08
9
BT - 09
10
BT - 10
11
BT - 11
12
BT - 12
13
BT - 13
14
BT - 14
15
BT - 15
16
BT - 16
17
BT - 17
18
BT - 18
19
BT - 19
20
BT - 20
21
BT - 21
22
BT - 22
23
BT - 23
24
BT - 24
25
BT - 25
26
BT - 26
27
BT - 27
28
BT - 28
29
BT - 29
30
BT - 30
31
BT - 31
32
BT - 32
33
BT - 33
34
BT - 34
35
BT - 35
36
BT - 36
37
BT - 37
38
BT -38
39
BT - 39
40
KEMBALI
41
SAYA TIDAK OKE?
42
SUARA YANG KU RINDU
43
RASA TAKUT
44
PELUK HANGAT
45
CEMBURU?
46
HENDAK BERTEMU
47
CUEK
48
MEMIKIRKAN
49
MELEPAS RINDU
50
PANGGIL AKU "MAS"
51
HARAPAN MAWAR
52
INGIN PINGSAN
53
INGIN KAMU BAHAGIA
54
RASA YANG SALAH
55
KHAWATIR
56
RASA YANG SAMA
57
Rencana Bagas
58
CEMBURU, YAA?
59
KEGILAAN REGA
60
ISI HATI BAGAS
61
RASA BIMBANG
62
"ZAIDAR CUCUKU?"
63
KENYATAAN PAHIT
64
TERPURUK
65
Calon Duren
66
Kenapa Yaa??
67
Mencintaimu
68
Pembicaraan Bagas
69
Ungkapkan Cinta atau Cium?
70
Rasa yang Tertinggal
71
Penuh Rasa Bahagia
72
Kejujuran Dara
73
Posesif
74
Mejaga Hati Seseorang
75
Sekertaris Abal-Abal
76
Cemburu
77
Menikah Saja
78
Rasa kecewa Dara
79
Dilamar?
80
Akankah?
81
Aku Hancur Terluka
82
Bagas Junior
83
Restu
84
Bumbu Asmara
85
Dilema
86
Terluka Tapi Tak Berdarah
87
Petuah Susan
88
S A H
89
Kecupan Manis
90
So Sweet
91
Naluri Laki-Laki
92
COBA LAGI (nanti)
93
Cinta Tak Harus Memiliki
94
Teman Lama
95
Merajuk
96
Akhirnya..
97
The Power Of Google
98
Cemburu
99
Kekhawatiran Bagas
100
KETULUSAN HATI
101
Ayah Rega
102
Keanehan Dara
103
Dugaan Paman Alex
104
Apakah Benar?
105
Anugerah Tuhan
106
Korban Isteri Ngidam
107
Bunga Terakhir
108
Ngidam
109
Jiwa Julid Meronta
110
Kabar Duka
111
Kepergian
112
Kembalilah..
113
END
114
SPESIAL LAST CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!